NovelToon NovelToon
Before I Knew It, I Was In Another World.

Before I Knew It, I Was In Another World.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Summon
Popularitas:583
Nilai: 5
Nama Author: Yuu Ri

Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.

Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.

Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.

tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 11

DI DALAM AKADEMI.

Claris menarik tangan Kael agar tetap mengikuti dan Kael hanya pasrah di tarik-tarik olehnya "Bisa gak kau lepaskan aku?aku bisa jalan sendiri."

"Tidak!!kalau aku melepaskan mu kau pasti akan menghilang." Claris menatap tajam ke Kael.

Kael berdecak kesal dan mereka berdua berjalan menyusuri akademi sambil Claris mengandeng tangan Kael ,banyak murid akademi yang melirik dan memperhatikan mereka berdua saat berjalan dan itu membuat Kael kesal dan malas karna dia jadi pusat perhatian.

"Claris...mungkin lebih baik kamu lepasin tangan ku?semua orang nanti akan mengira kita memiliki hubungan khusus lho...bisa saja mereka mengira kita berpacaran?atau aku tunangan mu." Kael menatap Claris.

Claris menghela nafas dan tersenyum "Memangnya kenapa?kau tidak suka?."

"Bukannya aku tidak suka...tapi kau kan..." Kael menghela nafas.

"Lupakan saja."

Claris cemberut "Apanya?aku harus lupakan apa?yang lebih penting kau ingin bilang apa padaku?."

"Bukan sesuatu yang penting."

Claris memalingkan pandangannya dan Mereka berjalan menjelajahi isi akademi yang luas dan di penuhi oleh banyak murid baik murid ajaran baru dan senior mereka.

Claris melihat sekitar dan mengharukan semua pandangan orang-orang yang melihat mereka , sementara Kael menganalisa sekitar mencoba melihat dan mengenali wajah-wajah yang mungkin jika dia bertemu atau mengacau maka alurnya akan berubah dan ditambah lagi kabar tentang dia mengalahkan Darren sudah menyebar di akademi.

"Tidak ada, syukur lah... jangan sampai aku bertemu dengan orang yang merepotkan."

Claris mengoceh tanpa henti dan Kael hanya mendengar sambil sesekali mengangguk

dan memberikan jawaban singkat.Claris berjalan lalu dia berhenti dengan muka berseri-seri melihat siapa yang ada di depannya.

"Ohh...Kakak Lyla." Claris segera menarik Kael ke arah Lyla.

Lyla wanita berambut panjang berwarna hitam cerah dengan mata berwarna abu-abu tersenyum saat Claris menghampirinya.

"Halo...Clarie~." Dia menggandeng tangan Claris.

Claris tersenyum dan tersipu "Jangan panggil aku dengan nama panggilan itu...di sini ada seseorang." Claris melirik Kael.

Lyla menatap Kael dan tersenyum nakal lalu bertanya ke Claris "Kekasih mu?."

"B...bukan!!! Ekhm... perkenalkan ini Kael dia teman ku,lalu Kael dia Lyra Bloom dia teman ku saat masih kecil dan yang bisa kau liat juga...dia senior kita." Claris memandangi Kael lalu kembali ke Lyra.

"Oh~Kael ya? Orang yang berhasil mengalahkan Seorang dari keluarga 'Thorn' itu?siapa namanya kalau aku gak salah Darren Thorn."

Kael mengangguk dengan pikirannya masih berpikir dan bicara dalam hati "Aku lupa...Claris punya teman masa kecil yang di masa depan cerita akan jadi salah satu Heroine si Leon."

"Eh.. kamu hebat juga untuk seorang warga biasa~." Lyla mengitari Kael sambil tersenyum nakal.

"Menarik~." Bisiknya di telinga Kael.

Kael seketika merinding dan Claris segera mendorong Lyla menjauh dan menghalanginya mendekati Kael "Kakak!!!kau jangan begitu...jangan nakal!!!." mata Claris menatap Lyla tajam.

"Ahahaha~ kamu sangat overprotektif ya ke kekasih mu ini?." Lyla menahan tertawanya dengan menggoda.

"Di...dia bukan kekasih ku..." Claris tersipu dan matanya menatap ke arah Kael.

"Oh~kau tersipu." Lyla mengelus kepal Claris.

Kael menghela nafas dan menggeleng "Mana mungkin wanita pemarah ini jadi kekasih ku."

Claris cemberut saat mendengar kata-kata Kael "Siapa yang kau panggil pemarah?."

Kael memalingkan Wajahnya "Bukan siapa-siapa."

Claris mencengkram kedua pipi Kael dan meremas sambil mengarahkan kepala Kael berhadapan dengannya "Jangan alihkan pandangan mu dari ku!!!coba ulangi kalimat mu."

Kael merinding di mencoba melepaskan tangan Claris dari pipinya "Aku cuma bercanda Claris..." Kael menatapnya seperti menatap hantu.

Lyla terkekeh melihat mereka seperti itu "Kalian memang serasi~."

"GAK SAMA SEKALI."

"TIDAK!!!."

Mereka berdua menatap Lyra dan menjawab dengan bersamaan dan dia hanya terkekeh semakin menggoda mereka.

"Tuhkan kalian memang serasi dan saling melengkapi sampai-sampai menjawab saja bersamaan~." Lyla terkekeh melihat mereka berdua.

"Kak..ayolah berhenti menggoda kami." Claris menatap Lyla dengan sedikit muak.

"Ahahaha...maaf Clarie aku hanya menganggap kalian lucu dan aku terhibur sama sedikit iri padamu... karna kau tau laki-laki di akademi ini mendekati ku karna maksud dan tujuan tertentu dan bukan murni seperti hubungan kalian berdua." Lyla mengedipkan salah satu matanya ke arah Kael.

"Yah paling bentar lagi juga ada yang akan tulus padamu." Kael menjawab dengan spontan lalu dia menepuk dahinya karna keceplosan.

Lyla mengangkat alisnya "Kau bercanda kan?kau tau dari mana?."

"Itu...hanya prediksi ku saja tidak usah di pikirkan." Kael melepaskan tangan Claris dari pipinya.

Lyla tersenyum "Semoga saja itu beneran ada."

Claris menepuk punggung Lyla karna sedikit prihatin "Kak...kamu harus menunggu dan itu akan tiba saatnya nanti."

Lyla mengangguk "Huh... lupakan saja lah , oh ya kamu Kael."

Kael mengangkat satu alisnya "Ya?kenapa."

"Kamu harus jaga-jaga yah, aku dengar dengar ada salah satu dari murid tahun ke tiga di akademi ini yang mendengar kabar tentang mu mengalahkan Darren...jadi dia mencari mu untuk melihat seberapa kuatnya kau." Lyla menatap Kael dengan sedikit Khawatir.

"Yah...aku akan mengingatnya dan siapa itu? kalau aku boleh tau." Kael memikirkan satu nama di kepalanya.

"Raphfael Zepwyn." Ucap Lyla.

Kael menghela nafas "Sudah ku duga...si maniak bertarung." Dia bergumam.

"Ya baiklah aku akan waspada terhadapnya dan makasih untuk peringatan mu." Kael menundukan kepalanya sedikit sebagai tanda terimakasih.

Lyla terkekeh "Tidak usah terlalu formal begitu,aku harus pergi kalian berdua nikmati saja berkeliling sambil menunggu pembagian kamar asrama." Lyla melambai lalu pergi.

Kael menghela nafas "Fael yah...aku tau dia bukan masalah karna di isi pikirannya cuma bertarung dan bersenang-senang lagi pula dia orangnya ceria tapi tetap saja...dia akan jadi sahabatnya Leon."

Claris menatap Kael dengan penasaran "Kau memikirkan apa? Ah..ayo ke aula akademi yuk mana tau kamar asramanya udah di bagi."

Kael tersadar dari lamunannya "Uh?oh ya kamar asrama."

Mereka berdua berjalan menuju aula akademi pandangan Claris gak bisa lepas dari Kael "Kamu tau? kau bisa saja tinggal di mansion ku dari pada tinggal di asrama akademi ini dan aku juga gak keberatan."

"Aku? tidak usah aku tidak mau merepotkan mu lagi, tenang saja aku akan tinggal di kamar asrama akademi ini dan kau akan tinggal di mansion mu kan? ketimbang di sini?." Kael menatap Claris.

"Heh...aku bakal senang kalau kau menerima tinggal di mansion ku dan juga... mungkin aku pikir-pikir lagi aku mau tinggal di asrama saja deh." Claris menatap lurus kedepan sambil berjalan.

"Kenapa begitu?." Kael memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Bukan sesuatu yang penting sih, aku hanya mau beradaptasi dan bergaul dengan murid-murid di akademi ini sesegera mungkin." Claris jelas berbohong, dia mau tinggal di asrama karna Kael menolak tinggal bersamanya di mansion.

"Ehh..." Kael mengangguk.

"Oh ya kamu harus hati-hati dengan orang yang tadi kak Lyla sebutkan, yang aku tau Fael ini dia orang yang kuat dan kau jangan sampai terlibat masalah lagi." Claris menatap Kael tajam.

"Iya...aku tau." Kael menghela nafas.

1
Muhammad Fachri
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!