Lima tahun mempertahankan pernikahannya, akhirnya Jessica pun menyerah.
Kehadiran orang ketiga dalam rumah tangganya, membuat Jessica sadar jika bukan dirinya satu-satunya yang ada di hati suaminya. Cinta pertama sang suami tiba-tiba kembali dan mengusik kebahagiaan mereka.
Sikap sang suami perlahan berubah, Jessica bukan lagi menjadi prioritas utamanya dan hal itu membuatnya sadar akan cinta yang terbagi. Belum lagi karena hasutan ibu mertua yang menginginkan mereka berpisah karena Jessica tidak kunjung hamil dan memberikan keturunan.
Namun Jessica menolak untuk bercerai sebelum berhasil membuat suaminya merasakan apa yang dia rasakan, perselingkuhan itu dibalas perselingkuhan juga olehnya. Jessica berselingkuh dengan seorang laki-laki misterius berkebangsaan China yang menetap di Korea.
Lalu bagaimana ending kisah cinta mereka? Ikuti terus ceritanya sampai ending ya 🙏🙏 Jangan lupa like komennya juta ya 🤗🤗🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pemecatan Daniel
Kedatangan sebuah mobil mewah menyita perhatian Yuri dan Anita. Mereka berdua bertanya-tanya siapa yang datang, karena mereka tahu betul itu bukan mobil Daniel maupun Jessica, mobil mereka berdua tidaklah semewah itu.
Mereka berdua sama-sama membulatkan matanya, melihat siapa yang turun dari mobil mewah tersebut. Ibu dan anak tersebut saling bertukar pandang. "Ma, itu Kakak." seru Yuri memekik.
"Ayo kita ke sana. Mama, ingin tahu mobil siapa itu." Ucap Nyonya Anita, dan dibalas anggukan oleh Yuri. Keduanya kemudian menghampiri Daniel.
Melihat kedatangan ibu dan adiknya membuat Daniel tersenyum lebar. Dia segera menghampiri mereka berdua dan menunjukkan mobil barunya. Mereka pasti gembira melihatnya memiliki mobil baru yang sangat mewah.
"Kak, mobil siapa ini? Bagus sekali," ucap Yuri sambil melihat-lihat mobil mewah tersebut.
"Tentu saja mobil Kakak. Kakak, adalah seorang manager, akan sangat memalukan jika memiliki posisi setinggi itu tapi mobilnya biasa-biasa saja, masa iya aku kalah dengan pegawai yang posisinya jauh lebih rendah dariku." ujar Daniel.
Yuri dan Nyonya Anita mengangguk. "Ya, Mama setuju denganmu. Tapi Daniel, mobil ini sangat mahal. Bagaimana kau bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk membelinya?" tanya Anita memastikan. Dia sangat-sangat penasaran.
"Masalah itu Mama tenang saja, aku memiliki gaji yang tinggi. Setiap bulan aku bisa menyicilnya dari uang gaji yang aku dapatkan. Dimana Jessica? Aku ingin dia melihat mobil baruku ini, dia pasti senang." ucap Daniel.
Anita menghela napas. "Kau tidak perlu mencarinya, karena istrimu yang tidak tahu diri itu semalaman tidak pulang dan entah menginap dimana. Sebaiknya cepat ceraikan dia dan paksa Jessica untuk menakik nama rumah ini menjadi namamu. Daniel, Mama benar-benar sudah tidak tahan memiliki menantu sepertinya." tukas Anita.
Daniel menyipitkan matanya. "Apa Mama bilang, semalaman dia tidak pulang? Apa dia tidak memberitahu dimana akan menginap, mungkin saja dia.pergi mengunjungi Kakeknya. Jessica, masih memiliki Kakek," ucap Daniel.
"Kakeknya yang miskin itu. Ya, mungkin saja. Sudah tidak usah menghiraukan dia, masalah mobil ini juga tidak perlu memberitahunya. Lagipula mobil ini dibeli dengan uangmu sendiri, hasil jerih payah mu sendiri."
"Benar kata Mama, Kak. Untuk apa juga memberitahunya. Itu tidak ada gunanya dan tidak menguntungkan mu juga. Kak, kenapa kau tidak mencari wanita lain saja, kau itu tampan dan karirmu cemerlang. Pasti banyak wanita di luaran sana yang mau denganmu, daripada mempertahankan pernikahan yang jelas-jelas tidak sehat." saran Yuri.
Yuri sudah tidak tahan memiliki kakak ipar seperti Jessica. Dia benar-benar ingin supaya kakaknya bercerai dengannya, kemudian mencari wanita lain yang lebih baik dari Jessica untuk kemudian dijadikan istri.
"Omong kosong apa yang kau katakan. Kakak, masuk dulu. Hari ini ada pertemuan penting, jadi Kakak harus kembali ke kantor dengan segera." Ucapnya. Dia beranjak dari hadapan ibu dan adiknya lalu pergi begitu saja.
xxx
"Luhan, tunggu." Seru Jessica dan menghentikan langkahnya.
Wanita itu menghampiri Luhan lalu berdiri berhadapan dengannya. Jari-jari lentiknya mengusap benda hitam bertali yang menutup mata kanannya, sepasang biner Hazel-nya terkunci pada manik kirinya.
"Boleh aku membukanya?" tanya Jessica. Dia benar-benar ingin tahu seperti apa kondisi mata itu. Luhan menghela napas dan mengangguk.
Setelah mendapatkan ijin dari Luhan. Jessica menarik turun benda hitam bertali itu dari mata kanan Luhan. Ada bekas luka memanjang yang melewati alis hingga melewati kelopak mata bawah. Ada rasa miris sekaligus ngilu melihat bekas luka itu. Jessica tidak bisa membayangkan bagaimana sakitnya saat itu, pasti Luhan teramat sangat kesakitan.
"Saat itu pasti sakit sekali ya." Ucap Jessica sambil menatap Luhan dengan sendu.
Luhan menggeleng. "Mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi resiko. Bukan hanya mata, atau anggota tubuh lainnya, bahkan aku bisa kehilangan nyawa." Jawab Luhan.
"Jika tahu itu sangat beresiko, lalu kenapa kau tidak berhenti saja? Mafia, itukan profesimu?" tebak Jessica 100% benar.
Pria itu mengambil napas panjang dan menghelanya. "Aku tidak bisa berhenti sekarang, karena masih ada sesuatu yang harus ku selesaikan. dendam keluargamu belum terbalaskan, jadi bagaimana aku bisa berhenti." Ujar Luhan.
"Kita memiliki dendam pada orang yang sama. Bersama-sama kita hancurkan bajiingan itu. Seperti yang aku katakan sebelumnya, darah dibalas darah, dan nyawa dibalas nyawa. Dia harus membayar mahal kematian kakakku." Tutur Jessica.
Luhan menepuk lembut kepala wanita itu. "Kita bicara lagi nanti. Sebaiknya kita pergi sekarang," ucap Luhan dan dibalas anggukan oleh Jessica. Mobil itu melaju membelah jalanan kota yang mulai padat kendaraan.
xxx
"APA, MENURUNKAN JABATANKU DARI MANAGER MENJADI OB!!"
Daniel tidak bisa menahan keterkejutannya setelah mendengar apa yang disampaikan oleh asisten pribadi Kakek Valerie. Daniel menggeleng.
"Tidak bisa, kenapa harus jadi OB? Memangnya kesalahan apa yang sudah aku lakukan sampai-sampai posisiku harus diturunkan? Selama aku sudah bekerja dengan sangat baik, tapi kenapa aku dilengserkan dari posisiku dan menjadi OB?" tanya Daniel. Dia membutuhkan sebuah penjelasan yang tepat.
"Anda memang tidak melakukan kesalahan apapun, bahkan selama ini kerja Tuan juga sangat baik. Namun Anda memiliki satu kesalahan yang sangat fatal, yakni berani menyinggung Nona Besar Valerie." Jawab asisten itu.
"Apa, menyinggung Nona Besar Valerie, memangnya kapan aku melakukannya? Bahkan bertemu dengannya saja tidak pernah, jadi mana mungkin aku menyinggungnya." Ujar Daniel berapi-api.
Daniel benar-benar tidak terima diturunkan dari jabatannya sebagai Manager. Daniel merasa sudah bekerja dengan sangat baik, tapi seenak jidat posisinya malah diturunkan begitu saja. Dan parahnya lagi, dia menjadi OB.
"Keputusan Nona Besar sudah final, bahkan Presdir juga tidak bisa berbuat apa-apa. Segera kemasi barang-barang mu, karena posisi ini akan segera digantikan oleh orang lain." Tutur Asisten itu.
Daniel mengeram marah. Dia tidak terima dilengserkan dari posisinya, dia harus membuat perhitungan dengan Nona besar Valerie.
xxx
Mobil Luhan berhenti di depan pagar rumah Jessica. Dia hanya mengantarkannya saja dan tidak ikut masuk ke dalam, padahal Jessica sudah menawarinya untuk mampir, tapi Luhan menolaknya. Setelah mematikan pria itu pergi, Jessica menutup kembali pagar rumahnya dan masuk ke dalam.
Dia orang sudah menunggu kepulangannya dengan tidak senang. "Darimana saja kau? Istri macam apa yang kelayapan tidak jelas semalaman, sementara suaminya bekerja mati-matian banting tulang." Tegur Anita menghentikan langkah Jessica.
Jessica menatap ibu mertuanya itu dan mendecih sinis. "Benarkah, kenapa kau sangat yakin jika putra tercintamu itu benar-benar lembur semalaman di kantor. Jika putramu memang lembur, lalu siapa yang ada di foto-foto ini?!" Jessica melemparkan puluhan lembar foto pada Anita dan Yuri. Dan alangkah terkejutnya mereka berdua saat melihat foto-foto tersebut.
"DANIEL, BERMALAM DI HOTEL DENGAN WANITA?!"
xxx
Bersambung
