NovelToon NovelToon
Dua Hati Satu Takdir

Dua Hati Satu Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dinar

Ketika cinta dan takdir bertemu, kisah dua hati yang berbeda pun bermula.
Alya gadis sederhana yang selalu menundukkan kepalanya pada kehendak orang tua, mendadak harus menerima perjodohan dengan lelaki yang sama sekali tak dikenalnya.

Sementara itu, Raka pria dewasa, penyabar yang terbiasa hidup dengan menuruti pilihan orangtuanya kini menautkan janji suci pada perempuan yang baginya hanyalah orang asing.

Pernikahan tanpa cinta seolah menjadi awal, namun keduanya sepakat untuk menerima dan percaya bahwa takdir tidak pernah keliru. Di balik perbedaan, ada pelajaran tentang pengertian. Di balik keraguan, terselip rasa yang perlahan tumbuh.

Sebab, cinta sejati terkadang bukan tentang siapa yang kita pilih, melainkan siapa yang ditakdirkan untuk kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Pagi ini terasa begitu mendebarkan karena Alya akan mempresentasikan hasil pekerjaan yang telah dilakukan beberapa waktu terakhir, memang ia mengerjakan satu tim hanya saja Alya yang akan menjelaskan terkait hasil yang telah dicapai bersama.

Meeting pagi ini akan dihadiri juga oleh petinggi perusahaan yaitu Pak Daniel, seperti biasa setiap tiga bulan mereka akan melakukan evaluasi pekerjaan sekaligus rencana kerja untuk kedepannya agar bisa dibahas bersama.

Trriiinngggg....

Semangat sayang, kamu pasti bisa jangan lupa tarik nafas dulu fokus pada materi yang akan kamu sampaikan. Mas menantikan cerita hasilnya sore ini, Love you ❣️.

Mendapatkan pesan cinta dari sang kekasih tentu saja menjadi salah satu bentuk energi yang sangat ampuh membuat kepercayaan diri menjadi meningkat pesat, padahal tadi mereka sudah bertemu karena Raka mengantarnya ke kantor tapi seperti biasa Raka akan selalu mengirimkan pesan afirmasi positif setiap kali Alya merasa tidak nyaman.

Terimakasih banyak Mas, semangat juga untuk Sayangnya Al 😘 sampai bertemu sore nanti. Love you more ❣️.

Begitulah isi balasan pesan Alya setelah dirinya merasa lebih rileks, tarikan nafas dan tentu saja materi yang sudah sangat siap kini tertata dengan rapih.

Alya tidak tahu saja diseberang sana balasan yang baru saja ia kirimkan membuat sang penerima menjadi salah tingkah tingkat maksimal, Raka bersorak gembira riang setelah membaca balasan pesan sang kekasih jangan lupakan jika moodnya kini naik pesat.

" Al, aman kan?".

Selfi teman satu divisi yang selalu membantunya kini memastikan jika pekerjaan mereka sudah siap dengan baik.

" Tenang Al, kita sudah bekerja dengan sangat baik apapun itu nanti hasilnya kita tetap yang terbaik". Yudha menambahkan afirmasi positif yang membuat Alya menganggukkan kepalanya.

" Aaaaa... Thank you mba Selfiku, kak Yudha atas kerja kerasnya kita pasti bisa". Ketiganya kompak, tidak ada saling mengandalkan semuanya dilakukan bersama saling bekerja sama dengan sangat baik.

Bukankah dalam menyelesaikan pekerjaan memang dibutuhkan untuk saling berkerja sama bukan saling menjatuhkan hanya karena ingin terlihat baik, karena hasil yang diperoleh itu adalah buah dari kerjasama yang dilakukan bersama sesuai dengan porsi masing-masing.

" Udah nanti lagi pelukannya, ayok udah siang kita langsung ke ruang meeting".

Peserta meeting sudah mulai memasuki ruang yang telah disiapkan, suasana terasa sekali tegangnya dan dingin.

Beberapa divisi telah melakukan penjelasan pencapaian yang telah mereka lakukan, ada beberapa yang mendapatkan tanggapan baik bahkan ada yang mendapatkan masukan yang cukup banyak membuat Alya semakin merasa khawatir. Namun, Alya berusaha untuk fokus pada hasil kinerja yang akan dijelaskan.

30 menit berlalu selesai menjelaskan dan ternyata mendapatkan tanggapan positif bahkan rencana kerja untuk tiga bulan kedepan mendapatkan sedikit masukan saja, membuat Selfi, Yudha dan juga Alya merasa lega.

Kini akhirnya meeting selesai dengan memakan waktu hampir setengah hari, karena sebentar lagi memasuki jam makan siang.

" Silahkan lanjutkan pekerjaan dengan apa yang telah kita sepakati, jika memang ada yang harus diubah boleh didiskusikan dan tidak lupa memberikan informasi kepada saya". Daniel kini menutup meeting yang telah selesai.

" Alya, setelah ini bisa keruangan saya".

Alya yang dipanggil namanya kini merasa khawatir, apakah ada kesalahan fatal yang ia lakukan sampai harus dipanggil keruangan sang Pemilik Perusahaan?.

" Apakah mau kita temani?". Yudha memecah lamunan Alya.

" Ahh gak usah Kak, duluan saja aku bisa sendiri kok". Alya menggelengkan kepalanya.

" Makan siang kita makan diruangan ya, biar aku pesankan menu yang biasa sekaligus kita rayakan keberhasilan kecil kita bagaimana?". Selfi memang sudah berencana untuk merayakan keberhasilan yang telah mereka capai.

Yudah dan Alya menyetujui ucapan Selfi, kini ketiganya terpisah jika Yudha dan Selfi menuju arah ruangan mereka dan Alya sesuai instruksi akan menghadap sang Pemilik.

Tok.. Tok.. Tok..

Ketukan pintu terdengar jelas dari dalam ruangan, sang pemilik memberikan izin untuk masuk kini keduanya duduk didalam ruangan yang terasa cukup dingin.

" Alya, apakah kamu tahu mengapa saya memanggil kamu kesini?". Daniel membuka obrolan keduanya setelah melihat jam dilengan kirinya yang menunjukkan jika sebentar lagi akan memasuki jam makan siang.

" Mohon maaf Pak, saya belum mengetahui apa yang akan Bapak sampaikan kepada saya". Dengan suara sedikit ragu Alya menjawab dengan sopan.

Daniel menatap wajah Alya yang terlihat sopan, pandangannya sesekali menatap lalu menundukkan kepalanya menatap kearah bawah.

" Saya meminta kamu untuk ke kantor cabang di Kota S Minggu depan, karena melihat persentasi tadi saya yakin kamu bisa meyakinkan klien kita disana bagaimana?".

Mendengar ucapan sang atasan aahh tidak bahkan itu adalah sebuah penawaran yang tidak bisa dibantah, sedikit membuat Alya merasa tidak percaya namun itu adalah kenyataan.

" Apakah Bapak tidak salah memilih?". Daniel paham arah ucapan Alya kini menggelengkan kepalanya.

" Saya tahu potensi yang dimiliki setiap staff dikantor, dan kali ini kesempatan itu menghampiri kamu Alya. Saya harap kamu menerima karena ini adalah salah satu kesempatan untuk menunjukkan kemampuan yang kamu miliki bukan? Kembangkan potensi diri yang kamu miliki selagi masih ada kesempatan Al". Daniel meyakinkan dengan cara yang cukup tepat sepertinya, seolah memberikan solusi padahal didalamnya ada unsur pemaksaan.

Alya membenarkan ucapan sang Atasan, dala sebuah proses pengembangan diri dimulai dari mengambil kesempatan yang tidak datang dua kali. Tidak perlu memberikan pilihan bukankah diri kita sudah terpilih? Tugas kita adalah memberikan yang terbaik bekerja dengan benar dan hasil akan memberikan nilai dengan sendirinya atas pencapaian yang kita lakukan.

" Baik Pak, saya menerima tugas dari Bapak". Alya kini dengan tegas menerima.

Daniel akhirnya memanggil sang sekretaris untuk membicarakan perihal akomodasi dan juga jadwal kegiatan selama berada di luar kota, cukup memakan waktu lama sekitar 3-4 hari dengan jadwal cukup padat.

Alya berencana akan membicarakan ini dengan Raka, karena ini adalah hal yang sangat penting dan untuk pertama kalinya mereka akan berjauhan dalam waktu yang cukup lama.

Entahlah bagaimana reaksi Raka setelah mendengar waktu tugas Alya, namun ada sedikit perasaan yang cukup menenangkan karena Raka adalah tipe lelaki yang selalu mendukung apapun yang sedang dilakukan oleh Alya bahkan tidak jarang Raka akan membantunya.

Jadi kemungkinan untuk salah paham itu sangat kecil, apalagi sore nanti Alya akan langsung membicarakan dengan Raka masih ada waktu beberapa hari untuk mereka bersama dan mencari solusi yang baik bukan?.

Dalam sebuah hubungan saling mendukung satu sama lain itu lebih dibutuhkan, bukan saling menuntut karena kesempurnaan yang tercipta itu diusahakan bersama agar keduanya sama-sama diusahakan dan merasa saling menghargai satu sama lain.

1
Wang Lee
Semangat dek
Wang Lee
Kenapa ngak bisa
Wang Lee
Biar tenang dulu iya
Wang Lee
Istirahatlah
Wang Lee
Kok diam
Wang Lee
Pasti angin sesat nih
Wang Lee
Jangan khawatir
Wang Lee
Jangan tatap
Wang Lee
Lihat aja sendiri
Wang Lee
Untuk apa
Wang Lee
Hampiri saja
Wang Lee
Kalau ngak jelas biarkan saja
Wang Lee
Rasa itu pasti timbul
Wang Lee
Terpenuhi semuanya
Wang Lee
Sudah jelas
Wang Lee
Siapa
Wang Lee
Biarkan saja
Wang Lee
mulai terlihat
Wang Lee
Semangat dek🌹🌹🌹🌹🌹
Dinar Almeera: terimakasih kakakkkuuuuu
total 1 replies
Wang Lee
Belum
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!