NovelToon NovelToon
Perjalanan Hadi

Perjalanan Hadi

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Yatim Piatu / Romansa Fantasi / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Anak Lelaki/Pria Miskin / Harem
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: bang deni

perjalanan seorang anak yatim menggapai cita cita nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hadi Suprianto

Bandar Lampung 1995

langkahnya gontai menyusuri jalan setapak yang menuju rumahnya, seragam putih birunya sedikit lusuh , ada bekas telapak kaki di sana tepat di punggungnya, bibirnya sedikit pecah dengan bekas sisa darah kering .

remaja itu Hadi kelas 3 SMP , ia bersekolah di SMP Negeri 1 Kedaton, yang berada di jalan Untung Suropati, Gang Bumi Manti. saat istirahat tadi Sutopo alumni SMP datang dan tanpa peringatan apapun menendangnya, tentu saja ia melawan , dan perkelahian pun tak terelakan awalnya Hadi keteteran saat Sutopo di bantu oleh beberapa temannya, namun mereka harus kabur saat Doni dan Andri datang, walau mereka bertiga tapi mampu mengalahkan Sutopo dan ke empat temannya, ketiganya memiliki tubuh yang besar dan sering bekerja berat, apalagi Andri yang sering menarik becak setelah pulang sekolah, walau hanya mengangkut barang barang saja,namun hal itu membuat kekuatan dan tenaganya melebihi orang dewasa, sedangkan Doni , ia mempunyai silat khas Madura, karena kedua orang tuanya asli Madura, dan ayahnya melatih dengan keras , Hadi dan Andri pun sering menemani saat doni berlatih di rumahnya , di depan kantor PTN N di Kedaton yang berada di jalan Teuku Umar

" hei kenapa baju kau?" om Siregar tetangga hadi  yang melihat baju Hadi seperti bekas berkelahi bertanya.

" Abis berantem Om" jawab Hadi menunduk, ia segan terhadap Om siregar, bukan karena tubuhnya yang besar berotot dan kalau bicara suaranya menggelegar, tetapi karena Om siregar sangat baik padanya, ia sering di minta bekerja di bengkelnya yang berada di Jalur Dua arah way halim dekat jalur kereta api.

" ah Kau ini, coba kemari, aku mau dengar mengapa kau berkelahi" ucap Om siregar dengan logat bataknya yang khas.

Hadi duduk di dekat Om siregar, lalu menceritakan tentang perkelahiannya denga Sutopo yang ia sendiri tak tahu apa penyebabnya.

" kau tak salah, itu namanya membela diri, tak apa wajar laki laki berantam, asal posisi kau benar, jangan kau menang berkelahi tetapi kalah dalam posisi, bisa di penjara kau nanti" ucap om Siregar mengingatkan.

" iya om" jawab Hadi, dari dalam Yuni anak om siregar keluar membawa segelas air teh dan satu gelas kopi.

" kau minumlah teh ini sambil temani om ngopi." ucap om Siregar sambil menyuruh anaknya menaruh teh dan kopi yang di bawa nya ke meja.

" teriam kasih Yun" ucap Hadi , Yuni tersenyum , dan saat melihat baju putih Hadi kotor, ia menggelengkan kepala

" nanti aku kerumah " bisiknya pelan, Hadi mengangguk,Yuni harusnya sudah kelas Dua SMA, namun tak mau sekolah lagi setelah lulus SMP, dulu ia sering bermain di kontrakan Hadi, saat ibu Hadi masih ada.

"Om saya pulang dulu, mau mandi" ucap Hadi berpamitan pada Om siregar,

" ya , tapi jangan lama kau, ikut om ke bengkel, " sahut Om Siregar,

"sepertinya om Siregar sedang banyak pekerjaan di bengkelnya" gumam Hadi dalam hati

" baik om, aku pulang dulu" Ucap hadi menyanggupi , karena ia memang tak ada kegitan hari ini.

Hadi membuka pintu kontrakannya, bukan kontrakan sih lebih tepatnya bedeng, Asrama Intisari namanya, Hadi  menempati block A6, yang kebetulan memiliki pintu belakang, dan pintu itu tak jauh dari rumah Om Siregar. Hadi masih mempunyai 5 tahun lagi ngekost di sana, karena dulu saat pindah dari rumah lama yang di jual, ibunya membayar 10 tahun sekaligus, rumah yang di peninggalan ayahnya terpaksa di lelang karena almarhum sang ayah mempunyai hutang yang cukup besar, terpaksa sang ibu menjual rumah dan pindah ke asrama Intisari yang hanya mempunyai tiga ruangan, ruang tamu, berukuran 2 X 3, ruang tengah berukuran 3 X 3 dan dapur berukuran sama dengan ruang tamu namun ada teras di depan dengan sekat di setiap pinggir pintu sebagai batas kamar. pemilik asrama Bu Herman, orang nya cukup baik, kalau lancar bayaran kostnya, tapi bila telat di pastikan kuping akan panas mendengar ocehannya, dan yang lebih parah lagi, anaknya sering ikut campur dalam mengurus asrama dan sering datang dalam keadaan mabuk, anak pertamanya Herni, seorang pria berusia 30 tahun , yang kedua edi, berusia 27 tahun, dan yang bungsu Levi, 17 tahun, orangnya cantik walau kutilang darat, ( kurus tinggi dada rata) tapi juteknya minta ampun bila di tegur oleh orang lain kecuali yang menegurnya ganteng, dan beruntung Hadi malah sering di tegur duluan. walau sedikit berkulit hitam, namun memang wajah Hadi termasuk tampan.

Hadi masuk dan langsung mandi, ia sambil berdendang kecil .

" Hadi, kamu di mana?" dari luar suara Yuni terdengar memanggil.

" masuk aja gw di kamar mandi!" teriak Hadi

" jangan lama lama, di tunggu in tuh" serunya.

" iya" sahut Hadi , sambil melangkah keluar berbalut handuk,

Yuni yang melihat tubuh kekar Hadi menelan ludah,

" mana baju putih kamu tadi, sini aku cucikan," ucap Yuni.

" ah ga usah" tolak hadi tak mau merepotkan

" udah kamu mau makai apa sekolah besok" ucap Yuni, ia tahu kalau di ajak ke bengkel oleh ayahnya budi suka pulang malam, dan pagi hari ia harus mengantarkan koran ke rumah rumah pelanggan sebelum berangkat kesekolah.

" iya , makasih yah sebelumnya" sahut Hadi sambil tersenyum , membuat yuni tersipu

" kamu mau mie ga?" tanya hadi,

" ga ah, aku sudah makan" sahut Yuni , sambil mengeluarkan sebuah buku hitam putih.

Hadi langsung memakan begitu mie nya sudah matang,

" eeeh"

hadi yang baru beres makan mengernyit, mendengar desahan tertahan Yuni, saat ia melihat kearah yuni, yuni sedang tiduran sambil membaca namun salah satu tangannya berada di dalam bajunya entah apa yang di lakukan.

Hadi mendekat , sedangkan Yuni, tak menyadari hadi sudah berada di belakangnya,

Hadi kaget melihat apa yang di baca oleh yuni, ternyata buku Stensil, sebuah buku cerita yang di sertai gambar vulgar, Yuni yang kepergok Hadi bukan nya malu tetapi malah menarik Hadi.

" emmmph"

belum sempat Hadi bertanya , Yuni yang sepertinya terbawa nafsu langsung mencium bibir Hadi, Hadi yang lelaki normal tentu saja membalas ciuman itu, walau masih remaja ia juga pernah membaca buku bacaan sedikit dewasa, seperti novel Fredi.S, dan yang semi seperti stensil Nick Carter,  Yuni menuntun tangan Hadi agar ke dadanya,

" aaah"

" Ooh"

Yuni mendesah pelan, saat tangan Hadi menempel di dadanya dan sedikit meremasnya. tangannya pun tak mau kalah, ia meraba raba pangkal paha Hadi membuat Hadi semakin naik libidonya, tangan Yuni berusaha menarik lepas celana yang di kenakan oleh Hadi.

" Hadi , sudah beres belum kau!" tiba tiba suara Om SIregar terdengar,  Hadi dan Yuni , kaget dan menjadi kalang kabut ,dengan cepat melepas ciumannya, dan merapihkan bajunya

"Udah Om sebentar!" teriak Hadi , ia memberi kode pada Yuni, agar keluar duluan lewat depan, nanti dia akan lewat belakang, karena suara Om Siregar terdengar di pintu belakang.

" setelah Yuni keluar Hadi keluar dari dalam pintu belakang.

"Ayo om aku siap" ucap Hadi , ia menutup pintu dan menguncinya , Om Siregar membonceng Hadi dengan motor RX king model Cobra, Yuni melambai dari belakang tanpa sepengetahuan Om Siregar.

1
Afifah Aliana
lanjut author
Afifah Aliana
lanjut
Yuliana Tunru
yuni x yg agresif ..hati2 besok2 bisa kebablasan ingat msh kecil ya
Yuliana Tunru
q mampir bang smoga up lancar dan byk pembaca x 💪💪
Blue Angel: Terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!