Lily, seorang mahasiswi berusia dua puluh tahun, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu malam yang penuh jebakan. Ia dijebak oleh temannya sendiri hingga membuatnya terpaksa menikah dengan David Angkasa Bagaskara- seorang CEO muda, tampan, namun terkenal dingin dan arogan.
Bagi David, pernikahan itu hanyalah bentuk tanggung jawab dan penebusan atas nama keluarga. Bagi Lily, pernikahan itu adalah mimpi buruk yang tak pernah ia minta. Setiap hari, ia harus berhadapan dengan pria yang menatapnya seolah dirinya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Namun, seiring berjalannya waktu, di balik sikap angkuh dan tatapan tajam David, Lily mulai menemukan sisi lain dari pria itu.
Apakah Lily mampu bertahan dalam rumah tangga tanpa cinta itu?
Ataukah perasaan mereka justru akan tumbuh seiring kebersamaan atau justru kandas karena ego masing-masing?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Diandra_Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Masih Segel 21++
"Sssttttttt ..."
Lily terus bersuara dan mendesah manja. Ia seperti tak sadar dengan apa yang dilakukannya saat ini. Ia biarkan tubuh kekar dari pria asing itu memeluknya dengan erat.
Sentuhan lembut di area leher dan punggungnya membuat Lily semakin menggila. Ia ingin sesuatu yang lebih dari ini.
"Sepertinya kau dijebak seseorang. Kau dalam pengaruh obat, Nona," ujar pria tampan yang masih bertelanjang dada itu.
Pria itu adalah David Angkasa Bagaskara, CEO perusahaan kosmetik ternama yang saat ini ownernya sedang melangsungkan pesta ulang tahun putra bungsu mereka. Dalam kata lain, David merupakan anak sulung dari pemilik perusahaan ini.
Pria bertubuh atletis itu mencurigai sesuatu pada gadis aneh yang minta dipeluknya. Ia bukanlah orang awam, tentu hal seperti ini sudah sering ia temui. David yakin jika saat ini, wanita yang bersamanya dalam pengaruh obat.
Entah siapa pelaku dan apa motifnya? Namun CEO tampan itu menyeringai tipis, 'Siapapun yang menjebak gadis ini, sungguh malang nasibnya. Karena gadis ini malah datang padaku,' gumamnya seraya menghirup aroma harum dari rambut panjang wanita dalam pelukannya itu.
David merasa Dewi Fortuna sedang memihaknya. Ia memang sedang menginginkan bercinta malam ini. Tapi sayang, sang kekasih hati malah sibuk dengan shooting yang membuat mereka jarang bertemu.
David merupakan tunangan dari seorang aktris terkenal yang bernama Veronica Angeline. Wanita cantik blasteran Indonesia -Belanda itu akan ia nikahi tahun depan. Rencana ini sudah mereka susun matang-matang karena mereka sudah bertunangan sejak dua tahun yang lalu.
David sangat mencintai Veronica. Namun wanita itu begitu sibuk dengan karirnya sehingga CEO itu kerap kali merasa kesepian.
Dan di malam ini, David seolah lupa dengan wanita yang sangat ia cintai itu. Harum menggoda dari gadis asing yang berada dalam pelukannya membuat jantung pria itu berdebar-debar. Ia merasa desiran halus menerpa saat kulit tubuhnya menempel pada tubuh wanita yang saat ini hanya memakai pakaian dalam saja.
"Aahhhh..." Desahan itu kembali terdengar. Kali ini David tidak mau menyia-nyiakannya. 'Salah siapa datang padaku,' gumamnya.
"Aku akan menolongmu, Nona," bisik David di telinga wanita itu.
Bulu kuduk Lily meremang. Ia memejamkan mata, pasrah dengan apapun yang akan dilakukan pria itu selama bisa menghentikan rasa yang begitu menyiksa ini.
Lily yang saat ini dalam posisi duduk di atas ranjang segera direbahkan. Sementara pria itu mengukungnya.
Cup.
Sebuah kecupan mendarat di kening wanita itu. Lily masih terpejam saat kecupan itu turun ke hidung dan berakhir di bibirnya.
Bisa ia rasakan hembusan nafas yang hangat menerpa wajahnya. Bibir lembab dan hangat itu mulai mengulumnya. Pagutan bibir yang diberikan David begitu lembut, namun perlahan menjadi semakin ganas dan liar.
Lily tidak menolak. Ia membuka mulutnya. Membiarkan lidah pria itu menari-nari di dalam rongga mulutnya.
Puas melahap bibir wanita yang tak dikenalnya itu, David pun turun dan tak menyia-nyiakan gunung kembar yang masih terbalut bra dengan motif renda berwarna merah muda. Ukurannya begitu pas, tidak terlalu besar namun juga tidak terlalu kecil.
David menikmatinya. Ia membuka pengait bra itu lalu mulai memainkan tangannya di area sensitif wanita yang berada di bawahnya. Ia remas lalu ia kulum bagai seorang bayi yang kehausan.
Apa yang David lakukan membuat Lily semakin menggelinjang nikmat. Ia mendesah lalu menggigit bibir bawahnya, menahan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
"Aahhh, Tuan. Aku tidak tahan!" teriak Lily saat pria itu tengah memainkan jari-jarinya pada area sensitifnya.
David menyeringai lalu membuka kain segitiga penutup milik wanita itu. Ia tersenyum lebar melihat wanita itu terlihat memohon karena sudah tak tahan. Sementara lidahnya dengan lihai menari-nari disana. Dikecup dan dihisap dengan gemas.
"Aaahhh... Tuan, Aku sudah tak tahan," ucap Lily bersamaan dengan paha yang bergetar.
David tersenyum lebar. Ia tak ingin membuang waktu, David segera menanggalkan handuk putih yang melilit tubuh bagian bawahnya.
"Jagoanku hanya milik Veronika seorang. Tapi untuk sekarang, sepertinya dia ingin main ke tempat lain. Wahai Nona nakal, kau akan menikmatinya dan berterima kasih padaku setelah ini," ucap David sebelum ia memasukkan pusaka kebanggaannya itu.
Bless...
"Arrggghhh...!" Lily menjerit kencang saat David memasukkan miliknya itu dengan hentakan kasar. David mengira jika wanita seperti ini adalah wanita nakal yang haus akan belaian. Ia tak menyangka jika ternyata ini adalah pengalaman pertama untuk wanita itu.
Sejenak David bergeming saking terkejutnya. Ia menganga Ketika menyadari sesuatu.
"Astaga... Kau masih perawan," ucapnya tak percaya.
Lily meringis, kedua tangannya meremas sprei putih saksi darah perawannya terenggut malam ini.
Meskipun kaget, namun David tidak ingin mengakhirinya. Ia terlanjur berhasrat pada wanita itu. Pusaka yang masih menancap gagah pun seolah tak rela keluar dari sarang yang baru dimasukinya ini.
"Maafkan aku, Nona. Aku akan melakukannya dengan pelan," bisik David dengan lemah lembut.
Pria itu memaju mundurkan tubuhnya dengan pelan. Desahan mereka saling bersahutan. Dan rasa sakit juga perih yang awalnya begitu menyiksa kini mulai tertutup kenikmatan.
David mengerang merasakan ia hampir mencapai puncak. Hingga akhirnya lenguhan panjang mengakhiri aktivitas intim itu.
Lily mulai tersadar lalu ia menangis setelahnya. Ia tertunduk seraya menutupi tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang.
Melihat itu, David menjadi iba. Meskipun Ini semua bukan murni kesalahannya Karena wanita itu datang sendiri dengan memancing-mancing hasrat kelelakiannya.
"Maafkan aku, Nona. Aku gak tahu kalau kamu masih ..."
"Aku kotor, aku wanita kotor," lirih wanita itu sambil terus menangis menyesali apa yang telah terjadi.
Bulir bening membasahi wajahnya. Ia benar-benar menyesal dan merasa bodoh, mengapa baru menyadari ini setelah semuanya terjadi?
"Ada apa denganku? Mengapa aku sampai seperti ini. Aku sangat hina. Aku sudah tidak suci lagi. Bunda, ayah... Maafkan aku..." Ia berbicara sendiri sambil terus tergugu pilu.
Pria itu terus memandangnya iba. Ia tak menyangka jika wanita yang baru ia renggut kesuciannya ini adalah gadis baik-baik. Dirinya semakin yakin jika wanita itu dijebak seseorang.
Tapi David tetaplah David. Sang CEO yang memiliki watak dingin dan arogan. Ia tak ingin sampai wanita itu menyalahkannya. Wanita itu duluan yang datang padanya.
Dengan tatapan angkuh, ia pun berbicara, "Kau dijebak, Nona. Carilah pelakunya! Aku yakin orang itu masih orang dekatmu. Ingat ya, ini salahmu. Aku akan membayar berapa pun yang kau mau, tapi aku tidak akan bertanggung jaw..."
Belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya, pintu tiba-tiba terbuka lebar. Dan....
"SUPRISE!!!"
David terkejut, begitu pula dengan banyak orang yang ada di ambang pintu itu.
"AAHHHHH....!!!" teriak seorang wanita berpakaian glamor yang sedang memegang buket bunga.
BRUUKKK.
Wanita itu langsung pingsan. Sementara beberapa orang yang bersamanya malah sibuk memotret apa yang baru saja mereka lihat, sebuah pemandangan yang akan menjadi berita besar dan menghebohkan jagad maya.
**
Bersambung...