NovelToon NovelToon
Pria Musim Dingin

Pria Musim Dingin

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Patahhati / Dijodohkan Orang Tua / Teman lama bertemu kembali / Trauma masa lalu
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Thenia12 Nurhalimah

Ayahnya mengatakan jika Yura akan di jodohkan dengan pria baik dan ramah. Tapi setelah menikah Yura justru mendapati suaminya itu irit bicara, membuat Yura terkadang frustasi dengan suaminya sendiri.

Ketika berhasil meluluhkan sikap dingin suaminya, Yura harus berjuang melawan penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya dan trauma masa lalu yang terus menghantuinya. Di tambah, Yura kembali bertemu dengan teman kecilnya yang tak lain kembaran suaminya. Hal itu membuat pernikahan mereka di uji.

Akankah Yura tetap bersama suaminya atau kembali dengan teman masa kecilnya? Yura harus memilih satu di antara mereka disaat tubuhnya di gerogoti sel kanker jahat yang membuatnya hampir menyerah untuk hidup.

-Sesuai namamu aku akan memanggilmu pria musim dingin," kata Yura tersenyum di hadapan Winter.

De Willson series 1 (Menikahi mafia kejam)
De Willson series 2 (The devil's touch)
De Willson series 3 (Pria musim dingin)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thenia12 Nurhalimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#02 Menolak

"Tidak-tidak, ini tidak bisa terjadi. Aku tidak mau, aku tidak mau. Arggghh Bella kenapa tidak angkat telpon ku!"

Yura sibuk mondar-mandir di kamar dengan menggaruk kepalanya frustasi mendengar perjodohan dari orang tua nya. Sesekali ia mengigit jari-jemarinya karena Bella sahabat dekatnya tak kunjung mengangkat telpon darinya.

"Yura!!" Benjamin membuka pintu kamar Yura membuat gadis itu terhentak kaget.

"Dad ..." Yura menurunkan ponsel dari telinganya kemudian wajahnya berubah menjadi muram.

"Dad ..." Yura berlari kecil memeluk Benjamin dengan manja.

"Daddy, aku tidak mau keluar dari rumah ini," rengek Yura mendongak menatap Benjamin dengan mata berkaca-kaca.

Benjamin menghela nafas kemudian mendorong tubuh Yura pelan. Ia memegang kedua pundak putrinya itu.

"Yura ... Dad ingin yang terbaik untukmu, putra Tuan Maxime itu sangat baik dan ramah. Dad pernah bertemu dengan dia beberapa kali, dia sangat cocok denganmu, kau tidak akan bosan jika menikah dengan dia, Yura ..."

"Bosan apa sih Dad ah!" Yura menghempaskan tangan Benjamin dari kedua pundaknya lalu gadis itu berjalan kesal ke arah balkon kamar.

Benjamin berdecak kemudian menyusul putrinya itu. Mereka berdiri di dekat pagar balkon memandangi jalanan pagi.

"Lihat, lihat mereka. Apa kau tidak mau lari pagi berdua dengan suamimu ..." Benjamin menunjuk pasangan kekasih yang sedang jogging di pagi hari.

"Atau itu ..." Benjamin menunjuk pria dan wanita sedang makan bubur bersama. "Makan berdua dengan suamimu. Apa kau tidak mau Yura?"

"Astajim Dad ..."

pletak.

Benjamin langsung menyentil kening Yura. Gadis itu merintis kesakitan mengusap keningnya yang terasa berdenyut.

"Astajim-astajim ... bahasamu itu mengikuti siapa?!"

"Nathan ..." sahut Yura sangat pelan dengan memajukan bibirnya.

Benjamin menghela nafas. "Lihat, gara-gara aktor film itu kau terpengaruh hal-hal buruk, Yura!"

"Jangan berkata seperti itu, Dad. Nathanku itu baik!"

"Kau harus cepat menikah agar melupakan aktor film mu itu Yura," ucap Benjamin lalu melengos meninggalkan balkon. Tapi ucapan Yura menghentikan langkahnya.

"Aku harus cepat menikah agar bisnis mu semakin lancar kan, Dad."

Benjamin membalikkan badannya.

"Ini pernikahan bisnis kan ..."

"Yura--"

"Dad menukarku dengan perusahaan!!"

"Maxime teman Dad saat kuliah dulu, Yura!! menikah dengan putra dari teman Dad bagaimana bisa di katakan pernikahan bisnis!!"

Yura menghela nafas kasar, jari-jemarinya menyelusup ke dalam rambut, menekan-nekan kepalanya yang terasa sakit akibat pembahasan soal perjodohan ini.

"Dia pria baik dan ramah, percaya Yura ..."

Benjamin pun pergi meninggalkan kamar Yura. Baru saja menutup pintu kamar Yura ia mendapati panggilan masuk dari Maxime.

Ponsel Yura pun bergetar, ia melihat nama Bella di layar. Sontak Yura melebarkan matanya, akhirnya sahabat nya itu menelpon. Yura segera mengangkat panggilan tersebut.

"Bel--"

"YURAAAAAA ..." potong Bella dengan berteriak histeris.

"Bella aku butuh ban-"

"Yura, Yura. Stop, jangan membahas yang lain dulu, ada hal penting yang harus kita bahas."

Yura berdecak malas. "Apa?"

"Nathan ... Nathan, Yura. ADA MEET & GREET NATHAN MALAM INI AYURAAAA ... AAAA AKU SENANG SEKALI!!"

"A-apa? tunggu Bella tunggu, tidak ada berita apapun soal itu!"

"Beritanya baru muncul satu jam yang lalu di instagramnya Yura, dia bilang meet&greet ini terbuka untuk umum dan gratis. Tapi fans nya di batasi, setelah jam tujuh malam gedungnya akan di tutup. Jadi kita harus datang dari sore hari Yura!!"

"Serius ... kau serius kan Bella? Nathan-ku, aku bisa bertemu dengan Nathan-ku Bella?"

"Lebih dari itu, Yura ... katanya dia juga mengajak Laura dan juga Nala."

Yura melebarkan matanya dengan menutup mulutnya dengan tangan saking shock mendengar kabar tersebut.

"Laura model itu dan Nala penulis novel terbaik itu, Bella ..."

"IYA YURA!!"

"AAAAAAA ... AKHIRNYA!!" Yura berjingkrak-jingkrak senang di balkon, menjerit bersama Bella di telpon.

Benjamin yang sedang berbicara dengan Maxime di depan kamar Yura mendengus kasar mendengar jeritan putrinya tersebut.

"Sebentar, disini sedikit berisik," ucap Benjamin kepada Maxime lalu berjalan mencari tempat untuk berbicara dengan Maxime.

"Astaga Nathan-ku ..." Yura terduduk di lantai dengan menyenderkan punggungnya di pagar balkon, ia menempelkan ponselnya di dada dengan senyum mengembang di wajahnya.

"Dia benar-benar idola terbaik, meet&greet gratis dengan membawa Laura dan Nala. Aaaaaa senangnya ..." Yura menghentakkan kakinya beberapa kali saking senangnya.

*

Bayuni menghampiri Benjamin yang terlihat gelisah di sofa. Benjamin terlihat menengadah menatap atap rumahnya dengan memijit keningnya.

"Ada apa?" tanya Bayuni duduk di samping Benjamin.

Benjamin menoleh kemudian menarik dirinya dari sandaran kursi dan menatap istrinya intens. "Pernikahan Yura dan Summer gagal ..."

"Apa?" mata Bayuni membulat sempurna. "Kenapa?"

"Summer menolak perjodohan ini. Tapi--" Benjamin menggantung kalimatnya.

"Tapi apa?" tanya Bayuni.

"Winter, putra pertamanya menginginkan pernikahan ini ..."

"A-apa maksudmu, bagaimana bisa Yura menikah dengan Winter, bukan Summer."

"Aku juga bingung sayang." Benjamin memegang tangan istrinya. "Padahal aku menyukai Summer dan aku sudah mengatakan kepada Yura kalau suaminya itu baik dan ramah. Bukankah Summer sangat ramah saat kita bertemu, bukan. Tapi Winter, saat pelantikan saja dia terlihat banyak diam dan tidak suka bercanda."

"Winter tidak cocok dengan Yura. Bagaimana bisa Yura yang seperti cacing kepanasan itu menikah dengan pria es batu sayang," ucap Bayuni.

"Itu dia, aku juga bingung. Bisa-bisa Yura bosan dengan suaminya sendiri dan meminta cerai nanti ... tapi aku juga tidak bisa mengagalkan pernikahan ini secara Maxime itu temanku."

"Apa Yura tau nama calon suaminya?" tanya Bayuni yang di jawab gelenggan kepala dari Benjamin.

Bayuni menghembuskan nafas. "Syukurlah kalau dia tidak tau."

*

Winter duduk di kursi kebesarannya, menatap laptop di depannya. Melihat instagram Nathan yang mengadakan Meet&Great dadakan untuk para fans nya dan gratis. Terlihat ada foto Laura dan Nala juga di sana, yang artinya mereka juga ikut meramaikan acara tersebut.

Lusi masuk ke ruangan dan membungkukan badan di depan meja Winter.

"Tuan ... ada hal yang mau saya sampaikan."

Winter mengalihkan pandangannya dari laptop menatap Lusi.

"Perjodohan itu seharusnya untuk Tuan Summer. Tapi Tuan Summer menolak ..."

Winter menarik ujung bibirnya tersenyum, menggeleng kecil lalu menutup laptop di depan nya.

"Jika anda mau kita bisa mengatur jadwal untuk bertemu dengan Tuan Summer agar perjodohan ini tidak akan terjadi, Tuan ..."

"Percuma!" sahut Winter singkat lalu beranjak dari duduknya keluar dari ruangan.

Lusi hanya menatap kepergian Winter dengan gelenggan kepala.

Winter keluar dari lift pergi ke loby untuk bertemu dengan Lalita.

"Hai ..." Lalita hendak memeluk Winter tapi Winter lebih dulu menolak dengan memberi isyarat menggunakan tangan nya, menyuruh Lalita kembali duduk.

Lalita terlihat cemberut dan kembali duduk di sofa.

"Sepertinya hanya orang spesial saja yang boleh memelukmu, huh!"

"Bagaimana?" tanya Winter kemudian.

"Ah iya, tunggu ..." Lalita mengambil buku besar di tasnya dan menyimpan nya di meja.

"Ini beberapa gaun pengantin yang aku rancang sendiri, kau boleh memilih untuk pengantinmu ..."

Lalita menggeser buku besar tersebut ke depan Winter.

Bersambung

1
Bukhori Muslim
good story
Rifana Sitorus
Luar biasa
Upin Ipin
ya aku jg mau dong magma.../Grin/
Upin Ipin
😱😱😱😱
Upin Ipin
kalo aja ada kakak spt Magma di dunia nyata..
Upin Ipin
good kak magmaa
Upin Ipin
baguuss. tegassss dan lumayan menjatuhkan👏👏👏
Upin Ipin
gimana gak marah, Yura yg hamil, winter yang semakin aneh dgn sikapnya.
Hope
asli nangis bacanya.... bener2 sedih ceritanya..../Sob/
KaylaKesya
terbaek Thor👍 ceritanya umph💪
KaylaKesya
hahahahahahha Julian jahat🤣
KaylaKesya
hahahahaha Julian berani ya🤣
KaylaKesya
hahahahaah🤣
KaylaKesya
hahahahaha yura🤣
KaylaKesya
hahahaha🤣🤣 aduiiii
KaylaKesya
memang menghargai SANGAT🤣🤣
KaylaKesya
hahahahahah...🤣lusi hebat uhuuuu
Apit Maulan
ko gbar visual nya ga muncul thor /Grimace/
Apit Maulan
ko gambar visual nya ga muncul thor /Grimace/
lapak nasi khansa
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!