NovelToon NovelToon
Benci Yang Tercinta

Benci Yang Tercinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami / Trauma masa lalu
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rumachi

"Pada akhirnya, kamu adalah luka yang tidak ingin aku lepas. Dan obat yang tidak ingin aku dapat."

________________

Bagaimana rasanya berbagi hidup, satu atap, dan ranjang yang sama dengan seseorang yang kau benci?
Namun, sekaligus tak bisa kau lepaskan.

Nina Arunika terpaksa menikahi Jefan Arkansa lelaki yang kini resmi menjadi suaminya. Sosok yang ia benci karena sebuah alasan masa lalu, namun juga cinta pertamanya. Seseorang yang paling tidak ingin Nina temui, tetapi sekaligus orang yang selalu ia rindukan kehadirannya.

Yang tak pernah Nina mengerti adalah alasan Jefan mau menikahinya. Pria dingin itu tampak sama sekali tidak tertarik padanya, bahkan nyaris mengabaikan keberadaannya. Sikap acuh dan tatapan yang penuh jarak semakin menenggelamkan Nina ke dalam benci yang menyiksa.

Mampukah Nina bertahan dalam pernikahan tanpa kehangatan ini?
Ataukah cinta akan mengalahkan benci?
atau justru benci yang perlahan menghapus sisa cintanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumachi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terbelenggu Rantai Keluarga

Brakkk!!

Suara gebrakan pintu terbuka kasar memekik ruangan. Membuat orang yang didalam nya menoleh ke ambang pintu.

"Aku sudah bilang jangan sentuh istriku kan!"

"Oh, apa dia sudah menggoda mu?"

Wajah Jefan memerah padam, ia mendekati Erwin yang sedang duduk dengan santainya dibalik meja kerja. Sebuah tinju kencang melayang dimeja keras itu.

"Apa yang kau katakan padanya? Kau menghinanya?!" tanya Jefan penuh emosi.

Erwin mendesis melihat anaknya yang lepas kendali. Dia sama sekali tidak berubah ternyata, gadis itu selalu jadi penghalang baginya untuk menggerakan putranya sendiri.

"Manusia yang tidak memiliki privilege apapun memang cenderung mudah merasa rendah"

"Bukan salahku, jika dia merasa begitu" lanjut Erwin yang menampilkan seringai kejamnya.

Jefan meremas rambutnya, ia memekik meluapkan emosi.

"Padahal kau sudah membuatnya menderita, apa itu masih kurang? Kau tidak memiliki rasa bersalah sedikit pun padanya?!"

"Jefan!!!" Erwin menggebrak meja. Matanya memelototi anak semata wayangnya itu.

"Jangan membuatku sampai lepas kendali, dan melakukan hal yang sama pada gadis itu sekali lagi"

Begitu mendengarnya mata penuh amarah putranya itu bergetar, kilasan masa lalu melintas kembali, membawa setumpuk rasa bersalah yang membenani hatinya sampai kini.

Jefan terhuyung kelantai. Lututnya menempel pada lantai yang dingin, kepalanya tertunduk, bahunya bergetar. Kepalan tangannya berada diatas lutut nya.

Lelaki yang selama ini kaku, tak terlihat memiliki emosi itu menangis. Air matanya tumpah membasahi tangannya. Padahal ia kira, sekarang dirinya sudah mampu melawan ayahnya itu.

Tapi ternyata dia tetap sama. Dia masi sama lemahnya.

"Jangan... ayah.. kumohon berhentilah menyakitinya"

Erwin berjongkok memegang pundak anaknya yang masih bergetar itu.

"Jadi lakukanlah tugasmu sebagai penerus keluarga ini, mengerti kan?"

Jefan mengangguk pelan, dia kembali seperti anak kecil yang tak memiliki kuasa apapun melawan orangtua nya. Seperti budak yang terikat rantai oleh tuan nya yang kejam. Tak bisa melakukan apapun, selain menuruti titah nya.

"Bagus, ini baru putra yang baik"

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Nina meringkuk diatas kasurnya. Bantal yang ia gunakan sudah basah oleh air mata yang sedari tadi menetes.

Nina memang lemah. Biarlah seperti itu, karena hatinya benar-benar terasa sangat hancur.

Kejadian tadi pagi meruntuhkan semangat hidupnya, membinasakan ketenangannya yang baru terukir. Sesak sekali jika terus membayangkan wajah Jefan yang merutuki Nina yang bodoh. Jadi, ini luka ke berapa yang Nina terima darinya?

Apa Nina semacam orang yang menyukai rasa sakit?

Anehnya, pasti Nina tetap bisa menerima nya kembali kalau Jefan sedikit saja memperlakukan nya dengan lembut. Mungkinkan benar ia ini seperti manusia rendahan yang mudah dirayu?

Tidak. Sebenarnya itu karena Nina jarang mendapatkan itu, begitu merasakan kelembutan atau sikap manis, hati Nina sangat merekah. Selama ini dia terus mendapat kekejaman dari ayah dan ibunya.

Semenjak lulus SMA, dan keluarga mereka tiba-tiba bangkrut karena ayahnya yang tertipu investasi bodong. Orangtua terus menyiksa Nina tiap kali mereka stress.

Nina banyak mendapat pukulan, hingga dikurung dan tak dapat makan ataupun minum. Belum lagi, saat Nina harus bekerja, gajinya habis untuk membayar hutang-hutang orang tuanya, dengan dalih balas budi.

Jadi saat ini, perlakuan lembut sekecil apapun itu seperti cahaya lilin kecil yang bisa menghangatkan hatinya yang membeku.

Namun dirinya tak menyangka, kalau hal itu justru membuat harga dirinya terlihat rendah dimata orang lain. Termasuk pada suaminya sendiri.

Nina memukul dadanya berkali-kali karena sesak. Tangisnya juga tak kunjung reda. Tapi, kemudian suara pintu terbuka secara kasar mengejutkannya.

Nina sedikit terbangun dari tidurnya. Matanya masih basah karena air mata, didepannya sudah ada Jefan yang kacau. Penampilan yang tak pernah Nina lihat sebelumnya.

Rambutnya yang selalu rapi kini berantakan, bajunya pun kusut tak karuan. Matanya memerah entah karena apa. Dia memandang datar namun dingin pada gadis yang masih setengah terduduk itu.

Dengan agak terhuyung, Jefan mendekati Nina. Lelaki itu mabuk, ia sedang terlihat tidak berada dalam akal sehatnya. Nina memundurkan badannya hingga menempel tembok.

Tapi Jefan terus mendekat, sampai berada di sisi kasur yang sama dengan Nina terpojok. Mata Nina bergetar takut, lelaki ini seperti akan hilang kendali malam ini.

"Kau bilang mau punya anak kan?"

Jefan terkekeh, kepalanya menunduk sejenak. Aroma alkohol mulai tercium kuat. Jefan kembali mengangkat kepalanya, kali ini matanya lebih tegas, ia menarik pinggang Nina untuk mendekat kearahnya.

Nina sedikit mendorong tubuh Jefan yang hampir menempel padanya.

"Kenapa? ini kan yang kau mau? ayo lakukan itu malam ini"

"Kau sudah gila? Sadarlah sebelum kau menyesal sendiri karena sudah menyentuhku!" ucap Nina dengan nada gemetar

Jefan tertawa sinis, ia terlihat tidak perduli. Pandangan nya masih sama tajamnya, seperti diliputi amarah yang tak terbendung. Memandangnya saja Nina sudah kehilangan tenaga karena takut.

Jefan kembali mencondongkan tubuh nya mendekat, Nina berniat untuk menyingkir namun kedua tangannya ditarik keatas kepalanya, membuatnya terhuyung jatuh ketempat tidur.

Dengan satu tangan Jefan memegang kencang kedua pergelangan tangan Nina, sekeras apapun Nina menggeliat untuk melepaskannya Nina tetap kalah tenaga dengan pria mabuk ini.

Posisi Jefan sudah berada diatas tubuh Nina sekarang, matanya menyala seakan siap melampiaskan amarahnya pada Nina.

Air mata Nina terus menetes, takut, sesak, gemetar, semua terjadi dalam satu waktu.

"Ja-jaangan... kumohon.." isak Nina tertatih.

Nafasnya mulai memburu, matanya sedikit membelalak. Dadanya naik turun dengan cepat, dan kemudian tiba-tiba berhenti.

Badannya tak lagi dapat Nina gerakan. Pandanganya juga mulai buram, wajah Jefan yang menyeramkan perlahan mulai memudar dari matanya.

Sayup-sayup Nina dapat mendengar suara dari masa lalu.

Suara mengerikan ini terdengar lagi.

"Berhenti lah berteriak! kami hanya mau menikmati tubuhmu sebentar!"

"Cepat buka bajunya!"

"Pegangi tangannya, biar aku yang membuka semuanya"

"Jangan berteriak lagi, atau kali ini mulut mu yang akan aku robek!"

Nina tak mampu lagi, seketika ia lupa cara bernapas. Pandangannya terus buram dan semakin gelap. Tidak tahu apa yang akan terjadi pada nya malam ini, di tangan suaminya sendiri itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...****************...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jefan mendelik, kesadaran kembali sesaat merasakan getaran hebat di kedua tangan Nina yang sedang ia cengkram.

Jefan memundurkan badannya menjauh, wajah Nina terlihat menegang, gadis itu tak lagi bergerak. Badannya kaku, matanya bergetar menatap langit-langit kamar.

Apa yang baru saja ia lakukan?

Tubuh lelaki itu kembali mendekat kepinggir kasur. Memanggil istrinya itu berkali-kali namun tak memberikan respon apapun.

"Nina, kau bisa mendengar ku?"

Jefan bergetar dan panik, "Nina kumohon..."

Nina kesulitan bernapas. Dengan gemetar Jefan memegang wajah Nina yang sudah sangat memerah, matanya mulai perlahan menutup, namun dadanya tak lagi bergerak naik turun.

"Maafkan aku.. " lirih Jefan pelan sebelum membuka sedikit mulut Nina, mengapit hidungnya, dan memberinya napas buatan.

Jefan terus melakukan itu berulang kali, sampai Nina tersentak, dan napasnya kembali tersengal, namun gadis itu kembali tak sadarkan diri, setelah sesaat membuka mata.

Jefan menghela napas kasar, ia menangis lega melihat Nina yang mulai bernapas kembali, kemudian badanya limbung kebelakang, matanya bergetar menatap tubuh Nina yang baru saja akan ia lucuti paksa.

Dia tidak ada bedanya dengan Ayahnya yang keji itu. Mereka sama-sama menjadi pisau bagi hidup Nina.

Setelah mendapatkan kesadarannya kembali, ia berlari keluar kamar. Melesat cepat untuk pergi dari rumah itu, entah apa yang ada dipikirkan tapi hal yang ada dibenaknya saat ini adalah, ia harus menghukum dirinya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
pikacuw
jantung ginjal dan usus gw😭💔
Rumachi: Ar yu okey? :)
total 1 replies
pikacuw
lahhhhh perasaan baru aja mesra2an... udah ada lagi aja yg bikin greget🙂🤦🏻
Irha Sila
Luar biasa
Irha Sila
Lumayan
Nunk🇮🇩🇵🇸
Karya perdana tapi gaya penulisan, tata bahasa n tanda bacanya bagus thor jadi enak dibaca. Sering nemu novel dri jalan cerita bagus tapi tanda bacanya berantakan jadi bikin ga mood baca. Semoga jalan ceritamu jg bgus thor ga berbelit2.
Rumachi: Terimakasiii banyak hihihi/Whimper//Heart/
total 1 replies
Esti Purwanti Sajidin
ayuh ka syemangad sdh 1 vote ka
Rumachi: Syaaap!! timaaaciiw/Kiss/
total 1 replies
pikacuw
nyebut lu fan astagfirullah itu istri lu sendiri /Panic/
pikacuw
lanjutin sekarang atau gw gulung nih bumi/Sob/
Rumachi: gakpapa gulung aja
total 1 replies
pikacuw
lanjut thor 🙌🏻
pikacuw
Masih baru banget rilis nih, baru 6 bab tp udah bikin arrgggghhggg campur aduk huhuuhuuu nice thor😭😭
pikacuw
belum-belum udah geregetannnnn gw hihh
pikacuw
awal yang menarik
MindlessKilling
Author jago bener bikin cerita, sukses terus! 🙌
Rumachi: Maaciiw🥺🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!