Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.
Apakah Catelyn akan goyah dengan kehadiran Ghavi ?
Apakah Catelyn bersedia membuatkan gaun pernikahan untuk Amara dan Ghavi ?
Dan bagaimana perasaan Catelyn dan Ghavi atas pertemuan yang tidak terduga ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deameriawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTEMUAN TAK TERDUGA
Siang yang sangat terik ini cukup membuat tenggorokan terasa kering akut. Mungkin ini efek karena berada ditengah macetnya kota Jakarta. Kalau bukan karena salah satu butikku grand opening di kota ini dua minggu lalu ya mungkin entah kapan lagi aku akan datang kesini. Ku lirik jam tanganku sudah menunjukkan pukul 12.10 tinggal 20 menit lagi waktu yang ditempuh untuk meeting dengan salah satu client rekomendasi dari sahabatku Annetha di sebuah restoran yang ada di daerah Pejaten.
Sambil perlahan aku bersenandung mengikuti alunan lagu yang terdengar lirih dari audio yang ada di mobilku untuk menghilangkan kejenuhan dari kemacetan jalan. Teringat 8 tahun lalu aku pergi dari Jakarta untuk mengejar beasiswa penuh sebagai mahasiswi di Institut Français De La Mode Paris. Ya aku adalah Catelyn Adipta yang saat ini cukup terkenal di Indonesia sebagai Bridal Fashion. Dulu aku hanyalah seorang gadis pemimpi dengan background keluarga yang sederhana. Aku hanya punya tekad yang kuat untuk merubah takdir hidup agar lebih baik.
Saat ini selain aku masih bekerja di Milan dan New York sebagai designer lepas di sebuah rumah mode ternama, aku juga memiliki rumah mode sendiri di Singapore, Denpasar dan Jakarta. Dan pembuktian ini sebenarnya ingin aku tunjukkan kepada seseorang yang entah dimana berada atas segala penghinaan yang pernah aku terima. Yah life must go on. Setelah 1 tahun aku bekerja di New York dan setelah melahirkan aku kembali ke Indonesia. Saat ini sudah 2 tahun aku menetap di Denpasar ditemani mama papaku yang sudah semakin senja usianya dan juga jagoanku yang lagi lucu-lucunya yaitu Gavin.
Huff ... tanpa terasa tepat jam 12.30 tiba juga aku diparkiran restoran yang jadi tujuan tempat meeting. Aku langsung menghubungi asistenku Gaby yang tadi sudah lebih dulu menuju lokasi dari tempat berbeda. "Gab .. kamu udah dimana?" tanyaku ke Gaby tanpa basa basi dan langsung direspon Gaby "Mbak ini aku udah di restoran bareng mbak Annetha dan mbak Amara. Dan ini lagi nunggu tunangan mbak Amara yang akan datang ke lokasi juga. Mbak Catelyn ada dimana ?" tanya Gaby karena dia tahu kalau masalah meeting aku selalu on time. "Ini aku sudah masuk ke restoran ... tunggu ya" langsung telpon ku tutup dan aku melangkah masuk dengan anggun menuju restoran.
Tidak berapa lama akhirnya aku bertemu dengan mereka disebuah room private yang memang sudah di reservasi untuk meeting siang ini. "Hai ... Sorry kalau nunggu beberapa menit tadi" aku menyapa Gaby, Annetha dan Amara. "Oh hai Cat ... Nice to see you. Kangen gue ama lu" ujar Annetha sambil memelukku karena sudah hampir 2 tahun kami tidak ketemu. Terakhir kami bertemu saat masih sama-sama bekerja di New York sebelum aku kembali ke Indonesia. Annetha adalah seorang chef di sebuah hotel bintang 5 di New York dan saat ini dia menghabiskan waktu berliburnya di Jakarta sambil mengontrol beberapa bisnis yang dimilikinya. "Cat kenalin ini Amara yang 6 bulan lagi mau jadi pengantin hasil perjodohan. Makanya dia minta kontakmu untuk dibuatkan gaun wedding" ujar Annetha menjelaskan sambil tertawa.
"Hai mbak Catelyn ... Kenalin aku Amara. Aduh gak nyangka kalau mbak Catelyn aslinya lebih cakep dan seksi daripada foto di medsos. Iya mbak ini pernikahan mendadak karena permintaan orang tua kami makanya ngejar mbak Catelyn dari 3 hari yang lalu" perkenalan dari Amara yang cukup manis dan jabat tangannya membuatku tersenyum. "Hai mbak Amara ... Salam kenal juga. And makasih udah mau bikin gaun wedding di HOUSE OF GOWN by Catie's. Dan masalah pernikahan buru-buru sepertinya udah jadi trend kog" jawabku antusias dan sambil bercanda dengan kata-kata pernikahan. Sambil berbasa-basi akhirnya aku mengeluarkan contoh design yang sebelumnya udah aku buat sesuai dengan permintaan Amara. "Mbak Amara ini beberapa design gaun yang sudah aku buat sesuai dengan permintaan kemarin dan ada contoh kebaya juga. Untuk keluarga inti apa juga dibuatin sekalian ?" Aku menunjukkan ipad ku kepada Amara yang berisi semua design yang telah ku buat. "Oh my God ... Ini bagus-bagus semua Cat !" Annetha yang ikut nimbrung melihat hasil design ku. "Bener mbak Cat ... Ini aku milihnya sampai bingung loh semua gaun bagus banget" Amara berkomentar menyanjung hasil design ku. Tiba-tiba handphone Amara berbunyi "Ya mas ... Aku udah ditempat. Mas langsung ke private room aja yang pojok kanan" suara Amara menjawab telepon yang berbunyi tadi. "Mbak Cat tunanganku udah datang. Jadi nanti bisa diskusikan bareng pilihannya" tampak wajah Amara sumringah karena yang ditunggu sudah datang. Tiba-tiba pintu ruangan terbuka perlahan dan "Hai sorry ya agak telat karena di bandara macet jalannya" sapa seseorang bergema di dalam ruangan. Yang ada diruangan tersebut saling berkenalan dan menyebut nama masing-masing. Sedangkan aku masih sibuk membenahi revisi design kebaya akad yang telah diminta client ku lainnya dan mengirimkan design tersebut melalui email. Tapi kupingku mendengar bahwa laki-laki yang masuk tadi menyebutkan nama yaitu "Ghavi". Dan Amara mengenalkan sebagai tunangannya.
Suara itu sangat tidak asing di telingaku ... Apakah dia Ghavi yang kukenal ? Ghavi yang pernah mengisi hatiku selama 5 tahun dengan penuh cinta dan mamanya yang telah menghancurkan nya dengan cara yang tidak bermoral. Sudah susah aku bersembunyi darinya sejak 3 tahun lalu tapi kenapa harus bertemu dengannya disini ? batinku ingin berteriak antara yakin dan tidak bahwa laki-laki yang disebutkan oleh Amara sebagai tunangannya adalah Ghavi yang pernah mengisi hatiku beberapa tahun yang lalu saat kami berdua bersekolah di Paris.
Dan saat aku menoleh kearah pemilik suara ... Ternyata benar lelaki itu. Ya benar dia adalah GHAVIENDRA DANU ATMADJA. Lelaki yang pernah ku cintai sepenuh hati dan satu-satunya laki-laki yang tidak ingin aku temui dimuka bumi saat ini karena perbuatan hina dari keluarganya terhadap diriku dan karena buah cinta kami yang selama ini aku sembunyikan darinya. Ghavi kaget melihat keberadaan ku. Tapi dengan profesional aku jabat tangannya dan berkata "Nice to see you Ghavi ... Kenalkan saya Catelyn Adipta yang akan merancang busana pernikahan anda berdua".
Runtuh rasanya pertahanan dihatiku ada setitik rasa rindu, sakit dan dendam menjadi satu. Sudah 3 tahun aku menutup akses apapun yang berhubungan dengan dia. Mungkin Ghavi tidak mengetahui apa yang dilakukan Tante Renatta terhadap aku. Untuk membuatku terpisah dari Ghavi, beliau membawa calon tunangan yang dipilihkan nya untuk Ghavi kehadapanku, menghinaku karena tidak sepadan dengan status sosial mereka bahkan menyerahkan cek sejumlah 2 milyar agar aku mau meninggalkan Ghavi. Sungguh seorang mama yang tidak beradab menurutku. Namun aku juga tidak ingin Ghavi bermusuhan dengan Tante Renatta. Akhirnya cek 2 milyar aku robek didepan mamanya dan aku bilang bahwa aku akan meninggalkan Ghavi dengan suka rela.
***