SISTEM GANDA: MENJADI ANTARES Di AWAL

Sikap Gala sangat tenang, tak ada rasa gentar apalagi takut melihat Elsa yang tampak marah.

"Aku teman adikmu, Anna, aku Gala, Dewa Naga." Gala tersenyum ramah dengan wajah tampannya.

Perkenalan yang diberikan Gala sangat singkat, tapi membuat Elsa terkejut dan bingung.

Pertanyaan-pertanyaan satu per satu tercipta di kepala Elsa tentang bagaimana adiknya memiliki teman, juga bagaimana bisa teman adiknya memiliki julukan yang aneh.

Elsa sama sekali tak memperhatikan tentang kebenaran Gala sebagai Dewa Naga, dia menganggap lelucon kecil.

Ekspresi wajah Elsa sedikit berubah, kewaspadaannya mulai menurun, kemudian dia berjalan menuruni tangga menuju Gala.

"Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu ingin membuat semuanya makin kacau?"

"Tidak, aku di sini hanya ingin membantu adikmu."

Dengan tenang Gala memperhatikan sosok Elsa yang mendekat, menjawab pertanyaan Elsa yang dilontarkan atas dasar fakta.

Tidak ada rasa takut pada mimik wajah Gala, hal ini membuat Elsa merasa aneh. Seharusnya, semua warga Arendelle takut dan benci pada penyihir sepertinya.

Terlebih lagi, penampilan Gala tak biasa dan janggal, bagaimana bisa dia tidak kedinginan dengan pakaian yang minim. Sihir es milik Elsa punya suhu yang ekstreme, harusnya Gala merasa dingin atau menggigil.

Makin dekat jarak Elsa dengan Gala, makin kental keanehan yang dirasakan di hati Elsa. "Apakah dia benar-benar seorang Dewa Naga? Di mana naga-naganya kalau memang benar?" tanya Elsa dalam hati.

Elsa menatap tajam mata Gala, mulutnya kembali bergerak dan bertanya, "Untuk apa kamu membantu adikku?"

"Tidak ada tujuan, aku hanya membantu adikmu karena pertemanan," jawab Gala dengan senyum yang masih lebar.

Bibir Elsa tertutup rapat, dia tak bisa bertanya lagi. Kedua kakinya terus melangkah lalu tiba di hadapan Gala yang cukup tinggi.

Ekspresi Gala tak berubah, dia masih tersenyum melihat Elsa di depannya.

"Adikmu ingin meminta maaf, dia benar-benar tidak tahu tentang kondisimu, dia ingin kamu kembali pulang dan hidup bersama lagi," jelas Gala sesuai dengan keinginan Anna.

Mendengar ucapan Gala ekspresi rumit muncul di wajah Elsa. Terlihat dari bola matanya yang sedikit bergetar kelihatan bingung.

Beberapa detik terdiam, Elsa memasang wajah yang tegas dan berkata, "Bagaimana kalau aku menolak?"

"Tidak bisa, kamu harus kembali dan bertemu Anna." Gala menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak mau, kamu boleh pergi sebelum aku marah."

Elsa keras kepala, bersikukuh pada pilihannya. Dia benar-benar tidak ingin kembali ke wilayah Arendelle.

Melihat Gala yang tidak bergegas pergi, masih diam sambil menatapnya, amarah Elsa perlahan naik, sihirnya tanpa sadar aktif.

Alis Gala terangkat melihat perubahan sikap Elsa yang garang. Tampilannya seperti seorang kakak yang marah karena adiknya berbuat salah.

Sayangnya, respons Gala tidak seperti yang dibayangkan Elsa. Sama sekali tidak bergerak, dia diam menatap Elsa dengan santai.

"Aku juga menolak untuk pergi, silakan marah kalau memang itu bisa membuatmu kembali hidup dengan Anna."

Begitu kalimat Gala keluar, amarah Elsa memuncak bagai gunung berapi yang siap meletus.

Di detik berikutnya, mata Elsa bersinar dengan cahaya putih, sihir esnya aktif dengan kapasitas yang sangat besar. "Tolong jangan salahkan aku, semua ini kemauanmu!"

"Tak ada yang menyalahkanmu." Gala juga ikut mengaktifkan kekuatannya.

Tidak bisa jika Gala melawan Elsa yang diberkahi sihir murni dengan tubuh mentahnya. Es yang dihasilkan Elsa mampu melukainya, Gala tak bisa meremehkan kekuatan wanita di depannya sekarang.

Whooshh!! Krakk!

Serangan pertama datang dari Elsa. Lambaian tangan ringan dilakukan, semburan udara es meluncur cepat menuju Gala.

Refleks Gala sangat cepat, melompat jauh ke belakang untuk menghindari serangan.

Udara dingin yang membekukan gagal mengenainya dan membuat duri-duri raksasa di atas tanah.

Sosok Gala muncul tak jauh dari duri es, mendarat lembut dan berdiri menatap Elsa. "Kamu benar-benar tak ragu. Kalau begitu, aku juga akan melakukannya."

Elsa menggertakkan giginya, kemudian dia mengangkat kedua tangannya ke atas, menciptakan ribuan duri es di udara.

Pemandangan yang sangat mengerikan, di atas sosok Elsa dipenuhi duri es yang melayang, hampir menutupi langit.

"Kumohon pergilah!" Elsa membuka mulutnya, memberikan peringatan sekali lagi.

Alih-alih ketakutan, Gala tertawa kecil melihat sosok Elsa yang sungguh ingin membunuhnya. "Haha, tidak akan, aku akan membawamu menemui Anna."

Gala tersenyum menyeringai sebelum memulai melawan Elsa. "Kalau memang ingin bertarung, aku sangat bersedia."

Bum!

Gelombang energi yang dahsyat keluar dari tubuh Gala. Suhu panas langsung membuat semua es yang ada di dalam jangkauan ledakan mencair lalu menguap.

Tidak terkecuali duri-duri es yang terbang di atas Elsa, seluruhnya menguap tak tersisa.

Pada saat ini, tampilan Gala memasuki mode bertempur, matanya menyala merah dengan aura yang sangat kuat.

Elsa merasakan gejolak energi yang besar dari Gala, jauh lebih kuat darinya. Entah mengapa Elsa merasa tubuhnya menjadi lemah, sepertinya panas dari Gala memengaruhi kekuatan sihir esnya.

"Menurutlah padaku, aku berjanji takkan melukaimu, aku hanya ingin membantu adikmu yang merasa bersalah, mengembalikan kalian berdua seperti sedia kala," kata Gala dengan suara yang dalam dan tegas.

Pandangan mata Gala begitu mendominasi, menatap Elsa seperti sedang melihat semut yang rendah.

Begitu Elsa mendengar ucapan Gala, tidak tahu bagaimana kedua kakinya terasa lemas, rasanya dia ingin berlutut.

Kepalanya sulit terangkat, dia hanya bisa menunduk ke bawah, sangat berat untuk melihat kembali ke arah Gala, bagai ada pemberat ratusan kilogram yanh menimpa kepalanya.

"Aku ti–tidak mau, aku takkan me–menyerah!"

Apa yang dirasakan Elsa sekarang disebabkan oleh Kemampuan Dragon's Fear milik Gala. Mananya yang memasuki jiwa Elsa langsung menyentuh ketakutannya.

Posisi kekuatan Elsa berada di bawah Gala, jarak di antara kekuatan mereka jauh sekali.

Gala perlahan menghampirinya Elsa sambil membuat bola api yang dipenuhi energi destruktif.

"Menyerahlah dan kembali denganku, aku akan mengantarmu kepada Anna."

"Ti–tidak mau! Ak–aku ingin sendiri di sini, kumohon!"

Whoosh!!

Udara es menyembur ke sekeliling Elsa, membuat tanah di sekitar kembali diselimuti es beku.

Namun, udara dingin itu tak bisa menyentuh Gala karena kalah oleh suhu panas dari Bola Api Destruktif di tangannya.

"Aku tahu kamu kuat dengan kekuatan sihir esmu, ketahuilah aku pernah bertemu seorang pengendali es yang lebih kuat darimu, kamu bukan tandinganku."

Makin dekat Gala dengan Elsa, kekuatan sihir es Elsa makin lemah, dia tak bisa mengeluarkan serangannya.

Ketika Gala berada tepat di depan Elsa yang berlutut tak bergerak, perlahan dia berjongkok lalu mengangkat dagu mulus Elsa, memberikan tatapan yang tajam.

"Apa yang membuatmu enggan kembali dengan Anna?" Gala bertanya sambil melihat dalam-dalam pupil mata Elsa yang indah.

Bola mata Elsa bergetar, dia merasa diintimidasi oleh tatapan Gala, hatinya merasa takut. "Ak–aku tak mau lagi menyakiti orang lain dengan kekuatanku."

"Kendalikan kekuatanmu, dengan begitu kamu takkan bisa melukai orang-orang terdekatmu."

"Bagaimana caranya?" Pandangan mata Elsa berubah menjadi harapan.

Gala menemukan perubahan kecil Elsa, kemudian dia menjawab, "Latih kendali kekuatanmu, jangan biarkan emosimu yang mengendalikan kekuatan sihirmu."

"Aku ...." Elsa ingin mengatakan sesuatu, tapi dia menyerah dan menyimpan kekuatan sihirnya.

Melihat Elsa yang menarik kekuatannya, Gala melepaskan mode bertarung, kembali normal dengan kekuatan yang disimpan kembali.

Bola api yang panas menguap, masuk ke dalam tubuh Gala. Tekanan dari Dragon's Fear terangkat, Elsa merasa tubuhnya bebas dan lega.

Tangan Gala masih menyentuh dagu Elsa, tatapannya tak berpindah dan masih melihat wajahnya yang cantik.

Melihat tatapan Gala yang berbeda dan menyadari posisi mereka yang aneh, kedua pipi Elsa memerah terasa panas.

"Bisakah kamu melepaskan tanganmu dari wajahku?" Elsa merasa sangat malu.

Gala tersadar lalu melepaskan tangannya, buru-buru berdiri. "Bagaimana? Mau ikut denganku dan bertemu dengan Anna?"

"Ya, tapi aku memiliki syarat." Elsa mengangguk setuju.

"Apa syaratnya?" tanya Gala sembari memiringkan kepalanya.

Mata Elsa terlihat serius, dia menatap Gala dan membalas, "Ajari aku cara melatih dan mengendalikan kekuatanku."

Mata Gala menyipit, dia terdiam beberapa detik sebelum memberikan jawabannya.

"Sepakat, hari ini aku akan mengajarimu cara melatih kendali kekuatanmu."