Karena sudah bosan dengan hidup susah, akhirnya Dinda memilih jalan pintas mengikuti teman-temannya yang menjadi wanita simpanan para pria kaya di luar sana. Sebutan kerennya sugar baby.
Mereka bisa hidup mewah dan banyak uang bahkan temannya ada yang dibelikan mobil hingga membuat Dinda tergiur untuk melakukan hal itu saat sekolah demi membantu ekonomi keluarganya karena dia mulai bosan makan dengan tahu dan tempe saja.
Lalu, akankah Dinda mendapatkan apa yang diinginkannya dengan standar yang begitu tinggi untuk calon sugar Daddy-nya karena dia tidak ingin laki-laki tua dan perut buncit seperti sugar daddy-nya Intan teman sekolahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Sentuhan
Setelah kejadian di mana dia harus menghadapi Elizabeth mantan kekasihnya Daniel, Dinda jauh lebih berani lagi untuk melakukan semua itu. Apalagi dengan adanya kedua teman yang sangat luar biasa itu tidak jauh lebih berani melakukan. Seperti saat ini, dia mulai berani memakai pakaian-pakaian seksi. Seperti hot pants dan tank top saja.
Kini tindakan dan kedua teman yang masih berada di mall, mereka sudah berjanji bahwa mereka akan menghabiskan waktu bersama kali ini. Banyak pembicaraan yang mereka lakukan di tempat yang indah sangat asik sekali jika bertukar pikiran pada kedua teman yang sejalan. Sejalan menuju sesat.
"Lu beneran ketemu sama itu Lampir?" tanya Siska yang benar-benar tidak percaya jika Dinda bisa menghadapi mantan kekasih dari Daniel.
"Lah, memangnya kenapa? Om Daniel sendiri yang bilang buat bersikap nakal layaknya seorang kekasih di hadapan mantan kekasihnya itu. Bahkan kami berakting seolah-olah kami baru saja melakukan hal itu!" jelas Dinda sambil menyantap menu makan siangnya. Jika biasanya dia yang di traktir kedua temannya itu, maka kali ini dia mentraktir mereka berdua karena dia sudah memiliki uang saat ini.
"Ya gak apa-apa juga. Bagus eh lu udah berani begituan. Terus gimana responnya sih om? Penasaran gue gimana sih om ngeliat elu begitu nanti."
"Begitu apaan? Gue gak yakin sih om mau sama gue. Tau gak sih om pernah bilang apa ke gue?" tanya Dinda pada kedua temannya yang terlihat sudah penasaran.
"Apa?" tanya Intan dan Siska secara bersamaan. Jujur saja, mereka benar-benar merasa penasaran dengan apa yang akan Dinda jelaskan pada mereka saat ini. Bagaimana pun Dinda ini masih pemula dan mereka harus memberikan contoh untuk teman mereka itu bagaimana cara menaklukkan seorang pria.
"Gue rasa sih om itu kayak masih cinta gitu deh sama itu mantannya. Cuma ya gitu, dia cuma mau buat itu cewek nyesel mungkin ya. Gak tau juga sih gue maksudnya gimana. Tapi yang jelas dih om itu bilang dia gak tertarik sama gue. Katanya gue-" Dinda tidak melanjutkan kata-katanya karena Intan sudah menarik tangannya untuk pergi meninggalkan restoran mewah ini. Entah apa yang akan mereka lakukan lagi tapi yang pasti Dinda yakin jika ada yang ingin temannya ini lakukan.
"Kita mau kemana tan? Serius ih, gue mau di bawa kemana?" tanya Dinda yang tidak tau apa yang akan Intan lakukan padanya.
"Kita ke salon! Lu harus spa, lulur, dan bersihin semuanya. Kita akan buat sih om bertekuk lutut di hadapan Lo. Yakin Din, pokonya semakin cepat o di unboxing, semakin cepat lu kaya raya. Lu bisa beli apa aja yang lu mau. Apalagi kalau dih om udah bucin, gas terus." Siska sengaja mengatakan hal seperti itu karena dia tau bahwa laki-laki itu tidak bisa menahan hasratnya ketika melihat seorang wanita berpakaian seksi dan terbuka di hadapannya.
"Tuh, apa yang mau gue bilang sama elu udah di wakilin sama Siska. Jadi sekarang ayo kita ke salon dan lu harus cantik pokoknya. Nanti malam pakai parfum yang banyak buat sih om kelepek-kelepek." Mereka bertiga sudah masuk ke dalam salon dan menjalani perawatan bersama. Dinda yang paling banyak di layani karena mereka akan mempersiapkan malam panas Dinda dengan Daniel.
***
Di saat Dinda sedang bersiap dengan teman-temannya di salon, Daniel sedang berbicara dengan Kevin di ruangan kerjanya saat ini. Banyak hal yang mereka bahas dari mulai bisnis sampai kehidupan pribadi seperti biasanya.
"Terus gimana setelah malam itu? Beneran sih ratu sejagad datang ke apartemen Lo?" tanya Kevin yang merasa penasaran dengan apa yang terjadi selanjutnya setelah pertemuan tersebut.
"Tidak banyak hal yang terjadi karena Dinda yang menghadapinya. Aku tidak tau tiba-tiba sama berpikir untuk membuat Elizabeth percaya jika aku sudah melupakannya dan memiliki wanita lain di sisi ku. Dinda, dia berakting seolah-olah kami baru saja melakukannya bersama."
"What the fvck? Are you seriously? apa kalian sudah benar-benar melakukannya?" tanya Kevin dengan penasaran. Bagaimana pun dia tahu seperti apa Daniel ini dan seleranya sangat tinggi. Tapi menurutmu Dinda juga tidak buruk hanya saja yang tubuhnya kurang berisi dan jika dibandingkan dengan sistem tubuh Dinda itu jauh lebih kurus dan Siska terasa sangat seksi dengan bokong dan juga dadanya yang membusung. Ah, memikirkan Siska yang bergerak di atasnya saja sudah membuat Kevin panas dingin. Dia tiba-tiba merasakan ingin kembali menyatu dengan sugar baby-nya.
"Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan lagi pada tapi yang pasti dia jauh di bawah standar. Ya walau aku tidak munafik jika dia memiliki kulit yang sangat bagus. Hanya saja aku belum tertarik denganmu. Tapi aku pernah membuatnya merasakan apa itu yang namanya *******!"
"Kau melakukannya? Dengan apa? you do it with your fingers?" tanya Kevin dengan mengacungkan jari tengahnya dan Daniel menganggukkan kepalanya menanggapi Kevin. Dia memang pernah melakukannya dengan Dinda tapi dengan jarinya saja.
"Dan kau?"
"Biasa, aku memintanya untuk mengeluarkan dengan tangannya. Just an outlet, nothing more than that." jawab Daniel karena hanya seperti itu saja yang mereka lakukan.
"Oh my God Daniel, she's a virgin?" Daniel menganggukkan kepalanya karena dia tau jika Dinda memang masih peraw*n.
"Lalu kau mengabaikannya? Rasakan dulu Daniel. Kau akan rasakan kenikmatan yang luar biasa ketika sudah menyentuhnya nanti apalagi saat dia masih virgin. Ingat Daniel, zaman sekarang tidak mudah mendapatkan wanita yang benar-benar virgin, dan kau mengabaikannya?" tanya Kevin. Dia benar-benar tidak percaya jika teman yang ingin mengabaikan Dinda hanya karena belum bisa melupakan masa lalunya yang konyol itu menurutnya.
"Entahlah, aku tidak tau. Aku menolaknya tapi untuk saat ini aku tidak bisa melakukannya dengan Dinda. Entahlah, rasanya seperti ada yang aneh saja. Mungkin besok aku bisa melakukannya. Tapi tidak tau kapan. Tapi yang jelas aku ingin melakukan itu saat aku benar-benar menginginkannya nanti. Sudahlah, jangan lagi membahasnya. Nanti malam temani aku ke club. Aku ingin minum sepuasnya. Sudah lama aku tidak minum dan menghabiskan waktu bersama."
"Baik jika memang itu yang kau inginkan. Lets get party. Apa kau ingin ada wanita?" Kevin sengaja melakukan hal itu agar Daniel kembali meresponnya.
"No! tidak ada wanita dan hanya ada jita berdua saja. Jangan berani-berani membawa wanita jika tidak ingin aku menghajarmu!" ancam Daniel pada Kevin yang hanya tertawa saja setelah mendengar apa yang temannya itu katakan.
jadiningatwaktuitudi depanaltar❤❤❤❤