System Kekuatan Dan Kekayaan

Ting ting.

Anda mendapatkan 10 poin.

Ting ting.

Poin Anda di potong 9 poin, sisa 1 poin.

Sultan:

Hais setelah lelah mencari poin akhirnya di potong juga, level A saja sudah sesulit ini, apa lagi level SS. Sistem tolong berikan aku misi acak setiap hari, tapi hanya 1 misi saja, tapi jika aku sanggup, aku akan coba 2 misi karena aku harus mengejar poi sebanyak-banyaknya.

Sistem:

Siap Tuan pemintaan Anda akan sistem proses.

"Aduh bagaimana ini? Jorok sekali baju kita," ujar Tedi mencium bajunya.

"Ya udah ayo ke toko baju dulu buat cari baju ganti," ajak Sultan. Mereka pun beranjak dari sana menuju toko baju.

"Ih bau, eh gembel untuk apa kamu masuk toko ini, ini bukan tempat gembel belanja," ejek salah satu pelanggan di sana.

"Hey... kami bukan gembel, kotor begini karena terpeleset ke got," balas Tedi.

"Ya wajar sajalah, gembel emang suka main di got," ujar mereka mengejek sambil tertawa.

"Sialan cewek itu," maki Tedi geram.

"Sudah, ngak usah di pedulikan," ujar Sultan.

"Halo pak satpam di sini ada 2 orang gembel, tolong di keluarkan," ujar salah satu pegawai toko.

Tiba-tiba saja 2 orang satpam datang.

"Hey... kalian berdua gembel dari mana? Ayo cepat keluar," ujar Satpam menarik tangan Sultan dan Tedi.

"Pak kami bukan gembel, kami ingin membeli pakaian ganti," jawab Sultan.

"Jangan bohong, kalian sengaja ke sini dan ingin mencurinyakan?" bentak satpam itu.

"Hey kami punya uang dan semua uangnya ada di kartu ini," balas Sultan menunjukkan kartunya.

"Alah itu hanya kartu kosong yang entah kalian mulung dari mana, udah sana pergi," kata satpam itu mengusir Sultan dan Tedi dari toko tersebut.

"Ah sial, tidak ada uang kes, semua sudah di masukkan ke kartu ini," ujar Sultan kesal.

"Ya sudah, kita pulang saja, besok kita ketemu lagi,"kata Sultan.

"Oke," jawab Tedi. Mereka bedua berpisah dan kebetulan hari hampir gelap mereka buru-buru pulang.

"Sudah pulang? Ya ampun kenapa bajumu kotor sekali?" Tanya ibu Sultan.

"Masuk got Bu," jawab Sultan melepasjan sepatunya.

"Ya sudah sana cepat mandi," ujar ibu memberikan handuk kepada Sultan.

"Iya Bu," jawab Sultan.

Saat Sultan di kamar mandi.

Ting ting.

Misi level C.

Ada seseorang yang di kubur hidup-hidup karena sekelompok orang dendam dengannya, temukan dia dan selamatkan.

Misi 30 poin.

Sultan:

Hey, hari ini aku ingin istirahat dulu, kenapa kamu memberikan misi lagi, dan lagi aku sedang di kamar mandi.

Sistem:

Sistem hanya mengikuti perintah Tuan, karena Tuan ingin mendapatkan poin sebanyak-banyaknya.

Sultan:

Iya, tapi jangan sekarang.

Peringatan!

Jika berhasil menyelesaikan misi akan mendapat 30 poin. Jika gagal atau tidak di kerjakan akan mendapat -15 poin.

Sultan:

Astaga! Apa kau ingin membunuhku? Jika -50 poin berarti aku berhutang lagi?

Sistem:

Jika Tuan tidak ingin berhutang, jadi Tuan harus menyelesaikannya.

Sultan:

Kau semakin lama semakin menjadi-jadi ya.

Sistem:

Ini juga demi yang terbaik untuk Tuan.

Sultan kesal sambil keluar kamar mandi, ia menganti pakaian lalu pergi.

"Mau kemana Sultan?" Tanya ibu ketika melihat Sultan pergi.

"Ada urusan mendadak Bu, aku pergi dulu," ujar Sultan yang tiba-tiba ngilang.

Sultan:

Di mana tempatnya?

Sistem:

Di sebelah gudang kosong 2 kilo meter dari rumah Tuan.

Sultan:

Oke!

Sultar berlari menuju ketempat tersebut, berhubungan dia pernah ke tempat gudang sewaktu ia kecil, jadi Sultan tidak pusing lagi mencarinya.

"Huh huh huh, akhhh... capek," ujar Sultan duduk di samping gudang.

Peringatan:

Ada orang.

Sultan:

Apa? Ada orang, ku pikir dia di tinggalkan begitu saja setelah di kuburkan, jika begini akan sangat rumit. Berapa persen kemenanganku?

Sistem:

Jika Tuan hanya menggunakan tangan kosong, kemenangan 32%.

Sultan:

Kenapa kamu ngak ngingatin aku jika harus membawa senjata, yang ada nyawaku juga melayang.

Sistem:

Di samping penjaga di belakang, dia memegang sebuah golok, ambil itu.

Sultan:

Astaga, dia aja megang golok gimana aku mau ngambil?

Sistem:

Dia sedang tidur.

Sultan:

Ooooooke.

Sultan mengendap-endap kebelakang, awalnya penjaga itu memang tidur, tiba-tiba saja ia bangun ingin kencing, sedangkan goloknya ia letakkan di sampingnya.

"Aduh, bagaimana aku mengambilnya?" Batin Sultan ketakutan.

Sultan merangkak pelan-pelan mendekati pria itu dan mengambil golok itu diam-diam.

Trank.

Tangan Sultan menyentuh sebuah seng membuat pria itu melihat ke arahnya. Tanpa pikir panjang lagi Sultan menendang bagian utama pria itu hingga ia mundur, Sultan langsung mengengam golok dan mengayun ke arah pria itu hingga melukai tangannya. Ketika pria itu ingin menyerang namun Sultan menendang perut pria itu hingga terjungkang dan Sultan menginjak kepalanya lalu meninju perutnya hingga pria itu pingsan.

Pelan-pelan Sultan masuk dari belakang, ia mengintip dari lubang kecil, di sana mereka mabuk-mabukan dan di depannya ada gundukkan tanah, sepertinya di dalam gundukan itu ada orang yang di tanam hidup-hidup tadi.

Sultan sengaja menunggu mereka mabuk berat dan tak berapa lama datang seorang penjaga berkeliling.

"Hey siapa kamu?" Tanya pria itu. Sultan kaget dan ingin lari tapi pria itu mengayunkan goloknya kearah Sultan dan refleks Sultan menundukkan kepalanya.

"Astaga, hampir saja kepalaku putus," kata Sultan mengelus dadanya. Pria itu lagi-lagi mengayunkan goloknya dan Sultan menghidarinya dari bawah Sultan mengayun golok tersebut mengenai kaki pria itu, ia menjerit kesakitan membuat sekelompok pria yang sedang pesta berdiri dan segera mencari arah suara tersebut.

Sultan langsung menghabisi pria menjerit tadi agar tidak bersuara lagi.

"Dari mana suara tadi?" Tanya salah satu temannya.

"Ayo lihat," ajak temannya yang lain. Mereka pergi mencari arah suara tersebut.

"Itu dia," tunjuk pria yang berbaju hitam ketika melihat seseorang yang sudah bergenangan darah.

"Sial, siapa yang telah melakukannya?" ujar ketuanya geram. Kesempatan datang, tanpa pikir panjang lagi Sultan mengayunkan goloknya dari belakang dan mengenai temannya hingga ia tumbang. Mereka melihat ke arah belakang dan terlihat Sultan yang sedang memegang golok.

"Oh jadi kamu yang telah melukai teman-temanku, sepertinya jika kamu tidak mati, aku tidak akan tenang, bunuh dia," perintah ketuanya dan mereka mengacung golok kearah Sultan.

Sultan:

Sistem, bagaimana ini?

Sistem:

Libaskan saja senjata Tuan, mereka juga dalam keadaan mabuk.

Sultan melibaskan goloknya dengan membabi buta, mengayunkan golok dengan berputar hingga mereka tak berani mendekati. Sultan menyeringai dan ia melakukan lagi hingga berjatuhan. Sultan meloncat dan dan menendang perut ketuanya lalu meninju ulu hatinya dengan sekuat tenaga hingga ketua itu tak bergerak. Sultan pun terduduk lega.

"Astaga, aku melupakan sesuatu," seketika Sultan ingat sesuatu.

BERSAMBUNG

JANGAN LUPA LIKE DAN SARAN

TERIMA KASIH