Story Of Naura

Ya allah, aku mohon maafkan aku telah mengambil jalan pintas seperti ini. Aku sangat menyayangi ibu, hanya ini satu satu nya pilihan ku saat ini untuk kesembuhan ibu. Berikanlah aku kekuatan untuk menghadapi semua ini ya Allah. Lindungilah selalu orang orang yang ku sayangi dari mara bahaya apapun. Aamiin.. aamiin... ya rabbalalamin.

Setelah membersihkan diri dan menunaikan sholat. Naura berdiri di depan cermin menatap pantulan dirinya di cermin.

Selamat untuk gelar baru mu Ra. BUDAK SEX. ucap Naura kepada dirinya sendiri dengan air mata yang selalu saja menetes setiap mengingat bahwa dirinya hanyalah seorang Budak Sex.

Naura berjalan gontai menuju kamar Bermain. ya kamar yang dinamai oleh Sean sebagai kamar Bermain mereka.

Bissmillahir...... gumam Naura

Tok tok tok....

Naura mencoba mengetuk pintu kamar yang dituju nya.

"Masuk" ucap Sean yang ternyata sudah berada di dalam kamar tersebut.

Naura membuka pintu dan masuk ke dalam kamar Tersebut. Terlihat Sean sudah berdiri di balkon kamar tersebut dengan hanya menggunakan handuk yang di lilit di pinggang nya.

Tubuh Naura bergetar dengan detak jantung yang berdegub kencang melihat tubuh Sean yang nyaris telanjang,hanya handuk kecil yang melilit menutupi pusaka nya.

Untung nya saat ini Sean masih membelakangi Naura karena sedang menelepon seseorang.

"Iya sayang,, kau tenang aja. Dia hanya Budax sex, tidak lebih. Kau jangan khawatir ya, aku hanya mencintaimu. Dan selalu akan mencintaimu" begitulah setidaknya yang di dengarkan Naura.

Ternyata dia juga bisa berbicara dengan lembut, beruntung nya perempuan yang menjadi kekasih nya. ucap Naura dalam hati tersenyum getir, setetes air mata keluar saat lagi lagi kata Budak sex terngiang di telinga nya. Naura segera menghapus air mata nya saat melihat Sean sudah selesai berbicara dengan kekasih nya.

Kuat kuat kuat, kau harus kuat Ra.

"Buka semua pakaian mu" titah Sean berjalan mendekati sofa lalu duduk di atasnya.

Naura membuka satu persatu helai benang yang ia gunakan hingga terpampang lah tubuh polos nya di hadapan Sean. sebenarnya Naura sangat sangat malu dan merasa tidak nyaman saat tubuhnya di lihat orang lain seperti ini namun Naura yang pintar mengendalikan dirinya berusaha bersikap Tenang.

"Sempurna" batin Sean saat melihat tubuh polos Naura, Sean sampai tidak berkedip dan berulang kali menelan saliva nya melihat tubuh indah Naura.

"Kemarilah" pinta Sean lagi sambil menepuk nepuk paha nya tanda agar Naura duduk di pangkuan nya.

Saat Naura sudah berada dipangkuan nya, tanpa aba aba Sean langsung mendaratkan bibir nya ke bibir ranum Naura. Me***** nya perlahan merasakan setiap senti bibir Naura yang terasa sangat manis menurutnya.

Naura hanya bisa diam membiarkan Sean meraup habis bibirnya, tanpa niat sedikitpun untuk membalas.

Merasa Naura yang enggan membuka bibirnya membuat Sean sedikit menggigit bibir bawah Naura, dan saat Naura membuka bibirnya Sean langsung menerobos masuk kedalam mengabsen seluruh isi mulut Naura.

Sean tersenyum di balik cumbuannya. merasa bangga karena Sean tau bahwa dirinya adalah Pria pertama Naura, mendapatkan ciuman pertama Naura dan Sean juga yakin akan mendapatkan keperawanan Naura.

Huhh.. huh.. huh...

deru nafas Naura dan Sean terdengar menggebu sesaat Sean melepaskan cumbuan nya. Masih dengan dahi yang menempel, Sean membelai kedua pipi Naura.

Bibirnya saja sudah senikmat ini. Rasanya aku sudah tidak sabar untuk mencicipi bagian lain dari tubuhnya. batin Sean

Sean kembali meraup Bibir Naura dengan nafsu yang menggebu. Tanpa melepaskan ******* nya Sean mulai berdiri mengangkat tubuh Naura sehingga membuat Naura reflek melilitkan kakinya di pinggang Sean. Berjalan menuju Ranjang tanpa melepaskan ******* nya dari bibir Naura lalu dengan perlahan lahan menidurkan tubuh Naura di atas Ranjang.

"Aku menginginkanmu saat ini juga" ucap Sean dengan mata yang sudah berkabut gairah