Menjalani kehidupan rumah tangga sempurna adalah impian setiap wanita ketika memiliki seorang suami yang sangat mencintai dan menjadikan satu-satunya yang dicintai.
Namun, semuanya hancur ketika mengetahui bahwa pria yang selama ini dicintai telah menipunya dengan menciptakan sebuah konspirasi untuk bisa memilikinya.
Konspirasi apa yang membuat hidup seorang Diandra Ishana berubah penuh kepalsuan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dianning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cahaya hidup telah kembali
Sosok wanita yang saat ini tengah menatap ke arah putranya di atas ranjang, yaitu Asmita Cempaka yang setiap hari harus menghabiskan waktu di rumah sakit yang ada di luar negeri.
Tentu saja untuk menyembuhkan putranya yang mengalami sebuah kecelakaan mengerikan di hari pernikahan ketika hendak pulang dari hotel setelah resepsi bersama wanita yang dianggap hanya membawa dual bagi keluarganya.
Putranya selamat dari maut, tetapi harus mengalami koma dan sudah berlangsung selama satu bulan ini. Asmita rela melakukan apapun, termasuk mengeluarkan banyak uang untuk biaya rumah sakit di luar negeri.
"Uang sama sekali tidak berharga jika satu-satunya putraku sakit. Bahkan jika aku harus menghabiskan semua harta agar kamu bisa sembuh, putraku, tidak keberatan."
Asmita Cempaka kini menggenggam erat telapak tangan putranya. Bahkan ia tidak pernah terbayang bagaimana rasanya berada dalam kondisi koma.
Selama ini, ia hanya sering mendengar dari beberapa orang yang menceritakan mengenai masalah koma.
Banyak yang mengatakan bahwa koma sama dengan kondisi tidur yang cukup panjang. Namun, seperti yang terlihat saat ini, putranya tidak bisa menerima rangsangan apapun, meskipun rangsangan tersebut terasa menyakitkan.
Dulu setelah dua minggu berada di rumah sakit, ia mencoba sendiri, yaitu dengan cara mencubit sangat kuat pada lengan putranya. Berharap ada reaksi yang terlihat. Namun, ia menyesal karena menyakiti putranya yang sedang tidak sadar.
Ketidaksadaran yang disebabkan menurunkan aktivitas otak yang dipicu oleh kecelakaan. Beberapa saat kemudian, melihat dokter dan perawat yang datang dan memeriksa.
Ia hanya diam dan menunggu penjelasan dari pria dengan netra kebiruan tersebut. Kemudian ia menceritakan tentang perbuatannya yang menyakiti putranya dan ditanggapi oleh sang dokter.
"Peluang sembuh putra Anda dari keadaan koma tergantung dari tingkat aktivitas otaknya. Ketika nanti sadar dari koma, perlahan baru menyadari kondisi yang sebenarnya dan menerima rangsangan seperti sentuhan maupun rasa sakit."
"Itu semua dikarenakan putra Anda mengalami perdarahan jaringan otak. Pembengkakan yang terjadi, membuat otak dalam tengkorak menjadi terhimpit dan juga mengalami tekanan yang cukup kuat. Hal ini menyebabkan oksigen yang mengalir menuju otak pun menjadi terhambat."
"Sementara kekurangan oksigen pada otak membuat kinerjanya terganggu dan menyebabkan tidak dapat mengeluarkan cairan maupun zat beracun keluar dari tubuh. Hal ini menyebabkan penggenangan cairan pada otak."
Asmita yang awalnya fokus mendengar penjelasan sang dokter, seketika merasa dunianya gelap. "Lakukan semua yang terbaik, Dokter. Aku ingin putraku sembuh."
"Jika bisa, pakai otakku saja demi kesembuhan putraku satu-satunya." Asmita benar-benar tidak bisa menahan bulir air mata yang menganak sungai di pipi.
Membayangkan putranya tidak akan terbangun saja membuatnya memilih untuk mati saja. Bahkan ia rela menukar nyawanya demi bisa membuat putranya kembali sadar. Hingga begitu sang dokter menanggapi positif, ia merasa sedikit terhibur.
Pria dengan jas putih yang memiliki rambut keemasan tersebut baru memeriksa perkembangan pasien koma yang sudah satu bulan di rumah sakit dan sangat memahami bagaimana perasaan seorang ibu.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien. Kesembuhan pasien yang mengalami koma adalah bagian otaknya. Ketika otak sudah bisa kembali normal, maka segala fungsi tubuh kembali seperti semula."
"Jadi, untuk mengembalikan kondisi pasien, saya sudah mencegah pembengkakan pada otak dengan menyedot cairan, lalu menyuplai oksigen untuk mencukupi kebutuhan tubuh."
"Dengan begitu, bisa memperbaiki jaringan yang rusak dan mengobati bagian yang sudah rusak cukup parah. Semoga sebentar lagi, pasien akan sadar dari koma." Sang dokter kini menatap ke arah wanita paruh baya tersebut.
"Anda harus menjaga kesehatan karena jika nanti pasien sadar, merasa senang ketika pertama kali membuka mata melihat sang ibu."
Saat sang dokter baru menutup mulut dan hendak keluar, kini melihat pasien yang baru saja menunjukkan pembukaan mata. Bahkan mendengar suara dari wanita yang terlihat berbinar begitu melihat putranya telah membuka mata.
"Dokter, Putraku sadar!" teriak Asmita yang dari tadi tidak mengalihkan perhatian, meskipun sang dokter berbicara panjang lebar.
Merasa cahaya dalam hidupnya telah kembali dan bersemangat begitu melihat putranya yang selama ini dirawat sepenuh hati telah membuka mata.
To be continued...
kan sdah bahagia d austin sdh berubah jdi baik...