Pembalasan seorang wanita yang telah mati di perk#sa oleh ketua genk mafia terkejam di negara ini. Tiba tiba dirinya terbangun dalam tubuh seorang gadis yang mati akibat kecelakaan.
" Tubuh siapa ini? Kenapa aku hidup lagi?"
" Savea, akhirnya kamu selamat? Kamu tidak jadi mati?" Pekik gadis di samping tubuh Savea.
" Oh namaku Savea."
Savea Andara akan mendekati Xaver dan membuat Xaver jatuh cinta padanya demi membalaskan dendamnya kepada ayah Xaver. Setelah berhasil membuat Xaver tergila gila padanya, Savea mengatakan yang sebenarnya dan memutuskan hubungan tepat di depan ayah Xaver.
" Yang aku inginkan kehancuranmu, kau putra kebanggaan ayahmu, hancurnya dirimu sama saja kehancuran dirinya."
Setelah di tinggalkan Savea, Xaver menjadi gila. Apalagi saat ia mendengar kabar pernikahan Savea dengan pria lain, ia datang dan dengan penuh emosi dengan pistol di tangannya.
" Jika aku tidak bisa memilikimu maka kau tidak bisa menjadi milik orang lain.
Dor... Dor... Dor..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon swetti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MALAM KELAM MELUKIS DENDAM
Malam mencekam menusuk hati Rosli, wanita dua puluh lima tahun yang kini terikat di sebuah kursi tua itu harus menyaksikan kekejaman ketua genk mafia terkejam di dunia ini sedang menyiksa ayah dan ibu Rosli.
Bugh... Bugh...
" Arghhh ampun tuan!" Teriak Abdullah, ayah Rosli ketika sebuah balok menghantam kaki rentanya. Sakit, rasanya sungguh sakit sekali. Bahkan mungkin tulang tulang tuanya telah patah atau remuk.
" Tolong jangan siksa ayah saya tuan hiks!" Pinta Rosli penuh harap.
" Siksa dia dan istrinya sampai mati!"
Bugh... Bugh...
" Ampun tuan arghhhh!!!!"
" Arghhh ayah, rasanya sakit sekali. Aku ingin mati saja."
Teriakan ayah dan ibu Rosli begitu memekakkan telinga. Hati Rosli menjerit, ingin sekali ia mengambil pistol di saku celana ketua genk mafia itu lalu menembaknya sampai mati. Namun apalah dayanya yang tidak bisa melakukan apa apa.
Darah berceceran di mana mana dari dalam tubuh kedua orang tua Rosli akibat siksaan yang di lakukan oleh ketua genk mafia tersebut beserta anak buahnya. Abdullah, ayah Rosli yang berprofesi sebagai seorang guru di hajar habis habisan oleh Pratam, seorang ketua genk mafia yang sangat di takuti oleh masyarakat sekitar.
Berawal dari Abdullah yang menegur anak dari salah satu anak buah Pratam membuat anak itu mengadukan perbuatannya kepada sang ayah. Tidak terima ada yang menyinggung anak buahnya, Pratam langsung mendatangi rumah Abdullah malam ini.
Bugh..
" Arghhhh" Kali ini teriakan mumun, ibu Rosli yang ikut di hajar oleh orang orang berhati iblis itu.
" Hiks... Ayah, ibu." Isak Rosli. Ia mencoba menggerakkan badannya lalu menarik tangannya berharap ikatan tali di tangannya bisa terlepas. Namun usahanya sia sia. Mendengar teriakan dan melihat siksaan yang di terima oleh kedua orang tuanya membuat Rosli begitu marah.
" Lepaskan orang tuaku!!!!" Teriak Rosli sekencang mungkin.
Pratam, pria berusia lima puluh tahun itu mengangkat tangannya menghentikan kegiatan anak buahnya. Ia membungkukkan badannya di depan Rosli.
" Kau sangat cantik sayang." Ucap Pratam mengelus pipi Rosli.
Cuih...
Rosli meludahi wajah bringas Pratam yang terdapat beberapa codet.
Pratam mengusap ludah Rosli yang mengotori wajah tampannya.
" Aku suka wanita liar seperti ini. Malam ini akan menjadi malam panjang kita berdua sayang." Pratam mencium pipi Rosli, Rosli memalingkan wajahnya membuat Pratam tersenyum menakutkan.
" Aku tidak sudi di sentuh oleh pria baj!ngan sepertimu. Lebih baik aku memberikan tubuhku kepada pria jalanan." Rosli bukan anak kecil atau remaja lagi, jadi ia tahu betul apa maksud ucapan Pratam tadi.
" Aku semakin tertantang dengan sikapmu sayang. Mari kita lakukan! Tapi sebelum itu, biarkan aku melenyapkan kedua orang tuamu dulu."
" Lanjutkan!" Titah Pratam kepada anak buahnya.
Bugh.. Bugh... Bugh...
Anak buah Pratam kembali menyiksa kedua orang tua Rosli hingga mereka menjerit kesakitan.
" Kalian benar benar tidak punya hati. Kalian iblis! Aku akan membalas perbuatan kalian semua. Tidak peduli aku mati atau hidup, aku bersumpah pada kalian, aku akan membalas perbuatan ini!!!! Aku mengutuk kalian semua!!! Tuhan akan menghukum kalian beserta keturunan kalian!!!!" Teriak Rosli.
Plak...
Pratam menampar Rosli dengan keras.
" Lancang sekali kau wanita rendahan!!!" Bentak Pratam. " Ayahmu yang bersalah, jadi silahkan kau kutuk ayahmu bukan aku atau anak buahku."
" Ayahku tidak bersalah, dia hanya menegur muridnya saja. Kalian lah yang bersalah. Tidak punya hati, benar benar iblis! Jika kalian punya anak perempuan, maka aku bersumpah! Anak perempuan kalian akan mengalami nasib yang sama denganku. Dia akan melihat kalian di siksa habis habisan seperti ini di depan matanya sendiri. Dan jika anak kalian laki laki, dia lah yang akan mendapat siksaan itu. Dia akan di keroyok oleh segerombolan orang orang jahat seperti ini sampai mati. Aku mengutuk kalian semua!!!" Teriak Rosli mengeluarkan sumpah serapahnya.
" Akan aku buat kau menyesali setiap kata yang keluar dari bibirmu nona manis."
Pratam mengeluarkan pistol dari saku celananya lalu menodongkan ke arah kedua orang tua Rosli. Melihat itu, Rosli menggelengkan kepala.
" Tidak, jangan lakukan itu tuan! Tembak saja aku! Bunuh aku! Tapi leaskan orang tuaku!!!" Rosli kembali berteriak, ia bergerak dengan gelisah. Ia sangat kenal dengan watak ketua gangstar satu itu.
Tiba tiba.
Dor... Dor...
" Ayah!!!!!!! Ibu!!!!!!" Teriak Rosli saat peluru tepat mengenai jantung ayah dan ibunya. Tak lama mereka menutup mata untuk selamanya.
" Arghhhh haaaa!!!!" Jerit tangis Rosli menggema memenuhi ruang tamu rumahnya. Dimana tetangganya? Kenapa tidak ada yang menolong? Mereka lebih memilih menulikan telinga dan membutakan mata daripada mereka ikut menanggung kematian. Mereka masih cukup waras untuk bertahan hidup, hingga tidak ada warga yang berani menolong mereka.
" Buang jasad mereka ke laut selatan. Aku akan menikmati malamku dengan wanita cantik ini." Titah Pratam.
" Baik tuan!"
Para anak buah Pratam keluar mengurus jasad kedua orang tua Rosli, sedangkan Pratam membuka tali yang mengikat tubuh Rosli.
" Bau tubuhmu harum sekali sayang. Aku semakin bersemangat untuk melakukannya." Pratam mencuri ciuman di leher Rosli. Rosli merasa jijik, ia pun menggigit telinga Pratam.
" Awh!!!! Dasar wanita sialan."
Setelah ikatan Rosli terbuka Pratam segera menyeret Rosli ke sebuah kamar. Kamar tamu yang selama ini jarang berpenghuni.
" Lepaskan aku tuan!"
Brugh...
Pratam mendorong tubuh Rosli ke ranjang, tak lupa ia pun mengunci pintunya lalu membuang kunci itu ke sembarang arah. Tubuhnya sudah di kuasai oleh nafsu yang membuncah. Ia membuka ikat pinggangnya sambil mendekat ke arah Rosli.
" Tidak, tolong jangan lakukan itu tuan!" Rosli beringsut, ia hendak kabur namun dengan sigap Pratam langsung menangkapnya.
Brugh...
Untuk kedua kalinya Pratam membanting tubuh Rosli di atas ranjang.
Srek...
" Ah jangan tuan!"
Pakaian yang dikenakan oleh Rosli terkoyak. Dengan penuh nafsu durjana, Pratam mengukung tubuh Rosli.
" Lepaskan aku! Jangan sentuh aku!!!!" Teriak Rosli berusaha melawan. Namun tenaganya kalah kuat dari Pratam.
Pratam mengunci pergerakan tangan Rosli lalu memusatkan untuk tubuhnya ke tubuh Rosli dengan kasar.
" Arghhh!!!!" Teriak Rosli saat tubuhnya terasa terbelah. Sakit, bahkan sangat sakit namun Pratam tidak mau mengampuninya. Ia justru bergerak dengan lincah dan keras memacu tubuhnya di atas tubuh Rosli. Air mata menetes membanjiri tubuh Rosli saat ini. Rasa sakit yang ia alami, akan ia balas suatu hari nanti jika ia di beri kesempatan selamat dari maut ini.
Satu jam, dua jam, tiga jam bahkan hingga lima jam lamanya Pratam menyiksa tubuh Rosli demi kepentingan dirinya sendiri. Entah mengapa, menj#m#h tubuh Rosli membuat Pratam seperti terlahir muda kembali. Ia tidak menyangka tubuh wanita di bawahnya ini menjadi candu baginya. Selama ini belum pernah ada wanita yang membuatnya seperti ini.
Tubuh Rosli melemah, rasanya seluruh tulang belulangnya remuk tak tersisa. Bahkan akibat detakan jantung yang tidak normal terlalu lama membuat dadanya terasa sesak, pandangannya kabur. Ingin sekali ia memejamkan mata namun Pratam segera menamparnya.
Plak...
" Jaga kesadaranmu! Aku tidak suka bermain dengan boneka."
Rosli yang sudah tidak berdaya tersenyum sinis, "Jangan biarkan aku hidup Pratam, kalau tidak aku akan melaporkan perbuatanmu ini pada istrimu. Bukan kah kau sangat takut dengan istrimu? Kau akan melihat bagaimana istrimu membencimu."
Deg...
Pratam sempat menghentikan kegiatannya. " Jangan sok tahu! Aku tidak takut pada siapapun." Kilah Pratam melanjutkan kegiatannya.
Namun memang benar, Pratam begitu menyayangi sang istri meskipun ia terkenal kejam dan garang. Perjuangan dirinya untuk mendapatkan sang istri tidaklah mudah. Khawatir ancaman Rosli jadi kenyataan, ia pun segera turun dari tubuh Rosli. Ia mencari celananya lalu mengambil pistol dan mengarahkannya kepada Rosli.
" Kau yang memaksaku melakukan ini!"
Dor...
Tubuh Rosli sempat melengkung ke atas saat timah panas menembus jantungnya. Darah pun keluar dari mulutnya, namun ia sempat tersenyum mengejek kepada Pratam.
" Ayah ibu, aku ikut bersama kalian. Jika ada kesempatan dari Tuhan untuk aku terlahir kembali, maka orang pertama yang akan aku cari yaitu kamu, Pratam. Aku akan membalaskan dendamku sampai kau melenyapkan dirimu sendiri. Itu sumpah ku padamu Pratam."
Nafas pun berhenti seketika, Rosli memejamkan mata untuk selamanya.
TBC...