NovelToon NovelToon
Transmigrasi Aziya

Transmigrasi Aziya

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Transmigrasi / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: lailararista

Aziya terbangun di tubuh gadis cupu setelah di khianati kekasihnya.

Untuk kembali ke raganya. Aziya mempunyai misi menyelesaikan dendam tubuh yang di tempatinya.

Aziya pikir tidak akan sulit, ternyata banyak rahasia yang selama ini tidak di ketahuinya terkuak.

Mampukah Aziya membalaskan dendam tubuh ini dan kembali ke raga aslinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lailararista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Transmigrasi

Di sebuah ruangan, terdapat seorang gadis yang tertidur di atas brangkar. Mata itu mengerjap, perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk. Hal pertama yang ia lihat langit-langit bercat putih.

Seorang pemuda kecil terganggu dari tidur nya ketika merasakan tangan yang di genggaman nya bergerak. Mata itu perlahan bertemu dengan mata hazel seorang gadis. Gadis itu menatap bingung disaat mata itu menatap nya berbinar-binar.

"Papa,kakak Zira bangun!"

Pemuda kecil itu tersenyum lebar menatap pria paruh baya yang di panggil nya papa.

Aziya menatap sekelilingnya ia menatap seorang pria dan wanita paruh baya, seorang gadis yang seperti seumuran dengannya dan dua laki-laki seperti lebih tua diatasnya.

Mereka menatapnya dengan pandangan berbeda-beda.

"Zira, akhirnya kamu sadar sayang!" Pria paruh baya itu menatap Aziya dengan pandangan mata berkaca-kaca.

Aziya mengerinyit bingung, Zira siapa? Namanya Aziya bukan Zira yang mereka maksud.

"Kita semua cemasin kamu sayang, kamu kenapa bisa jatoh dari atas balkon?"Aziya semakin bingung, bukannya dia kecelakaan mobil setelah memergoki perselingkuhan mantan brengseknya? Ingatkan dia untuk membalas si brengsek itu!

"Kalian siapa?"Aziya akhirnya bertanya, ia sungguh tidak mengerti.

Mereka semua menatap Aziya terkejut.

Lelaki paruh baya itu dengan cepat memencet bel di atas brangkar. Tidak lama kemudian dokter dan perawat masuk. Dokter itu meminta mereka semua untuk keluar terlebih dahulu.

Dokter itu mulai memeriksa Aziya,"Kamu ingat nama kamu siapa?"

"Nama saya A-" Perkataan Aziya terhenti saat ingatan asing masuk ke dalam kepalanya. Aziya memegangi kepalanya yang berdenyut kencang.

Apa lagi yang kamu lakukan pada Azura haa!

Anak sialan! Saya menyesal telah melahirkan kamu!

Jangan menyentuh adik gue lagi anjing!

Lo memang selalu bikin Azura menderita, mau lo apa sih?!

"Kenapa gue harus punya adik kucel dan jelek kayak lo!"

"Lo memang pantes dibully anak sekolah, hidup lo memang harus selalu menderita, orang kayak lo nggak pantes hidup!"

Ingatan itu terus muncul seperti kaset rusak. Perlahan pandangannya mengabur, hingga ia kehilangan kesadaran.

...~ Transmigrasi Aziya ~...

"Kakak lupa sama Zero?"Aziya menatap pemuda kecil yang juga menatapnya polos.

Aziya diam saja,dia masih tidak bisa percaya apa yang dialaminya. Dia berada di raga seorang gadis cupu korban bully dan di benci keluarga sendiri kecuali Papa dan Adik bungsunya, Zero.

Dia tidak tau kenapa keluarga ini membenci raga yang di tempatinya. Pemilik tubuh ini tidak memberikan ingatannya,dia hanya ingat bagaimana perlakuan kasar keluarga ini dan bully yang terjadi di sekolahnya.

Zero menunduk kecewa ketika Aziya tidak membalas perkataannya. Melihat itu Arion, Papa Zero menghampirinya.

"Zero, kakaknya masih sakit. Jangan di ajak bicara dulu ya. Mending sekarang kamu keluar dulu bareng kak Zura. Azura ajak adeknya main dulu."

Gadis yang di panggil Azura itu mengangguk lalu menggandeng Zero. Arion menghela nafas melihat putrinya sedari tadi hanya diam saja. Biasanya saat ada dia putrinya itu akan cerewet, dia tidak biasa melihat putrinya seperti ini.

"Keluar."

Arion hendak berbicara kembali mengatupkan bibirnya mendengar nada dingin Aziya.

"Papa keluar dulu,kamu istirahat ya." Arion mengusap kepala Aziya lalu mengecup puncak kepalanya.

Setelah mereka semua keluar, Aziya bangkit dari tempat tidurnya. Mendorong tiang infusnya, dan berjalan ke sebuah pintu yang diyakini sebagai kamar mandi.

Aziya memandang pantulan wajah nya di cermin. Tidak ada yang berubah, wajah nya persis seperti wajah di tubuh aslinya. Hanya saja wajah ini tampak kusam dan kasar. Rambutnya lepek seperti tidak pernah di rawat.

Dan satu lagi matanya,mata Azira berwarna coklat terang sedangkan dia berwarna biru laut. Mungkin dia akan berpikir kalau ini dirinya karena terlalu mirip. Bukan mirip lagi sama persis malahan.

"Apa ada orang yang semirip ini?"

Apa karena itu dia masuk ke raga ini? Bagaimana raganya di sana? Apakah dia sudah meninggal? Apakah dia bisa kembali ke raga aslinya? Dan kemana jiwa tubuh ini?

Banyak pertanyaan di benak Aziya, membuat kepalanya pusing. Aziya membasuh wajahnya,dan kembali ke atas bad. Dia butuh tidur untuk menjernihkan kepalanya, lagi pula badannya masih sakit untuk banyak bergerak.

Dia juga harus mencari tau kenapa bisa berada di sini dan apa tujuannya.

...~ Transmigrasi Aziya ~...

Satu Minggu kemudian

Tidak terasa sudah satu Minggu dia berada di raga ini. Aziya sekarang sedang berbaring di brangkar rumah sakit dengan di temani Zero.

Hari ini Aziya sudah boleh pulang, tetapi dia harus banyak istirahat di rumah. Dokter menjelaskan kepada keluarganya bahwa dia hilang ingatan sementara. Aziya juga tidak berniat untuk menjelaskan yang sebenarnya,dan juga ingatan Azira belum semuanya dia dapat. Jadi biarkan dia bermain-main sebentar sambil mencari raga aslinya.

Arion sedang mengurus administrasi, sedangkan Brianna, Mama Azira mengemas pakaian Aziya ke dalam tas.

Kalau tidak ada ingatan Azira, mungkin dia akan tertipu dengan ketulusan Brianna.

Kakak pertama Azira tidak bisa datang karena ada rapat penting di kantor, padahal alasan yang sebenarnya tidak ingin melihat Azira. Kakak ke dua serta kembarannya berada di sekolah.

"Aaa.." Aziya menerima buah jeruk yang sudah di kupas kulitnya oleh Zero.

Bocah kelas lima SD itu tidak mau sekolah karena ingin menemani Aziya.

Mereka menoleh ke arah pintu yang terbuka, terlihat Arion muncul dari balik pintu dengan menggunakan kemeja biru kotak-kotak dan lengan yang di gulung se siku.

"Sudah siap semua?"

Brianna mengangguk,"sudah mas."

"Ayo kita pulang."

Arion membantu Aziya turun dari brangkar, padahal Aziya sudah merasa baik-baik saja. Lalu mereka keluar dengan Aziya diapit Arion dan Brianna sedangkan Zero di gandeng Brianna.

Arion sangat perhatian, Aziya jadi teringat dengan Daddynya. Daddy Aziya juga perhatian, walaupun tidak di tunjukkan dihadapan Aziya tapi Aziya tau Daddynya sangat sayang kepadanya, walaupun sikapnya dingin.

Aziya juga memiliki satu orang kakak laki-laki seumuran dengan kakak laki-laki azira. Sifatnya sebelas dua belas dengan Daddynya.

Daddy dan kakaknya sangat posesif dan overprotektif kepadanya. Sejak kecil dia selalu di lindungi, bahkan Daddynya menyewa bodyguard untuk mengawasinya dari jauh. Aziya tidak bisa membayangi kalau mereka tau kalau dia diselingkuhi, entah apa yang akan mereka lakukan pada Gino.

"Azira ayok masuk." Karena terlalu asik memikirkan Daddy dan kakaknya, Aziya jadi tidak sadar bahwa sudah sampai di mobil.

Mobil mulai melaju meninggalkan gedung rumah sakit. Aziya memandang hamparan gedung-gedung di ibukota Jakarta tempat kelahirannya sebelum dia pindah ke Belanda. Ternyata dia bertransmigrasi sejauh itu.

Tidak terasa, mobil sudah memasuki pekarangan rumah yang cukup mewah. Brianna membantu Aziya untuk keluar dari dalam mobil. Aziya hanya mengikuti langkah Brianna hingga ia masuk kedalam sebuah kamar yang berwarna pink putih, sungguh warna kamar membuat mata Aziya sakit, kamarnya dulu berwarna hitam abu-abu. Aziya sama sekali tidak suka dengan warna yang mencolok. Sepertinya dia perlu merombak kamar ini.

Wajah Brianna yang awalnya terlihat sangat lembut berubah datar saat mereka hanya berdua dikamar. Aziya hanya menatap sekilas ia tau wanita ini sangat tidak menyukai anaknya, yang bernama Azira itu.

"Jangan besar kepala ya, kalau bukan karena suami saya, saya nggak bakal sudi rawat kamu!"tukas Brianna tajam, Aziya mendelik kesal.

"Harusnya mama nggak perlu repot-repot, Zira nggak butuh."

Brianna terdiam, selama ini Azira tidak pernah berani melawannya, jangankan melawan menatap nya saja dia tidak berani. Kenapa sekarang dia sangat berani, bahkan tatapan Azira sangat berbeda.

"Jangan karena ada papa kamu berani ngelawan saya!"Aziya memutar bola matanya males.

"Mama keluar aja Zira mau istirahat."Brianna mendengus dan setelah itu melangkah Keluar kamar Azira.

Aziya memandangi keseluruhan kamar ini, cukup luas. Tapi ia akan merubah warna kamar ini, lama-lama matanya bisa buta terus menatap warna kamar yang mencolok.

Aziya beralih membuka pintu walk in closet. Ia menatap seluruh pakaian milik tubuh ini yang kelihatan sangat usang seperti baju bekas saja, Aziya menatap salah satu baju yang ia yakin itu baju sekolah.

Kepala Aziya terasa sangat pusing setelah melihat baju ini. Aziya memegang kepalanya yang berdenyut nyeri, selintas penglihatan melintas di ingatan Aziya dimana baju ini didapat dari bekas Azura, kembaran Azira.

Saat itu seragam sekolah Azira sobek karena mendapat bullying. Ia meminta dibelikan seragam sekolah baru, tapi Brianna malah membelikan Azura seragam baru dan memberikan seragam Azura kepada Azira karena waktu itu seragam Azura sedikit sobek, alhasil seragam Azura yang sobek dijahit dan diberikan ke Azira.

Aziya menatap sinis seragam itu dan membuangnya ke tong sampah. Sungguh ia tidak sudi memakai barang milik si sampah.

Aziya mengalihkan pandangannya saat pintu balkon berbunyi, seperti ada yang mengetuk, tapi bagaimana mungkin ada orang di balkon kamar Azira.

Aziya berjalan perlahan menuju pintu balkon, dengan mengambil ancang-ancang Aziya membuka pintu itu secara perlahan. Ia dapat melihat seorang pemuda berdiri disana sambil tersenyum kearahnya.

Aziya mengerutkan alisnya, siapa pemuda ini?

"Lo siapa?"

Pemuda dihadapan nya itu tersenyum kecil, ia sudah tau kalau Azira mengalami amnesia.

"Your boyfriend."

1
lailararista
selamat membacaaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!