NovelToon NovelToon
Kutukan Halaman Terakhir

Kutukan Halaman Terakhir

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Balas dendam pengganti
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: dandelions_

Arwah sekarat Raveena bergentayangan di dalam sebuah novel yang pernah ia kutuk karena baginya memiliki ending yang paling buruk. Di novel itu, menjadi sosok Elira Maeven, tokoh utama yang memiliki sifat lugu dan feminin yang menyukai sosok Arsen Vaelric, si pria manipulatif yang berbahaya.

Sialnya, Raveena memasuki tubuhnya usai Elira mengalami adegan mati konyol akibat bunuh diri di bagian ending cerita. Seolah semesta menuntut pertanggungjawaban dari caciannya, ia dipaksa melanjutkan cerita hidup Elira yang mestinya berakhir setelah mati bunuh diri.

Raveena tak bisa keluar dari dunia itu sebelum menyelesaikan skenario takdir Elira yang tak pernah ditulis dan direncanakan oleh penulis novel itu sendiri.

Sampai tiba hari di mana Arsen mulai menyadari, bahwa sikap membosankan Elira yang selalu ia abaikan, kini bukanlah sosok yang sama lagi.

Namun, Arsen justru sangat menyukainya.

Apakah Raveena mampu kembali ke dunia nyatanya?
Atau justru terkurung selamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dandelions_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12

Cedric menatap jam di pergelangan tangan seraya berjalan tergesa. Hal pertama yang dilakukan setelah keluar dari kamar adalah mencari putrinya, yang ternyata sedang sarapan ditemani Ann di ruang makan.

"Sayang, maafkan Ayah. Hari ini Ayah ada rapat penting bersama para jajaran direksi dan para pemegang saham Maeven Corp."

Elira mendongak, lalu mengangguk. "Tidak masalah, Ayah." Setelahnya ia melahap roti sarapannya. "Ayah tidak sarapan dulu?"

"Ayah sedang buru-buru." Cedric mengecup kening singkat anaknya, lalu mengacak pelan rambutnya. "Nanti Ayah kabari." Lalu matanya menatap Ann. "Tolong jaga putriku."

"Baik, Tuan."

Belum sempat Elira menjawab, Cedric sudah hilang dari pandangan.

"Bibi tahu di mana ponselku disimpan?"

"Tahu, Nona," sahut Ann yang tengah berdiri di samping belakang Elira. "Tapi maaf, Bibi tidak berani memberikannya padamu tanpa izin dari Tuan besar."

"Berikan saja padaku, Bibi. Tidak apa-apa." Elira menghabiskan susu setelah meludeskan tiga roti tawar berselai nanas. "Kalau Bibi kena marah, aku akan bilang kalau itu permintaanku."

"Tapi, Nona--"

"Ini perintah Nona muda," tukas Elira sambil tersenyum dan menyipit.

Ann terdiam. Ia mengerti keinginan nona mudanya. Namun, ia tak bisa membantah perintah Cedric. "Maaf Nona, tidak bisa."

"Hhh. Sial. Ternyata dia tak selalu berpihak padaku." Elira menatap curiga. "Apakah ada yang kalian sembunyikan dariku?"

Ann menggeleng karena tidak merasa menyembunyikan apa pun, "Aku sendiri tak tahu, Nona. Tapi Tuan Cedric berpesan, kalau ponsel itu akan ia berikan sendiri padamu."

"Baiklah." Elira bangkit, lalu beranjak pergi ke kamarnya. "Bibi jangan lupa membelikanku celana panjang!" teriaknya di dalam kamar.

Ann berlari kecil, mengetuk kamar Elira supaya ia tak berteriak menyahutinya. "Kau perlu hari ini, Nona?"

Di dalam kamar Elira bersidekap sambil berpikir. "Ya! Belikan juga ...," jedanya. "Aku harus beli barang apa supaya dia lama berada di luar?"

"Ah!" Kedua bola mata indah Elira berbinar.

"Bibi, tolong belikan aku buku catatan dengan sampul warna hitam elegan, dengan hiasan serbuk emas di sekitarnya."

Ann speechless. "Memangnya ada buku catatan seperti itu, Nona?"

Elira mengedikkan bahu. "Aku tak tahu. Pokoknya tolong carikan saja."

Meski Ann tidak yakin, ia mengangguk dulu saja. Setelahnya ia menutup pintu kamar dan berjalan cepat keluar rumah.

Sementara itu, Elira menunggu sampai suara langkah Ann benar-benar lenyap. Begitu yakin, ia menarik napas panjang dengan seringaian tipis. "Bagus. Itu akan memberiku cukup waktu."

Ia melangkah mendekati lemari besar, membuka laci paling bawah tempat Cedric biasa menyimpan dokumen pribadi. Jemarinya menelusuri, mencari sesuatu yang terasa lebih penting dari sekadar barang berharga lainnya.

Namun sialnya, Elira tak menemukannya. Hanya berkas-berkas perusahaan dan map hitam yang tertutup rapat.

"Hhh. Jadi begini caranya bermain," gumamnya. Elira menautkan alis, berusaha berpikir keras. "Kalau bukan di sini ...," gumamnya sambil menyelisik sekitar. "Kemungkinan dia menyembunyikan itu di ruang pribadinya."

Elira menoleh kanan-kiri, memastikan tak ada yang memperhatikannya. Langkah pelannya menuju kamar kerja Cedric yang tertutup rapat.

Begitu tangannya menyentuh gagang pintu, ia menghela panjang. "Maafkan aku, Tuan Cedric. Aku bukanlah Eliramu yang selalu menurut padamu."

......................

Arsen duduk di meja kuasanya, memikirkan hari menyebalkan kemarin kala harga dirinya dipermalukan di khalayak ramai. Meski tamparan Elira tak membekas di pipinya, tetapi ada rasa tidak terima hingga sekarang masih membuncah di dadanya.

Di layar proyektor, terpampang tajuk berita, "Insiden Memalukan di Koridor Vaelric Corp: Putri Cedric Maeven Menampar Arsen Vaelric di Depan Publik?"

Arsen terkekeh lirih. Sudut bibirnya tersungging licik. "Kalian harus segera melihat ini," ucapnya arogan.

Namun, seketika senyuman itu berganti dengan sorot penuh curiga. "Dia terlalu segar untuk seseorang yang kabarnya mencoba bunuh diri dari ketinggian."

Arsen mengetuk-ngetuk jemari ke meja. Juga, tentang sikap Elira yang berbeda 180°. Arsen benar-benar tidak menemukan kesamaan lain selain paras menawannya sejak kepulihannya kemarin.

"Mata yang selalu berbinar setiap kali melihatku ..., kemarin terlihat begitu bengis dan penuh dendam. Senyumannya pun terlihat seperti iblis. Aku benar-benar tak melihat sosok lembut Elira Maeven yang dulu."

Arsen memainkan jemari dalam kepalan sambil berpikir. "Apakah dia sebenarnya orang lain, yang wajahnya menggunakan wanita itu? Dan yang asli sebenarnya sudah mati akibat bunuh diri?"

Arsen terkekeh. Jikalau asumsi itu sangat benar, mereka sudah begitu keterlaluan.

"Sepertinya kejutan kecil itu masih kurang untuk membuatnya tercengang." Arsen berdiri, berjalan mendekat ke jendela besar yang mengarah ke luar gedung.

"Elira ..., apakah sebaiknya kita bertemu untuk yang kedua kalinya?"

1
Keizo Aditama
wah apa tuh kacang lupa kulitnya, apakah berhutang Budi sesuatu, jadi penasaran 😁
dandelions_: Ikuti terus kisah mereka ya kak/Smile//Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
mantap kena gamparr
Keizo Aditama
waww, ternyata mereka 👀
Keizo Aditama
kebiasaan tomboy di dunia nyata🤣🤣
dandelions_: tuan putri tiba tiba jadi blangsakan/Chuckle/
total 1 replies
Keizo Aditama
out of the box sekali ceritanya 😭
dandelions_: hihihi /Chuckle/ makasih selalu mampir ya/Pray/
total 1 replies
Keizo Aditama
keren kak, bales komen aku dong please, aku fans sama cerita kakak 🙌
dandelions_: halo, makasih/Cry//Pray/
total 1 replies
KHAI SENPAI
Keren, btw jangan lupa mampir ya THOR!!
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
emang sus dia, Elira /Blush//Blush/ paling ga percaya sama orang yang baik tanpa alasan
dandelions_: Air yg tenang itu berbahaya/Blush//Bye-Bye/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ada gambaree👀
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Scowl//Cry/aku tim bapak, dia hanya mau melindungi mu Elira, walaupun kesannya anuu
dandelions_: Kasih sayang bapak/Scowl/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Cry//Cry//Sweat/sama sama keras kepala
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
sok yakin km grace😂
༺𝑨𝒕𝒉𝒆𝒏𝒂_𝟐𝟓༻
bkr aj gedungnya grace, biar angus kek gedung DPr eh—🙊
dandelions_: Eh pelanggaran /Awkward//Blush/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
ദ്ദി(⎚_⎚) panjang umur
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
patah hati yang membuat segalanya jadi rumit 🗿🙏
dandelions_: Hati hati dengan hati/Chuckle/
total 1 replies
☘︎⃟𝐑'Λ_𝐃𝐑Λ𝐆𝐎𝐍🐉⃝Λ𝐋𝐒𖤍
/Doge//Sly/tak percaye, ada udang di balik bakwan ik i/Doge/ sus
dandelions_: /Facepalm/hahaha
total 1 replies
Lady Orlin
benerr nih, go go girls
Lady Orlin
ngakakk 🤣🤣bodoh ampe akhir gk tuh
dandelions_: /Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Lady Orlin
sabar Rav sabar🫠🫠itu cuma novel
Lady Orlin
grace sassy aku syuka/Angry/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!