NovelToon NovelToon
Legenda Seorang Gus

Legenda Seorang Gus

Status: tamat
Genre:Spiritual / Tamat
Popularitas:951
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Kisah kehidupan seorang Gus yang membawa obor kebenaran di medan gelap perjuangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketika Sudah Dewasa

Su tumbuh dan berkembang tidak sama seperti para binatang penghuni hutan belantara yang lain.

Karena Su memang seorang anak manusia.

Su sekarang sudah besar dan dewasa.

Badannya perkasa dan semakin kuat. Begitu juga dengan kemampuan berpikir dan nalarnya.

Dengan prestasinya yang segudang anak manusia itu dipersilahkan untuk memilih mau menjadi apa.

Tentu saja Su memilih untuk bergabung dengan pasukan khusus perbatasan.

Sesuai dengan cita-citanya waktu kecil dulu.

Hari-hari pertama Su menjaga perbatasan hutan belantara yang berbatasan dengan wilayah pemukiman manusia

"Sudah aku bilang anak manusia kita akan berjumpa lagi",

Su berpartner dengan Vo. Ular piton raksasa yang sekarang umurnya sudah semakin tua.

Su dan Vo sedang berjaga di perbatasan hutan belantara yang dekat dengan aliran sungai besar.

Dan ini adalah untuk kali pertama bagi Su berjaga di tempat itu.

Sore hari sudah mulai berwarna jingga tipis-tipis.

Sebentar lagi jam tugas mereka akan berakhir untuk hari ini.

Su dan Vo sama-sama sedang bertengger di atas pohon yang besar.

Sambil berjaga-jaga sembari menikmati keindahan panorama pedalaman hutan.

Tiba-tiba Su dikejutkan dengan sebuah penampakan yang terlihat dari seberang aliran sungai besar.

"Apakah kamu juga melihatnya Vo?",

Su sangat tercengang.

"Aku juga melihatnya",

Jawab ular piton raksasa yang sudah pernah melihat penampakan itu sebelumnya.

"Apakah dia berbahaya Vo?",

"Dia sama sekali tidak berbahaya Su",

"Mereka sudah lumayan lama tinggal di tempat itu",

Ternyata Vo mengetahui tentang penampakan yang berada di seberang aliran sungai besar sana.

Su menjadi sangat tertarik.

"Mereka katamu Vo?",

"Ada berapa yang tinggal di tempat itu?",

"Ada dua",

"Induk dan anaknya",

Su ingin pergi ke seberang aliran sungai besar sana.

Untuk melihat dan mengamati dari dekat penampakan itu. Bertemu dengan mereka.

"Biarkan aku menyeberang ke sana",

Su sangat bersemangat dan tidak bisa menahan sabar.

Begitu Su mau meninggalkan pohon besar untuk pergi ke seberang. Langkah Su dihentikan.

Vo melilit sekujur tubuh Su dengan kekuatan penuh. Memakai ekor ularnya.

"Tidak hari ini Su",

"Besok pagi biar Baso yang mengantar mu pergi ke sana",

"Baso punya cerita lebih banyak tentang mereka",

"Jangan terlalu tergesa-gesa anak manusia",

"Kenapa begitu Vo?",

"Besok kamu tanyakan sendiri saja kepada harimau tua",

"Hari ini cukup sampai di sini Su",

"Kita pulang lalu tidur",

"Bagaimana dengan mereka Vo?",

"Tidak perlu mengkhawatirkan mereka",

"Burung gagak dan macan kumbang setiap malam selalu mengawasi dan menjaga mereka",

Untuk pertama kalinya dalam seumur hidup di dalam hutan belantara.

Su melihat seorang anak manusia yang sama seperti dirinya.

Rumah kawanan bekantan

"Tra ada yang mau aku tanyakan kepada mu",

Malam harinya karena terus kepikiran sampai tidak bisa tidur.

Su menemui Tra pemimpin koloni tempatnya tinggal selama hidup di dalam hutan belantara.

"Ada apa Su?",

"Tadi sore aku melihat seorang manusia",

"Syukurlah kalau begitu Su",

"Memang semua ada waktunya",

"Biar lah besok Baso yang mengajakmu ke sana",

"Apakah manusia yang aku lihat itu berbahaya?",

"Di negeri kepulauan ini sampai sekarang masih berkecamuk peperangan",

"Pelakunya adalah dua kelompok manusia yang berbeda",

"Manusia yang jahat dan manusia yang baik",

"Yang bahaya dan harus kita jauhi adalah manusia yang jahat",

"Sedangkan manusia yang baik di pulau tempat kita tinggal ini sekarang hanya ada dua manusia",

"Yang kamu lihat tadi sore itu adalah salah satu dari manusia yang baik",

"Biarlah Baso besok pagi yang menjelaskan nya kepada mu lebih banyak lagi",

"Jika kamu ada pertanyaan tanyakan saja langsung kepada harimau tua",

"Sekarang sudah malam tidurlah Su",

"Terimakasih Tra",

Keesokan harinya di wilayah perbatasan tempat Su bertugas

Su dan ular piton raksasa sedang berpatroli pagi rutin seperti biasa.

Datang Baso pemimpin pasukan khusus perbatasan.

"Selamat pagi Vo",

"Selamat pagi Su",

"Selamat pagi Baso",

"Selamat pagi harimau tua",

"Kamu pasti punya banyak pertanyaan Su?",

"Itu benar sekali Baso",

"Mari ikut lah denganku kita lihat dua manusia itu dari dekat Su",

Baso pergi bersama Su.

Ke seberang aliran sungai besar perbatasan hutan belantara yang dekat dengan wilayah pemukiman manusia.

Dua manusia yang tinggal hutan

Dua manusia itu tinggal di sebuah rumah pohon yang dibuat samar-samar terlihat seperti natural.

Sebuah gubuk yang tersembunyi diantara pohon-pohon bambu dan ilalang-ilalang panjang.

Su bersama Baso harimau pemimpin pasukan khusus penjaga perbatasan mendekat.

Mereka berdua melihat dari sudut yang tertutup. Dengan seksama.

"Siapa mereka Baso?",

"Mereka adalah sepasang ibu dan anak",

"Seperti ini kisahnya Su",

Beberapa tahun yang lalu.

Pasukan penjajah yang menguasai pulai ini mau membuat pulau terpencil menjadi markas intelejen mereka.

Yang artinya dijadikan tempat yang rahasia dan steril dari siapa pun. Termasuk para tawanan perang yang merupakan penduduk asli atau warga pertama yang menghuni pulau ini.

Pada suatu malam yang sudah dijadwalkan. Tentara penjajah melakukan pembersihan. Yakni mengeksekusi semua tawanan perang.

Para tawanan perang dibawa pergi masuk ke dalam hutan. Yang berdekatan dengan wilayah perbatasan hutan belantara.

Para tawanan yang berjumlah puluhan manusia dibunuh dengan cara ditembak.

Tapi sebelum semuanya benar-benar mati. Ada beberapa manusia tawanan perang yang melakukan perlawanan. Menyerang prajurit eksekusi yang mau membunuh mereka.

Seorang perempuan dan anaknya berhasil kabur melarikan diri masuk ke wilayah perbatasan hutan belantara yang jauh lebih dalam.

Tapi dua manusia yang berlari dengan terbirit-birit itu dikejar oleh seorang prajurit penjajah.

Tapi mereka berdua berhasil selamat dan tinggal di dalam hutan ini sampai sekarang.

"Bagaimana seorang ibu dan anaknya bisa selamat dari kejaran prajurit yang bersenjata?",

"Seorang prajurit itu sudah terlebih dahulu ditelan hidup-hidup oleh Vo sebelum menemukan mereka",

"Apakah pasukan penjajah yang lain tidak mencarinya lagi dikemudian hari?",

"Pasukan penjajah yang lain mencarinya lagi",

"Tapi kami para binatang penghuni hutan belantara selalu menyembunyikan dan menjaga mereka berdua",

"Karena mereka berdua adalah manusia yang baik sama seperti mu Su",

"Pasukan penjajah berpikir pasti dua manusia tawanan perang yang hilang dan satu prajurit mereka hanyut terbawa arus sungai yang deras atau dimangsa binatang buas",

Entah apa yang sedang terjadi dengan Su?

Su tidak mengenal kedua manusia itu.

Begitu mendengar semua cerita dan penjelasan dari Baso harimau tua.

Anak manusia meneteskan air mata.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!