LDR KATANYA BERAT!!
Tapi tidak bagi Rion dan Rayna. Ini kisah mereka yang berusaha mempertahankan hubungannya apa pun masalah yang mereka hadapi.
Tapi bagaimana jika masa lalu yang menggangu hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfaira_13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1
"hallo sayangnya Ion!"
"Hallo juga kesayangan Ray!"
"Masih sibuk ya? Gua kangen nih sama lo."
"Sibuk sih enggak yaa cuma lagi males ngobrol aja sama lo."
"Ko gitu?"
"Gua dapet kabar dari Radit katanya lo kebut-kebutan di jalan karena kabur dari tukang parkir."
"Hehe, tukang parkirnya nyebelin soalnya."
"Nyebelin kenapa?"
"Kepalanya pitak, bikin gak mood liatnya."
"Rion!"
"Maaf!"
"Lagian Radit sukanya ngadu aja deh."
"Heh, lo yang salah ko nyalahin Radit."
"Iya emang Ion yang salah."
**Ldr itu berat**!!
Mungkin bagi sebagian pasangan akan berpikir begitu, tapi tidak dengan Rion dan Rayna. Mereka berhasil menjalani hubungan jarak jauh lebih dari dua tahun.
Rion Hardiansyah, lahir di bulan Agustus tanggal sembilan. Pekerjaannya saat ini adalah pegawai di salah satu cafe yang berada di kota Bandung. Dengan tinggi badan 170cm dan rambut yang sedikit panjang.
Rayna Alifia, lahir di bulan Agustus tanggal tiga belas. Saat ini bekerja sebagai pegawai toko bunga di kota Bekasi. Tinggi badannya tak mencapai 150cm dan rambutnya panjang sedikit bergelombang berwarna cokelat.
Seperti pasangan pada umumnya, ada masanya mereka bertengkar dan saling menyalahkan. Tapi tentu saja ada lebih dari satu hal yang membuat mereka tetap bertahan.
"Lo liat deh si Rion, lama-lama serem juga liat dia senyum-senyum sendiri," ucap seorang pria. Namanya Raditya, salah satu teman kerja Rion yang mempunyai jambul kecil di rambut depannya. Tingginya hanya 155cm, bisa dibilang paling pendek diantara mereka.
"Biarin aja sih, namanya juga bucin," jawab pria di sebelahnya. Faisal Renata nama lengkapnya. Nama belakangnya diambil dari nama ibunya, karena itu sering menjadi ejekan oleh yang lain. Tingginya 172cm, lebih tinggi sedikit dari Rion. Rambutnya yang panjang sepundak sering ia kuncir. Teman SMA Rion yang sekarang bekerja di cafe bersamanya.
"Kalo ada nominasi makhluk paling bucin gua yakin si Rion bakal jadi juara," ujar Radit sambil tertawa dengan kedua tangan yang dengan lihai membersihkan meja.
"Bacot ah lo pada, mending cari pacar juga," sahut Rion yang mematikan ponselnya kemudian ia simpan di dalam saku celana hitamnya.
"Lah gua kan udah ada, Anita sang pujaan hati." Radit memamerkan ponsel dengan tampilan layar seorang wanita cantik berambut pendek kepada kedua temannya.
"Geleh, mending dia mau sama lo," jawab Faisal.
"Pantang mundur sebelum maju bro."
"Btw kapan lo ajak Rayna ke Bandung?" tanya Radit.
"Ck, nanti dia kecapean."
"Ya kali-kali atuh ajak keliling Bandung."
"Mending gua yang bolak-balik bawa oleh-oleh ke sana." Rion menjawab sambil menyapu lantai cafe.
"Iya deh si paling perhatian," ucap Radit mengejek.
"Sirik aja lo jomblo!"
"Mampir dulu gak nih?" tanya Faisal.
"Gas lah," jawab Rion.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya, kini Rion dan kedua temannya menikmati suasana malam di sebuah pos ronda tak jauh dari tempat mereka tinggal. Menghabiskan waktu untuk mengobrol dan menghabiskan makanan ringan bersama. Kebetulan sekali mereka bertiga tinggal di kompleks yang berdekatan.
Radit memetik gitar kesayangannya dengan penuh penghayatan sedangkan kedua temannya bernyanyi dengan suara seadanya. Memang tidak ada yang bisa bernyanyi diantara mereka bertiga dan hanya Radit yang bisa memainkan gitar.
*Anugerah terindah-Andmesh*, judul lagu yang mereka nyanyikan.
Suara dering ponsel mengalihkan perhatian Rion. Ia tersenyum saat membaca satu nama yang tertera di layar ponselnya. Dengan semangat ia menekan tombol hijau di layar.
"Hallo Rayna!" bukan Rion yang pertama kali menyapa, melainkan Radit yang bersuara.
"Cewek gua!" Rion memukul paha Radit, membuatnya meringis merasakan pedih di pahanya.
"Sakit anjir!" keluhnya.
"*Ihh ko belum pulang sih*?" Rayna bertanya dari layar ponselnya.
"Iya soalnya kita gabut dulu di sini," jawab Rion.
"*Yaudah nanti aja aku vc lagi kalo udah di rumah*."
"Jangan atuh, emang gak kangen sama aku?" tanya Rion dengan tatapan yang sengaja dibuat sesedih mungkin.
"*Takut ganggu kamu lagi main*," ucap Rayna menjelaskan. Ia sedang sibuk merapikan peralatan make up miliknya di atas meja rias.
"Santai aja weh sama kita mah Ray!" sahut Faisal.
"Iya, anggap aja pacar sendiri." lagi-lagi Radit berucap, membuat Rion menatap sinis.
"Goblok!" ucap Rion kemudian.
"*Udah ah nanti aja, aku pusing denger kalian bicara*."
"Gara-gara lo nih!" sentak Rion.
"Kapan main ke Bandung Ray?" tanya Faisal ikut menunjukkan wajahnya di kamera.
"*Nanti aja kalo liburnya lama, kata Rion takut kecapean kalo liburnya cuma sehari*."
"Iya atuh, nanti kita ajak nyeblak di sini."
"*Mau*!" terima Rayna dengan bersemangat.
"Gak ada nyeblak-nyeblak ya." Rion dengan tatapan tajamnya membuat Rayna memanyunkan bibirnya.
"*Tapi jangan ajak Rion soalnya dia mah gak ngebolehin gua makan seblak*."
"Tenang aja nanti gua yang temenin lo makan seblak terenak di Bandung," ajak Radit.
"*Beneran*?" tanya Rayna antusias.
"Yoi," jawab Radit.
"Pacarmu itu siapa Rayna?" tanya Rion. Wajahnya sudah tidak bersahabat, kesal karena hanya Rion yang tidak bisa makan seblak.
"*Hehe maaf sayang*."
"Gitu kamu mah." Rayna tak menanggapi dan hanya menunjukkan senyum dengan mata terpejam.
"*Gua nitip Rion ya, awas aja kalo dia main sama cewek lain di Bandung*!" Rayna menunjukkan kepalan tangannya di hadapan Rion.
"Astaga sayang, gak mungkin ada yang bisa gantiin posisi kamu di hati aku."
"Cuihh." Radit menyahut. Sudah biasa mendengarkan gombalan yang diberikan Rion kepada Rayna.
"*Yaudah gua tutup ya, bye sayang*."
"Bye." Rion menutup panggilan kemudian mengambil kunci motor dari dalam sakunya.
"Mau kemana?" tanya Faisal melihat Rion yang sudah siap di atas motor memasang helmnya.
"Mau vc sama Rayna di rumah."
"Gua pikir hubungan kita spesial, ternyata lo lebih milih pacar lo itu," ucap Radit dengan penuh drama. Satu tangannya meremat dadanya.
"Ya jelas lah gua milih pacar gua, ngapain juga gua mikirin tapir kaya lo." Rion menyalakan motornya dan bersiap untuk melaju meninggalkan kedua temannya. "Gua balik dulu ya Sal."
"Ish anjing lo," maki Radit.
*Mungkin sebagian pasangan meremehkannya tapi hubungan yang baik tercipta karena komunikasi yang baik pula*. *Begitulah yang selalu diterapkan di hubungan mereka berdua*. *Saling mengabari tak hanya saling mengerti*.
terus ortua mereka jg blm d jelasin ya kk ?