Ketos Dingin VS Gadis Manja

"Ya kalau mau pake baju, pake baju aja sih, ga usah ribet!" ucap Rafi santai membuat mata gadis itu membulat,

"Gila! ya kali aku pake baju depan kaka, emang aku cewe apaan?" ucap nya tak percaya.

"Em... btw, kaka ngelihat ngga tadi?" Lanjut Syila dengna wajah penasaran.

"Dikit!" jawab Rafi masih dengan nada santai.

namun membuatnya spontan mendapatkan lemparan baju dari gadis itu. yang tepat mengenai wajahnya.

"Rasain! dasar mesum!" ucap Syila

dan dengan cepat ia pun kembali ke kamar mandi dengan membawa baju gantinya meninggalkan Rafi yang menatapnya datar.

"Dasar cewe ga jelas!" guman Rafi pelan saat gadis itu sudah benar benar sudah masuk ke kamar mandi.

Beberapa menit kemudian, Syila, gadis itu keluar dari kamar mandi dengan menggunakan celana pendek sepaha dan kaos putih polos di atas perut sehingga penampakan abs seksinya, karena berhubung cuaca sedang panas dan toh di dalam rumah juga, pikir gadis itu.

Syila berjalan dan duduk di samping Rafi yang tengah pokus dengan hp nya. ya, selalu selalu hp nya. sepertinya Rafi memang tidak bisa jauh jauh dengan benda pipih berlogo apel setengah tergigit itu.

Syila menaruh tangannya di atas bahu Rafi dan berlanjut dagu nya yang di letakan di atasnya, dengan mata yang menatap lekat wajah tampan laki laki itu dari samping.

uuuuh...

sungguh tampan kekasihnya ini. dengan iseng tangan mungilnya pun memainkan rambut milik laki laki itu dan sesekali mencubit pipi laki laki itu saking gemasnya. membuat sang empu mendengus kesal.

"Bisa ga sih lo ga usah gangguin gue," ucap Rafi dengan menatap gadis itu sinis, pasalnya ia tengah bermain game. dan ia tidak suka di ganggu.

"Ngga bisa." jawab Syila tercengir.

sedangkan Rafi hanya mendengus kesal.

"Mau apa?" Tanya Rafi.

karena ia tahu kalau gadis nya sudah seperti ini, pasti ada maunnya.

Syila, gadis ini tersenyum senang. oh... rupanya Rafi sangat peka.

"Mau ice cream!"

"Terus?"

"Ya beliin... ga peka banget sih!" ucap Syila cemberut. dugaannya tentang Rafi salah, laki laki itu tidak peka.

"Delivery aja!"

"Ga mau!"

*******************************************

"Soal pertandingan basket antara SMA kita sama SMA pancasila akan di adakan sore nanti. dan aku mohon buat semua anggota osis ikut berpartisipasi dalam hal ini. dan semoga pertandingan ini bisa membuat SMA kita sama SMA pancasila lebih berteman baik lagi. dan semoga SMA kita menjadi lebih maju dan kreatif. okey itu aja rapat hari ini, terima kasih untuk semua anggota osis yg sudah hadir. selamat beraktivitas kembali dan sampai bertemu nanti sore, terima kasih. Asalamualaikum Wr. Wb."

Itulah sekiranya kata kata penutup yang di sampaikan oleh gadis cantik yang menyandang jabatan sebagai wakil ketua osis ini.

Syila...

gadis cantik blasteran amerika ini menoleh kan kepalanya ke arah samping yang terdapat seorang laki laki tampan yang duduk santai dengan punggung yang di sandarkan kesanggahan kursi. matanya pun tidak pernah lepas dari layar gadget nya. merasa di perhatikan, laki laki tampan itu pun mendongak menatap gadis cantik yang menatapnya tajam.

"Udah selesai?" Tanya laki laki itu datar.

Syila gadis itu hanya menatap Laki laki tampan ini dengan kesal. laki laki yang menjabat sebagai ketua osis ini sungguh tidak berguna. di saat para anggota osis melaksanakan rapat, dan dia malah enak enak kan main game di hp nya.

dan yang membuat Syila heran, mengapa semua anggota osis tidak ada yang berani menegurnya. dan guru guru pun selalu diam saat laki laki itu berbuat onar. entah itu bolos, tawuran, dan lainnya. cih, mentang mentang ayah dari lelaki ini adalah donatur terbesar di highschool, laki laki ini selalu berbuat seenaknya.

dan tanpa menjawab pertanyaan ketua osis yg ber nametag lengkap 'Rafi Andreas Alfiansyah Sanjaya', ia pun segera berlalu tanpa sepatah kata pun. di tambah ia masih marah pada Rafi soal masalah es krim kemarin.

"Kasihan di cuekin...," ledek putra dengan tawa nakalnya.

"Ulu ulu babang Rafi yang sabar ya!" kali ini alvin yg ikut ikutan.

"Lah cuman di cuekin. kenapa ga di putusin langsung?" sontak kata kata yang di ucapkan laki laki benama Masfar Aca itu membuat Rafi menatapnya tajam.

"Hehehe canda doang kok, Raf!" ucap Masfar dengan mengangkat tangan nya lalu membentuk 2 jari,

"Sabar Raf! hidup mah da perih." ucap Abun dengan wajah sedih yang di buat buat.

dan itu malah membuat Rafi ingin sekali menampol wajah baby face milik laki laki itu dan juga seluruh teman teman nya.

*******************************************