NovelToon NovelToon
Panduan Tokoh Numpang Lewat

Panduan Tokoh Numpang Lewat

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa Fantasi / Sistem / Menjadi NPC / Mengubah Takdir / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Najwa Aaliyah Thoati

Su Runa hanya ingin hidup tenang, bekerja santai, dan rebahan damai di apartemen kecilnya. Tapi siapa sangka, setelah satu malam penuh deadline dan mie instan, hidupnya malah “di-upload” ke dunia kolosal sebagai… tokoh numpang lewat?!

Kini dengan nama Yun Ruona, ia mendapati dirinya bukan putri bangsawan, bukan tokoh utama, bahkan bukan penjahat kelas kakap—melainkan karakter sampingan yang kalau muncul, biasanya cuma jadi latar pemandangan.

Awalnya, hidupnya berjalan damai. Sistem hanya memberi satu misi: “Bertahan Hidup.” Tidak ada skenario aneh, tidak ada takdir tragis, tidak ada paksaan ikut alur novel. Ia tumbuh sebagai gadis biasa, menjalani kehidupan versinya sendiri—bebas dan santai.

…sampai takdir iseng mempertemukannya dengan seorang pria misterius. Sejak saat itu, hidup Yun Ruona yang tenang berubah jadi drama tak terduga, penuh salah paham kocak dan situasi yang bikin geleng-geleng kepala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa Aaliyah Thoati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2: Permulaan Hidup Sebagai Bayi Kolosal

Tanggal 28 Bulan 3 Tahun 472, Dunia Xuanyu, Dinasti Hanxu — Musim Semi Pertama Setelah Kelahiran.

Suara burung-burung pagi menyambut matahari musim semi yang hangat. Sinar mentari menembus kisi-kisi jendela kayu, menari lembut di atas ranjang kecil tempat Yun Ruona yang masih bayi sedang berbaring.

Ia membuka mata perlahan. Pandangan masih sedikit kabur, tapi cukup untuk melihat satu arah, langit-langit kayu dengan balok penopang melintang. Tidak ada alarm, tidak ada suara notifikasi … hanya kicau burung dan langkah pelan pelayan yang sibuk membersihkan rumah.

“Jadi ini bukan mimpi …,” batinnya dengan nada pasrah. “Aku benar-benar jadi bayi.”

Pelayan masuk membawa baskom air hangat. “Nona muda 小姐 (Xiǎojiě), selamat pagi~,” sapa salah satu pelayan muda dengan nada riang sambil mengelap wajah dan tangan mungilnya dengan kain halus.

"Nona muda?" pikir Yun Ruona. "Kayaknya statusku lumayan juga ya… bukan anak rakyat jelata. Tapi juga nggak seperti di istana."

Setelah dirapikan dan dibedong, Yun Ruona diletakkan di dalam keranjang anyaman yang diberi selimut lembut. Dari sana, ia bisa melihat pemandangan sebagian halaman rumah: taman plum bermekaran, pelayan mondar-mandir, dan seorang anak laki-laki yang sedang berlatih bela diri dengan seorang guru tua.

“Wah, pagi-pagi gege udah latihan… aku aja dulu bangun siang kalau nggak ada kelas, hehehe,” gumamnya dalam hati.

Anak laki-laki itu tidak lain adalah Yun Zhen — kakak laki-lakinya, yang kemarin dengan bangga menyatakan akan melindungi dirinya. Usianya sekitar delapan tahun, tapi gerakannya cukup lincah dan penuh semangat.

“Gege ini rajin juga, ya .... Umur berapa dia mulai latihan bela diri? Jangan bilang dari umur lima atau enam tahun kayak di drama-drama TV itu. Impossible banget!” pikir Nana kagum dengan sedikit julid. Tapi beberapa detik kemudian ia menguap kecil dan hampir ketiduran lagi.

"Kerja bagus, Tuan Muda 少爺 (Shàoyé). Teruskan latihan seperti ini. Dalam dua tahun sudah mencapai tingkat ini, kalau bukan jenius, sangat sulit," puji sang guru pada Yun Zhen.

"Baik, Shifu 師父 (Shīfu - Guru)!" balas Yun Zhen dengan semangat.

"Hah! Beneran? Ini sih namanya penempaan hidup sejak orok. Ogah banget!" protes Yun Ruona lantaran merasa nasibnya akan sama seperti kakak lelakinya nanti.

Tiba-tiba, suara lembut terdengar dari arah pintu.

“Nana~ Putri kecilku sudah bangun ya~,” suara Nyonya Yun terdengar seperti lagu pengantar tidur, tapi kali ini membangunkan. Ia masuk ke kamar dengan mengenakan pakaian rumah yang elegan namun sederhana, rambutnya disanggul rapi, wajahnya teduh.

Wanita itu mendekat dan menggendongnya dengan penuh kasih. “Putriku 女兒 (Nǚ’ér), lihatlah, pagi ini bunga plum begitu indah~” katanya sambil membuka jendela lebar-lebar. Udara segar masuk ke dalam ruangan, membawa aroma bunga musim semi.

“Indah sih, tapi… aku masih bayi. Aku belum bisa komentar,” keluhnya dalam hati sambil mengedipkan mata polos.

Tak lama kemudian, Tuan Yun masuk sambil membawa gulungan kertas dan tersenyum cerah. “Istriku 娘子 (Niángzǐ), lihatlah! Para pelayan bilang anak kita pagi ini tidak rewel sama sekali. Ia benar-benar membawa keberuntungan!”

Nyonya Yun tersenyum. “Tentu saja, suamiku 相公 (Xiānggōng). Lihat betapa tenangnya wajahnya. Seperti anak yang bijaksana.”

“Bukan tenang, Niang … aku cuma belum bisa ngomong aja. Tunggu aja nanti, bila waktunya tiba, apa kalian akan tetap bilang aku bijaksana atau malah biang keladi ....”

Tuan Yun duduk di kursi rotan dan menatap putrinya lekat-lekat. “Suamimu ini yakin, kelak Nana kita akan jadi gadis pintar dan lembut seperti air.”

"Uhuk... Maaf ya, Diedie, sepertinya aku bakal mengecewakan ekspektasimu~"

Nyonya Yun tertawa kecil. “Jangan terlalu tinggi harapanmu, Suamiku~ Dia baru lahir dua hari.”

“Justru karena itu!” Tuan Yun menjawab penuh semangat. “Didikan keluarga Yun harus dimulai sejak dini!”

Yun Ruona dalam hati, “Jangan bilang aku disuruh belajar baca tulis sejak bayi—” ia menghela napas, tapi karena masih bayi, hanya terdengar kata, "Ha~"

Hal itu yang membuat Tuan dan Nyonya Yun tertawa kecil melihat tingkah lucu sang putri kecil. "Kapan aku bisa ngomong ...?" keluhnya tak sabar. Tak sabar untuk memprotes balik perkataan orang lain.

Sebelum pikirannya melayang jauh, Yun Zhen masuk dengan wajah berkeringat dan semangat membara. “Die! Niang! Aku sudah selesai latihan! Boleh aku gendong Meimei sekarang?”

Tuan Yun tertawa. “Tentu saja. Tapi hati-hati. Meimei masih kecil, tubuhnya masih rapuh.”

Pelayan dengan sigap membantu Yun Zhen duduk dan menempatkan Yun Ruona kecil di pelukannya dengan posisi aman. Wajah Yun Zhen langsung ceria tak terkira.

“Meimei~ aku Gege-mu. Lihat, Gege kuat ‘kan? Nanti aku bakal jagain kamu dari siapa pun!” katanya sambil menggoyang tubuh kecil Nana pelan-pelan saking gemasnya.

Nana hanya bisa menatap kosong. "Iya iya… aku percaya. Tapi tolong jangan goyang terlalu kencang, nanti aku muntah susu!"

Siapa yang tak tergoda dengan tubuh mungil yang memikat mata untuk diunyel-unyel. Nana pun sebenarnya gemas dengan anak kecil. Apalagi anak bayi. Rasa ingin melihat dirinya sendiri menggelora. Tapi apalah daya, dia masih bayi yang belum bisa menopang kepala dengan kokoh. Kalau bisa, mungkin ia akan berkaca setiap hari, tidak, setiap saat demi melihat pipi tembamnya sendiri.

Pelayan di sekitar tertawa kecil melihat tingkah sang kakak. Suasana pagi itu hangat, penuh keceriaan keluarga.

Siang harinya, suasana rumah sedikit berbeda. Tuan Yun sedang menerima tamu di aula depan. Dari obrolan pelayan, Yun Ruona tahu bahwa keluarga Yun bukan bangsawan tinggi, tapi cukup terpandang di wilayahnya. Mereka memiliki usaha pengiriman hasil bumi, jadi sering berurusan dengan pejabat lokal maupun pedagang dari luar kota.

Pelayan wanita yang menjaga Yun Ruona bercerita sambil menimang keranjang bayi, seolah Yun Ruona mengerti, “Tuan kita memang bukan pejabat resmi, tapi beliau sangat disegani. Nyonya juga terkenal lembut tapi tegas. Tidak hanya mampu mengurus rumah dengan sangat baik, tetapi juga tidak sedikit membantu Tuan mengurus pekerjaannya. Mereka dijuluki pasangan yang sepadan. Nona kecil kita pasti tumbuh jadi gadis baik yang sama hebatnya seperti Tuan dan Nyonya.”

"Informasi latar belakang keluarga: diterima. Setidaknya jadi bayi nggak seburuk itu. Bisa dapat informasi dan gosip secara cuma-cuma, tanpa perlu bersusah payah mengejarnya. Hihihi ...."

Sore menjelang, matahari condong ke barat. Nana digendong ibunya keluar ke teras, menikmati hembusan angin musim semi. Ia melihat burung beterbangan, pelayan menyapu halaman, dan Yun Zhen yang masih latihan jurus dasar dengan keras kepala. Dunia kolosal ini tampak damai… tapi entah kenapa, perasaan Yun Ruona seperti membaca bab awal novel fantasi—tenang sebelum badai.

“Kalau ini novel, pasti bentar lagi ada tokoh protagonis atau antagonis yang muncul …,” gumamnya dalam hati.

"Tapi seingatku novel yang pernah aku baca juga tidak ada yang punya awal cerita seperti ini. Termasuk novel yang endingnya belum sempat aku lihat itu. Mungkin aku terlalu banyak pikiran. Kebetulan aku terlempar ke dinasti antah berantah yang tak tercatat di sejarah."

Ibu mencium dahinya lembut. “Putriku, semoga hidupmu selalu damai.”

Nana menatap langit, dalam hati berkata, “Kayaknya nggak semudah itu, Niangqin ....”

✨ Bersambung ✨

1
Fitri R
semangat
Fitri R
semangat upnya thor
Fitri R
semangat thor upnya
Fitri R
lanjut
Fitri R
semangat thor upnya...
Ravenel Whitly
Ceritanya seru, menarik.

Tentang reinkarnasi jadi bayi, trus tetiba ada sistem. Tapi sistemnya bukan membantu si FL punya kehidupan lebih baik. Lebih ke sistem yang menghubungkan perasaan atau ikatan hubungan gitu. Ini sistem yang baru sih.

Dari judulnya Panduan Tokoh Numpang Lewat. sempet di sebutkan bentar di bab 1 & 4 tentang novel dan ingatan FL. Tapi masih belum di temukan. Ini sangat pas, berarti tokoh numpang lewat itu beneran lewat aja di buku tanpa ada yang kenal dan sadar akan keberadaannya.

Sepertinya dari 24 bab ini masih pembuka cerita. belum masuk ke intinya. Mungkin semakin ke tengah, akan semakin terbuka alur-alur tersembunyi lainnya.

Good job Author. Aku suka gaya pikirmu. Lanjutkan! aku dukung .... /Joyful//Determined//Applaud//Rose//Heart//Good/
Aisyah Suyuti
menarik
Fitri R
lanjut upnya thor...semangat
Fitri R
lanjut upnya thor....semangat
Fitri R
lanjut
DJSH _ Tutul
Ceritanya seru, gak bosen, ringan, tapi misterius.

bikin nagih deh. ditunggu bab berikutnya, ya!

/Good/
Kinara Wening
Sebagai penulis novel ini, cukup menguras otak. kadang sampai begadang buat mikir outline dan istilah lainnya. padahal belum nulis satu bab pun. perjuangan awal nulis cerita ini gak mudah. aku ingin cerita ini tidak hanya menghibur, tapi membekas dihati kalian.

dengan berkat dukungan dan cinta kalian, aku bisa tetap ada di sini dan tetap melanjutkan kisah ini, meski gak mudah.

makasih semuanya! love U All ....
/Rose//Heart//Pray/
Yourali
Karya yang bagus. ada lucunya, ada seriusnya, ada tema keluarganya, ada sistemnya. Belum tahu gimana romansa cerita ini karena masih kecil FL-nya.

Kutunggu dewasamu, Nana!

alurnya mulus bgt. gak kerasa kepaksa alurnya, kayak lagi naik rollercoaster!

pokok sukak bgt!!!!
semangat mamathor!
/Drool//Angry//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!