Setelah sekian lama berperang di medan perang akhirnya kembali ke tanah kelahirannya untuk mencari cinta sejati.
Tidak ada yang tahu dengan identitasnya yang sebenarnya.
Dia adalah pemimpin organisasi yang di takuti oleh dunia.
Bagaimana kisah Jendral Perang mencari cintanya....
Yukk... simak ceritanya...
jangan lupa untuk
Like 👍
Vote 🎟️
Komen 💬
Dan favoritkan ❤️ biar tidak ketinggalan update.
R"Azk 🥇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rivaldi AZK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Bertemu Kawan Lama
Bertemu Kawan Lama
Penjelasan Kartu Red Diamond:
Kartu Red Diamond adalah kartu khusus yang di buat oleh Bank dunia dan untuk saldo yang terdapat di dalam kartu bank Viky adalah 0 karena tidak ada limit pengeluaran, itu adalah bentuk penghargaan untuk Viky, karena dia adalah pemegang saham tertinggi di bank dunia.
Jika ada yang mau membuat kartu itu harus mempunyai minimal saldo 1 Triliun Dolar.
…
"Aku harus membuat kartu bank biasa… akan sangat merepotkan di masa depan kalau aku masih menggunakan kartu ini" Gumam Viky setelah meninggalkan showroom.
Setelah berkeliling cukup lama akhirnya Viky menemukan bank terdekat dari showroom tadi, entah memang yang terdekat atau Viky yang tidak tahu bank mana yang paling dekat.
Setelah memarkirkan mobil ponsel Viky bergetar, ada panggilan masuk dari Herman.
"Viky… malam ini apa kamu ada acara…?" Tanya Herman tanpa basa-basi setelah sambungan telpon.
"Tiada ada mungkin…" Jawab Viky di balik telpon.
"Kalau tidak ada… bisakah kamu nanti malam datang ke rumahku untuk makan malam!" Pinta Herman.
"Akan aku usaha kan…" Viky menjawab dengan singkat.
"Kamu harus datang… masalah ini juga berawal dari kamu" Herman sedikit kesal akan jawaban Viky.
"Masalah…? masalah apa…? Aku tidak pernah berbuat masalah" jawab Viky yang tidak tau apa-apa
"Tidak pernah berbuat masalah, hah…? Masalah ini berawal dari mobil yang kamu berikan kepadaku tadi" Herman yang semakin kesal kepada Viky.
"Pokoknya nanti malam kamu harus datang!… jika tidak… mungkin kamu sudah tahu jawabannya" Herman kembali mengancam Viky, dan mematikan Telponnya.
Viky menarik napas berat,
"Kenapa kamu mengancam ku seperti itu terus" Gumam Viky dalam hati dengan kesal.
Viky memasuki bank, di dalam terlihat sangat ramai.
Kemudian seorang pegawai datang menghampiri Viky.
"Selamat datang Tuan… Nama saya Rana… ada yang bisa saya bantu…" Ucap pegawai bank itu dengan senyum ramah menyambut Viky.
"Aku ingin membuat kartu bank… bisa kamu bantu aku?" Viky membalas senyum Rana.
"Baik Tuan… kartu apa yang ingin anda Buat…?" Tanya Rana Kembali.
"Aku belum tahu… bisa kamu jelaskan satu-satu!" Viky sempat bingung akan membuat kartu apa, karena selama ini dia belum pernah membuat kartu bank, jadi ini pertama kalinya bagi Viky.
"Baik Tuan… untuk lebih nyaman bagaimana kalau kita duduk di sebelah sana…" Tunjuk Rana ke sebuah ruangan kaca yang di dalamnya terdapat kursi.
"Baik lah…" Viky mengikuti Rana masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Tuan… apa anda mau saya buatkan minum" Tanya Rana sebelum mempersilahkan duduk.
"Boleh… aku ingin air putih hangat…" Pinta Viky.
"Baik Tuan… silahkan Tuan duduk dulu, aku akan mengambilkan minumannya" Rana sedikit heran, tidak biasanya orang kelas Vip memesan minuman air putih.
Viky yang sedang menunggu di dalam ruangan tersebut, tiba-tiba datang seorang laki-laki menghampiri Viky.
"Hey… Bukankan kamu Viky…?" Tanya orang tersebut.
Viky melihat ke arah suara tersebut,
"Beben…" Jawab Viky.
laki-laki tersebut bernama Beben Tanggo, Beben adalah teman dekat Viky semasa sekolah SMA dulu.
Kemudian Beben duduk di samping Viky.
"Iya… Ini aku Beben… kamu mau bikin kartu bank…?" Tanya Beben
"Heemmm" Viky mengangguk-anggukan kepalanya.
"Kamu mau bikin kartu bank apa…?" Tanya Beben kembali.
"Aku belum tahu mau bikin kartu bank apa" jawab Viky bingung.
"Apa Rana sudah menjelaskan tentang kartu-kartu bank yang ada di sini…?" Beben sangat mengerti kenapa Viky tidak mengetahui jenis dan kegunaan kartu bank.
Rana datang membawa segelas air putih ke dalam ruangan.
"Manajer… anda juga berada di sini…?" Tanya Rana setelah memasuki ruangan dan melihat ada Beben di sana.
"Yah… Viky ini adalah teman baikku semasa SMA dulu… jadi sampai di sini biar aku yang mengurusnya… kamu bisa urus nasabah lain…" Wajah Beben sedikit ada rasa bangga, bisa di lihat dari penampilan Viky, bahwa Viky tidak lebih baik darinya.
"Baik Manajer…" Rana melirik ke arah Viky "Tuan… tinggal pergi dulu… Nanti Manajer yang akan mengurus masalah kartu bank Tuan" Rana tersenyum lembut ke arah Viky sebelum meninggalkan ruangan tersebut.
Hati Viky sedikit tergoyahkan, walau untuk kecantikan Rana memang di atas rata-rata tapi masih kalah cantik dengan Lili atau pun Rere.
"Apa kau sudah selesai memandangnya…" Goda Beben.
"He…he…he… Enak sekali yah kerja kamu… setiap hati di kelilingi wanita-wanita cantik…" Celetuk Viky yang masih melihat ke arah Rana.
"Kamu ini… dari dulu masih saja seperti itu… selalu mengangumi keindahan tanpa bisa memilikinya… he…he…he" Canda Beben kepada Viky.
"Kamu mau membuat kartu bank atau mau terus memandang Rana…" Goda kembali Beben.
Kemudian Beben menjelaskan Jenis-jenis kartu kepada Viky
"Baik lah…
Jenis kartu pertama adalah:
Kartu Silver
Memiliki limit kartu paling rendah, sekitar 40.000.000,- hingga 70.000.000,-. Umumnya dapat diajukan oleh nasabah dengan minimal saldo Rp.50.000.000,
Jenis Kartu kedua adalah:
Kartu Gold
Memiliki limit kartu sekitar 100.000.000,- hingga 400.000.000,-. Umumnya dapat diajukan oleh nasabah dengan minimal saldo 100.000.000,- hingga 150.000.000,-
Jenis Kartu ke tiga adalah:
Kartu Platinum
Memiliki limit kartu sekitar 400.000.000,- hingga 10.000.000.000,-. Umumnya dapat diajukan oleh nasabah dengan minimal saldo 1.800.000.000-.
"Untuk jenis kartu yang lain, percuma aku jelaskan kepada kamu, yah… kamu tahu lah penghasilan kita itu berapa pertahunnya… aku juga hanya memiliki kartu Silver…"
"Jadi kamu mau membuat kartu yang mana…?" Tanya Beben setelah menjelaskan tetang jenis-jenis kartu.
"Apa ada kartu bank yang berada tidak jauh di bawahnya dari kartu bank ini…?" Viky mengeluarkan kartu bank nya dan menyerahkan kepada Beben.
Beben yang melihat kartu bank yang di keluarkan Viky sontak kaget, dia diam tidak percaya melihat kartu bank yang ada di depannya.
"Vi-Viky da-dari mana kamu… kamu mendapatkan kartu bank ini" Dengan gugup dan gemetar Beben bertanya.
Viky sudah tahu pasti akan reaksi Beben setelah melihat kartu ini.
"Sangat sulit untuk menjelaskan, aku mendapat kartu ini dari mana…" Viky menjawab dengan asal, karena tidak mungkin dia memberitahu Beben yang sebenarnya, jika Beben tahu mungkin bisa jadi Beben langsung masuk rumah sakit karena serangan jantung.
Beben dengan tangan gemetar mencoba mengambil kartu yang di berikan oleh Viky………
...****************...
Terima kasih sudah membaca :
...✨Jendral Perang✨...
Jika ada Saran dan Kritikan silahkan tulis di
kolom komentar.
❗Dukung terus novel Jendral Perang dengan cara :
...Like👍...
...Komen💬...
...Vote🎟️...
...Hadiah🎁...
...Dan Klik Favorit ❤️ Biar Tidak Ketinggalan Update...
...Terima kasih🙏...
...R"Azk 🥇...