NovelToon NovelToon
Cinta Khanza

Cinta Khanza

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat
Popularitas:313.7k
Nilai: 5
Nama Author: Darmaiyah

Khanza dan Roland, sepasang insan yang saling mencintai, Karena Fitnah, Roland menyakiti Khanza, saat Roland menyadari kesalahannya, dia sudah terlambat, Khanza telah pergi meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Darmaiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepura-puraan

Assalamualaikum

Hari ini author up lebih awal ya, karena tadi malam lembur nulis, soalnya hari ini nggak sempat menghalu, karena ada acara keluarga sampai tiga hari kedepan🙏🙏🙏

"Kebohongan menyelamatkanmu hanya sementara dan akan menghancurkanmu selamanya."

By Rajuk Rindu.

💖💖💖💖

“Kenapa kau memilih tinggal di apartement?” Tanya Azura begitu mereka sampai.

“Apartement lebih dekat dengan kantor mi, aku lebih cepat sampai, jika dibutuhkan sama istriku, iyakan sayang.” Ujar Roland seraya merangkul Khanza dari belakang.

“I-iya, mi.” jawab Khanza tergagap, dia tidak pernah menyangka kalau Roland bisa begitu mersa dengannya di depan mami dan adik ipar.

“Rumah lebih besar dan luas, bisa leluasa.” Celetuk Azura lagi.

“Ntar, kalau anak-anak aku udah lahir, aku pindah ke rumah kita.” Ujar Roland mencari alasan.

“Di sini, pasti menantu mami, merasa sumpek dan suntuk.” Kata Azura lagi seraya duduk di ruang tengah.

“Nggak kok mi, Khanza suka di sini, di rumah terlalu besar, Khanza kesepian, kalau mas Roland lagi berada di kantor.” Ujar Khanza ikut nimbrung memberikan pembelaan pada Roland.

Sejatinya Khanza sampai saat ini, belum pernah tahu rumah keluarga Roland itu seperti apa, karena dulu sejak mereka pacaran, Khanza selalu menolak, jika diajak Roland ke rumahnya, dengan alasan belum halal, takut khilaf, karena di rumah Roland hanya di huni oleh Roland dan beberapa asisten rumah tangga, sementara orang tua dan adiknya berada di Singapura.

“Tuh, menantu mami, nggak keberatan kok.” Ujar Roland, lalu duduk di samping Azura.

“Sekarang mami rehat dulu ya, biar Khanza dan bibik menyiapkan makan siang.” Ujar Roland lagi sambil merengkuh bahu Azura dan mengantarnya ke kamar tamu, sementara Zila melenggang masuk ke kamar Roland.

“Mas! Mas!.” Teriakan Zila menggema sampai ke kamar tamu. Roland bergegas menemui Zila yang cerewetnya sama dengan maminya.

“Apa sich, kok teriak-teriak.” Ujar Roland seraya tangannya terjulur menjangkau rambut Zila.

“Ihsss, apaan mas nih, hilangkan cantiknya Zila.” Zila protes saat Roland mengacak-acak rambutnya.

“Emang kamu cantik.” Goda Roland.

“Hah! Mas meragukan kecantikanku.” Zila mulai memasang muka cemberut.

“Lihat saja tuh di cermin, emang cantik.”

“Cantik.” Kata Zila seraya melihat ke cermin, dan dipantulan cermin, berdiri Roland di belakangnya dengan bibir monyong satu inci.

“Mas, jelak.” Kata Zila sambil melayangkan tinjunya ke arah Roland.

Roland hanya tertawa melihat tingkah laku Zila yang masih seperti kekanak-kanakan, pada hal adiknya itu sudah mahasiswa semester empat.

Zila menarik handle pintu lemari, matanya membulat saat melihat lemari penuh berisi baju Roland. Pantas saja sejak masuk tadi, dia mencium aroma Roland di kamar ini.

“Mas! Mas nggak tidur satu kamar sama kakak Khanza?” Tanya Zila, saat mendapati ada baju-baju Roland di dalam lemari.

“Siapa bilang.”

“Kok baju dan barang mas di kamar ini.”

“Itukan, baju-baju lama, mas lagi malas saja mindahin.’ Ucap Roland berdalih.

“Ihss, pindahin, Zila tidak mau baju Zila, aromanya bau lelaki.” Kata Zila, kemudian berteriak memanggil Lastri.

“Iya non.” Lastri bergegas menemui majikan mudanya.

“Pindahin baju-baju mas ke kamar kakak Khanza.” Ujar Zila sambil mengeluarkan baju-baju Roland.

Sejenak Lastri menatap Roland, seakan meminta persetujuan Roland atas permintaan Zila, Roland hanya mengangguk pasrah, seketika dia menyesali kenapa kemaren membawa Khanza ke apartement, tidak langsung ke rumah meraka, kalau di rumahkan Zila punya kamar sendiri. Nah.. di sini kamar cuman ada lima, mana Zila tidak mau lagi sekamar sama Azura, yang katanya, mami itu cerewet,segalanya di atur.

Tok… tok… tok.. lastri mengetuk pintu kamar Khanza

“Permisi nyonya.”

“Iya bik.” Khanza menguakkan pintu kamar, matanya membulat saat melihat Lastri membawa baju-baju Roland.

“Tuan, menyuruh saya memindah baju-bajunya ke sini.”

“I-iya bik.” Khanza membuka lemari dan menyusun baju Roland di sebelah bajunya, sementara Lastri mengambil baju yang lain.

“Kenapa dipindahkan, bik.”

“Non Zila, nggak mau baju-baju beraroma lelaki.” Ucap Lastri sesuai dengan di dengarnya dari mulut Zila.

“Maksudnya?” Khanza bertanya tak mengerti.

“Non Zila tidak mau baju bercampur dengan baju tuan.”

“Bukannya dia sekamar dengan mami.”

“Dia tidak mau sekamar nyonya besar, katanya nyonya besar cerewet.” Ujar Lastri sambil berbisik ditelinga. Khanza.

“Ohh..” hanya itu yang keluar dari mulut Khanza.

Setelah selesai merapikan baju-baju Roland, Khanza beranjak dari kamar, saat dia melewati kamar yang sekarang dihuni Zila, Nampak kakak beradik itu sedang bercengkrama.

“Kakak! kak Khanza!” Zila berteriak memanggilnya, Khanza menoleh sekilas, lalu melemparkan senyum pada adik iparnya itu.

“Sini!” Zila melabaikan tangan ke arahnya, Khanza menatap Roland yang ada di samping Zila, mata teduhnya berubah kilatan petir yang memberi isyarat agar Khanza tidak masuk ke kamar.

“Kakak mau siapkan makan siang dulu ya.” Ujar Khanza kemudian berlalu, dia tidak menghiraukan teriakan Zila berikutnya.

Begitu sampai ke dapur, di meja makan sudah penuh dengan menu makan siang yang tertata rapi. Rendang kesukaan Azura, cumi sambal hijau kesukaan Roland, ikan bakar gurami kesukaan Zila, goreng udang, lalapan dan sambal uduk.

“Hemm, menunya mengoda semua.” Kata Azura yang tiba-tiba sudah berdiri di samping meja makan.

“Rendangnya enak sekali, bik.” Azura mencomot satu potong daging dan memasukkan ke mulutnya.

Zila dan Roland datang bersamaan, dia menggandeng tangan adik semata wayangnya itu, kemudian menarik kursi di sebelah kiri untuk Zila, dan menarik kursi di sebelah kanannya untuk Khanza, lirikan mata Roland memerintahkan pada Khanza agar duduk di sampingnya. Perlahan khanza menduduki kursi di samping Roland.

“Cuminya enak bik, tidak terlalu pedas.” Celetuk Roland, dia paling suka masakan cumi cabe hijau.

“Nyonya yang masak, tuan.” Ujar Lastri sambil menuangkan air putih.

“Uhukk.”

“Ini airnya mas, makannya pelan-pelan.” Ujar Khanza seraya menyodorkan gelas berisi air putih, Khanza tahu, kalau Roland keselak, gara-gara bibik mengatakan, kalau cumi itu di masak olehnya.

“Makasih sayang.” Ujar Roland saat menerima gelas dari tangan Khanza.

“Iya, sama-sama sayang.” Jawab Khanza, dia punya ide untuk membalas, karena Khanza yakin Roland tidak akan berani macam-macam padanya, selama mami Azura ada di sini.

Mendengar ucapan Khanza, tiba-tiba perut Roland bergejolak, rasa mual menghentak-hentak, selera makannya hilang seketika.Roland mendelek menatap Khanza.

“Kenapa sayang, mau aku suapi.” Ujar Khanza berakting, dia tahu kalau Roland sebenarnya tidak senang melihatnya sekarang.

“Nggak sayang, sepertinya aku mules.” Ujar Roland seraya menekan perutnya. Khanza hanya tersenyum.

“Kamu kenapa?” Tanya Azura, begitu melihat Roland meringis.

“Mungkin hanya masuk angin, mi.” jawab Roland, lalu dia permisi untuk istirahat di kamar.

“Kamu yakin tidak apa-apa sayang?” ujar Khanza lagi.

“Yakinlah, kamu teruskan saja makannya dengan mami dan Zila.” Ujar Roland kemudian beranjak ke kamar.

Khanza tersenyum dalam puas dalam hati, satu kosong, dia merasa lega, karena bisa mengusir Roland lebih cepat dari meja makan, hingga dia tidak perlu pura-pura dan berakting lagi di depan mami mertua dan adik iparnya.

“Hari ini, apa Zila mau, kakak ajak jalan-jalan keliling Jakarta?” Tanya Khanza, tiba-tiba saja di dapat ide untuk keluar dari apartement.

“Mau dong kakak.”

“Habis asar kita berangkat ya, kalau habis zuhur Zila masih capek.”

“Sip.” Kata Zila mengacungkan kedua jempolnya.

Selesai makan siang mereka shalat zuhur, kemudian beristirahat di ruang tengah, sambil bercerita dan memakai cemilan, sementara Roland berada di kamar tertidur dengan rasa kesalnya. Rasa lapar masih mendera perutnya.

Jam menunjukkan pukul emapat sore, Khanza meminta ijin keluar membawa Zila jalan-jalan, ternyata Roland tidak melepaskannya pergi berdua, dia bela-belain menjadi supirnya.

“Baiklah, jika mas mau ikut.” Ujar Khanza tersenyum misterius.

"Nggak! mas nggak boleh ikut." seru Zila dibalas tatapan tajam dari Roland.

"Biar saja mas ikut." Khanza membisikkan sesuatu di telinga Zila, lalu kedua wanita itu tertawa lepas.

💖💖💖💖

Para readers yang kece, jangan lupa dukung author dengan cara tekan lije dan kasih komen ya.

Terima kasih🙏🙏🙏

1
marlaina marliana
abimayu pinter. dgn begitu tak perlu menghabiskan energi mengalahkan kelicikan 👍👍
marlaina marliana
sedih.... 😭😭
hiks... hiks...
Qaisaa Nazarudin
Salahkan saja Boss mu yg BODOH itu,Luas hati aku dengan apa yg Roland alami sekarang ni..
Hana Roichati
jalan ceritanya bagus,
terimakasih thor, sukses selalu
Hana Roichati
terimakasih bagus banget novelnya thor aku suka 👍👍❤❤
Rajuk Rindu: Terima kasih sudah baca novelku
total 1 replies
Hana Roichati
jalan ceritanya the best 👍👍
Popy Setyaningsih
rifal munafik
de eva
👍
Himna Mohamad
tdnya belain agnis,,giliran tauu lngsung dechh,rifal sok tauu
Iis sunarsih
Lumayan
Nispu Wati
Bukan imsyaf menyesali dosa memisahkan,Abimanyu dan ranti
Rokinah Mamasurya
cerai ajalah hidup rumah tangga 3 tahun kok betah ya...kalau saling menyakiti...
Ketrin Koritelu
ini pemeran utamanya yg mana si
Egha
memuaskan
Nur Janah Janah
seru
Rajuk Rindu: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Tina Nine
mampir kemari saya thor..
Rajuk Rindu: terima kasih
total 1 replies
Neni Anggraini
hemmm nangis bombay nih... 😥😥
Neni Anggraini
susah sudah tuk kanza berkata jujur dh terbukti nyata... hny Allah yg maha tau segalany... sabar ya kanza
Rajuk Rindu: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Daniela Whu
kayakx anakx nanca itu kanzha
anakx Ranti miece
Anna Joe
dsini yg menang jauuh,,, abimanyu lah, dpt ngerasain 3 wanita 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!