Embun adalah seorang gadis manis yang sangat tegar,dia terlahir dari keluarga yang sederhana.Embun bekerja sebagai penjual bunga ditoko milik orang tuanya.
Pada suatu ketika dia bertemu dengan pemuda dingin yang kurang kasih sayang dari kedua orang tuanya dan kehilangan cintanya.Dia sangat tampan dan kaya raya,namanya Arjuna Pramuja.Pewaris tunggal YP group,sebuah perusahaan otomotif terbesar diAsia.
Akankah Arjuna bisa merubah sifatnya yang dingin menjadi lebih hangat setelah bertemu embun?
Ayooo untuk mengetahui kisah cinta mereka ikutin terus ya kisah selanjutnya.
Cerita ini hanya fiktif dan terbit atas persetujuan pihak manga toon,dan cerita ini berkisah atas pandangan pribadi penulis.
penulis mengharapkan support dari pembaca.
Mohon untuk memberi Kritik dan Saran yang membangun.
Terima kasih
salam hangat
penulis
Siti Lestari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S & L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13.Cinta Yang Menghantui
Embun menggerakan sudut ekor matanya melihat Arjuna yang sedang menggendong Arsy.Entah apa yang dia rasakan sehingga dia merasa ingin berlama lama bersama Arsy,Embun merasa tidak rela Arsy pulang seperti ada rasa kecewa yang tidak tahu kenapa.
"Kenapa aku seperti ini,kenpa aku tidak ingin melepas arsy,seharusnya aku tidak boleh begitu,ini tidak pantas,arsy punya ayah ibu yang menunggunya".Gumam Embun.
Embun pun berdiri di dekat Rak buku dekat ranjangnya sambil mengamati ayah dan anak itu.
"Terima kasih sekali lagi nona karena sudah menyelamatkan anak saya,kalau begitu saya izin pulang".Kata arjuna.
"Oh saya panggilkan orang tua saya dulu ya".kata embun.
"Tidak usah nona,sampaikan saja salam saya pada orang tua anda,biarkan mereka istirahat".kata arjuna dengan bahasa formal yang membuat embun tidak nyaman mendengarnya.Embun hanya mengangguk dan mengantar arjuna sampai depan rumah.
Arjuna pun menghidupkan mesin mobilnya dan membuka kaca sambil menganggukan kepala.Embun pun membalasanya dengan hal serupa.Embun masih mematung ditempatnya sambil memandangi mobil arjuna hingga hilang tak terlihat ditelan kegelapan.
Arjuna menginjak pedal gasnya dan memacu kecepatan,sebenarnya dia sudah tidak sabar sampai ke villa karena dari tadi dia sudah menahan ingin buang Air kecil.
"Aaah siaaal,tidak mungkin aku berhenti di jalan hanya untuk buang air kecil,Sabar ya juniorku sebentar lagi kita akan sampai di villa. Grutunya sambil memukul stir mobilnya dan dia juga tampak meringis menahan sesak yang amat sangat di bawah perutnya.
Malam semakin larut,Arjuna dan Arsy pun sampai di Villa,dengan segera arjuna membawa arsy kekamarnya di ikuti oleh susi dan mbak inah,mereka tidak ada yang berani bicara atau bertanya karena mereka takut.Arjuna masih memasang wajah dinginnya di hadapan para pelayannya.
Arjuna manusia biasa yang tetap saja punya kelemahan,dia sangat tampak perfectionist dihadapan orang lain,padahal dia banyak menyimpan rahasia yang hanya dia dan Adinda saja yang tahu kebiasaan buruk yang dimilikinya.Setelah Arjuna meletakan arsy di tempat tidur,Arjuna dengan terburu buru dia masuk kemar mandi untuk menyelesaikan ritualnya.
"Waaaaah legahnya,Akhirnya juniorku sudah merasa legah,dia sudah tidak tersiksa lagi menahan sesak".Kata arjuna sambil melihat juniornya.Arjuna pun bersiap siap untuk mandi membersihkan dan menyegarkan tubuhnya yang terasa lengket dan berkeringat.
Setelah siap mandi,Arjuna pun menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur empuknya.Dia memejamkan matanya dan tiba tiba wajah Embun muncul di ingatanya,membuat arjuna menarik sudut bibirnya sehingga membentuk lengkungan indah disana.
Arjuna tidak tahu kenapa akhir akhir ini dia selalu tersenyum kalau sedang teringat wajah Embun.Arjuna teringat dengan Arsy,seandainya bukan embun yang menemukannya bagaimana nasib anaknya itu.Arjuna pun merasa berhutang budi dengan Embun.
Saat ini arsylah satu satunya sisa cinta antara Adinda dan Arjuna.Arjuna pun mendatangi kamar Arsy dan melihat Arsy yang sedang tidur pulas.Arjuna membelai pipinya dan mengecup keningnya.Arjuna mengamati Arsy dengan lembut,setiap dia melihat Arsy akan ada kerinduan untuk Adinda,dia merasa tersiksa setiap teringat Adinda.
Ditempat lain,terlihat Embun yang berbaring ditempat tidur sambil mengamati langit langit kamarnya,dia termenung dan tiba tiba teringat wajah Arsy yang sepertinya mendamba kasih sayang di sorot matanya.Embun bertanya tanya akan hal itu.Dari sorot matanya seperti seseorang yang merindu saat mereka saling tatap dan bicara.
Embun pun merasa semakin jatuh cinta pada Arsy,seperti ingin melindungi anak kecil itu.Embun teringat saat arsy mengigau memanggil manggil ibunya.
"Kenapa dia terus memanggil -manggil ibunya ya?
Emmm... Apa mungkin ayah dan ibunya sudah bercerai?,enggak-enggak(Sambil menggeleng²kan kepalanya).
Atau mungkin,ibunya meninggal?,Aaaah apa²an si kamu Embun?"
"Aaah bisa jadi ibunya keluar negeri.Biasanya orang² kaya seperti mereka kan selalu begitu.Hmmm pasti ini yang bener deh!!!.
Embun terus berkutat dengan fikirannya sendiri.
Embun nampak sangat penasaran dengan kehidupan anak mungil itu.Sementara selama ini Embun tidak perduli dengan kehidupan orang lain,tapi kali ini berbeda,tidak tahu kenapa dia menjadi orang yang ingin tahu hidup orang lain.
Arjuna kembali kekamarnya dan membaringkan tubuhnya sambil menyilangkan tangan dibawah kepalanya untuk menjadikan bantal.Dia terus menatap langit langit kamarnya.Lagi-lagi dia teringat Embun,dan tanpa sadar dia tersenyum.Arjuna merasa sesuatu yang istimewah yang ada pada diri Embun.
Sepertinya hatinya ingin mengenal Embun lebih dekat,tapi dia merasa takut kalau dia akan menghianati cinta Adinda.Dia takut tidak bisa menjaga kesetiaan pada Adinda.
Arjuna menghembuskan nafasnya dengan kasar,dia merasa ada sesuatu yang menganjal dihatinya,yang membuat dia dilema.
#Flash Back#
"Sayang,kalau seandainya aku lebih dahulu meninggal,kamu akan menikah lagi enggak?"
Tanya Adinda yang ada dipelukan Arjuna saat mereka akan tidur.
"Emmmm,kenapa kamu bicara menakutkan seperti itu?"
Tanya Arjuna kesal.
"Jawab dulu sayang?,kamu bakal menikah lagi atau Enggak?"
Sambil berbalik memandang wajah Arjuna.
"Berani-beraninya kau pergi meninggalkan ku?"
Kata Arjuna sambil menghujani ciuman dipipi Adinda.
"Aaaaahhh hahahaha hentikan!!! sayang geli!!!".
Teriak Adinda sambil memukuli pelan pundak Arjuna karena merasa geli.
"Haaa,masih berani untuk meninggalkan ku?"
Tanya Arjuna sambil menindih tubuh Adinda dan menatap wajahnya dengan tatapan hangat.
"Kalau seandainya itu terjadi,aku akan jadi hantu dan menghantui mu setiap hari lalu membunuhmu"!.
Hahahahaha.....!!!"
Kata Adinda dengan memasang wajah seram dan membulatkan matanya.
"Aku tidak takut dibunuh hantu cantik seperti kamu!".
Kata Arjuna menghujani ciuman diwajah Adinda lagi.
Arjuna pun menggelitiki tubuh Adinda.Adinda tertawa karena merasa geli.Akhirnya mereka tertata bersama dengan sangat bahagia.
#Flash Back Off#.
Ketika teringat itu wajah Arjuna mulai murung.Arjuna mulai menghelah nafas panjang untuk menghilangkan rasa sesak yang ada didalam hatinya.
Arjuna berjalan menuju balkon dan mengambil sebotol minuman anggur dan menuangkannya ke gelas.Arjuna pun duduk sambil meneguk minuman itu sedikit demi sedikit.
Arjuna merasa dengan meminum alkohol ia akan merasa tenang.Karena teman saat merasa dirinya rapuh adalah alkohol.Arjuna pun menatap langit yang saat itu tampak sangat cerah.
Langit di selimuti begitu banyak bintang menghiasi angkasa.Angin malam pun mulai menerpa tubuhnya rapuh.Tampak rambunya bergoyang-goyang dihembus angin malam itu.
"Hahaha !!! Ternyata kau benar benar jadi hantu yang siap membunuhku adinda".
Kata Arjuna dan tertawa merasa lucu karena Adinda benar² menghantui dirinya.Bahkan sampai saat ini Arjuna belum bisa melupakan Adinda.Hanya Ada Adinda yang menguasai hatinya.
Bawang di iris ini Mak Thor.....