NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU

BAB 11: MENJELAJAHI RANAH PEDANG ABADI DAN MISTERI CINCIN KUNCI

1. Perjalanan Menuju Klan Pedang Abadi

Perjalanan Tuanku dan Fatimah menuju wilayah Klan Pedang Abadi, di utara Daratan Xianwu, adalah perjalanan yang panjang dan penuh kehati-hatian. Mereka bergerak cepat, memanfaatkan setiap penyamaran.

Dunia luar telah berubah drastis dalam waktu singkat mereka berada di Ruangan Waktu. Kekuatan Raja Kultivasi Sultan Raziqin telah lenyap, dan ia kembali ke basis Klan Umbul Sari Jember dalam keadaan sangat lemah. Sementara itu, Tetua Wuyan, yang kekuatannya dipulihkan secara misterius, menyebarkan desas-desus bahwa Sultan Raziqin telah mengkhianati Daratan Xianwu dan bersekutu dengan penyihir gelap (yaitu Tuanku) untuk mencuri harta karun klannya sendiri.

Klan Naga Hitam, di bawah kepemimpinan Tetua Wuyan, segera menyatakan perang terhadap Klan Umbul Sari Jember, menciptakan kekacauan sipil di seluruh wilayah tengah dan selatan Xianwu.

Tuanku dan Fatimah sadar bahwa kekacauan ini adalah hasil dari tindakan Tuanku sendiri—sebuah kekacauan yang disengaja untuk membeli waktu.

"Kau menciptakan perang saudara, Sati," kata Fatimah suatu pagi, saat mereka mendaki pegunungan yang curam. "Kakakku akan membalas dendam sepuluh kali lipat setelah dia pulih."

"Aku tahu," jawab Tuanku. Ia kini jauh lebih tenang, gabungan jiwanya telah stabil. Jin, si kucing oranye, kini bersemayam di saku jubahnya, hanya kepalanya yang menyembul keluar, memancarkan Qi Yang yang lembut. "Tapi setidaknya, untuk saat ini, mereka tidak mengejar kita. Mereka sibuk saling bunuh. Dan kita punya waktu untuk mencari tahu mengapa Putri Liandra adalah kuncinya."

2. Gerbang Klan Pedang Abadi

Setelah dua minggu, mereka tiba di perbatasan wilayah Klan Pedang Abadi. Klan ini dikenal karena pertahanannya yang kokoh dan teknik pedangnya yang elegan.

Tuanku mengeluarkan kalung perak—lencana pribadi Putri Liandra—yang ia terima saat berpisah.

"Aku harus menemuinya sendiri. Mereka tidak akan mengizinkan orang luar, apalagi seseorang yang dicari, memasuki wilayah mereka," kata Tuanku.

"Aku akan menunggu di pos terluar," ujar Fatimah. "Sebagai Putri Umbul Sari Jember, kehadiranku justru akan menimbulkan kecurigaan."

Tuanku menyamar sebagai seorang pengembara yang membawa pesan penting. Ia mendekati pos penjagaan dan menyerahkan lencana perak itu.

Beberapa jam kemudian, Tuanku dibawa melalui hutan bambu yang sunyi dan formasi penjagaan yang rumit, hingga tiba di kediaman utama Klan Pedang Abadi.

Di sana, ia bertemu kembali dengan Putri Liandra.

Putri Liandra, yang berpakaian jubah putih keemasan, tampak lebih serius dari sebelumnya. Ia duduk di ruang tamu yang dihiasi pedang-pedang kuno.

"Tuanku," kata Putri Liandra, nadanya tenang tetapi penuh pertanyaan. "Kudengar kau menciptakan kekacauan sipil. Kau membuat Raja Kultivasi lumpuh, dan memicu perang antara Klan Naga Hitam dan Umbul Sari Jember."

"Aku hanya menyeimbangkan kembali takdir, Liandra," jawab Tuanku. Ia langsung ke intinya. "Aku melihat masa depan. Masa depan itu kelam, dan kau adalah kuncinya."

Liandra mengangkat alis. "Kunci? Aku tidak mengerti."

Tuanku menceritakan penglihatannya di Ruangan Waktu—masa depan di mana ia gagal, dan dirinya yang lebih tua berteriak bahwa Liandra adalah kuncinya.

"Aku datang untuk mencari tahu mengapa," kata Tuanku. "Apa yang kau sembunyikan?"

3. Misteri Cincin Kunci Liandra

Liandra terdiam. Ia menatap Tuanku, dan kemudian pada Batu Giok di dadanya.

"Kau bukan lagi hanya Tuanku, bukan?" tanya Liandra. "Kau adalah dua jiwa yang bersatu. Itu menjelaskan mengapa Qi-mu sangat stabil."

"Ya. Tapi itu tidak menjawab pertanyaanku."

Liandra menghela napas, lalu ia perlahan membuka sarung tangan sutra di tangan kirinya. Di jari manisnya, terdapat sebuah cincin perak sederhana, dihiasi dengan permata biru kecil.

"Cincin ini. Ini adalah warisan yang diwariskan dari ibu ke putri di Klan Pedang Abadi selama seribu tahun," jelas Liandra. "Kami menyebutnya Cincin Kunci Kosmis."

Tuanku merasakan Batu Giok di dadanya bereaksi. Qi Yin Mutlak berdenyut, seolah-olah ditarik oleh cincin itu.

"Cincin ini tidak memiliki kekuatan bertarung," lanjut Liandra. "Cincin ini adalah penyimpan ingatan kosmis. Setiap kali Gerbang Kosmis dibuka di Daratan Xianwu, Cincin Kunci ini merekam semua informasi dan rahasia yang melewati portal itu."

"Itu merekam... masa depanku?" tanya Tuanku.

"Mungkin," Liandra mengangguk. "Tujuh tahun lalu, saat klanmu dihancurkan, Gerbang Kosmis itu aktif karena Kutukan Jiwa. Cincin ini merekam sebuah peristiwa besar, tetapi kami tidak pernah tahu apa isinya. Cincin ini hanya dapat diakses oleh Qi Yin-Yang Seimbang—sebuah energi yang belum pernah ada di Xianwu... sampai sekarang."

Tuanku menyadari kebenaran. Jin-nya telah memberinya Qi Yang, dan Batu Gioknya memberinya Qi Yin Mutlak. Ia memiliki keseimbangan yang tepat untuk membuka Cincin Kunci.

4. Mengungkap Kenangan Masa Depan

Liandra menutup matanya, melepaskan perlawanan. "Sentuh cincin ini, Tuanku. Tapi aku tidak bisa menjamin apa yang akan kau lihat. Ini adalah memori yang sangat kuno dan kuat."

Tuanku mengulurkan tangan. Ia menyentuh Cincin Kunci Kosmis itu.

Seketika, ia tidak hanya melihat satu, tetapi dua aliran ingatan membanjiri pikirannya:

Aliran Pertama: Ingatan Tujuh Tahun Lalu.

Ia melihat ayahnya, Tuanku Tuanku, berlumuran darah di Aula Kultivasi. Ayahnya tidak dibunuh oleh Klan Naga Hitam. Ayahnya melakukan ritual membelah jiwa, menanamkannya ke Batu Giok, dan melarikan diri melalui sumur kering—semua direncanakan. Ia melihat ayahnya tidak takut pada Klan Naga Hitam, tetapi pada seorang kultivator misterius yang memiliki Qi Putih murni.

Aliran Kedua: Ingatan Masa Depan.

Ia melihat dirinya yang tua, lumpuh, mencari Raziqin, tetapi ia juga melihat kehancuran Daratan Xianwu. Kehancuran itu tidak disebabkan oleh Klan Naga Hitam atau Raziqin. Itu disebabkan oleh Qi Putih murni yang sama yang menguasai Daratan Xianwu. Tuanku tua berteriak, "Liandra adalah kuncinya!" karena Putri Liandra memiliki sesuatu yang dapat menghentikan Qi Putih itu.

Tuanku melepaskan cincin itu, terengah-engah. Matanya yang keemasan berputar.

"Bukan Raziqin. Bukan Naga Hitam," bisik Tuanku. "Musuh sejati adalah Qi Putih Murni yang muncul dari bayang-bayang."

5. Kunci Sejati dan Keputusan Final

"Qi Putih Murni? Siapa itu?" tanya Liandra, bingung.

"Aku tidak tahu. Tapi di masa depan, Qi Putih itu akan mendominasi Xianwu," kata Tuanku, lalu ia menunjuk ke Batu Giok di dadanya. "Kutukan Jiwa ini hanya alat.

Cincinmu adalah kunci untuk melihat masa lalu dan masa depan. Tapi kau adalah Kunci Sejati."

"Apa maksudmu?"

Tuanku menunjuk ke pedang di dinding, sebuah pedang tua berkarat dengan gagang perak yang kusam.

"Qi Putih Murni itu takut pada satu hal: Pedang Abadi. Pedang yang hanya bisa ditarik oleh seseorang yang memiliki keseimbangan Qi Spiritual tertinggi. Fatimah memiliki Qi Spiritual yang lembut. Kau memiliki Qi Spiritual Klan Pedang Abadi yang kuat. Dan cincinmu adalah pengisi dayanya."

Liandra menatap pedang berkarat itu. Itu adalah pedang yang dianggap hanya ornamen kuno.

"Aku harus membantumu," kata Tuanku. "Kita harus menghadapi musuh sejati sebelum dia muncul. Kita harus menyatukan kekuatanmu, Fatimah, dan Batu Giokku."

Liandra bangkit, wajahnya dipenuhi tekad. "Baiklah, Tuanku. Kita tidak punya waktu. Sekarang kau berada di wilayah Pedang Abadi, musuh sejatimu akan segera datang. Kita harus bersiap untuk menghadapi Qi Putih Murni itu, siapa pun dia."

Tuanku tersenyum. Akhirnya, ia tahu siapa yang harus ia hadapi. Perjalanannya untuk balas dendam telah berubah menjadi perjalanan untuk menyelamatkan Xianwu dari takdir yang gelap.

— AKHIR BAB 11 —

1
Berkah Langit
Dunia fantasi terasa matang. Penyebutan klan, pilar, jurus, kutukan — semuanya memberi gambaran dunia silat-fantasi yang luas.
Berkah Langit
Pacing pembukaan pas. Tidak terburu-buru, namun tidak bertele-tele; cukup untuk membangun dunia dan karakter.
Salsabila Aini
Konflik tersirat sejak awal. Bahkan sebelum aksi, pembaca sudah tahu bahwa sesuatu yang berat dan kelam sedang menunggu tokoh utama.
Salsabila Aini
Narasi kaya dan puitis. Kalimat seperti “langit tak pernah sebiru syair-syair lama” membuat pembuka terasa indah sekaligus muram.
arex²
Kesan tragedi terasa kental. Reruntuhan Pilar Kemuliaan dan batu nisan tak terhitung jumlahnya memberi kesan sejarah besar yang sudah hancur.
arex²
Setting Lembah Siluman terasa epik. Banyak detail kecil yang membuat tempat ini tampak kuno, misterius, dan berbahaya.
arex²
Tokoh Pangeran Sultan Sati diperkenalkan dengan kuat. Membawa “beban nama besar yang telah lama mati” membuat pembaca penasaran dengan masa lalunya.
arex²
Pembuka yang sangat atmosferik! Deskripsi langit kelabu dan lembah penuh debu langsung membuat suasana kelam terasa hidup.
Syah Raman
ssmangat
Syah Raman
waalaikum salam warohmatullahi wabarokatuh
Berkah Langit
🙂
Berkah Langit
ikut penasaran dengan lin kaì
◇HARJUANTO◇: lanjut baca kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!