Bagian Kedua Kembar Pratomo dari Generasi Ke Delapan
Mandaka Pratomo adalah seorang arsitek jenius yang hobi berpetualang ke daerah konflik untuk membangun rumah sakit sesuai permintaan Opanya, Mamoru Bradford. Hingga suatu hari, Mandaka hendak menyelesaikan satu tugas lagi di pinggiran negara Sudan, mobilnya terkena tembakan roket. Mandaka dan pengawalnya dari Black Scorpio, Carole Laurent selamat dan mereka harus berjibaku untuk bisa kembali ke markas. Perjalanan keduanya tidak mudah apalagi mereka tidak pernah akur dari awal bertemu. Siapa sangka, lama-lama mereka saling tergantung satu sama lainnya.
Generasi Kedelapan Klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masih Meragu
Mandaka dan Carole lalu menuju ke restauran untuk sarapan. Disana sudah ada trio B, Hugh dan beberapa orang dari tim PRC Group.
"Bagaimana? Kontraktor nya datang jam berapa Hugh?" tanya Mandaka.
"Jam sepuluh pagi, Mr Pratomo."
"Oke. Bilang saya tidak mau terlambat! Harus on time!"
"Baik."
Carole menoleh ke arah Mandaka yang tampak serius dengan pekerjaannya. Manda kan memang selalu on time anaknya. Bahkan dia paling datang tepat waktu bersama dengan Dylan dulu kalau ada acara di asrama.
"Carole, trio B, nanti kami akan ke lokasi setelah kontraktornya datang. Tolong jaga kami ya?" pinta Mandaka.
"Tentu Manda. Jangan khawatir," jawab Bilbao.
"Bukankah itu tugas kami?" senyum Bixby.
"Merci bocoup semuanya." Mandaka mengangguk sopan.
***
Carole mengawasi saat Mandaka dan timnya berdiskusi dengan kontraktor lokal yang sudah menang tender dengan PRC Group. Gadis itu melihat sisi lain pria slengean yang bertransformasi menjadi sosok pemimpin serius.
"Kamu lihatin apa, Carole?" tanya Bilbao.
"Manda."
"Aku tidak heran jika suatu hari nanti dia akan menggantikan Bayu O'Grady sebagai pemimpin perusahaan besar itu." Bilbao duduk di sebelah Carole. "Manda punya jiwa leadership dan alpha di pertemuan. Dia juga cerdas kok."
Carole lebih cemas lagi jika Mandaka benar-benar ingin dirinya mendampingi pria itu. Meskipun kamu bilang tidak apa-apa karena sepupu kamu Yakuza, Mafioso dan Triad, tapi ini aku anak ....
"Manda suka kamu kan princess?" senyum Bilbao.
"Iya."
"Terima saja. Bukan apa-apa, Carole. Manda pria yang baik. Aku sudah bersama nya saat kami ke Kongo dan dia memang bisa diandalkan! Dia pria yang baik, C." Bilbao merangkul bahu Carole yang seperti adiknya sendiri. "Keluarga mereka tidak masalah siapa orang tua kamu selama bukan penjahat kelas kakap, tukang selingkuh, narkoba atau tukang judi. Big No No kalau begitu."
"Benarkah?" Carole menatap Bilbao lekat.
Pria itu mengangguk. "Benar. Keluarga itu yang dilihat adalah ketulusan hati kamu mencintai anggota keluarganya. Mereka tidak pernah melihat kekayaan kamu, tapi how you love them with your true heart ( bagaimana mencintai mereka dengan hati yang tulus )."
"Serius mereka tidak melihat kekayaan?" tanya Carole.
"Kalau yang pria, mereka suka wanita yang mandiri, punya passion mengejar mimpinya dan punya prinsip. Meskipun endingnya kebanyakan mereka mendapatkan pasangan yang bar-bar bahkan lebih berani. Kalau yang cewek, sangat suka pria cerdas dan tulus plis sabar dengan kelakuan mereka yang sering aneh-aneh. Mereka sudah kaya, Carole. Kalau dapat yang kaya, itu suatu kebetulan." Bilbao menoleh ke Carole. "Bukan hal yang mudah masuk ke keluarga mereka tapi aku yakin kamu akan bisa diterima disana."
Carole hanya terdiam. Aku bukan kandidat yang bagus masuk ke keluarga Sultan itu.
***
Mandaka pun pergi ke rumah sakit bersama dengan rombongan sementara Carole hanya diam sepanjang perjalanan. Gadis itu melihat sisa-sisa kerusuhan tadi malam dan hanya bisa menatap miris bagaimana negara yang sebenarnya indah ini, menjadi porak poranda akibat perbedaan pandangan politik.
"Kamu kenapa Carole?" tanya Mandaka.
"Hanya tidak habis pikir, apa sih yang membuat kekacauan seperti ini! Jika manusia bisa mengindahkan ego nya, aku yakin semua akan damai. Tapi tetap ya, manusia itu memang makhluk paling sempurna tapi juga sempurna dalam berbuat kejahatan! Kita tahu tidak ada yang bisa disembunyikan dalam kejahatan karena akan ketahuan juga tapi ...." Carole menghela nafas panjang.
"Sudah, tidak usah dipikirkan. Yang penting kitanya tetap berbuat baik apapun alasannya." Mandaka menoleh ke arah Carole.
Carole mengangguk.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Sorry pendek. Besok lanjut panjang. Maapkeun ya
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️ 🙂 ❤️
tnggl bls dndam sm mreka....
Manda mh lg stuasi ky gt jg msh aja gombal....🤭🤭🤭
kusajikan kopi dan mawar untukmu mbakku tersayaaang
semangat terus up'nya
gedubragan lagi...