NovelToon NovelToon
Pendekar Naga Bintang

Pendekar Naga Bintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Fantasi / Budidaya dan Peningkatan / Anak Genius
Popularitas:44.5k
Nilai: 5
Nama Author: Boqin Changing

Di barat laut Kekaisaran Zhou berdiri Sekte Bukit Bintang, sekte besar aliran putih yang dikenal karena langit malamnya yang berhiaskan ribuan bintang. Di antara ribuan muridnya, ada seorang anak yatim bernama Gao Rui, murid mendiang Tetua Ciang Mu. Meski lemah dan sering dihina, hatinya jernih dan penuh kebaikan.

Namun kebaikan itu justru menjadi awal penderitaannya. Dikhianati oleh teman sendiri dan dijebak oleh kakak seperguruannya, Gao Rui hampir kehilangan nyawa setelah dilempar ke sungai. Di ambang kematian, ia diselamatkan oleh seorang pendekar misterius yang mengubah arah hidupnya.

Sejak hari itu, perjalanan Gao Rui menuju jalan sejati seorang pendekar pun dimulai. Jalan yang akan menuntunnya menembus batas antara langit dan bintang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Macan Bayang

Tidak terasa sudah satu bulan penuh Gao Rui menjalani pelatihan di dalam Pagoda Seribu Jiwa. Selama itu, hanya bangun, makan, latihan, melaksanakan pekerjaan rumah, lalu mengulanginya lagi. Tubuhnya yang dulu kurus kini telah dipenuhi otot yang padat, pukulannya mampu memecahkan balok batu, dan langkahnya jauh lebih stabil dibanding sebelumnya. Setiap latihan yang diberikan Boqin Changing selalu berada di luar dugaan dan sering kali membuat Gao Rui bertanya-tanya apakah gurunya memang ingin membentuknya… atau membunuhnya perlahan.

Hari itu, setelah sesi meditasi pagi, Boqin Changing berdiri di depan Gao Rui dengan tangan terlipat di belakang punggung.

"Hari ini agak berbeda." katanya santai.

Gao Rui langsung menegakkan tubuh. Setiap kali gurunya mengatakan kalimat itu, artinya ia harus bersiap menghadapi sesuatu yang gila.

"Latihan fisik lagi, Guru?"

Boqin Changing menggeleng. "Bukan. Latihan tempur."

Mata Gao Rui langsung berbinar.

"Akhirnya!" serunya penuh semangat. "Kita akan masuk ke hutan, kan? Melawan binatang buas? Aku sudah siap!"

Boqin Changing berhenti berjalan, menatap muridnya itu sejenak… lalu tertawa ringan.

"Masuk ke hutan?" ia menunjuk Gao Rui dari atas sampai bawah. "Dengan kemampuanmu yang sekarang, kau akan mati dalam hitungan detik sebelum sempat melihat apa yang membunuhmu."

Gao Rui langsung terdiam. Senyumnya kaku.

"Eh… segitunya, Guru?"

Boqin Changing tidak menjawab. Ia mengangkat tangan kanannya perlahan. Saat itu… sesuatu yang aneh mulai terjadi.

Aura di sekitar seketika berubah mencekam. Suhu udara turun drastis, hawa gelap merambati udara seperti kabut hitam yang hidup. Dari telapak tangan Boqin Changing, keluar gumpalan kegelapan pekat, seperti jurang gelap yang ditarik keluar ke dunia nyata.

Gao Rui terbelalak.

"Apa… apa itu?"

Kegelapan itu bergulung, berputar, lalu memanjang seperti daging dan tulang yang sedang tumbuh. Dalam sekejap, ia membentuk tubuh seekor macan hitam berukuran besar. Sorot matanya merah menyala, napasnya menggeram rendah seperti monster yang lapar akan daging segar. Kegelapan itu mengaum.

"Macan Bayang!" seru Boqin Changing, melepaskannya ke halaman.

Gao Rui terpaku, tapi bukannya takut, ia justru tampak… sangat antusias.

"Elemen… kegelapan…" suaranya bergetar. "Guru… Guru menguasai elemen kegelapan! Sial, itu elemen yang sangat langka."

Boqin Changing tersenyum tipis.

"Hari ini, lawanmu adalah dia. Bertahanlah setidaknya sepuluh gerakan."

Macan bayang itu menundukkan tubuhnya, siap menerkam. Gao Rui menelan ludah… lalu mengepalkan tinjunya dengan sorot mata berapi.

"Baik! Ayo kemari!"

Pertarungan pun dimulai. Macan Bayang itu menerkam lebih cepat daripada yang bisa ditangkap mata. Gao Rui refleks menghindar dengan berguling ke samping, tapi cakaran pertama tetap menggoreskan tiga garis luka di lengannya.

Sret!

“Akh!” Gao Rui meringis, tapi ia menggertakkan gigi dan tetap maju. Ia menghantamkan tinjunya ke kepala macan itu.

Bugh!

Tinju itu tepat sasaran namun Macan Bayang hanya tersentak sedikit, lalu kembali menatapnya dengan ganas seolah tinjuan itu tidak berarti apa-apa.

“Ha… haha… kuat juga…” Gao Rui tertawa kaku.

Belum sempat ia menarik napas, macan itu melompat lagi. Serangannya bertubi-tubi. Cakaran, hantaman tubuh, tebasan ekor bayangan, semuanya beruntun seperti badai ganas.

Gao Rui hanya bisa bertahan. Ia berusaha menangkis, menghindar, melompat mundur, tapi tetap saja ia benar-benar terpojok.

Dug! Bugh! Srek!

Lima gerakan… enam… tujuh… Tubuhnya mulai penuh luka. Nafasnya memburu. Kakinya gemetar menahan sakit dan tekanan. Tapi ia tetap bertahan sambil berteriak keras.

“Aku… masih belum… selesai!!!”

Gerakan kedelapan lewat.

Macan Bayang melompat ke udara dan menghantamnya dari atas. Gao Rui mencoba menahan dengan kedua lengannya namun gagal.

BRakkk!!

Ia terpental keras, membentur batu besar sampai batu itu retak. Tubuhnya jatuh ke tanah, darah mengalir dari pelipisnya. Dunia terasa berputar. Ia sudah tidak bisa berdiri lagi.

Macan Bayang melangkah pelan mendekatinya, menggeram rendah. Dalam jarak sedekat itu, hawa kegelapannya begitu menekan, seperti makhluk itu akan menelan tubuh dan jiwanya.

Gao Rui terbaring dengan napas tersengal. Ia ingin bangkit tapi tubuhnya tak lagi mendengarkan. Semua ototnya rasanya mau pecah.

“Delapan gerakan.” kata Boqin Changing tenang dari belakang. “Kau kalah.”

Macan Bayang berhenti bergerak setelah Boqin Changing menurunkan tangannya. Makhluk itu menghilang kembali menjadi kabut hitam lalu lenyap sepenuhnya.

Gao Rui memaksa tertawa getir, darah menetes dari bibirnya.

“Baru… delapan… ya… Kurang dua…”

Boqin Changing berjalan mendekat dan berdiri di sampingnya.

“Kau terlalu lambat. Reaksimu buruk. Keputusanmu ceroboh dan seranganmu tidak bertenaga.” katanya datar.

Gao Rui berucap lemah.

“Jadi… aku tidak punya harapan?”

Boqin Changing menatapnya sebentar, lalu menjawab pelan.

“Ada.”

Gao Rui terdiam.

“Karena kau tidak lari.”

Boqin Changing berlutut dan meletakkan tangannya di dada Gao Rui, menyalurkan api birunya untuk menahan perdarahan muridnya.

...*****...

Malam itu setelah makan malam, mereka duduk di halaman, memandang hamparan langit malam yang dipenuhi bintang. Udara sejuk berembus pelan, membawa ketenangan yang kontras dengan pertarungan siang tadi.

Gao Rui memeluk lututnya sambil tersenyum tipis.

“Guru…” katanya tiba-tiba sambil memecah keheningan. “Ternyata kau menguasai elemen kegelapan. Aku tidak pernah menyangka.”

Boqin Changing hanya bergumam ringan. “Hmm.....”

“Guru Mu pernah bercerita,” lanjut Gao Rui. “Bahwa elemen kegelapan adalah salah satu elemen paling langka di dunia. Hanya sedikit orang yang mampu menguasainya. Ia juga bilang, seseorang yang mampu menguasai dua elemen saja sudah dianggap jenius. Tiga elemen… sudah sangat langka.”

Ia menoleh ke gurunya dengan rasa kagum yang tidak ia sembunyikan.

“Lalu guru… berapa elemen yang kau kuasai? Tiga?” tanyanya penuh antusias.

Boqin Changing terlihat berpikir sejenak, lalu mengangkat tangannya dan mulai menghitung dengan jari.

“Satu…” ia berkata santai.

Gao Rui mengangguk.

“Elemen kegelapan, ya.”

“Dua…” lanjutnya dengan datar.

“Mungkin elemen api.” tebak Gao Rui.

“Tiga…”

“Oke, tiga. Itu sudah....”

“Empat.”

Gao Rui langsung membeku. “Hah?”

Tapi jari-jari Boqin Changing terus bertambah.

“Lima.”

“Enam.”

“Tujuh.”

“Kau bercanda…”

“Delapan.”

“Mustahil.”

“Sembilan.”

Gao Rui menatap gurunya dengan mulut terbuka.

“Sep… sepuluh?!”

Boqin Changing berhenti, lalu menatap langit sebentar sebelum menurunkan tangannya.

“Entahlah…” katanya ringan, seolah hal itu tidak penting. “Kurasa aku menguasai semua elemen.”

Keheningan mendadak menyelimuti mereka.

Gemuruh angin gunung masih terdengar, dedaunan masih bergoyang, tapi Gao Rui merasa dunia baru saja bergetar. Ia menatap gurunya seperti menatap makhluk dari dimensi lain.

Akhirnya, bibirnya bergetar.

“G–Guru… kau… maksudmu… semua elemen? Benarkah itu?”

Boqin Changing bersandar santai dengan satu tangan menopang dagu.

“Kurang lebih begitu.”

“Kurang lebih?!” Gao Rui hampir pingsan. “Apa maksudmu kurang lebih?! Itu...itu...itu tidak masuk akal! Bahkan para legenda dunia bela diri hanya tercatat mampu menguasai empat atau lima elemen seumur hidup! Kau… kau… apa kau ini masih manusia?!”

Boqin Changing mengangkat alis.

“Tentu saja aku manusia.”

Lalu ia menatap Gao Rui sebentar dan menambahkan kalimat yang membuat muridnya itu merinding.

“Setidaknya… untuk saat ini.”

Gao Rui membeku, lalu perlahan menatap bintang di atas sana.

Dalam hati ia berbisik lirih…

“Setiap saat Guru selalu mengejutkanku.”

Tapi entah kenapa… Ia justru merasa bangga dan tentunya sedikit… takut.

Boqin Changing berdiri perlahan, menepuk bahu Gao Rui satu kali sebelum berkata tenang.

“Sudah malam. Kembali ke rumah dan istirahatlah. Besok kau mulai berlatih lagi. Latihan tempur hari ini hanya pembuka.”

Gao Rui mengangkat kepala, menatap gurunya dengan bingung.

“Besok… latihan tempur lagi?”

“Ya.” jawab Boqin Changing tanpa ragu. “Kalau kau hampir mati hari ini dengan delapan gerakan, target besok sembilan gerakan. Lusa sepuluh. Minggu depan kau harus mampu menumbangkan Macan Bayang.”

“Itu…” Gao Rui menelan ludah. “Macan itu bahkan bukan makhluk hidup. Itu monster kegelapan!”

“Lalu?” Boqin Changing menoleh sekilas sambil berjalan dari halaman menuju jalan tanah yang mengarah ke rumah mereka. “Musuhmu nanti tidak akan bertanya apakah kau siap. Mereka akan langsung membunuhmu. Maka bersiaplah sebelum waktunya tiba.”

1
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Tooooooops 🍌🍒🍅🍊🍏🍈🍇
Anonymous
makin seruuuu 😍
John Travolta
jangan kendor updatenya thor
hamdan
thanks updatenya thor
Duroh
josssss 💪
Joko
go go go
Wanfaa Budi
😍😍😍😍
Mulan
josssss
y@y@
🌟💥👍🏼💥🌟
Zainal Arifin
mantaaaaaaaappppp
y@y@
👍🏾⭐👍🏻⭐👍🏾
y@y@
👍🏿👍🏼💥👍🏼👍🏿
Rinaldi Sigar
lanjut
opik
terimakasih author
Xiao Han ୧⍤⃝🍌
berjaga
Xiao Han ୧⍤⃝🍌
Dialog tag kan ini? Diakhiri pake koma ya thor (bukan problem besar sih, pembaca lain juga banyaknya pada gak sadar 🤭)
A 170 RI
mereka binafang suci tapi mereka lemah..yg kuat adalah gurumu
Joko
super thor 🤣
Wanfaa Budi
lagiiiiii👍
Anonymous
lanjut thor ssruu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!