Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 14...
Ayana perlahan mendekati suaminya dan berucap pelan. "Mas, sini aku bantu."
"Gak perlu, aku bisa sendiri." Ucap Billy dengan ketus.
Ayana tidak menghiraukan perkataan Billy, Aya duduk berjongkok di depan suaminya lalu memegang celana Billy untuk membantu melepaskanya. Namun baru ingin memegang kaki suaminya, Ayana pun terdiam.
"Apa yang kamu lakukan, lepaskan aku bisa sendiri." Bentak Billy dengan keras.
Ayana menghembuskan nafas nya. "Apa Mas Billy gak capek, teriak-teriak seperti itu. Apa salah jika seorang istri membantu suaminya, Mas Billy adalah suami ku dan aku adalah istri Mas Billy, jadi sudah tanggung jawab ku untuk membantu dan mengurus Mas ngerti!." Ucap Ayana dengan tegas.
Sikap Ayana membuat Billy terdiam dan keget melihat Ayana yang biasanya kalem dan sabar bisa menjadi galak. Namun Billy berusaha menutupinya dengan wajah datarnya. Ayana segera melepas celana panjang dan celana dalam milik Billy, Ayana pun menutup ******** Billy dengan handuk. Ayana masuk kedalam kamar mandi dan menyiapkan air hangat di dalam bath thup. Setelah itu Ayana membantu Billy untuk masuk kedalam bath thup.
"Kalau sudah selesai mas bisa panggil aku." Ucap Ayana dengan tersenyum dan di balas anggukan Billy dengan wajah datar.
Ayana langsung menyiapkan baju ganti untuk suaminya. Dia pun mengganti gaunnya dengan baju santai untuk mempermudah membantu suaminya. Lima belas menit Billy berada di kamar mandi dan Ayana memberanikan diri untuk memanggil suaminya.
"Mas, maaf apa sudah selesai berendamnya?." Tanya Ayana dengan pelan.
"Sudah." Jawab Billy dengan nada ketus.
Ayana pun masuk kedalam kamar mandi. Billy yang berada di dalam kamar mandi pun kaget karena melihat Ayana yang sudah berganti pakaian dan tidak menggunakan kerudungnya. Ayana langsung membantu Billy membilas badannya dan mendudukannya ke kursi roda, membantunya keluar dari kamar mandi dan mengeringkan badannya dengan handuk. Billy yang melihat di atas tempat tidurnya sudah disiapkan baju pun langsung mengambil dan memakainya.
"Sini biar aku bantu untuk memakaikan nya." Ucap Ayana dengan sopan dan pelan.
"Gak perlu, aku bisa sendiri." Ucap Billy, dalam hati Billy merasa sedih karena dirinya begitu tidak mampu dan menyedihkan, untuk berpakaian saja harus dibantu.
"Jangan seperti itu dan keras kepala, bukan aku bermaksud membuat mas merasa terlihat menyedihkan. Tetapi ijinkan aku untuk berbakti kepada mu dengan melanyani mu, bolehkan?." Ucap Ayana dengan lembut dan tersenyum
Kata-kata Ayana membuat Billy terdiam tidak bisa berkata apa-apa, seolah apa yang dia pikirkan dapat dibaca oleh Ayana. Billy pun hanya mengangguk. Ayana dengan cekatan membantu Billy menggunakan pakaiannya. Setelah itu Ayana membantunya berbaring diatas tempat tidur. Ayana pun langsung mesuk kedalam kamar mandi untuk segera membersihkan badannya.
Setelah selesai dari kamar mandi dan berganti pakaian Ayana langsung menunaikan ibadah sholat ashar. Billy yang melihat dari tadi istrinya begitu kagum.
Billy yang dari tadi duduk dan sibuk dengan tab nya melihat laporan perusahaan yang sudah lama dia tinggalkan, sedangkan Ayana duduk di depan meja rias. Beberapa menit kemudian Billy pun memulai pembicaraannya.
"Aya bisa kita bicara sebentar?." Tanya Billy.
Ayana pun memutar badannya kehadapan suaminya. "Ya Mas, ada yang bisa aku bantu."
"Apa kamu menganggap ku sebagai pasien?. Karena saat kamu membantu ku, aku rasa kamu memperlakukan seperti itu." Ucap Billy dengan nada datar.
Ayana berjalan mendekati Billy, dia pun duduk di sebelah suaminya. "Gak, setelah menikah aku gak pernah menggangap Mas Billy sebagai pasien walau aku seorang perawat. Aku menggangap Mas Billy ya suami ku. Waktu aku melihat mas dan memegang badan mas, Aya merasa malu dan takut, beda saat Aya memegang pasien. Ada rasa yang berbeda Mas." Ucap Ayana sambil menundukkan kepala karena malu melihat wajah suaminya.
Billy melihat Ayana malu menundukkan kepalanya pun tersenyum tipis takut ketahuan oleh istrinya kalau hatinya begitu senang dan beruntung memilikinya.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA
Nb. mohon beri sarah dan komentar nya ya.