Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di kantor
Dikamar.
Citra selesai mandi dan menggunakan piyama berwarna Maroon. Dimas yang berada di balkon pun masuk dan melangkah mendekati Citra yang sedang didepan meja riasnya.
"Aku sangat mencintaimu sayang." Ucap Dimas sambil memeluk dari belakang dan mencium pipi Citra dengan lembut.
Citra tersenyum menatap Dimas dari pantulan cermin yang berada di depannya.
"Aku juga sangat mencintaimu mas." Ucap Citra dengan tulus.
"Aku tidak sabar untuk menanti kelahiran calon bayi kita ini, kira-kira dia laki-laki atau perempuan. Iya..." Ucap Dimas sambil mengusap perut Citra dan memandang Citra dari pantulan cermin didepan mereka.
"Mas menginginkan anak perempuan atau laki-laki? Tanya Citra.
"Aku sangat ingin dan berharap anak laki-laki, karena disaat kita tua nanti agar anak kita yang meneruskan bisnis kita." Jawab Dimas.
"Kita akan mengetahuinya saat usia kandungan lima bulan mas, tapi apa pun jenis kelaminnya kita harus menerima Mas karena ini amanah yang dititipkan Allah." Ucap citra
Dimas tersenyum dan menganggukkan kepala. Saat ini sudah larut malam Citra dan Dimas harus tidur, karena esok hari kembali ke rutinitas seperti biasanya dimana kesibukan kerja kembali dilakukan.
Saat ini Dimas dan Citra telah sampai dikantor, semua karyawan menyambut dengan sedikit membungkuk kan tubuh dengan hormat.
Dimas menjabat sebagai CEO sedangkan Citra sebagai sekertaris Dimas, semua karyawan kagum terhadap Citra walau pun dia istri pemilik perusahaan Citra selalu profesional saat berkerja, dan Citra bersikap ramah terhadap siapa pun.
"Selamat pagi bapak, ibu." Ucap beberapa karyawan yang menyapa.
Dimas hanya menganggukkan kepala sekilas tanpa menatap dan sambil terus berjalan sedangkan Citra menoleh kearah yang menyapanya dengan senyum ramahnya.
"Iya selamat pagi." Sapa Citra dengan ramah.
Semua orang pun kagum melihat, kecantikan dan keramahan Citra. Tidak pernah Citra memarahi atau pun berucap kasar terhadap Karyawan, jika ada yang melakukan kesalahan Citra akan berbicara baik-baik bahkan Citra sering memberi bimbingan atau solusi dengan penuh kesabaran.
"Ya ampun ibu Citra cantik banget, aku yang perempuan aja terpesona melihat kecantikannya." ucap Karyawan Wanita yang sedang menatap kepergian Citra yang semakin jauh dari pandangan mereka.
"Iya aku jadi merasa iri melihat kesempurnaan ibu citra."ucap Karyawan lainnya.
"Eh tapi kenapa ibu Citra memilih jadi sekretaris kenapa tidak jadi direktur saja iya!, Kan ibu Citra juga pemilik perusahaan ini." ucap Salah satu karyawan lainya lagi.
"Mungkin ibu Citra ingin selalu bersama pak Dimas, apa lagi ibu Citra sedang hamil anak pertama pastinya ingin selalu berada disamping pak Dimas sungguh pasangan yang serasi. Walau pun pak Dimas tidak terlalu tampan sih."
"Huusssst,,,, Kamu ini bicara sembarangan saja nanti ada yang mendengar, bisa gawat kita akan dipecat sudah ayo kita kembali berkerja."
"Hem... Emang benar kok tidak terlalu tampan, dia beruntung memiliki Istri cantik dan baik seperti ibu Citra." Gumamnya lalu mengikuti langkah yang lainnya untuk kembali berkerja.
Citra memasuki ruang CEO, tidak lain suaminya Dimas Walau pun mereka suami istri tapi tetap Profesional bahkan Citra saat di kantor berbicara layaknya seperti atasan dan bawahan yang harus sopan karena dia ingin memberi contoh yang baik untuk seluruh karyawan tanpa melibatkan hubungan dan hal pribadi di kantor.
"Permisi pak,,, saya ingin mengingatkan jika setelah makan siang nanti akan ada Meeting." Ucap Citra sambil membacakan jadwal yang berada di Ipad yang dia pegang, Dimas menganggukkan kepala.
" Sayang, aku sudah bilang tidak perlu panggil aku pak walau pun kita berada dikantor semua orang juga tahu jika kita adalah suami istri. " ucap Dimas berjalan maju mendekati Citra.
"Tidak bisa,,,, kita saat dikantor harus profesional jangan membawa hal pribadi ke kantor. Kita harus memberi contoh yang baik kepada semua karyawan." ucap Citra dengan tegas.
"Iya baiklah,,, Tapi setidaknya jika kita sedang berdua seperti ini jangan panggil pak dong sayang, aku tidak suka mendengarnya terasa seperti orang asing saja. Jadi aku harap jika kita sedang berdua begini jangan bersikap formal aku tidak ingin ada penolakan." Ucap Dimas dengan serius dan tidak menerima penolakan, lalu Dimas yang semakin dekat lalu memeluk erat Citra kemudian Citra membalas pelukan Dimas penuh kasih sayang.
"Baiklah Mas, aku mana bisa menolak keinginan suamiku ini." Ucap Citra dengan pasrah.
"Kamu memang istri yang pengertian dan penurut Sayang." Ucap Dimas tersenyum lalu mencium Citra.
"Ayo kita makan siang bersama, aku sudah memesan makan siang untuk kita sebentar lagi akan datang." Ucap Citra sambil menatap Dimas.
"Kalau begitu mas ke kamar mandi sebentar." ucap Dimas.
Saat Dimas berada di dalam kamar mandi, makanan yang dipesan datang Citra pun menyiapkan makanannya di meja yang terdapat di sebrang meja kerja Dimas. Kemudian dimas yang telah keluar dari kamar mandi pun ikut duduk bersama Citra dan memperhatikan Citra yang begitu lihai menyiapkan semuanya. Kemudian mereka makan bersama dengan tenang setelah beberapa saat selesai makan siang Citra pun ke kamar mandi untuk memperbaiki penampilannya, karena setelah ini dia dan Dimas akan Meeting.
Hari ini dikantor penuh kesibukan, sampai tidak terasa telah tiba jam pulang kerja Citra dan Dimas pulang kerumah bersama. Dengan kerja di tempat yang sama dan selalu bersama tidak membuat mereka bosan atau sebuah pertengkaran justru dengan saling bersama setiap Waktu mereka semakin dekat, saling menyemangati dan berjuang membesarkan Perusahan bersama.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa untuk Like, Subscribe, Komen dan Vote.
\* ANATA🍎\*
yg bener yg mana KK?