"Berani berulah sama gue! gue patahin leher lu!" hardiknya garang penuh emosi. Dialah Viska Aulia, Viska Aulia gadis cantik berusia 22tahun, awal perkenalan yang mulanya dikenalkan oleh gadis imut nan manis Ida Khasanah yang kata lainnya adalah pacar gelapku,
ya karna aku adalah seorang ayah dengan dua anak cowok cewek. Anak yang pertama cowok, berusia lima tahun. Dan anak yang kedua cewek, berusia beberapa bulan.
Sudah komplit kebahagianku, namun demikian, aku masih suka berburu gadis-gadis muda untuk menjadi hiburanku, sekedar variasi hidup pikirku.
Tiit...tiit...titt... drrrtt...drrrt.
Tiba-tiba hapeku bunyi dan bergetar, ada pesan masuk.
"Masih mau kencan nggak?"
Pesan singkat yang kubaca hampir saja aku tak percaya.
Dengan cepat jemariku menari lincah dikeyboard hape.
"Ya mau dong, kapan?" balasku tidak sabar.
"Besok kita ketemu di caffe coklat, sebrang jalan dekat toko sport mania"
selang beberapa menit muncul juga balasannya.
"Okey jam 9 kita ketemu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon demit bahagia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
elvi memainkan alat serut kayu, dengan menyeringai seram.
ngueeeng.. ngueeng.. ngueeeng ..
"ini gw pakai nanti, kalo dipakai sekarang nanti lu cepet mampus, gak asyik donk" kata elvi ke barlama, kemudian menaruh kembali alat serut itu di meja dekat gergaji mesin, barlama sudah pasrah dan pucat banget wajahnya.
lena, katrine dan anita cuma melihat aksi elvi dengan santuy..
barlama hanya bisa pasrah memandang lena dan elvi tak berdaya, lena mengambil tali kemudian mengalungkan ke leher barlama setelah itu ditariknya kuat sehingga barlama kesulitan bernafas hanya bisa membuka mulutnya , kesempatan ini digunakan elvi menjepit lidah barlama dengan tanggem dan menariknya keluar.
tak cuma itu, anita dan katrine juga ambil bagian, dengan memukuli tubuh dan *********** dengan balok kayu yang cukup besar, tak berhenti teriakan barlama meraung diseluruh gudang..
"sudah cukup bermainnya guys" kataku mendatangi mereka yang sedang pesta daging barlama.
"denger ya, gw tau lu sering merkosa anak dibwah umur kan? dasar otak mesum lu.. buat lu gak usah pakai senjata tajam tapi cukup dengan ini.. !!"
tubuhnya kejang- kejang hebat menjemput ajal sang pedofil,
darah mengalir deras banget sampai mengalir ketanganku melalui kayu tajam sisa penggergajian yang kutancapkan dikerongkongan barlama.. mata melotot dan mulut mengangah penuh darah .
" beresin semua, bungkus tu bangkai pake plastik sampah, buang kekali" perintahku sambil ngeloyor pergi.
*****
perjalanan kami lanjutkan kembali dan memasuki kota demak sebagai kota wali, arus lalu lintas padat merayap, tapi kami tetap asyik didalam mobil sambil dengerin lagu- lagu kesukaan kami yang distel diaudio mobil, trafelight menyala merah menandakan kendaraan yang lewat untuk berhenti, tapi tidak dengan lena dengan santainya tetap melajukan mobilnya seperti biasa, sehingga menggangu kendaraan dari persimpangan lainnya yang mau lewat.
bunyi klakson motor dan mobil riuh saling bersahutan.
"hahahaha... seru ya" kata lena cengengesan.
"lu mah selalu reseh kalo dijalan len" jawab serly tertawa.
"noh.. noh.. noh.. dikejar polantas tu len" kata elvi memberi tau lena.
"ganteng kagak vi?" timpal lena mesam- mesem.
"meneketehe"
polantas mengejar kami dengan membunyikan sirine motornya, mendekat di samping mobil kami, melambaikan tangannya memberi isyarat untuk meminggirkan kendaraan kami. bukan lena namanya kalau gak reseh dan usil.
"gw mau maen- maen dulu ah ma pakpol, kelihatannya ganteng kok" kata lena sambil nyengir kuda.
lena melajukan kendaraannya dengan cepat, sehingga polisi tu mengejarnya lagi, setelah posisi polantas di samping mobil, lena mengerem mendadak, tak ayal motor polantas terlewat jauh, saat polantas berhentu dan mau turun untuk menghampiri kami, lena menginjak lagi pedal gas dan melaju dengan kencang melewati polantas tersebut, lantas polantas itu dengan cepat mengejar kami lagi dan menghadang didepan mobil kami, kini terpaksa lena meminggirkan mobil dan menghentikan mobilnya.
tampak gagah polantas itu berjalan menghampiri kami, kemudian menunduk dan mengetuk kaca jendela depan.
lena membukakan jendela dengan tersenyum nakal.
"selamat sore, bisa menunjukan surat- suratnya bu.. sim dan stnk?" kata polantas sopan.
" surat warisan dan surat nikah ada pak" celutuk katrine cengengesan.
"huss.. jangan kurang ajar sama pak polisi, nanti diborgol baru tau rasa lu" sahut serly tersenyum.
"yah daripada di ikat borgol, mending di ikat oleh cincin tunangan atuh" jawab katrine tak mau kalah, kemudian tertawa lagi riuh.
"oh ada kok pak, santai ajalah" jawab lena tersenyum sambil melirik pak pol.
"eh mana tas gw, bawa sini"kata lena kepadaku, aku mengambilnya didalam dasbor mobil karna biasanya lena menyimpannya disitu.
"nih, tas buduk masih aja lu simpen len" kataku menyerahkan tas milik lena.
lena membuka tasnya dan mengambil dompet yang ada didalamnya, kemudian menyerahkan sim dan stnk kepada pak polantas.
"foto gw cantik kan pak" pak pol cuma diem memperhatikan sim dan stnk lena, tanpa memperdulikan pertanyaan lena.
"ibu tau kesalahannya kan"kata pak pol.
"ih kok ibu sih pak, emang kita kelihatan kayak ibu- ibu, panggil mbak atau cayank juga boleh" sela lena tersenyum gemas sedikit menggerutu.
"iya mbak, mbak telah melanggar lampu lalu lintas serta mempermainkan petugas" kata pak pol menerangkan.
"ish.. biasanya juga gw yang dipermainkan petugas pak" jawab lena ketus kemudian turun dari mobil mendekati mobil.
"mbak akan saya tilang" kata pak pol mau menulis di surat tilang yang dipegangnya.
kami semua buru- buru mengeluarkan hape, kami tau apa yang akan dilakukan lena saat ada kejadian kayak gini.
" hihihi bakalan seruh nih" kata katrine.
lena berjalan mendekati pak polantas, pak pol bingung dengan kelakauan lena dan berjalan mundur ketepian jalan.
"pak bagaimana kalau surat tilangnyanya di ganti dengan ini"
tangan lena dengan cepat menyambar kepala belakang pak pol, kemudian mendekatkan kewajahnya dan ******* bibir pak pol dengan kasar, tangan kiri lena *******- ***** lembut batang tongkat pak pol dan..
cekrek... cekrek.. cekrek.. cekrek..
mendapat serangan yang mendadak pak polantas terkejut, bingung campur malu karna banyak pengendara yang berhenti melihat adegan tersebut.
"hey apa- apaan yang kalian lakukan" pak polantas marah dan mendorong tubuh lena menyingkir dari hadapannya,
lena hanya bisa tersenyum menyeringai kepada pak pol.
" kalian bisa kena pasal berlapis, sekarang saya akan geledah mobil kalian!!" tambah pak pol geram dan marah dengan ulah kami.
kemudian berjalan melihat isi dalam mobil dan menemukan tas besar hitam kami.
"tas itu yang di bagasi isinya apa, cepat keluarkan" kata pak polantas sedikit marah. katrine terkejut dan seketika panik, karna masih ada sabu yang cukup banyak yang nantinya kami akan bagikan untuk bandar di wilayah demak dan jepara sisanya untuk kami konsumsi sendiri
" aduh gimana ini guys" kata katrine bingung sambil *******- ***** tangannya.
udah masuk faforit juga
semangat 💪💪💪 Thor
Badung ny viska di awal cerita kemana???