NovelToon NovelToon
Simpananku Ternyata Konglomerat

Simpananku Ternyata Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Nikah Kontrak
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Helen terkejut bukan main, ketika pria asing masuk ke kamar hotelnya. Dia sedang tidak dalam keadaan sadar, entah apa yang diberikan oleh Nicklas Bernando suaminya padanya.

"Kamu dan suamimu ingin seorang anak kan? aku akan membantumu!" ujar pria itu dengan tatapan mengerikan.

Bak sambaran petir di siang hari, Helen tidak menyangka, kalau suaminya akan berbuat seperti ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12. Terus Mengelak

Nicklas masih tampak gelisah, bagaimana tidak? sudah hampir tengah malam, tapi tidak tampak pamannya itu akan meninggalkan hotel tempat mereka menginap.

Bahkan saat ini, pria yang jauh usianya dari Nicklas itu sedang asik mengobrol sambil bercanda dengan Helen.

Nicklas memperhatikan bagaimana Helen akrab dengan pamannya yang biasanya sulit bergaul dengan orang di luar kalangan pengusaha itu. Mungkin karena memang Helen sudah menjadi sekertaris selama satu tahun lebih di perusahaan. Masalah perusahaan dia juga sudah sangat mengerti. Hanya saja, Nicklas cukup heran. Yang mereka bahas juga bukan masalah pekerjaan.

Nicklas yang masih sibuk menjelaskan pada Moza, mengirim pesan pada Moza tentang apa yang sedang dilakukannya tampak sesekali memperhatikan Helen dan pamannya itu.

"Jadi mereka tidak langsung membantunya lah? menertawakannya lebih dulu, benar-benar wanita yang nakal saat kecil" kata Willy.

Nicklas tahu, yang sedang di bicarakan oleh pamannya itu adalah ibunya.

"Kamu tahu tidak, begitu dia sakit. Satu rumah heboh, dia anak perempuan satu-satunya di keluarga Tomkins, dan sekarang menjadi nyonya satu-satunya di keluarga Bernando. Itu pasti sulit baginya..." Willy tampak sedikit meredakan antusias bicaranya.

Helen mengangguk paham.

"Tapi Paman, ibu adalah orang yang sangat hebat. Dia berani, dan punya prinsip. Mungkin itu yang membuatnya dipercaya memikul tanggung jawab yang begitu besar" balas Helen.

Willy mengangguk.

"Kamu benar, padahal dia dulunya beban ha ha ha"

Helen juga ikut terkekeh. Willy bahkan sampai terkekeh sambil menepuk nepuk lengan Helen. Benar-benar seperti bicara pada anak sendiri.

Hingga kesabaran Nicklas habis. Dia bahkan mengirim pesan ke ponsel Helen. Meminta Helen berhenti mengoceh dan minta pamannya itu pulang.

'Berhenti mengoceh, suruh Paman Willy pulang!'

Namun membaca pesan dari Nicklas itu, Helen merasa kesal. Bagaimana mungkin dia mengusir Paman Willy.

Helen pun membalas pesan dari Nicklas itu.

'Kalau mampu, suruh sendiri!'

Helen meletakkan ponselnya menjauh darinya. Melihat itu Nicklas kesal sekali, apalagi setelah membaca pesan dari Helen.

"Helen" panggil Nicklas.

Helen dan Paman Willy menoleh bersama. Paman Willy tampak tidak senang karena Nicklas memanggil Helen dengan nada yang cukup tinggi.

"Nicklas! para pria di keluarga Bernando tidak bicara dengan nada tinggi pada istri mereka!" peringatan Paman Willy pada Nicklas.

Nicklas menghela nafasnya, dia harus menemukan alasan supaya dia tidak di anggap bersalah.

"Paman, aku sudah panggil pelan. Dia tidak dengar!" ujarnya.

Itu alasan yang dibuat-buat tentu saja. Paman Willy bukan anak kemarin sore yang akan langsung percaya.

"Aku disini bersamanya sejak tadi, menurutmu jika dia tidak mendengarnya, apa aku juga tidak mendengar?"

Pertanyaan itu membuat Nicklas kesulitan membantah lagi.

"Sudahlah, sudah malam. Paman akan kembali ke kamar Paman..."

"Mau aku antar ke hotel, tempat Paman menginap?" tanya Nicklas cari muka pada pamannya itu.

"Hehh, mau di antarkan kemana. Aku menginap di hotel ini juga. Di sebarang kamar kalian, di depan itu!"

Mata Nicklas melebar, siapa sangka pamannya menginap di kamar yang ada di depan kamar mereka. Untung dia tidak melihat Moza.

"Ya sudah, kalian istirahat saja. Gunakan waktu kalian dengan baik. Dan kamu Nicklas, perlakukan istrimu dengan baik. Helen, jika Nicklas macam-macam, berbuat tidak menyenangkan padamu. Lapor saja pada Paman! pintu kamar itu akan terbuka 24 jam untuk kamu, menantu keponakan kesayanganku!" kata paman Willy yang bahkan mengusap lembut kepala Helen.

Nicklas yang melihat itu merasa semakin tidak senang saja. Dan begitu Paman Willy pergi, Nicklas segera menghubungi Moza untuk tidak keluar dari kamar. Jika butuh apapun pesan saja layanan kamar. Moza kesal bukan main. Wanita itu bahkan membanting bantal, selimut dan apa saja yang ada di atas tempat tidur setelah panggilan dari Nicklas berakhir.

Dan di dalam Helen juga Nicklas. Helen yang tahu diri, karena pria yang sok suci dan tidak mau menyentuhnya meski mereka sudah resmi menjadi suami istri itu pasti tidak mau tidur satu ranjang berdua dengannya. Helen meraih satu bantal, dan selimut tipis yang ada di atas tempat tidur untuk di bawa ke sofa panjang.

Melihat itu, Nicklas yang baru meletakkan ponselnya terlihat canggung.

Bahkan tanpa kata-kata, tanpa protes atau berdebat, Helen tidur dengan cepat, meski posisinya terlihat sangat tidak nyaman.

Nicklas terbangun di tengah malam, ponselnya sudah mode senyap. Tapi tetap saja, Moza yang kesal sampai tidak bisa tidur terus mengiriminya banyak pesan. Nicklas menghela nafas panjang, Moza sepertinya sangat cemas. Tapi kalau dia keluar, dan sampai ketahuan pamannya, maka bisa berantakan semua rencananya.

Nicklas hanya bisa membalas pesan itu satu persatu. Dan saat dia kembali dari toilet. Posisi tidur Helen sudah berubah, tangannya terjuntai dari sofa. Itu pasti akan membuatnya pegal dan kebas saat bangun.

Nicklas mendekati Helen, dan menarik ujung piyama Helen dengan ujung jari telunjuk dan jempolnya yang disatukan. Seperti memungut sesuatu yang sedikit menjijikan, lalu meletakkannya di atas perut wanita itu.

Wajah Helen terlihat tenang, tanpa sadar. Nicklas menatap wajah Helen cukup lama. Itu adalah tatapan paling lama selama Nicklas mengenal Helen.

Tapi beberapa detik kemudian, Nicklas mengedipkan matanya.

"Tidak boleh, bisa-bisanya aku menatapnya lebih dari 3 detik. Wanita ini, pasti dia sengaja menggodaku. Dasar wanita licik!" gumamnya mengomel sambil beranjak ke tempat tidur.

Pagi menjelang, dan pagi-pagi sekali Paman Willy sudah mengajak Helen dan Nicklas sarapan bersama.

Di depan Paman Willy, Helen tentu saja menunjukkan sikap yang baik. Melayani Nicklas sarapan dengan sangat baik. Bahkan Nicklas tidak perlu melakukan apapun, hanya tinggal duduk dan makan.

"Lihat Nicklas! di tangan istri yang tepat. Hidupmu menjadi sangat mudah sekali bukan?" tanya Paman Willy yang juga sebuah sindiran sepertinya.

Nicklas terdiam, entah kenapa dia baru tersadar. Kalau dia benar-benar tinggal makan saja, tinggal pakai baju saja, semua sudah di siapkan Helen. Saat dia bersama dengan Moza, dia malah yang melayani Moza makan. Dan keperluannya dia siapkan sendiri karena keperluan dan persiapan Moza sangat banyak.

"Ini makan telur..."

"Paman, Nicklas tidak suka telur setengah matang. Aku sudah pesankan yang matang, sebentar lagi datang!" kata Helen yang meletakkan telur yang matang di piring Nicklas.

Paman Willy terkekeh pelan.

"Tuh lihat kan! dia bahkan paham hal sekecil itu!" kata paman Willy lagi.

Nicklas kembali terdiam, dia melihat ke arah Helen. Tatapannya melembut. Tapi kemudian tangannya menggenggam gagang garpu dengan kuat.

'Apanya yang bagus dari itu? dia sekertarisku selama satu tahun lebih, dia pasti paham hal itu. Itu tugasnya!' batin Nicklas yang masih berusaha mengelak kalau Helen memang lebih baik dan pengertian padanya daripada Moza.

***

Bersambung....

1
Rafly Rafly
bakar saja butiknya .biar jadi gembel lagi nDre
Noer: sabar sabar
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kasian km Dre walaupun hanya simpanan dia tapi km bnr² ikhlas merawat dan menjaga Helen selama ini.
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
knp kau berbohong Helen pdhl ceritakan yg sbnrnya KPD mereka kalau Moza yg telah mendorong mu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ: dari PD berbohong nanti lama² ketahuan juga jadi repot dechhh🤭
Noer: terkadang meski kita mengatakan kebenaran, akan sulit bagi orang yang tidak ingin melihat kebenaran itu untuk percaya hiks hiks...
total 2 replies
Fara F
Helen sebenarnya bukan selingkuh sih ini tapi terjepit keadaan... memang Helen saja yang beruntung dan orang baik memang akan selalu beruntung keknya hehe😁... bang Dre tau saja tempat yang bagus buat bikin bayi... semoga saja cepat hamil tuh si Helen
Noer: ho'oh kak, beruntung dia 🤭
total 1 replies
Fara F
Siksaan yang membuat puas pembaca.... puas banget bacanya Moza disiksa seperti itu... rasain kau ani-ani🤣🤣🤣
Fara F
Keren banget tuh rencana bang Dre... Helen lagi bobok manis eh si Moza kena karma... satu kata buat Moza, Mampusss😂😂
Fara F
Misinya sungguh ajaib ya dre.... nikahin dulu lah si Helen😂😂😁
Fara F
Nicklas begok amat ya jadi orang... kesel deh sama laki modelan gini😠
Noer: ho'oh, aku juga 🤧
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
dre kamu udh mulai bucin nih sama Helen 🤣
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
ternyata si Nick blm sadar juga masih aja membela si Moza.
Noer: ho'oh masih pingsan dia 🤣🤣🤣
total 1 replies
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
haduh Nick knp sih GK nurut aja sama ortu mu malah trs membela si moza
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
nah lho sykurin Nick udh gak dianggap lagi sama ortu mu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pasti kaget banget dong mendengar nya kalau Helen tenggelam,,
Cute Alpa
ceritanya menarik, selalu ada ide baru. Bagus, di nantikan episode selanjutnya
Cute Alpa
bucin Nicklas
Noer: budak micin 🤣🤣
total 1 replies
MelaMeli
nice
Reina
gak berat ini novel, tapi tetap bikin penasaran. Bagus pokoknya
Ulala
suka cerita ini
Ulala
lanjut dong
Hema
luar biasa bagus ceritanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!