NovelToon NovelToon
Jejak Dosa Di Ujung Restu

Jejak Dosa Di Ujung Restu

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Percintaan Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua / Hamil di luar nikah / Dark Romance / Romansa
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Bagi Aditya, Reina bukan sekadar kekasihnya tapi ia adalah rumahnya.
Namun dunia tak mengizinkan mereka bersama.
Tekanan keluarga, perjodohan yang sudah ditentukan, dan kehormatan keluarga besar membuat Aditya terjebak di antara tanggung jawab dan juga cinta.

Dalam keputusasaan, Aditya mengambil keputusan yang mengubah segalanya. Ia nekat menodai Reina berkali kali demi bisa membuatnya hamil serta mendapatkan restu dari orang tuanya.

Cinta yang seharusnya suci, kini ternodai oleh ketakutan dan ambisi. Mampukah Aditya dan Reina mengatasi masalah yang menghalang cinta mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

“Udah, bubar aja, Mbak! Nggak usah jualan di sini lagi kalau nggak mau susah!”

Reina menatap lapaknya yang berantakan, gorengannya yang berserakan di tanah, baki jualannya yang rusak, minyak goreng yang tumpah dimana mana, dan uang recehnya yang berhamburan di tanah. Air matanya menetes, tapi ia tetap berdiri. Ia tidak akan menyerah pada orang-orang seperti ini.

“BERHENTI!” seru Reina dengan suara bergetar.

Namun mereka tidak berhenti. Salah satu preman mendekat dan menepuk pundak Reina dengan keras.

“Kamu nggak denger ya? Ini bukan tempatmu lagi.”

Belum sempat kalimat itu selesai, Reina nekat melangkah maju, menarik tangan pria itu untuk menjauh dari dagangannya. Tapi dorongan kasar yang dilakukan oleh preman itu membuat tubuh Reina oleng ke belakang.

“Ah!” teriak Reina pelan ketika tubuhnya nyaris menghantam aspal ketika tiba-tiba, Sebuah tangan kuat menahan pinggangnya.

Waktu seakan berhenti sesaat.

Reina bisa merasakan aroma parfum maskulin yang familiar, sentuhan jari yang tegas tapi lembut. Ia mendongak dengan mata terbelalak.

Seorang pria berdiri di hadapannya. Seorang pria bertubuh tinggi, berwajah tegas, dengan rahang kokoh dan mata gelap yang menyala penuh amarah. Jas formal berwarna abu-abu muda membalut tubuhnya, sementara kemeja putih di baliknya terlihat kontras dengan suasana jalanan Surabaya yang berdebu.

Satu tangannya masih menopang tubuh Reina, sementara tatapan matanya menatap tajam ke arah para preman di depannya.

“Siapa yang berani menyentuhnya, JAWAB?!!” teriak Aditya dengan suaranya yang datar, tapi dingin dan berbahaya, membuat Reina menelan ludah.

“A… Aditya…” bisiknya nyaris tak terdengar.

Preman-preman itu terdiam sejenak dan saling pandang. Salah satu preman terlihat tertawa canggung.

“Heh, kamu siapa? Sok banget, mau jadi jagoan lho?!”

Tapi sebelum kalimat itu selesai, Aditya melangkah maju. Tangannya yang besar mencengkeram kerah baju pria itu dan menariknya dengan kasar.

“Jika kau berani menyentuhnya lagi, aku pastikan kau tak akan bisa berdiri besok pagi.”

Suara rendahnya menggema, tegas, dan penuh amarah yang ditahan.

Yang lain berusaha menengahi, tapi Aditya hanya menatap mereka dengan tatapan tajam yang membuat udara seolah membeku. Bahkan tanpa berkata-kata, aura kekuasaan dan wibawa yang melekat padanya sudah cukup membuat ketiga preman itu melangkah mundur ketakutan.

“Bilang pada siapa pun yang menyuruh kalian ke sini,” kata Aditya pelan namun tajam, “aku, Aditya Pratama Wiranegara, tidak akan tinggal diam jika wanita ku diganggu lagi. Sekali pun kalian harus kehilangan tempat di kota ini.”

Preman-preman itu tak berani menjawab. Satu demi satu dari mereka mundur, lalu berlari pergi dengan terbirit-birit, meninggalkan kekacauan yang telah mereka buat.

Keheningan menggantung di udara. Hanya suara lalu lintas di kejauhan yang masih terdengar samar.

Reina masih berdiri di tempat, matanya memandangi dagangannya yang porak-poranda. Lalu ia menunduk, bahunya bergetar pelan.

Aditya mendekat, memegang bahunya dengan lembut.

“Reina, apakah kau baik baik saja? Apa mereka sudah membuatmu terluka?” tanya Aditya dengan khawatir dan membuat Reina menggelengkan kepalanya dengan cepat, sementara air matanya jatuh satu per satu.

“Kenapa mereka selalu begitu padaku, Aditya? Apa salahku dengan jualan begini? Aku cuma mau bantu cari uang, aku cuma mau hidup dengan tenang, tapi kenapa mereka terus saja mengganggu ku?” tangis Reina dengan lirih.

Aditya menarik napas panjang, lalu menunduk menatap gadis itu. Ada campuran amarah dan iba di matanya.

Ia melepas jasnya dan menaruhnya di pundak Reina.

“Kamu nggak salah apa-apa, sayang. Dunia aja yang memang berlaku kejam padamu. Aku janji, akan mencari tahu siapa orang yang sudah menyuruh preman preman itu untuk mengganggu mu.” ucap Aditya dengan sungguh-sungguh.

Reina terisak, dan Aditya hanya bisa memeluknya pelan di tengah hiruk pikuk jalan raya. Di sekitarnya, orang-orang mulai berani melirik, beberapa berbisik mengenali wajah sang pewaris Wiranegara Grup yang jarang sekali muncul di tempat umum.

Tapi Aditya tidak peduli. Saat itu hanya Reina yang ada di matanya. Gadis yang ia cintai, gadis yang kini tampak rapuh tapi tetap berani berdiri melawan dunia.

Ia tahu, seberapapun ia mencoba melindunginya, dunia akan selalu menentang hubungan mereka. Tapi untuk hari itu, Aditya berjanji untuk tidak akan ada yang menggangu Reina lagi.

Siang itu setelah semua kekacauan yang terjadi, jalanan mulai kembali tenang, meski hati Reina belum bisa tenang sedikit pun.

Aditya menatap gadis di sampingnya itu dengan pandangan lembut bercampur khawatir. Wajah Reina penuh debu, matanya masih sembab, dan tangan mungilnya gemetar saat mencoba merapikan baki jualannya yang sudah rusak.

“Sudah, Reina. Nggak usah diberesin sekarang,” ucap Aditya pelan, menahan tangan gadis itu untuk merapikan lapak jualannya yang sudah hancur. “Biar Dika aja yang urus semuanya. Kamu harus pulang dan istirahat.”

“Tapi, Aditya—lapakku bagaimana?” tanya Reina dengan suara bergetar. “Aku masih harus jualan, aku nggak bisa pulang begini aja.”

Aditya menatapnya dalam diam. Ada sesuatu di dalam dada pria itu yang bergolak, antara rasa marah, iba, dan kasih yang tak mampu ia sembunyikan.

“Reina,” katanya tegas namun lembut. “Kamu sudah cukup kuat hari ini. Sekarang giliran aku yang ngurus semuanya.”

Reina menunduk. Dalam hatinya, ada rasa hangat yang aneh, campuran antara rasa syukur dan ketakutan. Ia tahu Aditya bukan sekadar pria biasa. Ia adalah pewaris keluarga besar Wiranegara, keluarga yang namanya selalu disebut dengan hormat sekaligus rasa gentar di seluruh penjuru kota.

Dan kini, pria itu berdiri di sampingnya, menatapnya seolah dunia hanya berisi dirinya seorang.

Tak lama kemudian, sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di tepi jalan. Dika, asisten pribadi Aditya yang selalu tampil rapi dengan jas hitam dan earphone di telinganya, keluar dan membungkuk hormat kepada Aditya.

“Semua sudah aman, Pak,” lapornya. “Saya juga sudah memanggil orang orang kita untuk membantu membersihkan dan mengganti semua peralatan jualan, nona Reina.”

Aditya mengangguk singkat.

“Pastikan semuanya diganti yang baru, Dika. Jangan sisakan satu pun bekas kekacauan tadi.”

“Baik, Pak.”

Reina menatap Aditya dengan mata membesar.

“Tapi itu terlalu banyak, Aditya. Aku bisa mengganti peralatan jualanku sendiri nanti kalau—”

“Reina,” potong Aditya dengan suara rendah. “Kamu tidak perlu merasa berhutang padaku. Ini bukan tentang uang. Ini tentang harga dirimu yang mereka injak, dan aku tidak akan diam saja melihat kau dihina oleh mereka.”

Kata-kata itu membuat Reina tercekat. Ia menatap Aditya cukup lama, tapi tak sanggup membalas. Yang bisa ia lakukan hanya menunduk dan membiarkan hatinya bergetar tanpa kendali atas cinta yang laki laki itu miliki untuknya.

1
Putri_a_s
Aditya udah tahu sifat ayahnya seperti apa, makanya dia ambil keputusan ini.
Putri_a_s
ini baru keputusan yang tepat, kl gak gini nanti ditipu lagi sama pak Arman.
Putri_a_s
serius ini, gak ada rasa bersalahnya nih pak Arman sama anak sendiri?
/Speechless//Speechless//Speechless//Speechless/
Putri_a_s
dicintai secara ugal-ugalan sama Aditya, Reina ini.
Putri_a_s
/Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart//Brokenheart/
Putri_a_s
sedihnya /Sob/
Putri_a_s
gini amat ya cobaannya, kamu harus bijak Reina. Aditya juga dalam posisi yang sulit demi bisa bersama kamu.
Putri_a_s
kasihan Aditya, dia pasti bingung banget
Putri_a_s
iya Aditya, menikah dengan dua orang sekaligus itu harus adil. dan kamu tidak bisa menikah dengan Alisha karena hati kamu cuma buat Reina
Putri_a_s
Aditya berada dalam dua jalan yang mengharuskannya memilih
Putri_a_s
dan apalah arti kata cinta jika kalian berdua tidak bisa bersama /Frown/
Putri_a_s
aish, kok ada seorang ayah yang tega menyuruh anaknya poligami?!
Putri_a_s
maksudnya nikah sama dua perempuan sekaligus gitu?!
Putri_a_s
dulu lihat apa sih buk? kok bisa menikah sama laki laki egois kayak pak Arman?!
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lanjutkan keputusanmu💪
Suhadi Mulyo
bagus Aditya, lebih baik gitu daripada entar ditipu lagi sama ayahmu yang raja tega itu.
Suhadi Mulyo
nyeseknya sampai sini/Scowl//Sob/
Suhadi Mulyo
jadi Aditya pasti sakit, jadi Reina, lebih sakit lagi karena harus membagi Aditya dengan orang lain /Scowl/
Suhadi Mulyo
kasihan banget Aditya, dia nggak pernah bahagia
Suhadi Mulyo
setiap banget Aditya ini orangnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!