NovelToon NovelToon
Menantu Luar Biasa

Menantu Luar Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Ketos / Matabatin / Sistem / Suami Tak Berguna
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 Kedatangan Zhiyuan

Suara berat dan penuh wibawa itu bergema di telinga semua orang.

Sekejap saja, suasana yang tadinya gaduh berubah mencekam, seolah ada tekanan tak kasat mata yang menindih seluruh orang yang hadir disana.

Mata indah Liu Yuxin langsung membelalak, menatap sosok yang begitu dikenalnya di depan sana.

"Zhiyuan!" serunya refleks, nyaris tersedak emosi.

Tubuh dan pikirannya yang hampir runtuh seketika kembali siuman begitu pria itu berdiri tegak di depannya.

Bagi Liu Yuxin, Zhiyuan seperti cahaya terang yang merobek kegelapan. Kehadirannya membuatnya kembali melihat secercah harapan.

Namun rasa cemas kembali merayap di hatinya.

Bisakah Zhiyuan benar-benar menolongnya di tengah kekacauan seperti ini?

"Zhiyuan? Apa yang kau lakukan di sini, dasar sampah!"Liu Dong menyipitkan mata, merasakan sakit di kulit kepalanya seakan darahnya mendidih.

Wajah Liu Tiehshan juga mengeras. Baginya, ini penghinaan. Menantu tak berguna ini sudah berani menghajar Liu Dong, cucu kesayangannya, dan sekarang malah berani muncul di depannya.

"Benar-benar tak tahu diri," gumamnya pelan.

"Bukankah kau kabur karena takut masalah?"

Liu Dong, sang Putra Mahkota Keluarga Liu—orang terpenting setelah Liu Tiehshan. Zhiyuan menghajarnya di depan banyak orang, menjadikan dirinya sebagai bahan ejekan.

Liu Dong menatap Zhiyuan dengan kebencian yang membara. "Sampah tetaplah sampah. Kau kabur dari masalah dan membiarkan seorang wanita menanggungnya. Pengecut! Tak tahu malu!"

Zhiyuan tetap tenang, menatapnya dengan senyum tipis yang dingin.

Dia tahu betul, Liu Dong adalah pengganggu besar di keluarga itu. Liu Yuxin sendiri selalu jadi korban penindasan Liu Tiehshan dan Liu Dong. Entah bagaimana dia bisa bertahan dari tekanan seberat itu.

Dulu, Zhiyuan hanya bisa melihat Liu Dong merendahkannya tanpa bisa melawan. Hanya bisa diam, memberi penghiburan sederhana.

Tapi sekarang berbeda.

Tangannya terulur, menggenggam tangan Liu Yuxin erat-erat. Siapa pun yang berani menindas wanita ini, akan dia buat menyesal lebih dari sekadar kematian.

Liu Yuxin terisak pelan. Begitu melihatnya, semua keluhan dan luka yang lama terpendam tiba-tiba ingin pecah.

Untuk pertama kalinya, dia tak menolak genggaman hangat itu. Sebaliknya, dia merasa begitu nyaman, begitu aman.

Diam-diam, Liu Yuxin memandang wajahnya. Dalam beberapa hari saja, Zhiyuan berubah. Hanya dengan menatapnya, perasaan tenang itu datang begitu saja—dan ia sadar, dirinya ingin bergantung lebih jauh pada pria ini.

Zhiyuan menghela napas dalam hati. Padahal ia sempat mengira sudah menyerah, membangun tembok di hatinya agar tak lagi peduli pada siapapun.

Tapi melihat Liu Yuxin yang ditindas sendirian... semua tembok itu runtuh seketika.

Ia menenangkan wanita di sampingnya dengan genggaman lembut.

Interaksi mereka membuat Liu Dong merasa diabaikan. Amarahnya meledak. Bibirnya melengkung, mengingat ucapan Zhiyuan barusan.

"Kau bilang masih ada orang di Vanguard Security? Apa kau mau jadi pahlawan penyelamat?" ejeknya dengan tawa getir.

Zhiyuan mengangguk ringan, nada suaranya datar. "Mereka mungkin tidak berani menantangmu. Tapi aku bisa."

Liu Dong terkekeh. "Jangan pikir kau hebat hanya karena pernah menghajarku. Orang yang akan kau hadapi kali ini adalah seorang profesional. Kau boleh menakut-nakuti orang lemah dengan sedikit kemampuan beladirimu, tapi di atas ring—kau bahkan tidak tahu bagaimana caramu mati nanti!"

Zhiyuan menyipitkan mata, senyumnya makin sinis. "Bicaramu banyak sekali. Jadi kau takut mengizinkanku naik? Apa trauma karena aku pernah menghajarmu? Atau kau mau bilang seluruh perusahaan PrimeShueld ketakutan padaku sekarang?"

Liu Dong hampir meledak menahan tawa. Mana mungkin perusahaannya takut pada pecundang ini?

Tapi sebelum ia sempat bicara lagi, Liu Tiehshan menyela.

"Biarkan dia naik. Dia suami Liu Yuxin. Setengahnya juga bagian dari Vanguard. Dia berhak mewakili istrinya."

Meski secara aturan hanya peserta terdaftar yang bisa naik, namun sekali lagi, siapa yang bisa melawan keputusan orang berkuasa?

Liu Tiehshan menatap Zhiyuan dengan dingin. 'Menantu sampah ini sudah keterlaluan. Kalau tidak diberi pelajaran, dia tidak akan pernah sadar akan posisinya.'

"Zhiyuan..." Liu Yuxin menggigit bibirnya. Meski tahu Zhiyuan cukup tangguh—dia melihat sendiri video penyelamatan Liu Zhiya dan dinding restoran yang remuk—tapi lawannya kali ini adalah Xiaotian.

Jika dia kalah, bukan hanya perusahaan yang hancur, tapi juga tulang tulangnya...

Wajah cantiknya menegang. Tangannya tak berani melepaskan genggaman itu.

"Jangan khawatir. Aku akan segera kembali."

Zhiyuan tiba-tiba menariknya ke pelukannya. Tubuh Liu Yuxin kaku, lalu perlahan melembut. Wajahnya memerah, jantungnya berdetak begitu cepat.

Saat Zhiyuan berbalik dan menuju ring, Liu Yuxin tak tahan lagi memanggil namanya dengan suara bergetar.

"Zhiyuan... maafkan aku..."

Langkah Zhiyuan terhenti sebentar. Namun ia hanya menarik napas dalam, lalu menapak tegas memasuki arena.

Begitu melihatnya naik, Xiaotian langsung mendengus. "Kau? Pengecut sepertimu berani tampil di sini? Liu Yuxin adalah dewi semua karyawan kami. Aku tak paham kenapa dia memilih sampah sepertimu jadi suaminya."

Mata Zhiyuan berubah sedingin es, menatap Xiaotian seolah menatap mayat hidup.

Xiaotian bergidik, meski cepat menepis rasa takutnya. "Apa yang kau lihat hah? Masih merasa bangga?"

Zhiyuan hanya menepuk debu di pakaiannya, tak peduli pada ocehan itu. "Sudahlah, cepat mulai. Aku tidak sabar menang dan pulang merayakannya dengan istriku."

Kata-kata itu seperti tamparan keras di wajah keras Xiaotian. "Brengsek! Kau cari mati!"

Amarah Xiaotian memuncak. Dengan wajah bengis, ia mengayunkan tinju penuh tenaga, angin pukulannya menderu.

Penonton serentak menahan napas. Pukulan seperti itu bisa membuat wajah hancur jadi bubur, bahkan kepala pecah seperti semangka.

Liu Yuxin menegang, wajahnya pucat pasi. Saat melihat tinju itu hampir menghantam Zhiyuan, ia tak kuasa menahan diri untuk menutup matanya rapat-rapat.

Semua orang yang menonton yakin, pukulan itu akan meremukkan kepala Zhiyuan.

Namun tak disangka, ia hanya melangkah mundur selangkah. Tinju mematikan Xiaotian meleset begitu saja.

“Ha!”

Wajah Xiaotian langsung menghitam. Gagal sekali, ia tidak berhenti—telapak tangannya kembali meluncur bertubi-tubi, cepat dan ganas tanpa jeda. Dia yakin kali ini, Zhiyuan tak mungkin menghindar.

Penonton yang mengenal teknik telapak tangannya tak bisa menahan diri untuk berteriak kaget. Rangkaian serangan itu terkenal brutal, cukup untuk meremukkan tulang perut seseorang, bahkan membuat syarafnya lumpuh permanen.

Xiaotian sendiri pernah mematahkan puluhan tulang tubuh seseorang hanya dengan teknik ini. Korbannya hampir jadi bangkai hidup.

Namun di hadapan mereka, Zhiyuan tampak santai. Tubuhnya bergerak ringan, seolah hanya berjalan di taman pada malam hari. Setiap kali telapak tangan Xiaotian nyaris menyentuhnya, ia hanya bergeser setengah langkah.

Selalu tepat, selalu lolos.

Tak peduli berapa pukulan dilayangkan Xiaotian, Zhiyuan hanya mundur setapak demi setapak. Gerakannya sederhana tapi tak terbaca, membuat lawannya seperti memukul bayangan.

Arena terdiam, mata penonton membelalak. "Orang ini… benar-benar punya seni bela diri tingkat tinggi!Dan katanya… dia cuma menantu sampah keluarga Liu?"

Xiaotian yang biasanya jadi mimpi buruk di kalangan petarung seni beladiri, kini dipermainkan seperti monyet oleh Zhiyuan. Liu Dong dan Liu Tiehshan mulai tak sabar melihatnya.

“Xiaotian, jangan main-main! Lumpuhkan dia, tendang keluar ring sekarang juga!” Liu Dong berteriak, matanya merah.

1
Jujun Adnin
kopi mendarat
Prajapati
author koplak.hanya segini kemampuanmu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!