Gavin terpaksa harus menelan Pil pahit,ketika ia tidak bisa mewujudkan mimpinya untuk menikahi sang kekasih yang sudah dipacarinya selama 4 tahun.karna orang tua seila sang kekasih meminta mahar yang besar yang tidak bisa dipenuhi oleh Gavin.
ditengah kegalauannya orang tua Gavin malah semakin mendesak anaknya untuk menikahi anak dari sang sahabat karna merasa berhutang janji.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aqilaarumi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab2
Sejenak hanya hening yang tercipta diantara mereka.pak Rudi tahu ini bukanlah situasi yang baik untuk membicarakan perihal perjodohan Gavin, Gavin sedang kalut tapi ia seperti terdesak oleh keadaan.
" Nama perempuan itu,Yuna.sama seperti kamu dia hanya tinggal berdua saja dengan ayahnya,cuma bedanya sekarang bapak Yuna sahabat bapak dalam keadaan sakit parah,dan dia menagih janji yang pernah kami ucapkan"
" Bapak jangan membuatku bertambah pusing,kepalaku cukup terasa berat dengan masalahku dengan Seila dan sekarang bapak malah menambahnya"
" Nak,tolong mengerti keadaan bapak,bapak hanya kasihan kepada mereka,selain kita tidak ada lagi yang mereka miliki didunia ini,jika kamu menikah dengan Yuna .kita bisa menjaga Yuna.dan sekarang pak Rusli ingin bertemu dengan mu"
Gavin menjabak rambutnya frustasi.
" Jika kamu tidak mau menerima perjodohan ini,apa yang akan bapak katakan pada Rusli nak"
" Aku yang akan mengatakannya pak,aku yang akan mengatakan secara langsung pada pak Rusli kalau aku tidak bisa menikah dengan anaknya,aku hanya mencintai Seila dan hanya Seila yang akan menikah dengan ku,tidak akan ada wanita lain dihidupku selain Seila."
" Baiklah, besok kita akan kekampung bertemu dengan pak Rusli,semoga pak Rusli mengerti.kalau kita tidak bisa memaksakan kehendak kita."
Keesokan harinya dengan hanya mengedarai motornya Gavin dan pak Rudi berangakat kekampung,tempat dimana Gavin menghabiskan masa kecilnya disana,namun dia kesana bukan untuk bernostalgia ataupun menenamkan diri dari masalahnya dengan Seila,tapi ia kembali kekampung itu untuk membatalkan perjodohan yang pernah dibuat pak Rudi sewaktu dia dan Yuna masih kecil.
Sepanjang perjalanan ia hanya disuguhkan oleh pemandangan yang indah mulai dari bukit yang menjulang tinggi hingga hijaunya persawahan,tapi hanya bayangan wajah cantik Seila yang terlintas dibenaknya bahkan keidahan alam pun tidak mampu menarik perhatiannya dari wajah cantik Seila.
Dan akhirnya mereka sampai disebuah rumah kecil tapi terlihat asri dengan banyaknya tanaman hias yang berjejer rapi dihalaman rumah.
" Ini rumahnya pak,tapi kok kelihatan sepi"
" Mungkin mereka ada didalam nak"
Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar,Yuna berlari kecil untuk membukakan pintunya.
Yuna membuka pintunya dengan wajah yang basah karna dijatuhi air mata.sekarang akhirnya Gavin melihat wajah Yuna.selama ini pak Rudi sering sekali bercerita tentang hal hal kecil tentang Yuna kepada Gavin,tapi Gavin tidak pernah memperdulikannya.
Untuk Sejenak Gavin mengamati wajah Yuna.ia memang cantik sama seperti yang dikatakan pak Rudi,Gavin adalah laki laki normal bohong jika dia tidak nengangumi kecantikan Yuna.tapi dengan cepat ia mengeleng dan kembali mengingat wajah Seila.
" Om.ayah" ucap Yuna dengan suara parau.
" Ayah kamu kenapa nak."
Tidak ada jawaban dari Yuna ,ia segera menarik tangan pak Rudi untuk melihat kodisi pak Rusli.
Gavin pun ikut mengekori langkah mereka. hingga mereka berhenti disebuah kamar. Terlihat diatas tempat tidur pak Rusli terbaring lemah dengan tubuh yang ringkih namun wajah yang pucat itu menghadirkan sebuah senyuman ketika melihat kedatangan pak Rudi dan Gavin.
" Akhirnya kalian datang.aku rasa aku sudah tidak punya banyak waktu lagi,ini saatnya menikahkan mereka sebelum aku pergi"
" Ayah bicara apa, jangan bicara yang tidak tidak ayah pasti akan sembuh"
" Ini saatnya nak.ayah pernah bercerita tentang anak pak Rudi.gavin kan teman kamu semasa kecil,ini dia orangnya nak,dia yang akan menjaga kamu kelak saat ayah sudah tidak ada didunia ini"
Pak Rudi menatap Gavin,ia berharap Gavin tidak menolak perjodohan ini apalagi ketika melihat keadaan pak Rusli.
Dan benar saja Gavin merasa lidahnya keluh,entah kenapa kalimat kalimat yang sedari semalam sudah ia persiapkan untuk menolak perjodohan ini tidak ada satu katapun yang mampu keluar dari mulutnya.
Apalagi setelah melihat keadaan pak Rusli yang sepertinya sebentar lagi akan benar benar pergi untuk selamanya.
" Nak Gavin.apa kamu bersedia menikah dengan putri ayah.apa kamu berjanji menjaga dia untuk ayah."
"Sebelum saya menjawabnya boleh saya bicara berdua saja dengan Yuna"
Mereka keluar menjauh dari pak Rudi dan pak Rusli.
" Sebelumnya aku minta maaf,tapi sebenarnya aku dan bapak datang kesini untuk menolak perjodohan ini,tapi setelah melihat keadaan ayah kamu.aku rasa kita benar benar harus menikah,tapi aku minta ketika kita menikah kamu tidak boleh baper dengan aku, tidak boleh jatuh cinta dengan ku karna aku punya wanita yang kucintai yang sedang kuperjuangkan dan kamu tidak boleh mengangu hubungan ku dengannya"
" Apa maksud anda,jika anda menolak perjodohan ini katakan saja langsung kepada ayah,jangan mengasihani kami."
" Ini tidak semudah yang kamu fikirkan Yuna!kamu lihat ayah kamu,apa kamu tega tidak mewujudkan keinginan terakhirnya,jika dia benar benar pergi tanpa melihat kita menikah apa kamu fikir dia akan tenang disana."
Sejenak Yuna terdiam ,mencerna semuanya.
" Ya Allah apakah aku harus menikah dengan laki laki yang tidak mencintaiku dan akupun tidak mencintainya.dia benar ini adalah keinginan terakhir dari ayah dan aku tidak bisa mewujudkannya."
Dengan satu tarikan nafas lalu dihembuskannya kembali Yuna akhirnya menyetujui untuk menikah dengan Gavin untuk memenuhi keinginan terakhir dari sang ayah.
" Baiklah,aku setuju"
Mereka pun kembali kedalam kamar dimana pak Rusli sedang berbaring.melihat kedatangan Yuna dan Gavin membuat pak Rusli tersenyum.
" Bagaimana keputusan kalian?"
" Ia pak aku bersedia menikah dengan yuna" dan entah sejak kapan jantung Gavin berpacu dengan cepat saat mengatakan kalimat itu.
Dan untuk pertama kalinya ia merasa iba melihat keadaan pak Rusli,ia tidak bisa menolak.
Pak Rudi menoleh kearah anaknya dengan tatapan heran.dia tidak menyangka jika anaknya akan menerima perjodohan ini, padahal dia sangat tahu kalau dari awal ia menentang perjodohan ini.
Dihadapan pak Rusli saat itu juga Gavin mengucapkan ijab kabul.
" Saya terima nikah dan kawinnya Seila dengan mas kawin" ini sudah yang kedua kalinya Gavin menyebut nama Seila,semenjak ia memutuskan untuk melamar Seila ia sering latihan mengucapkan ijab kabul sehingga nama Seila begitu lancar keluar dari mulutnya.
Yuna meremas lututnya ketika mendengar nama Seila yang diucapkan oleh Gavin.
" Pelan pelan,kita ulangi sekali lagi"
Kali ini Gavin berusaha untuk fokus.
" Saya terima nikahnya yunandia bin Rusli Hermawan dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai"
Saat itu juga pak Rusli menghembuskan nafas terakhirnya.
Tangis Yuna pecah ketika ia melihat pak Rusli menghembuskan nafas terakhirnya setelah Gavin mengucapkan ijob kabulnya.
semangat thor 💪💪💪👍👍👍♥️♥️♥️
lanjut thor 👍👍👍♥️♥️♥️♥️
semangat thor 👍👍👍💪💪💪