NovelToon NovelToon
Pelangi Di Hati Ku

Pelangi Di Hati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Keluarga
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: qsk sri

Menikah dengan pria yang dicintai merupakan impian setiap wanita. Begitu pun dengan ku,bisa menikahi pria yang tak hanya kucinta,tetapi juga rupawan dan tentu baik hatinya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi ku. Ditambah mertua dan ipar dan keluarga suami begitu menyayangi ku.Tapi kebahagiaan itu tak bertahan lama. Hal itu berawal di saat aku memutuskan untuk mengadopsi seorang bayi yang gak sengaja aku temukan di pabrik tempat aku bekerja. Suami,mertua,ipar dan semua keluarga nya menentang,yang katanya asal usul bayi itu tidak jelas.
"Kamu itu gimana sih,kok bisa-bisanya adopsi bayi itu tanpa persetujuan kami ? Gimana kalau bayi itu hasil dari hubungan gelap ? Asal usul nya gak jelas,bisa saja kan bayi itu hasil hubungan gelap,karena tak diinginkan makanya dibuang ,lah kamu malah pungut tuh bayi haram !" Ujar ibu mertuaku dengan kesal.

Sebagian cerita ini aku ambil dari kisah nyata dari beberapa narasumber di sekitar ku juga sebagian ada kisah ku juga.Jangan lupa like dan komen ya !

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon qsk sri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1

"Huaaaa......!"

Aku terkejut mendengar tangisan putra ku,gegas aku pergi ke dalam rumah meninggalkan sisa baju yang belum selesai ku jemur.

"Masya Allah... kamu udah bangun,sayang, cup...cup...cup,mama di sini sayang,udah ya....jangan nangis lagi,jagoan mama kan hebat " Ucap ku membujuk sambil mengusap kepala putra ku yang sudah basah rambutnya karena keringat.

"Ma...ma..." Putra ku merentangkan kedua tangannya meminta ku gendong,aku pun segera melakukan yang diinginkan putra ku.

"Iya sayang,mama gendong ya" Ucap ku. Hatiku lega karena putra ku tak lagi menangis,mungkin tadi dia terkejut karena ketika terbangun dari tidurnya aku tak ada di samping nya.

"Ma....ma....,uhhh....!" Putra ku menunjuk ke arah pintu yang terbuka

"Mau keluar ? Ok kita keluar ya,tapi nanti kamu duduk ya,jangan kemana-mana tunggu mama menyelesaikan pekerjaan mama,ok !" Ucap ku dengan lembut ,putra ku mengangguk sambil tersenyum.

"Masya Allah,pintar kamu nak " Bisik ku sambil mencium pipinya,putra ku terkekeh mungkin karena merasa geli,hal itu menjadikan ku semakin gemas. Segera ku bawa keluar,aku dudukan Arvan di kursi khusus balita. Arvan putra ku sudah berusia 2 tahun,tetapi entah kenapa putra ku masih belum bisa berbicara,ia hanya bisa menyebut kata mama saja, selebihnya hanya gerakan tangan yang menunjuk-nunjuk ketika menginginkan sesuatu. Tetapi,meski begitu Arvan sudah mengerti apapun yang aku katakan. Dia juga penurut ,dan tidak pernah rewel. Jika ingin pipis atau pup ,dia sudah mengerti harus melakukan apa,dengan melepaskan celananya putra ku akan langsung berlari ke arah kamar mandi,jika celananya basah dan kotor,putra ku akan langsung menaruh nya di keranjang cucian khusus pakaiannya,tetapi jika tidak ia akan meminta ku untuk memakaikan nya lagi,tak hanya itu putra ku akan mencari dan mengambil sendiri pakaian nya.

"Sebentar ya, sayang ! Mama selesai kan pekerjaan mama dulu " Ucap ku sambil memberikan mainan mobil-mobilan kecil,Arvan hanya tersenyum menanggapi ucapan ku.

Aku menghela nafas,lalu beranjak mengerjakan pekerjaan ku yang belum tuntas. Akan tetapi belum juga selesai sebuah suara membuat ku mau tidak mau harus menoleh.

"Iya Bu?" Tanya ku menatap ibu mertua yang ekspresi nya sudah tak enak di pandang.

"Lama banget sih ? Ngapain aja dari tadi ? Masa jemur pakaian saja belum kelar-kelar ?" Tanya nya sambil bersedekap dada.

"Iya Bu,tadi aku harus nenangin Arvan dulu yang nangis " Jawab ku,dalam hati aku pun menambahkan" Emang ini cucian nya siapa,hampir semua pakaian nya aku yang nyuci " Batin ku

Padahal aku sudah memberikan mesin cuci ku pada ibu mertua ,lebih tepat nya mengikhlaskan dengan terpaksa. Mesin cuci itu aku beli dari hasil kerja aku tidak kecampur uang suami. Belum juga aku memakainya,ibu mertua sudah lebih dulu memakainya. Setiap aku hendak mencuci pakaian,ibu mertua selalu mendahului. Hingga akhirnya aku kesal sendiri akhirnya aku ikhlaskan lah mesin cuci ku digotong ke rumah ibu mertua. Posisi rumah kami memang berdekatan, hanya satu langkah dari teras rumah ku ke teras rumah mertua.

"Makanya jangan sok mau adopsi anak segala,jadi repot sendiri kan ! Udah bener kamu kerja aja,dapet duit banyak. Sekarang malah berhenti kerja karena mau fokus ngurusin anak pungut haram " Ibu mertua mendelik ke arah putra ku

"Astaghfirullah Bu,...Arvan bukan anak haram " Bela ku,tak terima rasanya ketika putra yang aku rawat setulus hati dihina seperti itu.

"Halah...kalau bukan anak haram mana mungkin orangtua nya buang dia di tempat sampah,mana gagu lagi" cibir ibu mertua

"Astaghfirullah...." Air mataku sontak saja menetes, hatiku sakit mendengar kata-kata kasar ibu mertua. Bukan kali pertama ibu mertua ku seperti itu,hampir setiap hari selama dua tahun semenjak aku mengadopsi Arvan, kata-kata ibu mertua selalu menusuk di hati. Tak hanya ibu mertua, tetapi ipar-ipar dan keluarga suami lain nya juga sama. Jika saja mas Danu,suami ku sikap nya sama dengan keluarga nya mungkin sudah dari lama aku pergi. Meski sikap mas Danu selalu dingin terhadap Arvan tetapi mas Danu tak pernah mengatakan yang menyakiti hati ku, bahkan mas Danu juga sikap nya selalu manis dan lembut padaku . Mungkin lebih tepat nya mas Danu berada di tengah-tengah,tak membela aku dan tak juga memihak keluarganya.

"Oh iya,sebentar lagi ada bang keliling nagih,ibu lagi gak ada uang. Kamu bayarin dulu ,gak banyak kok cuman tiga puluh ribu " Ucap ibu mertua seenak jidatnya tanpa bertanya dulu apa aku ada uang atau enggak.

"Iya Bu " Hanya kata itu yang keluar dari mulut ku. Sebenarnya aku sudah lelah dan ingin menyerah dengan sikap ibu mertua ku,tetapi aku kembali teringat wajah mas Danu.

"Kalau gitu ibu mau tidur dulu. Jangan ganggu, kalau ada yang nanyain bilang aja lagi keluar " Setelah mengucapkan itu,ibu mertua lekas masuk ke dalam rumah nya.

"Huuuufffttthhhh...." Aku menghela nafas sambil menatap Arvan yang nampak anteng dengan mainan nya.

"Sabar....demi mas Danu" Untuk saat ini mas Danu lah yang jadi penguat ku ,meski ia tak pernah membela ku.

Bersambung.....

1
Sekti Ibue'BilFa
gak sabar liat kekacauan pernikahan si cecunguk
Sekti Ibue'BilFa
lanjut, kalo perlu kacaukan acara pernikahan nya danu
Asri: Hahahah....bakal ada kejutan buat danu nanti 😁
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
siapakah itu?
Sekti Ibue'BilFa
semoga segera ketahuan itu ulat bulu
Asri: Amiin....makasih doa nya kak 🤭
total 1 replies
Sekti Ibue'BilFa
sabar ya mila
Asri
yang ini gak ada horor nya kak,🙏🏼 tapi mungkin nanti ada lah dikit ,itupun gak diawal cerita 🙏🏼
Sekti Ibue'BilFa
netas baru thorrrr,ada cerita horornya?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!