PUTRI ANGKAT KAISAR

hampir sekitar 10 menit para warga menunggumu mie itu matang, akhirnya para warga diinstruksikan untuk mengambil posisi berbaris seperti semula. tapi kini barisannya sekitar dua baris saja.

"ayo tuan-tuan dan nyonya-nyonya, serta adik-adik semuanya. baris yang rapi ya.." tutur Putri Celine dengan suara hangat dan senyuman khasnya.

"baik nona..!!" Mereka pun dengan cepat membentuk barisan. dan satu persatu dari mereka mulai mendapatkan mie yang telah matang itu.

aromanya yang tercium begitu enak membuat para warga tidak sabaran. bahkan mereka yang selesai mendapatkan bagian langsung mencari tempat duduk di luar dan menyeruput mie itu.

Srrruuuuppppp!!!

"WAH!! enak sekali!! rempahnya begitu terasa.!!" seru salah satu warga laki-laki dengan bangga. seolah-olah kuah yang baru saja diserumputnya itu adalah barang berharga yang sangat langka untuk didapatkan.

"benar sekali!! ini adalah makanan termewah yang pernah aku makan.!!" seru orang lain sambil berlinang air mata.

saking enaknya rasa mie itu, dan tentunya sangat cocok di udara dingin yang seperti ini. Duke Raymond yang juga menginap di tempat itu karena ada pangeran mahkota, langsung memandang tidak percaya ke arah Putri Celine.

dia yang juga mendapatkan satu mangkok mie, benar-benar sangat takjub dengan rasanya.

(dari mana dia mendapatkan makanan ini.? makanan seperti ini tak pernah ada di sini. begitu juga dengan telur. sangat langka dan sangat mahal.) batinnya.

dia memandang bagaimana Putri Celine melayani para warga dan membagikan mie itu. setelah selesai, dia juga turut mengambil untuk kakak pertamanya dan untuk dirinya. setelah itu Putri Celine dan kakak pertamanya duduk berdampingan dan menikmati mie mereka. sementara yang lain juga sudah ada tempatnya.

Srruuuuppp..!!!

"mm.. enak sekali!! rasanya benar-benar tidak bohong." Dia memberikan ekspresi kegirangan yang biasanya sering dilakukan ketika perempuan merasa kesenangan, atau merasakan enaknya makanan tersebut dan sesuai ekspektasinya.

dia menggoyangkan kepalanya kiri dan kanan, bahkan tangannya juga ikut naik dan bergerak ke girangan.

"senang banget dek." ucap Delerick, Kakak pertamanya yang tampak senang melihat adiknya gembira seperti ini.

"hehehe!! Iya dong.. ini sangat enak kak. makanan ini benar-benar sangat istimewa.." ucapnya sambil terus menyuapkan mie itu ke dalam mulutnya.

Sementara Duke Raymond juga ikut tertarik mengamati Putri Celine dari posisinya. sesekali dia akan mencuri-curi pandang, dan entah kenapa tersenyum tipis melihat kelakuannya.

namun sesaat kemudian, dia langsung bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Putri Celine dan kakak pertamanya.

"maaf Nona." pendengar itu Putri Celine dan kakak pertamanya langsung menoleh. namun Duke Raymond melihat kalau tak ada tatapan binar antusias dan cinta di mata putri Celine untuk dirinya lagi. justru Putri Celine memandang dengan enggan dan juga santai serta biasa-biasa saja.

"oh iya tuan.." delerick langsung bangun dan memberikan penghormatan ala bangsawan kepadanya.

"mm.. ada yang bisa kami bantu tuan..?" tanya delerick lagi. sementara Putri Celine tetap berada di tempat duduknya tanpa beranjak, namun matanya mengamati sang Duke.

"begini! Apakah makanan ini masih ada ? makanan ini sangat praktis dan sangat cocok berada di basecamp untuk para prajurit. sangat mudah dibuat hanya tinggal sedu Dan tambahkan bumbu saja." ucapnya dengan ekspresi dan raut wajah yang begitu datar.

Putri Celine yang mendengar penuturan itu menganggukkan kepala yang kini tak lagi memandang ke arahnya.

"kebetulan sekali tuan Duke. nanti saya akan memberikannya agar diantarkan ke sana." ucapnya tanpa memandang ke arah sang Duke.

(kenapa dia berubah.? nada bicaranya juga terdengar mulai bersahabat, namun tak memiliki arti apa-apa diriku untuknya.) dia melamun sejenak. dia fokus melihat respon dari Putri Celine yang tampak tidak terganggu dengan kedatangannya.

"khem!!(apa yang aku pikirkan.) mm.. baiklah kalau begitu nona. Saya pasti akan mengganti sembako Nona dengan uang." mendengar itu mata putri Celine langsung berbinar.

"benarkah!! baguslah kalau begitu."

 Putri Celine sangat senang mendapatkan uang. apalagi uang dari Duke Raymond. karena dia tahu, sosok yang berdiri di depannya ini memiliki banyak kekayaan yang tidak akan ada habisnya sampai 7 turunan. jadi dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatannya untuk mendapatkan uang dari sang Duke.

*****

sementara itu. siang hari menjelang sore, para warga diajak oleh Putri Celine untuk mencari kembali kepiting-kepiting yang masih berkeliaran. dan para warga tentu dengan senang hati membantunya.

dan ternyata, tak hanya para warga saja yang turun melainkan beberapa prajurit yang nganggur juga ikut melakukan hal yang sama dan mengantarkan kepiting-kepiting itu ke desa, tempat di mana Putri Celine dan Putri Pricilla berada.

"nona!!" panggil salah satu prajurit dengan seragam lengkapnya." Putri Priscilla dan Putri Celine yang tampak sedang membantu warga yang terdampak langsung menoleh.

"ya.."

"nona. Kami sudah membawa hama monster ini. Kira-kira, nona mau tidak, mengajarkan kami cara memasaknya.?" tanya salah satu prajurit itu dengan sopan.

mendengar penuturan itu, Putri Celine langsung menghentikan aktivitasnya. Dia pun langsung berdiri dan melihat kepiting itu.

"tentu saja mau.. saya akan dengan senang hati mengajarkan kepada kalian. tapi ini enak juga loh kalau dibudidayakan.." ucapnya lagi.

"budidaya?" semua orang pun melongo.

saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba salah seorang prajurit datang Dengan tergopoh-gopoh.

"GAWAT!! GAWAT!!! Terjadi penyerangan di perbatasan.!!"

Semua orang langsung meletakkan benda-benda yang ada di tangannya masing-masing.

"APA!!" teriak semua orang dengan serentak. Dan dengan kekuatan masing-masing, mereka meninggalkan tempat itu. Begitu pula dengan Putri Celine dan saudara-saudaranya. Mereka langsung menghilang seketika.

Sesampainya mereka di sana, mereka langsung mendapati perkemahan para prajurit yang sudah porak-poranda. Dan, disana juga terlihat beberapa prajurit dan jendral menghadang para musuh.

Prang!!

Prang!!

"Celine. Kamu hati-hati dek." ucap Delerick. Celine pun langsung menganggukkan kepalanya.

karena percuma saja dilarang, orangnya tidak mungkin bisa dilarang. jadi dia hanya berpesan kepada adiknya untuk berhati-hati.

Celine pun secepat kilat langsung bergabung dengan para prajurit dan jenderal, dan menghadang semua musuh yang menyerang mereka. begitu pula dengan keempat saudaranya. mereka semua bertarung dengan sengit.

sementara Duke Raymond, yang juga datang menyusul mereka sedikit di buat terkejut. ketika melihat putri Celine bertarung dengan cepat, dan bahkan hanya sekali tiba dapat membunuh sekitar 5 orang musuh.

Prang

prang

Srek!!

Duke Raymond juga tidak menyangka, karena ternyata anak-anak dari Baron Kennedy, sangat pandai menggunakan ilmu beladiri mereka. bahkan terlihat cepat dan lincah tanpa ada cela.

(sejak kapan anak-anak dari kediaman Tuan Baron memiliki ilmu bela diri yang mengerikan seperti ini.) batinnya yang langsung berkedip ngeri. bahkan hanya sekitar 10 menit, para musuh semuanya langsung dipukul mundur dan banyak sekali musuh-musuh yang telah tumbang di sana akibat ulah Putri Celine dan saudara-saudaranya.