NovelToon NovelToon
Transmigrasi : Tiba-tiba Menjadi Istri Sang Adipati

Transmigrasi : Tiba-tiba Menjadi Istri Sang Adipati

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Transmigrasi
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Disclaimer : Novel ini hanya pure karangan dari imajinasi author saja, tak ada kaitannya dengan sejarah manapun. Nama- nama dan tempat ini juga hanya fiktif belaka, tak berniat menyinggung sejarah aslinya, semoga kalian suka🙏

****
Jihan Athala adalah seorang aktris muda yang terkenal, kepiawaiannya dalam berakting sudah tak perlu di ragukan lagi, tapi satu hal yang tidak di ketahui semua orang, dia merasa terkekang, hatinya kosong. Jihan merasa bosan dengan kehidupan glamor yang monoton. Hingga suatu hari sebuah kecelakaan merenggut nyawanya tapi bukannya pergi ke alam baka, jiwanya malah ber transmigrasi melintasi ruang dan waktu, saat membuka matanya Jihan menyadari dirinya bukan lagi seorang aktris yang hidup dalam dunia glamor yang membosankan namun terbangun sebagai Sekar wulan, seorang istri dari adipati kerajaan lampu yang terkenal bengis dan selalu berwajah angker.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian : 02

"Siapa namaku dan siapa kamu? cepat kasih tau?! "

"Anda? Kanjeng ndoro putri Ayu sekar wulan, dan saya adalah emban pribadi yang bertugas untuk melayani anda ndoro putri. "

Jihan manggut-manggut paham, dia mengerti sekarang, jiwa nya ternyata memasuki tubuh seorang wanita bernama Ayu sekar wulan dan dia adalah istri dari seorang adipati bernama erlangga, setidaknya informasi itu cukup untuk saat ini, entah untuk selanjutnya ia akan memikirkan nya nanti.

"Lalu siapa namamu? "

"Nama hamba Muti, ndoro putri. " Si emban mengerutkan dahi heran, kenapa semenjak bangun, majikannya ini seolah lupa dengan segalanya?

Melihat tatapan yang mulai curiga dari si emban membuat Jihan berdeham pelan, ia memikirkan sebuah ide agar wanita di hadapannya ini tidak curiga jika dia sebenarnya bukan Sekar wulan, lantas tiba-tiba dia memegang kepalanya sendiri sambil merintih kesakitan.

"Aduh duh, kepala ku. "

"Anda kenapa ndoro putri?" si emban langsung terlihat panik.

"Sepertinya aku mengalami benturan keras di kepala, rasanya sangat sakit, " Jihan berucap pelan, matanya setengah terpejam dan terus meringis.

Dari bayangan matanya ia bisa melihat si pelayan itu terlihat panik. Diam- diam dia menarik sudut bibir.

"Jangan ragukan kemampuan akting ku. " ucapnya dalam hati namun sedetik kemudian si emban berucap yang membuat Jihan terbelalak seketika.

"Haish matilah aku, jika raden adipati tau, beliau pasti akan memenggal kepala ku. " si emban terlihat panik setengah mati.

Jihan terkejut tidak menyangka sedikit keisengan nya itu bisa berdampak buruk bagi si emban. "Eehh ... tidak kau tidak perlu khawatir, aku tidak apa- apa, hanya saja aku tidak ingat segalanya setelah bangun dari pingsan tadi. " tuturnya, cepat.

"Benarkah ndoro putri?"

Jihan mengangguk, si emban nampak menghela nafas nya.

"Oh ya kenapa aku bisa ada di sini? "

"Anda terjatuh dari lereng bukit itu, ndoro! " si emban mengarahkan telunjuknya ke sebuah perbukitan tak jauh dari tempat mereka berpijak, Jihan sontak tercengang melihat lereng bukit yang terjal dan curam itu, apa mungkin tubuhnya terguling- guling hingga terjatuh kesini? pantas saja ia merasakan seluruh badannya sakit luar biasa.

Suara langkah kaki kuda yang berlari kencang menghilang lalu memelan dan kini tahu- tahu sudah ada di depan mata, segerombolan prajurit berkuda yang menggunakan cadar tiba di hadapan mereka. Lalu jalan di tengah nya terbuka lebar memberi jalan kuda yang terlihat lebih istimewa dari yang lain.

Di sana Jihan melihat sosok laki-laki gagah, berpakaian megah khas orang zaman dulu, dadanya yang bidang terekspos dengan jelas,dengan perhiasan dan anting- anting yang melengkapi nya. rambut legamnya berkibar tertiup angin semakin memperjelas visual wajahnya yang tegas dengan sorot mata yang nampak dingin, Raden adipati Erlangga seperti yang di sebutkan wanita itu. Mata tajamnya yang berwarna kelam bak jelaga malam menyapu sekitar, dan saat dia melihat Sekar wulan tatapannya yang semula bringas berubah lunak namun hanya sebentar.

"A- apa dia suami ku? "

Si emban mengangguk. "Iya ndoro putri. "

Jihan menggeleng seolah tidak percaya, di zaman yang sangat jauh dari peradaban modern ini ternyata ada pria yang setampan dan segagah ini? ck, ck benar-benar seperti dalam dongeng saja.

Pria itu turun dari kudanya, gerakannya begitu keren dan aura kharismatik nya begitu kuat memancar hingga Jihan tak bisa mengalihkan mata sedikit pun darinya, semakin lama pria itu semakin mendekat ke arahnya.

Jihan tersenyum canggung, di lihat dari situasinya seperti nya pemilik tubuh yang di rasukinya ini telah membuat masalah besar hingga wajah suaminya itu nampak dipenuhi angkara murka.

Jihan membuka mulut nya hendak membuka suara namun belum sempat sepatah kata pun keluar, dengan lebih dulu pria itu mengeluarkan pedangnya, dan sengaja di ayunkan ke arahnya, sontak membuat Jihan menutup mata.

"Sekarang keonaran apalagi yang kau lakukan tuan putri? "

Jihan merasakan detak jantung nya berpacu lebih cepat, namun suara riuh sekitar membuatnya perlahan membuka mata. Dia melihat pedang yang diayunkan Raden Erlangga berhenti hanya beberapa sentimeter dari lehernya saja. setelah menyadari bahwa dia baik- baik saja, Jihan beranikan diri untuk mengalihkan pandangan ke arah laki-laki itu.

"Kenapa kau selalu berani membuat onar di hadapan ku Sekar wulan? " suara Raden Erlangga menggema penuh ketegasan, meski di dalamnya mengalir nuansa kekhawatiran yang mendalam.

Jihan menelan ludah, merasakan tenggorokannya kering. Sebuah pertanyaan melintas di otaknya: Apa yang sebenarnya di lakukan Sekar wulan hingga mendapatkan ucapan seperti ini dari suaminya sendiri? dia mencoba merangkai tanggapan yang cocok, tetapi suara hati nuraninya menyeretnya kembali ke dalam ketidakpastian.

"Maafkan aku Raden, "suara Jihan untuk pertama kalinya keluar pelan setelah beberapa saat di selimuti hening."aku... tidak tahu apa yang terjadi, jika aku melakukan kesalahan tolong beritahu aku. "

Mata Raden Erlangga menyipit. "Apa ini trik baru mu? "

Tapi Jihan menggeleng cepat.

Tatapan raden erlangga tak kunjung lepas dari mata Sekar wulan, dia tampak sedang berkonflik antara kemarahan dan kepedihan. Perlahan dia menarik pedangnya dan menaruhnya ke dalam sarungnya kembali. "setiap hari aku mendengar laporan tentang perilaku mu, tentang pergulatan yang kau lakukan di Kerajaan ini. apa kau tidak pernah berfikir tentang akibat dari perbuatan mu? "

Jihan tercekat, pria itu benar-benar marah. Sepertinya apapun yang di ucapkan Sekar wulan sebelumnya tidak ada di ingatan Jihan, membuat nya merasa terasing di dalam tubuh wanita itu. Dia merasakan rasa bersalah yang mendalam, seperti mendengar rintihan orang-orang yang di rugikan, dia berusaha menyelami kepribadian Sekar wulan, tapi semua terasa samar.

Dengan nafas yang dalam, Jihan berusaha menenangkan diri dan merangkai kata- kata yang tepat. "Raden Erlangga ... aku--""

"Cukup!" Raden Erlangga menginterupsi, wajahnya kembali ke setelan awal, dingin dengan tatapan tajam, tidak seperti tadi saat ia menujukkan kekhawatiran atau hanya perasaan Jihan saja?

"Masuk ke dalam tandu, sekarang!"

Jihan terkejut mendengar perintah tersebut, si emban yang nampaknya lebih tau tentang situasi ini melangkah cepat ke sampingnya, mengisyaratkan agar Sekar wulan mengikuti arahnya.

"Cepat, ndoro putri! " bisiknya, nyaris panik.

Jihan mengangguk dan melangkah perlahan menuju tandu yang terletak di belakang prajurit. dia bisa merasakan penuh kemarahan raden Erlangga di belakang punggung nya. Jihan akan mencoba mencari tahu sebabnya nanti untuk saat ini ia hanya bisa menurut, di dalam hatinya ia berdoa, agar sosok suami yang terlihat menakutkan itu tidak melakukan sesuatu yang lebih buruk.

Begitu ia duduk di dalam tandu, rasa gelisah nya sedikit mengurang, jadi bisa sedikit bernafas lega.

"Kita kembali ke Kadipaten! "

Suara dingin raden erlangga menggema, di jawab lantang oleh prajurit nya, lalu tandu mulai bergerak di dorong oleh beberapa pengawal, sementara suara derap kuda mengikuti nya.

Selang beberapa saat, mereka tiba di sebuah istana megah yang berdiri kokoh, sebuah bangunan megah yang di keliling taman yang indah, di kawal oleh prajurit- prajurit bersenjata lengkap, bendera dengan simbol- simbol unik berkibar di setiap tiang- tiang kokohnya, nampak sangat kental akan sejarah.

Perlahan Jihan keluar dari tandu di susul si emban pribadinya yang mengekori di belakang.

Di luar Raden Erlangga menunggu dengan tatapan yang sulit di baca. "Masuk." suaranya dingin menusuk.

Jihan merasa gemetar ketika melewati pintu istana yang megah. Hiasan dan ukiran pintu kayu itu mencuri perhatian, tapi ketegangan dalam hatinya membuat keindahan itu nampak samar. Ia bisa merasakan tatapan si emban Muti dan prajurit yang mengawasinya dengan campuran rasa khawatir dan bingung.

"Bawa dia keruangan pribadi," perintah Raden Erlangga tanpa memperhatikan sekelilingnya, lalu kemudian sosok tinggi itu berjalan lebih dulu, Jihan hanya bisa mengikuti, seakan tubuhnya bergerak tanpa kendali.

****

1
Wulan Sari
gemes ada pelakor
Wulan Sari
jawab sj ia karena sudah menjadi istrinya klu jawabnya ga bust apa di pertahankan
lanjut Thor semangat 💪👍 trimakasih 🙏
Wulan Sari
ayo semangat Sekar Wulan libas semua yg menyakitimu.....
ayo Thor lanjut up semangat 💪👍❤️🙂🙏
Wulan Sari
aduh pelakor datang
Wulan Sari
betul adipati menambah istri atau selir akan semakin ribet salut deh sama adipati semoga pertahankan jangan gimir kecantikan atau wanita cip, lanjut Thor 👍❤️🙂🙏
Wulan Sari
cip cip cip 👍
Wulan Sari
so sweat banget seh lihatnya mau nyuapi 🙂
lanjutkan Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
Wulan Sari: cip semangat
Dancingpoem: hehehe siap bu, stay tune terus yawww
total 2 replies
Wulan Sari
wah critanya menarik lho mengenai kelg yg. tubuhnya bertransmigrasi,... semoga crita ini bisa buat pengalaman dan menjadikan contoh yaaa jg happy end semangat buat Authornya ❤️🙂🙏
Wulan Sari
semoga raden Erlangga dan Sekar Wulan bisa bersama selamanya menjadi suami istri yg sesungguhnya dan punya anak heee
ayo lanjut Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
Putry Mustika
semangat kak 😊
Wulan Sari
nah lo Raden bibgung khan ngadepinnya mau sj yaaa
lanjut Thor semangat 💪 salam sehat selalu 🤲🙂❤️🙏
Wulan Sari
Thor di buat sedikit2 tertarik ya Adipatinya biyar kesengsem heee salam sehat selalu lanjut Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
Wulan Sari
ayo Sekar Wulan perbaiki tingkah lakumu biyar Adipati kesengsem heee,... Thor nt di buat Sekar Wulan tetap menjadi istri Adipati dan mempunyai anak jd bisa bahagia ...
maturnuwun Thor lanjut critanya ...
Wulan Sari
lanjut Thor semangat 💪🙏
Putry Mustika
semangat ya kak 😊
Wulan Sari
wah ternyata critanya menarik tentang jaman dulu semoga bisa mengatasi di jaman yg berbeda ibu suka 👍 semangat 💪 Thor trimakasih lanjut salam sehat selalu ya ❤️🙂🙏
Wulan Sari
ngikuti ya ini salam
Wulan Sari
ini ibu hadir baca Thor semoga crita ini bisa menginspirasi buat semua dan cerita ini menjadi happy end,...
ibu suka crita transmigrasi semoga sukses, salam sehat selalu ya Thor 💪👍❤️ lanjut 🙏
Wulan Sari: iya cip membuat cerita memang susah ibu sendiri ga bisa membuatnya heee bisanya cm komen dan baca semoga Athor sehat dan lancar selalu bisa menyelesaikan semangat buat up lagi trimakasih Thor 💪👍❤️🙂🙏
Dancingpoem: Ya ampun bu sehat- sehat y bu, makasih ya udh mau hadir. Sebelumnya maaf jika nanti novel nya g sesuai ekspetasi ibu, soalnya maklum aku juga gak semua tahu soal sejarah kerajaan nusantara, tapi ingin bikin ini karena emang suka sama drama kolosal dan pengen ada gebrakan baru dalam cerita. Kalau semisal ada kesalahan dalam penggambaran cerita dan tidak sesuai sejarah jika ibu tau mohon di koreksi y bu, terimakasih 😇🙏
total 2 replies
Putry Mustika
Hadir kak 😊 semangat ya seneng banget up lagi 😁 ku tunggu kelanjutannya selalu kak
Aiyaa writer
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!