NovelToon NovelToon
TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

TERLEMPAR KEZAMAN KERAJAAN KUNO

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Penyeberangan Dunia Lain / Trauma masa lalu / Transmigrasi ke Dalam Novel / Chicklit / Tamat
Popularitas:42.4k
Nilai: 5
Nama Author: zakina

Namaku Inaya, aku baru lulus di sekolah menengah atas. Keseharianku membersihkan rumah, memasak, dan memberi makan ayam. Suatu hari, aku bertemu dengan seorang nenek yang kebingungan mencari kendaraan. Dia meminta bantuanku. Awalnya aku menolak, namun karena kasihan, akupun membantunya. Setelah itu, dia memberiku sebuah gelang. Aku sudah menolak, namun dia kekeh memaksaku menerimanya. Semenjak memakai gelang, kejadian aneh mulai bermunculan.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya Hari ini ialah hari idul fitri. Aku dan keluargaku biasanya ziarah kemakam sang kakek dan nenek. Setelah itu kami pergi berkunjung kerumah nenek atau ibu dari ayahku. Diperjalanan, kecelakaan tak terelakkan terjadi. Aku terbang melayang dan jatuh keaspal. Tubuhku terguling-guling hingga memasuki sebuah empang atau biasa disebut kolam ikan. Aku sempat menatap gelang pemberian nenek tak kukenal, hingga kesadaranku pun hilang. Lalu setelah aku membuka mata kembali, aku berada ditempat asing.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zakina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 MENOLONG SESAMA ORANG

Kereta bergerak keluar istana menuju ke pasar. Di tengah perjalanan, ku liat seorang pria di serang oleh segerombolan pria yang sebagian wajahnya tertutup. Anggaplah seperti ninja. Aku menghentikan kereta.

"Berhenti!" Perintahku.

"Tapi, Putri," Ucap Si pengemudi takut.

"Sudahlah, berhenti saja!" Perintahku.

"Ada apa? Kenapa kau hentikan kereta kita?" Tanya Putri Irha.

"Kau mau pipis kah? Jangan ngadi-ngadi deh, nanti kalau di semak-semak ada penunggunya dan ngikutin kamu, gimana? Nanti kita juga yang repot," Ucap Putri Andini.

"Ya kalik aku pipis di semak, udah bau, gak ada air bilasnya pula. Liat itu, ada yang di serang. Masa satu lawan sepuluh, mana bisa menang kalau kayak gitu," Ucapku menunjuk keluar jendela.

"Putri Khina, sebaiknya kita tidak usah turun. Nanti kalau terjadi apa-apa kayak di pasar waktu itu...," Ucapan Putri Irha menggantung.

"Tenang, itu tidak akan terjadi lagi. Kau sebaiknya nunggu di sini saja, biar aku yang kesana," Ucapku.

"Aku ikut," Ucap Putri Andini.

"Kau di sini saja, aku tak mau kau kenapa-napa," Ucapku.

"Aku bukan penakut, jangan remehin aku. Pokoknya aku mau ikut, titik, tidak ada koma," Ucap Putri Andini.

"Ya sudah, yuk lah," Ucapku.

"Aku juga ikut. Aku tidak mau sendiri, aku takut," Ucap Putri Irha.

"Dasar penakut, gitu aja udah mau nangis. Alay bener," Ejek Putri Andini.

"Bukankah kau bilang, kau takut jika keluar? Kenapa kau malah mau ikut?" Tanyaku.

"Aku juga pemberani, aku mau melawan mereka," Ucap Putri Irha.

Putri Andini dan Putri Irha turun dari kereta lebih dulu. Aku pun menyusul. Saat kami sampai di depan pertarungan itu berlangsung. Ku liat seorang hendak menyerang pria malang itu dari belakang. Spontan ku ambil batu terdekat dan ku lemparkan ke pria curang yang mau serang dari belakang.

"Tak."

"Awh, siapa yang berani lempar batu ini!" Ucap pria curang itu.

"Aku," Ucapku.

"Cuih, dasar wanita lemah," Ejek pria curang.

"Kau yang lemah, pecundang, bisanya menyerang orang dari belakang," Ucapku.

"Haha," Tawa para penjahat.

"Kalian sudah gila ya? Ketawa-ketawa sendiri kayak orang hilang akal," Ucapku.

"Kami hilang akal melihat kecantikanmu, Nona," Goda salah satu penjahat.

"Anjay, jijik," Ucap Putri Andini.

"Dasar buaya darat," Ucap Putri Irha.

"Oh ya.....kalau gitu ayo kesini," Ucapku tersenyum penuh arti.

"Iya, cantik," Ucap Pria itu dengan tatapan buas. Air liurnya menetes begitu banyak.

"Iuuu, menjijikan," Ucap Putri Andini

"Apa yang kau katakan?" Tanya Putri Irha menatapku.

"Lihat dan contohkan," Ucapku nyengir kuda.

Pria penjahat itu maju dan menyolek daguku.

"Manis, kita ke semak atau ke penginapan?" Tanyanya.

"Ke......," Ucapanku terhenti dan ku tendang aset berharganya.

"Brugh."

"Awh, sakit," Ringis Penjahat itu.

"Rasakan itu, hahaha," Ucapku tertawa.

Semua orang melogo kaget ke arahku.

"Serang!" Perintahku memberi kode.

"Gimana?" Tanya Putri Irha dan Putri Andini.

"Hadeh, lalot banget kalian," Ucapku kesal.

Aku langsung mengambil batu dan melempar ke arah para penjahat. Putri Irha dan Andini yang melihat itu pun ikut melakukan hal yang sama.

"Rasain seranganku," Ucap Putri Irha.

"Mampus lo pada," Ucap Putri Andini melempar batu ke para penjahat.

Ku liat salah seorang penjahat menahan pria malang itu.

"Berhenti atau pria lemah ini mati!" Ancam si penjahat.

Aku, Putri Irha dan Putri Andini terdiam sejenak.

"AWAS, ADA HARIMAU DI BELAKANG KALIAN," Teriakku.

Mereka spontan menoleh, ku beri kode ke arah pria malang itu. Dia langsung mengerti dengan kode-ku. Diapun menyikuk perut si penjahat dan menendangnya. Lalu berlari ke arahku.

Kami melempari batu ke para penjahat tersebut. Hingga mereka memilih mundur.

"Yes, yes, menang," Ucap Putri Irha kegirangan.

"Setelah ini, kita bikin pesta untuk merayakan kemenangan kita. Setuju!" Ucap Putri Andini.

"Setuju," Ucap Putri Irha.

"Terimah kasih," Ucap pria malang itu.

"Sama-sama," Ucapku.

"Traktirannya mana?" Ucap Putri Andini.

"Apa itu, Tra..tir?" Ucap Pria itu bingung.

"Ups, maksudnya sebagai ganti karena kami telah menolongmu, maka kamu harus membayar semua yang ingin kami beli. Apapun itu, kau jangan menolak," Ucap Putri Andini.

"Apa yang kau katakan, malu-maluin aja," Bisikku tepat di dekat telinga Putri Andini.

"Mulai lagi pemajakannya," Ejek Putri Irha.

"Baik, aku akan membayar semua yang kalian beli," Ucapnya.

"Kau emang baik, Bro," Ucap Putri Andini.

"B..ro?" Tanya Pria itu bingung.

"Bro artinya pria tampan," Ucap asal Putri Andini.

"Sejak kapan bro berubah jadi pria tampan? Bukankah bro itu panggilan teman ke teman akrabnya," Ucapku.

"Andini kalau ada maunya, pasti ngelebihin cerita," Ucap Putri Irha.

"Ayo aku antar. Kalian mau kemana, Nona," Ucapnya.

"Kami mau kepasar, Mas. Eh salah, maksud saya, kami mau kepasar, Tuan," Ucapku.

"Biar saya antar kalian," Ucapnya.

"Ya iyalah, harus diantar. Kalau kagak, siapa yang mau bayarin belanjaan kami nanti," Ucap Putri Andini.

"Maaf atas kelancangan adik saya, Tuan," Ucapku.

"Tidak masalah," Ucapnya.

"Yuk kita kepasar, keburu siang. Nanti kalau udah siang, panas. Aku nggak mau kulitku yang putih bersih, jadi hitam," Ucap Putri Andini menarik tangan Pria itu.

'Astaga, malu-maluin aja nih orang. Rasanya aku pengen sembunyi di lubang semut, biar gak kelihatan,' Batinku.

'Kalau ada mobil, udah lari ke mobil aku dan pergi dari sini. Urat malu nih anak bener-bener udah gak ada,' Batin Putri Irha.

'Lumayan dapat congang. Kapan lagi bisa dekat sama cowok perfect kayak dia. Ini kesempatan langkah yang hanya ada sekali seumur hidup. Sayang kalau di sia-siakan,' Batin Putri Andini.

Kami berangkat ke pasar, aku, Putri Andini dan Irha menaiki kereta kami kembali. Sedangkan pria itu menunggangi kudanya kembali.

Tak lama kemudian, akhirnya kereta kami sampai di area pasar. Kami turun dan mengambil gaun-gaun putri Andini dan Irha.

Setelah itu, kami mampir makan siang di sebuah warung makan. Selesai makan, Putri Andini mulai membeli banyak makanan dan buahan. Tak lupa aksesoris wanita.

'Wanita ini bisa buat aku bangkrut kalau begini. Untung harta kekayaanku masih ada hingga sepuluh turunan,' Batin Pria itu.

"Kita kan belum kenalan, namaku Putri Andini. Kalau kamu?" Tanya Putri Andini.

"Pangeran Nakula," Ucap Pria itu.

"Kenapa gak sekalian darakula, hahaha," Ucap Putri Irha tertawa.

"Kau jangan bicara gitu sama pangeran, atau lehermu bisa putus jika sampai dia marah," Bisikku.

"Habisnya namanya lucu banget, siapa yang gak tahan ketawa coba," Bisik Putri Irha.

"Nama Nona, siapa?" Tanya Pangeran Nakula. Dia menatap ke arahku dengan suara lembut.

"Ina....emmm maksudnya namaku Putri Khina," Ucapku.

"Putri Mahkota dari kerajaan majahpahit?" Tanyanya.

"Iya, Pangeran," Ucapku.

'Menurut rumor yang beredar, Putri Mahkota kerajaan Majahpahit terkenal dengan sikapnya yang angkuh dan sombong. Dan juga posesif dan manja ke Putra Mahkota Majahpahit. Kenapa yang aku lihat sekarang berbeda dari rumor? Aku baru tau kalau ternyata tidak semua rumor itu benar, buktinya Putri Khina memiliki karakter pemberani dan tutur katanya sopan. Aku jadi kagum,' Batin Pangeran Nakula. Disaat Nakula sedang mengagumi Khina. Khina malah melihat kearah seorang nenek-nenek.

'Astaga, kasian sekali nenek-nenek itu. Barang dagangannya masih banyak. Apa aku beli saja dagangannya? Emm, boleh juga. Buah yang di jual nenek juga buah bakara, buah kesukaanku. Bukan hanya buah bakara, tapi banyak buah lain juga sih yang aku suka, ehe. Sudah lama aku enggak makan buah Bakara. Aku jadi pengen cepat-cepat beli,' Batinku. Aku bergegas ke tempat dimana Nenek itu berada.

"Nek, aku mau beli buah bakara ini. Harganya berapa?" Tanyaku.

"Ini namanya buah sukun, Nak," Ucap Nanek itu.

"Owh....harga buah sukun nenek, berapa?" Tanyaku. 'Di daerah sulawesi selatan, tepatnya di kampung, buah ini di namakan buah bakara. Di sekolah juga kagak pernah di ajarin nama-nama seluruh buah dalam bahasa indonesia. Hanya sebagiannya saja yang mereka beritahu dalam bahasa indonesia. Yang lainnya dalam bahasa konjo, makassar,' Batinku.

"Seikat, 10 koin perak," Ucap Nanek itu.

'Murah amat buahnya, kalau di dunia moderen, harga tiga buah, dua puluh ribu. Tapi aku enggak pernah beli buah bakara sih. Biasanya teman-teman Mama atau Tante Irma yang memberiku buah bakara,' Batinku.

"Aku beli semua buah Nenek. Berapa total semua harga buahnya?" Tanyaku.

"50 koin perak," Ucap Nenek itu.

"Owh, ini nek uangnya," Ucapku menyerahkan 50 koin perak.

"Terimakasih dewa, kau telah mengabulkan doaku. Daganganku di beli semua oleh Putri, terimakasih dewa Ganesha," Ucap Nenek itu.

"Nek, berterima kasih lah kepada Tuhan Allah. Aku hamba Allah yang di takdirkan kesini dan membeli dagangan nenek," Ucapku.

"Allah?" Tanya Nenek bingung.

"Iya Nek, Tuhan kita hanya satu. Yaitu Tuhan Allah," Ucapku.

"Apa kau pernah bertemu dengan Allah?" Tanya Nenek itu.

"Iya Nek, di alam roh, sebelum kita di kirim ke dunia. Setiap manusia yang akan di kirim ke dunia lebih dulu di perlihatkan fase kehidupannya oleh Allah. Sebelum manusia dilahirkan, kita lebih dulu membuat perjanjian dengan Allah. Jika manusia menyanggupi, maka dia akan lahir ke dunia, namun jika tidak, Allah swt tidak akan menakdirkannya menjalani kehidupan di muka bumi. Bagi manusia yang menyanggupi, maka rohnya akan di kirim kebumi. Dimana, kita di kirim ke dunia atau lebih tepatnya ke dalam rahim seorang ibu. Kehidupan di alam rahim selama 40 hari berupa 'alaqah (gumpalan darah) dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian di tiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan kita terlahir ke dunia. Seiring berkurangnya usia, ingatan tentang perjanjian kita kepada Allah pun perlahan hilang. Itu karena Allah ingin merahasiakan cara kematian umatnya. Apakah umatnya tiada akibat sakit atau kecelakaan, tidak ada yang tau. Allah tidak ingin kita di selimuti rasa takut berlebih jelang ajal menjemput. Dengan itu, semua ingatan tentang fase kehidupan yang kita lihat, sengaja di hilangkan. Biar kita senantisa bertakwa dan menyembah hanya kepada Allah," Ucapku.

"Dalam kitab Weda, tertulis banyaknya dewa yang patut di sembah?" Tanya Nenek itu mulai bingung.

"Apa nenek pernah dengar berita kenabian Muhammad SAW telah di ramalkan dalam kitab-kitab terdahulu? Sebagaimana tersebut dalam surat As Shaf (60) ayat 6, Dan ingatlah ketika Isa Ibnu Maryam berkata; Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu taurat, dan memberi kabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad). Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan bukti-bukti yang nyata, mereka berkata, Ini adalah sihir yang nyata. Dan dalam  kitab Weda yang di sebutkan bahwa Kalky Autar akan lahir di kaum yang di hormati dan mulia di tanahnya. Dan itu juga berlaku dalam kasus Nabi Muhammad, karena ia terlahir di suku Quraisy yang di hormati di Mekah," Ucapku.

"Disebutkan pula bahwa Kalky Autar akan diajarkan dalam gua oleh bhagwan melalui   utusannya sendiri. Hal ini mengingatkan kisah Nabi Muhammad dalam gua Hira' saat di datangi malaikat Jibril dan mengajarkan wahyu Islam pertama kali. Dan dari keseluruhan dapat di simpulkan bahwa Kitab Weda berasal dari ajaran nabi-nabi terdahulu. Orang-orang kafir dengan sengaja merubah kitab-kitab untuk menyesatkan para umat manusia. Bagaimana, apa nenek sudah paham sekarang?" Ucapku panjang kali lebar.

"Bagaimana cara kita menyembah Allah? Bisa Putri mengajari saya caranya?" Tanya Nenek itu.

"Bisa nek, bisa banget malahan," Ucapku tersenyum.

"Prok....Prok," Putri Irha dan Andini bertepuk tangan.

"Wah, kau emang pandai dalam meramalkan ajaran Islam," Ucap Putri Irha.

"Kau kok bisa tau tentang kitab Weda?" Tanya Putri Andini.

"Aku tau dari ceramah ustadz-ustadzah dan dari google, ehe," Ucapku nyengir kuda.

"Owh, pantes," Ucap Putri Andini.

'Mendengar penjelasan Putri Khina, aku jadi sadar sekarang. Tidak sepatutnya aku menyembah berhala. Putri Khina luar biasa, tidak ada putri manapun yang mampu menunjukkan jalan kebenaran pada umat manusia. Hanya Putri Khina satu-satunya. Aku semakin kagum padanya. Andai dia istriku, aku pasti orang yang paling bahagia di dunia ini,' Batin Pangeran Nakula.

...¤BERSAMBUNG¤...

1
sahabat pena
Andini koplak 🤣🤣🤣🤣
sahabat pena
putri Andini mulutnya ga bisa di rem. 🤣🤣🤣kayak mak2 tukang gosip🤣🤣🤣
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
jgn2 ibu nya inaya transmigrasi jg jd putri Irawati ya?
Zakina Inar: Tidak kak, cuman Inara dan 2 lainx yg transmigrasi, hihi😆
total 1 replies
Muhammad Isnan
👍👍
Muhammad Isnan
gila sih cerita keren banget bisa gak aku kek gini
Alizeee
iya, aku senang sama endingnya
Alizeee
ini real ibuk-ibuk, sih/Shy/
Alizeee
hi inaya!
Vernon
aku tinggalin jejak kakk 😊
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
Yap bener banget Inaya mana mungkin di jaman kuno ada istilah loe gue dan polisi dah fix itu asalnya sama kaya dirimu Ina
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
nah ini juga pasti sama kaya si Inaya masuk ke dimensi lain, dia kayaknya yang ikutan nyebur tadi deh
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
kebanyakan baca novel sih dirimu jadi beneran ngerasain deh masuk ke dunianya
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
Si Inaya pasti bingung bener tuh ampe dikira lagi syuting pada
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
ealah si Inaya dari jaman kuno ternyata habis kena insiden masuk ke sumur terus muncul si Inaya, lalu putri mahkota yang asli ke mana dong mati kah atau jadi ketuker hehe
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
weleh weleh si Inaya itu bukan Ilham yang kau kenal tuh, eh ini orang-orang di sono jangan-jangan si Inaya kenal lagi cuma beda penampilan dan mereka tak tau si Inaya ja
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
Bukan Surga Inaya kau masuk ke dunia lain tuh lewat Empang ternyata tuh Empang bukan sembarang Empang ada pintu masuk ke dunia lain nya
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
Kompak semua nya jatuh ke Empang, basah semua deh hihi
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
gak sampai nyemplung kan si Inaya nya ngeri bener kalo lagi kecelakaan begitu takut kagak selamat kitanya berasa hari akhir untuk nya aja. Amit-amit dah moga sih di beri keselamatan ya
𝓐𝔂⃝❥🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄Jinda❀∂я😘
keasyikan baca novel emang begitu kagak kerasa dah jam segitu aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!