Hi readers, dukung terus penulis ya. ini karyaku yang kedua setelah ' Terimakasih untuk, lukaku'. berikan saran ya, supaya penulis bisa menulis lebih baik di tulisan berikutnya.
Tulisan ini bercerita tentang kehidupan seorang gadis dan seorang pria yang berbeda status soaial. Tapi meninggalkan satu tali yang harus mempertemukan mereka. Tanpa kesengajaan mereka sudah menyandang status orang tua.
Ira Kusuma, gadis desa yang pintar, tapi sangat pendiam dan tidak gampang untuk bergaul. Karena keadaan tidak sadar tuannya sudah meninggalkan satu nyawa dirahimnya, yang tidak diketahui oleh sang tuan.
Marcel Sanjaya, Seorang pengusaha sukses, kaya raya dan berwajah tampan. istrinya seorang wanita cantik model papan atas. Laki-laki yang sudah memporak - porandakan hidup Ira.
Satrio atau Rio, anak yang awalnya tidak diharapkan kehadirannya, ternyata berkah terindah buat semua keluarganya.
Bu Ani, ibu dari Ira yang selalu menemani anaknya dalam susah dan sedih.
Bu Clara, orang tua Marcel yang baik pada semua orang tanpa melihat status.
Pak Kamal, orang yang bekerja dirumah Marcel dan banyak membantu Ira dan ibunya.
SELAMAT MEMBACA YA, SEMOGA SUKA🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 12 LAKI-LAKI TIDAK BERGUNA
Sementara itu setelah dirawat dua Minggu dirumah sakit Marcel sudah diperbolehkan pulang. Dia sudah sangat bosan dirumah sakit, dia ingin segera pulang.
"pak Marcel mudah-mudahan nanti siang sudah boleh pulang" ucap dokter Ridwan setelah mengecek keadaan Marcel.
" oh ya Ridwan bagaimana dengan perawatnya apa sudah ada, sepertinya laki-laki saja biar bisa membantu dia mandi" tanya papa Marcel yang baru masuk keruangan itu.
"sudah pak, kemarin juga saya mau kasih yang wanita cuma takutnya kewalahan pas ngangkat pak Marcel ke tempat tidur juga, karena sementara ini kaki kanannya belum boleh sering digerakin"
"ya, sepertinya yang laki-laki aja" ucapnya mendekati bednya Marcel.
"ya sudah tolong kamu urus kepulangannya dan administrasinya nanti, soalnya Leon lagi memimpin rapat dikantor, jadi tidak bisa kesini."
ucapnya sambil mendekati bednya Marcel.
"cel, kamu sudah siap pulangkan? mama tidak ikut kesini, mama menunggu di rumah aja, dia sudah terlalu cape," ucap papanya.
"Marcel sudah membuat mama sama papa cape dan repot, sekarang aku memang laki-laki ngga berguna ya pa" ucapnya hampa dengan pikiran kosong.
"kamu ngomong apa sih cel, anak kebanggaan ku masak ngomong begitu, kamu pasti sembuh, kita akan berobat keluar negri, kamu tidak usah cemas. papa akan melakukan yang terbaik untuk anak papa"
"tapi apa masih ada harapan pa, sekarang aja kaki kananku mati sama sekali"
"pasti ada harapan nak, sekarang ini tinggal nyawa yang tidak bisa dibuat oleh manusia, karena itu hanya milik yang Maha kuasa"
"iya deh pa"
"kamu tidak boleh putus harapan, kita kan orang yang beriman, kita harus selalu punya harapan"
"iya pa"
"untuk sementara sampai kamu pulih papa akan ambil alih dulu perusahaanmu. perusaan papa sudah papa percayakan sama pak Ramli. yang penting kamu harus segera pulih"
"iya pa"
"oh ya, mengenai rumah tanggamu papa ngga nyangka Ingrid bisa berbuat begitu. katanya sekarang dia sudah di penjara, setelah sempat mencoba sembunyi di apartemen temannya.dulu papa lihat dia adalah wanita yang baik, tapi memang dari awal terlihat sedikit sombong, waktu itu papa pikir karena dia seorang model terkenal jadi harus jaga image. tapi ternyata semua benar dengan segala kepalsuannya. tapi kamu tenang aja boi, pasti masih banyak wanita yang lebih baik dari dia, kamu berdoa aja," ucap papanya sambil menepuk-nepuk bahu Marcel seperti anak kecil.
"saya sudah ikhlas mengenai rumah tanggaku yang hancur pa, karena dia memang bukan wanita baik-baik. saya punya banyak bukti perselingkuhannya pa, sangat menjijikkan" ucapnya seolah-olah sangat jijik.
"iya, wanita selingkuh memang sudah tidak bisa dimaafkan, papa sangat mengerti dan mendukung itu. karena seperti yang kamu lihat papa dan mama berusaha untuk jauh dari hal itu. pernikahan kita tidak boleh dikotori dengan perselingkuhan"
"ternyata bukan hanya aku yang diselingkuhi pa, sebelum dia terobsesi samaku dia terobsesi dengan supplier mobil yang sering memakai jasanya sebagai model. dan setelah istrinya sadar dan memiskinkan pria itu dia meninggalkannya. lalu dia terobsesi sama aku pa, dan bodohnya aku dulu aku sangat mencintainya, sampai-sampai aku pernah melakukan kesalahan yang fatal pa," diam sejenak mengusap wajahnya dengan tangannya yang masih ada tanda bekas infusan." dulu aku sampe memperkosa anaknya bi Ani pa"?
"haaaaa apa" kaget bukan main ternyata anaknya adalah laki-laki bejat. tapi dia tahan emosinya mengingat Marcel masih baru pulih itupun belum seratus persen.
"iya pa, jadi Ingrid meminta ketemu dicafe temannya, dan karena dikantor lagi banyak kerjaan aku minta asistenku edo membantuku mengerjakannya. jadilah aku ke club sendiri pa nyetir sendiri" diam sejenak. Tapi jam 9 malam Edo menghubungi rumah dan aku belum pulang. lalu dia menyuruh pak Kamal untuk menjemput saya di club itu. ternyata diminuman saya Ingrid sudah memberikan obat perangsang pa, tapi aku sedikit masih waras pa, aku harus ketoilet dulu. kata pak Kamal waktu mau ketoilet dia melihatku sempoyongan lalu dia bawa pulang," diam lagi sebentar untuk menarik nafas.
"Begitu sampai dirumah ternyata anak bi Ani sedang mengambil minum didapur. pengaruh obat itu sudah sangat ngga bisa aku tahan pa, saya sudah tidak tahu lagi, tahu- tahu pagi saat aku bangun aku melihat anaknya bi Ani disebelah ku dalam kondisi mengenaskan pa. Banyak darah disana dan bibirnya sudah biru ternyata dia sudah pingsan dari kapan aku ngga tahu pa, walaupun akhirnya dia selamat setelah rawat inap beberapa hari pa"
"Marcel " teriak papanya."kapan kamu jadi laki-laki bejat marcelllll" teriaknya lagi.
"lalu apa yang kamu lakukan sebagai bentuk tanggungjawab mu"? tanyanya setelah diam untuk meredam emosinya mendengar kelakuan anaknya.
"saya sudah berikan uang lima puluh juta untuk pengobatannya pa, karena saat itu saya pikir mereka ingin menjebak saya karena ingin harta kita. belakangan ini baru aku tahu itu semua perbuatan Ingrid yang ingin segera menikah denganku karena menutupi skandalnya dengan produser itu pa" Marcel sampai menitikkan airmata.
" terus kamu mengusir bi Ani"? tanyanya dingin
"ngga pa, aku tidak mengusirnya. tapi semenjak itu bi Ani memang jarang nongol ke depan, dia hanya masak didapur lalu masuk kamar."
"terus"
"tidak berapa lama mereka pamit pulang kampung pa"
"ya sudah, kalau begitu nanti kita coba cari bi Ani kalau kamu sudah sembuh, siapa tahu dia butuh bantuan secara finansial untuk meringankan hukuman dosamu"
"iya pa, saya memang laki-laki ngga berguna ya pa, selalu merepotkan"
"kamu jangan ngomong begitu, aku dan mama tidak pernah merasa direpotkan, yang penting kamu sehat"
"iya pa, tapi sekarang Marcel tambah ngga berguna pa, kalaupun Marcel sembuh, Marcel tidak akan bisa punya anak, tidak punya pewaris pa"
"cel kamu jangan pikirkan itu ya, yang penting kamu sembuh dulu" papanya kaget mendengar bahwa Marcel tahu dia tidak bisa punya pewaris. " siapa yang beritahu Marcel ya apa Ridwan atau perawat, ngga ngga mungkin perawat, mereka pasti tidak berani, lalu siapa?
"didunia ini banyak anak yang membutuhkan kasih sayang, kamu boleh melakukan tugasmu untuk menyayangi mereka, iya kan?cel mama sama papa masih sangat bersyukur kamu selamat, bagaimana kalau misalnya peluru itu menghabisimu, apa yang bisa kami lakukan, ngga ada cel?" jadi kita harus bersyukur sayang" sambil menatap lembut papanya yang selalu bisa diandalkan dalam memecahkan masalah.
"tapi Marcel tidak siap dengan semua ini pa"
"tidak ada orang yang dapat musibah yang bisa mempersiapkan diri cel" ucap papanya sambil melangkah kesofa.
"justru disitulah kamu harus dewasa nak, siap menerima semua keadaan dengan lapang dada"
"huhhhhh susah pa,"
"susah bukan berarti tidak bisa"
"iya pa"
"mulailah merubah mainset mu, supaya hidupmu penuh kebahagiaan"
"iya pa, aku akan coba"
"begitu donk, anak papa"
"oh ya kamu ganti baju dulu, mungkin administrasinya sudah selesai biar kita langsung pulang. mama pasti sudah menunggu kita"
"iya pa"
klo g mau lg msk ke hotel prodeo