Seorang Pelacur bernama Ayuna yang secara tak sengaja jatuh cinta kepada Dokter tampan sang pemilik dari rumah sakit ternama.
Ia terus mengejar cinta nya Dokter tampan itu meskipun sang dokter terus menolak nya bukan lah mustahil jika ada dokter yang mau sama pelacur?
“Dok mau tidak beri saya anak,gratis juga tidak apa-apa asal jika tak bisa memiliki dokter saya bisa memiliki anak dari Dokter”-Ayuna-
“Dasar wanita gila! pelacur bahkan membayar mu saja saya tidak sudi untuk tidur dengan wanita banyak penyakit seperti kamu!”_Kiano_
Tapi suatu hari entah keberuntungan dari mana Ayuna berhasil tidur bersama Kiano dan setelah malam yang panjang itu Ayuna memutuskan untuk tak lagi menganggu Kiano dan pergi dari kota ini.
beberapa tahun kemudian Alina melahirkan seorang putra yang ia beri Revano
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon I.d, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepercayaan Dokter Daniel
Di pagi harinya Alina kembali datang kerumah sakit tempat ia bekerja di sana ia pamit ke pasar teman-teman nya dan juga dokter Daniel.
Tapi kali ini Alina hanya bicara empat mata saja dengan dokter Daniel.
“Kau sudah lama menjadi kepercayaan saya Alina kerja mu sangat bagus dan kau juga pintar maka dari itu saya memutuskan agar kamu pindah kerjaan di rumah sakit dokter Alamsyah beliau itu teman baik saya”
“Ya dok tapi saya berpikir saya tidak terlalu pintar seperti yang dokter Daniel katakan dan saya juga sedih harus di pindahkan kerja padahal terlalu banyak kenangan yang sulit terlupakan di rumah sakit ini”
“Tidak Alina menurut saya kamu begitu pintar kamu sangat pintar seperti dokter pada umumnya bahkan awal saya bertemu dengan mu saya mengira kamu seorang dokter karena kamu berhasil menebak tentang keluhan pasien meski tanpa pemeriksaan medis tapi nyatanya kamu hanyalah seorang perawat biasa,”
Alina terdiam ia nampak berbicara sendiri
“Jika aku pintar lalu kenapa dokter tidak mempertahankan aku di rumah sakit ini”
“Alina kenapa kamu diam?”
“A-ah iya dok, a-apa”Jawab Alina terbata.
Dokter Daniel tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Semoga kamu betah kerja di sana yah dan jangan lupa Sampai kan salam saya pada dokter Alamsyah.“Kata Dokter Daniel seraya menepuk pundak Alina dan beliau pun pergi mendahului Alina begitu saja”
...----------------...
“Mana hasil ulangan mu?”Tanya Natalie pada Vanila gadis kecil yang waktu itu dan kini Boca kecil itu sudah kelas 1 SMP.
Vanila menyodorkan kertas ulangan miliknya Kepada mamanya. lantas Natalie syok melihat hasil ulangan itu.“40! yang benar saja Vanilla!”
“Yah itulah hasil ulangan yang guru berikan pada ku ma”Jawab Vanila dengan rasa yang tidak bersalah.
“Apa kau sudah lihat hasilnya berapa!”Tanya Natalie yang semakin mengeras kan rahangnya.
“40”Vanila kembali menjawab dengan singkat sambil memakan camilan di atas ranjang.
“Astaga Vanilla Susah payah mama sekolahi kamu di sekolah yang mahal tapi nilai yang kamu dapat di luar imajinasi mama!”
“Semua soalnya terlalu susah ma maka dari itu aku mendapatkan nilai segitu” Vanilla tersenyum getir sambil mengambil ponsel.
“Sini! berhenti bermain ponsel besok mama akan cari kan kamu seorang guru les biar kamu gak bodoh lagi seperti ini!”
“Yah mama kalau di ambil nanti aku kesepian!”
“Kamu terlalu di manja Vanila sehingga kamu bodoh seperti ini!”
Vanilla merengek meminta agar mamanya mengembalikan ponsel miliknya.“Mama kembali kan ponselnya aku mau main”
“Ada apa ini Natalie?”Tanya Karina di saat melihat Vanila cucunya merengek pada Natalie.
“Ma aku menghukum Vanilla pokoknya dia gak boleh main ponsel nanti dia bodoh lihat lah nilai ulangan pertama nya 40!”
“Apa? 40 kecil sekali nilai itu. Tapi Natali kenapa harus di ambil ponselnya sudah berikan saja pada Vanila kasian dia”
Vanilla berlari memeluk Karina ia
“oma ayo bujuk mama untuk kembalii ponsel aku”
“Iya Natalie lebih baik kamu berikan saja ponsel nya nanti urusan nilai vanila biar mama yang urus langsung bila perlu sogok saja gurunya itu supaya Vanilla dapat nilai yang sempurna”
“Ajaran macam apa itu Karina!”
“Ha mas Alamsyah!”
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di malam hari Alina mulai sibuk mengemasi barang-barangnya karena besok siang ia sudah harus berangkat ke kota menggunakan mobil pick up karena ia harus membawa lemari pakaian,mesin cuci,serta peralatan rumah tangga lainnya.
Dan untuk kontrakan rupanya dokter Daniel yang sudah mengatur semuanya dan mengatur keberangkatan nya setidaknya Alina hanya perlu menyiapkan diri saja untuk berangkat.
Usai mengemaskan semua pakaian Revano Alina pun pergi ke dapur dan mengemasi beberapa alat makan yang tentu nya harus di bawa.
Di sana juga ada Wulan yang Tenga sibuk mengambil beberapa sepatu yang tergeletak di dapur.“Sepatu ini masih bagus mbak jadi sayang harus di tinggal”
“Wulan...”
Alina memanggil Wulan saat wanita itu beranjak.“Apa kau yakin mau ikut saya ke kota?”
“Jadi apa mbak meragukan keputusan ku?”Tanya Wulan seraya melipatkan Kedua tangan nya.“Mbak di luar sana tidak ada baby sitter yang dapat di percaya kecuali saya”wulan tertawa.
Tertawa Wulan juga menular sehingga Alina juga ikut tertawa.“Kau benar kehidupan di kota tidak seenak yang di bayangkan jadi sekali lagi makasih yah Wul”
“Mbak bisa tidak curahan hati nya nanti saja kita harus mengejar waktu lo mbak terlebih ini sudah malam dak Kita harus istirahat”
“Yah kau benar wulan, ayo semangat jangan lupa bawa barang yang sepenting nya saja yah”
getir ketar ketirr dong secara kiano... 🤣🤣🤣
layak di tunggu lanjutan ceritanya
sangat tidak sabar menunggu kelanjutannya