NovelToon NovelToon
REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

REINKARNASI PANGERAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Retto fuaia

kenyataan yang menyakitkan, bahwa ia bukanlah putra kandung jendral?. Diberikan kesempatan untuk mengungkapkan kebenaran yang terjadi, dan tentunya akan melakukannya dengan hati-hati. Apakah Lingyun Kai berhasil menyelamatkan keluarga istana?. Temukan jawabannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Retto fuaia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APA YANG TELAH TERJADI?

...***...

Tawa yang begitu mengerikan, ia merasa menang setelah berhasil menghabisi banyak nyawa, terutama keluarga besar kaisar. Saat ini tinggal putra bungsu kaisar yang belum ia akhiri.

"Kau memang penjahat sejati jendral xiao chen tao!."

Hatinya bergejolak, ia berusaha berontak ketika dua orang mencengkeram kuat lengannya. Jika saja ia tidak dalam keadaan terluka parah?. Maka ia akan melawan, menghajar pengkhianat negara.

"Kau akan mendapatkan karma! Atas apa yang telah kau perbuat pada kami!."

Plak!.

Tamparan keras mendarat di pipi Xiao Lingyun Kai, hingga pemuda itu meringis kesakitan.

"Kegh!." Kini ia merasakan sakit yang luar biasa, lehernya dicekik kuat oleh Jendral Xiao Chen Tao.

"Kau tidak berhak untuk berkomentar seperti itu padaku!."

Cekh!.

"Uhuk!." Xiao Lingyun Kai muntah darah, dada kirinya ditusuk begitu dalam dengan sebilah pedang oleh jendral Xiao Chen Tao.

"Segera pergi, temui keluargamu di neraka." Sorot matanya begitu tajam. "Kau memang pantas mati!."

Srakh!.

Xiao Lingyun Kai ambruk, ketika pedang itu dicabut paksa dari tubuhnya.

"Xiao yuan." Dalam hati Xiao Lingyun Kai mengutuk. "Akan aku ingat kejadian ini, dan kau!." Dalam hatinya merasakan dendam yang luar biasa. "Akan mendapatkan balasan yang menyakitkan dariku."

...***...

Deg!.

Ia mendapatkan kembali kesadarannya, hingga terbangun dengan paksa.

"Kegh!."

Xiao Lingyun Kai meringis kesakitan, kepalanya terasa berdenyut keras.

"Kegh!."

Namun bukan hanya itu saja, kedua kakinya terasa keram, dan tidak bisa digerakkan sama sekali?.

"Apa yang telah terjadi padaku?." Ia mengusap dada kirinya, masih merasakan tusukan pedang di sana.

Xiao Lingyun Kai merasa bingung, pikirannya terasa kusut.

Sementara itu jendral Xiao Chen Tao, istrinya nyonya Fengying, dua anak laki-lakinya, dan beberapa pelayan rumah bergegas menuju kamar Xiao Lingyun Kai. Di sisi lain, seorang pelayan telah membuka pintu kamar Xiao Lingyun Kai dengan paksa.

"Tuan muda! Tuan muda lingyun kai!."

An Hong terlihat panik, ia segera mendekati tempat tidur Xiao Lingyun Kai.

"Tuan muda sudah bangun? Tuan muda!."

"Kecilkan suaramu." Ucapnya dengan suara serak. "Kepalaku terasa sakit."

"Maafkan saya tuan muda lingyun kai." Ia segera berlutut. "Tapi ini sangat gawat sekali."

Xiao Lingyun Kai mencoba mengingat apa yang telah terjadi padanya, namun pikirannya hanya teringat pada peristiwa menyakitkan itu.

"Apanya yang gawat?."

"Hah?." An Hong heran. "Apakah tuan muda lupa? Tertangkap basah sedang berbuat mesum di rumah bordil!." Jelasnya. "Tuan jendral xiao menyeret anda, dan hampir saja membunuh anda!."

Deg!.

Xiao Lingyun Kai merasakan benturan gaib, ia mengingat kembali apa yang telah terjadi padanya.

"Sepertinya aku kembali hidup." Dalam hatinya merasa aneh. "Aku kembali satu tahun, sebelum pemberontakan itu terjadi?." Ia menatap An Hong, pelayan setia itu menatapnya dengan perasaan cemas. "Uhuk!."

"Tuan muda!." An Hong panik ketika melihat tuan mudanya muntah darah, ia segera mengambil sapu tangan kecil.

"Xiao chen tao." Dalam hatinya merasakan sakit yang luar biasa. "Aku tidak akan membiarkan kau! Melakukan perbuatan sadis pada keluarga ku!." Hatinya dipenuhi oleh gejolak amarah tak terkendalikan.

...***...

Istana.

Kaisar Guo Haoyu jin sedang bersama permaisuri, dan ketiga putra mahkota. Duduk bersama di halaman istana kediaman permaisuri.

"Hari ini sangat cerah sekali kaisar."

"Permaisuri benar."

"Ada apa kakak pertama?." Pangeran Shoi-ming heran. "Apa yang sedang kakak pertama pikirkan?."

"Kejadian beberapa hari yang lalu."

"Maksud kakak pertama? Masalah tuan muda ketiga jendral xiao?."

"Benar sekali."

Mereka tampak menghela nafas, merasakan hal yang tidak biasa.

"Aneh sekali, anak seorang jenderal." Ucap pangeran Chaoxiang, putra kedua kaisar heran. "Tapi kelakuannya seperti anak seorang gundik." Ia menghela nafas. "Sangat memalukan sekali."

"Apakah nafsunya itu seperti kuda liar?." Pangeran Jun Hie putra pertama kaisar bergidik ngeri. "Sehingga ia masih nekat berbuat tidak senonoh di rumah bordil?." Lanjutnya. "Padahal kabar yang tersebar, dia sudah hampir lumpuh." Ia melihat ke arah Kaisar. "Tapi masih nekat ke sana?."

"Kalian jangan sampai seperti itu." Ucap permaisuri. "Kalian adalah laki-laki terhormat."

"Kami tidak akan seperti itu ibu."

Pangeran Jun Hie, pangeran Chaoxiang, dan Pangeran Shoi-ming memberi hormat.

"Baiklah." Ucap Kaisar. "Mari kita sarapan dulu."

"Baik ayah."

...***...

Kembali ke kediaman Jendral Xiao Chen Tao.

Seorang pelayan wanita berlari dengan cepat menuju tempat Selir jendral.

"Gawat nyonya selir!."

"Katakan."

"Tuan jendral menuju kamar tuan muda lingyun kai." Jelasnya dengan panik. "Saya takut, beliau akan membunuh tuan muda."

"Apa?!." Selir Kangjian terkejut. "Aku akan segera ke sana!."

Tanpa banyak berpikir, Selir Kangjian segera menuju kamar Lingyun Kai.

Sementara itu di depan kamar Lingyun Kai.

Brakh!.

"Oh?! Tuan jendral!." An Hong langsung bersujud. "Mohon ampun tuan jendral! Tuan muda lingyun kai hanya dijebak!." Ia berusaha menjelaskan. "Saya bersedia menjadi saksinya!."

"Diam kau budak sialan!." Nyonya Fengying memaki kasar. "Tidak ada gunanya kau memberikan penjelasan pada kami!."

"Lingyun kai!." Jianhong menatap tajam ke arah Lingyun Kai. "Berani sekali kau mempermalukan keluarga besar jendral xiao!." Tunjuknya kasar. "Apakah kau sudah bosan hidup? Hah?!."

"Ayah! Bunuh saja dia!." Junfeng menatap benci. "Dia benar-benar tidak berguna bagi keluarga kita! Hanya memberikan aib saja!."

"Membunuhnya saat ini terlalu mudah suamiku." Nyonya Fengying menatap benci. "Kenapa saya bisa melahirkan anak tidak berguna seperti dia?!." Ungkapnya penuh dengan amarah.

"Heh!." Dalam hati Lingyun Kai dipenuhi amarah yang membara. "Kalian memang pemeran opera yang sangat luar biasa." Dalam hatinya mengutuk. "Akan aku perlihatkan bagaimana? Kalian mendapatkan karma dariku!."

Deg!.

Mereka semua terkejut, melihat Lingyun Kai yang mencoba berdiri?.

Brukh!.

"Uhuk!."

"Tuan muda lingyun kai!." An Hong panik, ia mencoba menyandarkan tubuh Lingyun Kai di tepian tempat tidur.

"Bfuh!." Lingyun Kai muntah darah, dadanya terasa sesak.

"Tuan muda! Kenapa tuan muda bangun?." An Hong menyeka darah di sudut bibir Lingyun Kai. "Tuan muda masih sakit." Ia menangis sesenggukan, apalagi melihat wajah tuan mudanya semakin pucat.

"Ayah, ibu, kakak." Suara Lingyun Kai terdengar serak, dan kecil. "Keadaan saya yang lumpuh seperti ini." Ucapnya dengan perasaan pilu. "Apakah masih bisa menuju tempat itu?."

"Kelakuan keparat mu itu!." Balas Nyonya Fengying. "Tentu saja kau masih memiliki niat busuk! Untuk mencari kenikmatan di sana!."

"Oh?." Hatinya terasa hancur. "Ibu." Air matanya mengalir semakin deras. "Saya selalu patuh pada ibu." Ia menangis terisak. "Ibu selalu mengajarkan hal baik pada saya-."

"Tapi kenyataannya kau malah melakukan perbuatan tidak senonoh!." Jianhong langsung memotong pembicaraan. "Kau telah melemparkan kotoran pada keluarga jendral xiao!."

"Kau akan menerima hukuman dari kami!."

Apakah yang akan terjadi selanjutnya?. Apakah Lingyun Kai akan selamat dari hukuman?. Next halaman.

...*** ...

1
Sarah Q. M
Tapi Mingmei kok tau aja sih? Punya mata batin kah? Yang bisa langsung melihat jiwa seseorang gitu? 😅
Rettofuaia: selir Mingmei tahu dari jindannya Lingyun Kai yang beda
total 1 replies
Sarah Q. M
Waduh, semoga gak ada tukang fitnah lagi. Nanti karena sering datengin tempat Mingmei, Lingyun Kai disangka selingkuhannya 😩. Sebelumnya 'kan gitu. Tapi kalau dulu bisa ngaku adeknya karena emang bener, kalau sekarang Identitasnya lain kan bisa berabe~😌
Rettofuaia: enggak dong
total 11 replies
Sarah Q. M
Tapi jujur ini reaksi Mingmei agak kurang realistis sih pas tau itu Lingyun Kai 😕. Harusnya dia bisa dibikin lebih banyak tanya, nangis lebih banyak dan lain sebagainya. Tapi yaudahlah, ini kan hanya fiksi 🗿Termasuk An-hong ku juga sayangnya hanya fiksi 😩 (mungkin author sendiri bosan mendengarku yang menyebut An-hong terus. Sorry yah, hehe :D)
Sarah Q. M: Yup, dan setelah aku masuk grup... konyolnya aku malah bingung mau mulai darimana dan menyapa seperti apa saking nervousnya ? 😅
total 12 replies
Sarah Q. M
Hahahaha, kebayang gesturnya kayaknya lucu banget 🤣
Rettofuaia: aura bumil emang beda 🤣
total 1 replies
Sarah Q. M
ini responnya agak kurang tepat yah. Harusnya lebih ke "Hah... " gitu baru helaan. Kalau "Hm." itu deheman / berdehem. Gitu kak.
Rettofuaia: ok, thanks sarannya 👍
total 3 replies
Sarah Q. M
Akhirnya dijelasin juga tentang transmigrasi Bai Chenguang. Rupanya selir Mingmei yang asli pun menyesal yah? Tapi kenapa dia bunuh Bai Chenguang? Apa karena cinta sesaat? 😯
Rettofuaia: pelan² pak supir,,, 😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
"Hampir limbung" bukan "Hampir limbong"
Rettofuaia: Limbong nama orang 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
Kopiku memuncur untukmu thor! Semangat! ☕☺
Rettofuaia: terima kasih dukungannya
total 1 replies
Sarah Q. M
Btw aku penasaran, ini baka jadi novel panjang, sedang, atau pendek nih? 👀
Rettofuaia: rencana 90Eps aja sih kalo masih kuat mikirnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Wait, wait, wait! "Darah Naga Merah berstatus Naga emas? "
Gimana ceritanya dah 'Naga merah' jadi 'Naga emas' jadi yang benar warnanya emas atau merah? 👀
Rettofuaia: terima kasih atas dukungannya ya
total 3 replies
Sarah Q. M
Aura Naga Marah? 😅. Naga auranya jangan marah-marah dong! 🤣
Rettofuaia: tanda penguasa yang sangat tinggi, makanya dibuat merah seperti darah yang membara
total 1 replies
Sarah Q. M
habis dialog Xin-Taio jangan ditambah kutip lagi dong. 'Kan ini narasi.
Sarah Q. M
Oalah, Jun-hie udah tau toh! Habisnya sama sekali gak ada narasi yang menjelaskannya dengan jelas, gak ada kalimat penjelasnya. Jadi sekarang Anda mengerti 'kan thor? Kenapa Saya menyuruh kakak untuk memperbaiki narasi, deskripsi, dan kepenulisan? ☺
Rettofuaia: harap bersabar 😶
total 3 replies
Sarah Q. M
Qiang-Long itu anak Jendral yang asli yah?
Rettofuaia: Yoi, anak kandungnya
total 1 replies
Sarah Q. M
Selir hati?
Rettofuaia: salah deh
total 1 replies
Sarah Q. M
Lixin Beiye tuh cinta gak sih sama Jun-hie?
Rettofuaia: enggak sama sekali 😶
total 1 replies
Sarah Q. M
Jadi Jun-hie udah tau dia Bai Chenguang?
Rettofuaia: Udah, cerita detailnya nanti 😂😂😂
total 1 replies
Sarah Q. M
X?
Rettofuaia: lah? bisa gitu ya? 😂😂
total 7 replies
Sarah Q. M
Jujur aja cerita kakak tuh masih banyak beberapa kekurangan. Kayak misalnya, deskripsi wujud karakter, terus kayak di sini ada banyak banget karakter tapi gak terlalu di sorot pas muncul dan jarang muncul lagi yang memungkinkan pembaca udah lupa sama karakternya. Nah, terus salah satu yang agak gak sesuai kriteria novel yang bagus itu karena kakak tuh kurang banget di deskripsi narasi jadi di sini juga kalau bikin momen sedih atau perpindahan emosi agak kurang terasa dan kurang "smooth" gitu perpindahan suasananya. Harap diperhatikan lagi yah kak. ☺
Rettofuaia: terima kasih sarannya ya. akan diusahakan.
total 1 replies
Sarah Q. M
Double kata nih, jadi bertele-tele. "Kedatangan Xin-qian yang 'akan' berjanji 'akan' menemuinya"

Dan

"Menemuinya membawanya sarapan" juga tidak enak di dengar bukan?

harusnya "Menemuinya membawa sarapan" atau "Menemuinya membawa sarapannya"
Rettofuaia: terima kasih koreksinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!