NovelToon NovelToon
Ketika Suamiku Pergi

Ketika Suamiku Pergi

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ni R

Ditinggal saat sedang hamil, Elma terpaksa bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya seorang diri. Yang lebih menyakitkan daripada sekedar ditinggal, ternyata suami Elma yang bernama Dion secara diam-diam menceraikan Elma. Dan dibalik pernikahan tersebut, ada kebenaran yang jauh lebih menyakitkan lagi bagi Elma. Penasaran? Yuk baca ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemana Kau Pergi

Pagi itu, udara masih terasa dingin ketika Elma memberanikan diri melangkah menuju rumah mertuanya. Tangannya memeluk perutnya yang masih kecil, tiga bulan usia janin di dalam kandungannya. Seminggu terakhir, Dion, suaminya, tidak pulang. Pergi tanpa pamit bahkan tidak meninggalkan uang sepeserpun. Teleponnya tidak aktif, pesan singkat yang ia kirim tidak pernah dibalas. Kekhawatiran semakin menumpuk di hatinya. Dan satu-satunya tempat yang terpikir olehnya adalah rumah ibu mertuanya, Ratna.

Di depan pintu rumah besar bercat putih itu, Elma menarik napas panjang sebelum mengetuk. Ia berharap akan disambut dengan jawaban yang menenangkan, mungkin kabar bahwa Dion sedang sibuk bekerja atau menginap di rumah saudara. Tapi, saat pintu terbuka, wajah Ratna menyambutnya dengan tatapan tajam, jauh dari keramahan seorang mertua kepada menantunya.

“Mau apa kau datang?” suara Ratna datar, bahkan cenderung sinis.

“Ibu, maaf mengganggu,” jawab Elma lirih. "Aku ingin bertanya tentang Dion. Sudah seminggu dia tidak pulang. Apa Ibu tahu dia ada di mana?”

Pertanyaan itu seakan menyulut api. Ratna mendengus keras, lalu tertawa pendek. “Kau ini istri macam apa, hah? Suami pergi seminggu saja kau tidak tahu? Jangan mencari Dion di rumah ini. Aku tidak tahu kemana dia pergi."

Kata-kata itu menusuk dada Elma. Ia menunduk, berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh. Ia tahu sejak awal Ratna tidak menyukainya. Baginya, Elma yang berasal dari keluarga sederhana bukanlah pasangan yang pantas bagi Dion. Tapi, cintanya kepada Dion membuatnya bertahan menghadapi cibiran itu selama ini karena Dion selalu memberi semangat kepada Elma selama hubungan mereka berjalan.

Belum sempat Elma menjawab, suara langkah tergesa terdengar dari dalam. Diana, kakak iparnya, muncul sambil melipat tangan di dada. “Ada apa lagi? Oh, ternyata Elma. Astaga, kau sangat menyusahkan. Dion tidak pulang sudah satu minggu dan kau baru mencarinya?" ujar Diana dengan nada mencibir. "Kemungkinan besar Dion sudah bosan hidup dengan perempuan miskin sepertimu."

Diana tertawa sinis, membuat hati Elma semakin hancur. “Kak, aku hanya ingin tahu Dion di mana. Aku khawatir...”

“Sudah, cukup!” potong Ratna. “Jangan banyak alasan. Kalau kau istri yang benar, kau pasti tahu suamimu pergi kemana. Aku yakin kalau Dion pergi mencari ketenangan dan kesenangan karena dia sudah muak hidup denganmu."

Air mata akhirnya jatuh juga di pipi Elma. Ia mencoba menghapusnya dengan cepat, takut terlihat lemah. Tetapi tubuhnya gemetar. Ia tidak tahu lagi harus menjawab apa.

Diana melangkah maju, mendekat. “Kau dengar kata Ibu, kan? Jadi jangan membuat malu keluarga kami lagi. Pergi sekarang juga!”

Elma terbelalak ketika Diana tiba-tiba mendorong bahunya keras. Tubuhnya yang sedang lemah karena kehamilan goyah, lalu jatuh terduduk di lantai teras. Sakit menjalar dari punggungnya, tapi yang lebih sakit adalah rasa tidak dihargai. Ia meraba perutnya spontan, memastikan bayinya masih baik-baik saja.

"Kak, aku sedang hamil,” ucap Elma dengan nada pelan, hampir memohon agar Diana bersikap lebih lembut.

Namun bukannya merasa bersalah, Diana justru menatap dengan dingin. “Justru itu! Kalau anak ini lahir sudah pasti akan menyusahkan Dion. Lebih baik kau gugurkan anak ini sekarang juga."

Ratna mengangguk setuju. “Betul. Jangan bawa-bawa anak itu hanya untuk menarik hati kami. Anak itu juga tidak akan merubah fakta kalau kau bukan istri yang pantas.”

Kata-kata itu bagai palu godam menghantam hati Elma. Perlahan ia berusaha bangkit, menahan sakit di tubuhnya. Ia berdiri terhuyung, tapi tatapannya tetap tertuju pada pintu rumah itu.

"Aku datang hanya untuk bertanya. Tapi kenapa sikap kalian seperti ini?"

suaranya bergetar, tapi tetap lembut.

Ratna menatapnya tajam, lalu menutup pintu dengan keras tanpa sepatah kata lagi. Diana mendengus sebelum ikut menutup tirai jendela. Tinggallah Elma berdiri sendirian di depan rumah dengan air mata yang terus jatuh tanpa henti.

Beberapa tetangga sempat melirik dari jauh, tapi tidak ada yang berani mendekat. Elma merasakan betapa terasing dirinya. Ia menahan perutnya, berbisik pada janin di rahimnya, “Nak, maafkan Mama. Mama berusaha mencari Papa, tapi Mama malah diusir.”

Dengan langkah gontai, Elma meninggalkan rumah itu. Jalanan yang biasa ia lewati kini terasa begitu panjang. Setiap langkahnya berat, tubuhnya lelah, dan hatinya penuh luka. Ia tak tahu harus ke mana lagi mencari Dion. Tapi satu hal yang pasti, ia sadar sekarang benar-benar sendirian.

Setiba di rumah kontrakannya yang sederhana, Elma menutup pintu dengan pelan. Ia jatuh terduduk di kursi kayu reyot, menutupi wajah dengan kedua tangannya. Tangisnya pecah, sesenggukan keras hingga bahunya bergetar.

“Dion, di mana kau sekarang?” gumamnya dengan isak tangis. “Kenapa kau meninggalkan aku sendirian? Apa salahku? Apa anak kita tidak cukup untuk membuatmu bertahan?”

Kesepian menjawabnya, hanya suara angin yang menyusup lewat celah jendela. Pagi itu, Elma merasa dunia benar-benar menutup pintu untuknya. Ia memeluk perutnya lagi, berjanji pada diri sendiri, meski tanpa suaminya, meski tanpa semangat mertua atau iparnya, ia akan tetap berjuang demi anak yang dikandungnya.

Namun jauh di lubuk hati, harapan kecil tetap ia simpan, semoga Dion kembali, menjelaskan semuanya, dan memeluknya lagi.

***

Keesokan harinya, Elma memutuskan untuk pergi ke rumah teman-teman Dion, berharap agar mereka mengetahui kemana Dion pergi. Tapi, semua jawaban yang didapat Elma sungguh membuat dadanya sesak, tidak ada satupun teman Dion memberikan jawaban yang mengenakan selain mengusir Elma.

"Jangan mencari Dion lagi. Dia sudah bahagia. Entah apa yang sudah kau lakukan sampai Dion menikahi perempuan miskin dan tidak berguna sepertimu."

Elma hanya diam saja walaupun hatinya terasa sakit, setiap orang menghakimi dirinya setelah suaminya pergi.

"Dion, kemana kau pergi? Kemana lagi aku harus mencari? Kenapa semua menghakimiku? Kenapa mereka semua menyalahkanku?"

Elma hanya bisa menangis, semua orang menjauhi dirinya, jawaban menohok dari keluarga Dion dan teman-teman Dion cukup mencurigakan bagi Elma, seolah ada yang ditutupi tentang kepergian Dion tapi Elma tidak bisa mendesak jawaban itu.

"Elma..." panggil Bu Leni, tetangga kontrakan Elma.

"Iya, Bu. Ada apa?" tanya Elma sembari mengusap air matanya.

"Sudahlah, mulai sekarang jangan memikirkan suamimu yang tidak bertanggung jawab itu. Ibu mertuamu dan kakak iparmu sebenarnya tahu kemana perginya Dion. Tapi, mereka semua menyembunyikannya darimu."

"Aku juga berpikir seperti itu, Bu. Tapi kenapa? Kalau seandainya Dion sudah tidak menyukaiku, seharusnya dia bicara baik-baik padaku."

"Kalau pun bicara baik-baik padamu, apa kau akan menerima kejujurannya apalagi sekarang kau sedang hamil. Elma, kehidupan rumah tangga tidak sesederhana yang kau pikirkan. Kau menikah hanya bermodalkan cinta sedang kehidupan rumah tangga harus memiliki modal kesabaran, keikhlasan dan yang paling utama dari cinta adalah materi."

Elma terdiam, ia tahu betul sejak ia menjalin hubungan dengan Dion, keluarga dan teman-teman Dion tidak pernah menyukai dan menyetujui pernikahannya bersama Dion.

1
Sunaryati
Kutunggu Amar segera lakukan
Sunaryati
Lanjuut skin seru, semangat Elma
R Ni: sipp kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Sunaryati
Mudah- mudahan lancar
R Ni: iya kakak🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
reti
makin seru ceritanya
R Ni: makasih kakak👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Dwi Agustina
Semangat Anar dan Elma💪💪💪👍
R Ni: yeee semangat 👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
nikahin elma aja amar biar ada yang melindungi, toh elma sdh cerai.
R Ni: nanti kak👍🏻👍🏻
total 1 replies
reti
jahat banget dion sekeluarga. klo emang gak mau sm elma ya udah toh sdh cerai..
R Ni: mereka halal di goreng👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙
R Ni: 🍇🍇🍇🍇🍇
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: /Watermalon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 1 replies
Vay
💙💙💙💙💙
R Ni: /Moon//Moon//Moon//Moon//Moon/
total 2 replies
Vay
❤️❤️❤️❤️❤️
R Ni: 🍨🍨🍨🍨🍨
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🌻🌻🌻🌻🌻
total 1 replies
Vay
♥️♥️♥️♥️
R Ni: 🍧🍧🍧🍧🍧🍧
total 1 replies
Sunaryati
Balas mereka tapi jangan sampai hatimu dikuasai nafsu setan seperti mereka
R Ni: Memang akan dibalas👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜💜
R Ni: 🍓🍓🍓🍓🍓
total 1 replies
Vay
💜💜💜💜
R Ni: 🧋🧋🧋🧋🧋
total 1 replies
Sunaryati
Biarkan karma yang membalasnya Elma, kau bangkit dan tata hidupmu, tunjukkan pada mereka, kau mampu bahagia .
R Ni: halal balas dendam👍🏻👍🏻👍🏻
total 1 replies
Sunaryati
Bayi Fira jika lahir cacat atau mati, dan tak punya anak lagi, sedangkan Elma mendapatkan suami yang menyayangi dan memiliki anak yang baik
R Ni: jadi yatim piatu boleh lah🤦🏻‍♂🤦🏻‍♂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!