Meilika seorang siswi kelas 11 berparas cantik dan pintar...tapi akibat ulahnya sendiri dia merasakan akibat dari permainannya sendiri...
"Stop...hentikan..mas, aku hamil anak kamu". Semua orang terkejut mendengar ucapan gadis cantik yang menangis terisak, yang ditujukan pada mempelai pria tersebut.
Ya gadis itu adalah Meilika yang usianya baru 17 tahun
"Siapa kamu, aku tak mengenalmu..bagaimana aku bisa menghamilimu" ucap mempelai pria yang terkejut dengan ucapan meilika.
Penasaran? baca aja yuk
oh ya kak jika berkenan follow Instagram aku mamika759🤭🤭
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mamika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14. Aku memang telah menipumu
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, Mei belum pulang lagi dari sekolahnya. Lia mamanya Mei yang khawatir melihat putri satu-satunya belum pulang, dan handphonenya tidak bisa di hubungi semakin panik. Mei tidak biasanya pulang terlambat tanpa menghubunginya sama sekali.
Lia sudah menghubungi teman-temanya Mei, tapi Mei juga tidak ada bersama dengan temannya. Akhirnya Lia memutuskan menghubungi Bima, biasanya Mei juga suka bermain ke tempat Bima.
Tut... Tut... tut
"Hallo Tan, ada apa?" jawab Bima di seberang telepon.
"Bim, Mei lagi sama kamu nggak?" tanya Lia
"Nggak tan, Mei nggak sama aku sekarang,"
jawab Bima.
"Iya Bim, Mei belum pulang sejak dia pergi sekolah tadi pagi, telponnya tidak bisa dihubungi. Tante juga sudah ngubungi teman-temannya, tapi mereka juga nggak tau, Bim. Aduh Bim, kemana Mei? Tante khawatir, dia kenapa-kenapa karena nggak seperti biasanya dia kayak gini," ucap mama Mei dengan menangis karena khawatir anak gadisnya belum pulang dari sekolahnya.
"Mei belum pulang dari sekolahnya dari tadi ya Tan? tanya balik Bima yang terkejut mendengarnya.
"Iya Bim, hiks... hiks," jawab mama Mei dengan terisak.
"Tante tenang, Bima akan cari Mei. Tante tunggu saja di rumah, biar Bima yang cari," ucap Bima yang panik dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
Bima pun langsung menghubungi anak buahnya untuk mencari Mei.
"Duh, apa yang terjadi ini? Apa Mei di culik? Nggak mungkin kan Kaka yang menculiknya?" Tanya Bima pada dirinya sendiri.
Tak lama ponsel Bima berbunyi, ternyata orang suruhannya yang menelponnya memberi tahu kalau Mei diculik.
"Shit kenapa bisa? " rutuk Bima, karena ia tak menyangka, tindakannya akan terbongkar dengan cepat. Pikirnya rencananya sudah disusun dengan matang.
Bima pun merasa bersalah dan menyesal karena telah melibatkan adik sepupunya dalam rencananya. Sekarang, ia harus memikirkan cara untuk membebaskan Mei.
Alex masih tertawa mendengar pernyataan cinta gadis kecil untuk bosnya itu.
"Hentikan tawamu Itu Lex, kau kira ini lelucon," bentak Kaka. Alex pun menghentikan tawanya, dan menutup mulut dengan tangannya untuk menahan tawanya.
"Hei mulut, jaga bicaramu. Kenapa kau bisa berbicara seperti itu? Jawaban apa itu Mei," rutuk Mei pada dirinya sendiri karena telah berkata hal yang paling memalukan di hidupnya. Menyatakan cinta pada laki-laki.
"Kau pikir ini lelucon," bentak Kak pada Mei. Mei terkesiap mendengar ucapan Kaka.
"Aku mohon tuan lepaskan aku, bukannya kau sudah berjanji jika aku bicara jujur, kau akan membebaskan aku," ucap Mei terisak.
"Haha... Melepaskanmu begitu saja? Kau pikir aku bodoh percaya dengan ucapanmu," ucap Kaka tertawa.
"Tuan maafkan aku, aku memang telah menipumu. Tapi, itu semua kulakukan karena dirimu. Mungkin anda kaget mendengar alasanku, tapi itulah kenyataannya. Aku melakukan ini semua karena aku mencintaimu. Terserah, anda menganggap aku gila. Jadi, kumohon lepaskan aku, aku janji kali ini tidak akan menggagalkan pernikahan anda lagi tuan, aku janji," ucap Mei yang mengada-ada dengan suara serak. Alex lagi-lagi tersenyum mendengar ucapan Mei.
"Hah...aku saja kaget kenapa aku bisa bicara seperti itu.Ya kau memang gila Mei, berani-beraninya berurusan dengannya. ****** saja kalau kau masih mau bersandiwara menggagalkan pernikahannya," ucap Mei dalam hati, sambil menghela nafas.
"Tuan, bisa beri aku air, aku haus sekali," ucap Mei meminta air pada Kaka. Kaka memberi kode Alex untuk mencarikan air minum. Alex pun pergi mengambil air minum di mobilnya.
Alex membawa beberapa botol air mineral, dan akan memberikan satu pada Mei.
"Tuan, apa kau tidak melihat tanganku diikat? Bagaimana aku bisa minum dengan kedua tanganku dengan tangan teriikat seperti ini? Tuan, tolong lepaskan tanganku dulu," ucap Mei lembut.
"Lex, lepaskan ikatan tangannya," perintah Kaka.
Alex melepaskan ikatan di tangan Mei lalu membukakan botol minuman dan memberikan pada Mei. Mei langsung meminum setengah botol air tersebut. Kaka dan Alex memperhatikannya meminum air tersebut.
"Hah... terima kasih tuan," ucap Mei.
"Tuan, sekarang bisakah anda lepaskan ikatan kaki ku," ucap Mei memandang Alex. Alex sontak melihat Kaka, karena ingin melihat apakah Kaka mengizinkan atau tidak? Untuk membuka ikatan kaki Mei.
Bersambung
Hai kak makasih yah, yang udah baca cerita receh ku ini. Jangan lupa like, votenya dan jejak komentarnya ya kakak.
trus jangan lupa masuki di favoritnya kakak- kakak. 🤗😘🤭