NovelToon NovelToon
ME?

ME?

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Romansa / Tamat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bravania

Ketika Tuan Muda punya perasaan lebih pada maid sekaligus sahabatnya.
Gala, sang pangeran sekolah, dipasangkan dengan Asmara, maidnya, untuk mewakili sekolah mereka tampil di Festival Budaya.
Tentu banyak fans Gala yang tak terima dan bullyan pun diterima oleh Asmara.
Apakah Asmara akan terus melangkah hingga selesai? Atau ia akan mundur agar aman dari fans sang Tuan Muda yang ganas?

Happy Reading~

•Ava

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bravania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumor

Sekarang jadwal Gala dan Asmara berlatih. Gadis manis itu sudah kembali seperti biasa, sudah tak mendiamkan si pangeran sekolah lagi.

"Ayo, cepat! Kita hanya punya waktu dua jam untuk berlatih hari ini."

Asmara hanya diam saja saat Gala lagi-lagi menariknya ke ruang latihan.

~·~

Setelah cukup melakukan pemanasan, Gala mulai mengajari Asmara beberapa gerakan yang sempat ia rancang kemarin.

Tak sulit bagi Asmara untuk mengikuti gerakan yang diberikan partnernya itu. Cukup sekali dua kali mencoba, Asmara sudah bisa melakukannya dengan baik.

"Bagaimana jika saat opening, kita beri gerakan berpasangan?"

Asmara menimang usulan dari Gala.

"Boleh."

Dan sebuah gerakan terlintas di kepala Asmara.

"Bagaimana jika begini?"

Asmara menggerakkan tubuhnya.

"Lalu, kau akan berpindah posisi di depanku. Bagaimana?"

"Lumayan. Ayo, coba!"

Mereka pun mencoba melakukan gerakan yang tadi Asmara tunjukkan.

Saat Asmara akan melangkah untuk berpindah posisi, ia tak sengaja tersandung kaki Gala sehingga tubuhnya oleng.

Ia memejamkan mata bersiap merasakan kerasnya lantai ruang tari. Tapi nyatanya, Asmara malah merasa menduduki sesuatu.

"Sampai kapan kau akan menutup matamu?"

Gadis itu membuka matanya begitu ucapan Gala selesai. Ia menatap Gala yang juga tengah menatapnya.

"Oh? Kenapa kau bisa jatuh juga? Apa kau terluka? Ada yang sakit? Mau ku pijat? Apa-"

Gala terkekeh mendengar pertanyaan Asmara yang hampir sepanjang kereta.

"Aku tidak apa-apa."

"Benar? Kau yakin?"

"Em."

Keduanya diam. Gala menatap Asmara intens yang membuat Gadis berpostur mini itu memilih untuk mengalihkan pandangannya ke penjuru ruang tari.

"Mau sampai kapan kau duduk di atas pahaku?"

Asmara melihat ke bawah kakinya.

"Ya ampun! Maaf! Kenapa kau tidak bilang dari tadi?!"

"Kau terlihat biasa saja. Apa pangkuanku senyaman itu sampai kau tak sadar?"

Ada kilatan jahil di mata si tuan muda.

"Tidak, ish. Cepat, bangun! Ayo, latihan lagi!"

Bibir Asmara mencebik sebal pada Gala yang membuat sahabatnya itu tertawa gemas.

"Ayo, latihan lagi!"

Gala sempatkan mengusap pelan rambut Asmara sebelum menyalakan salah satu lagu yang akan mereka gunakan.

~•~

Asmara kali ini berangkat lebih siang dari biasanya. Saat sampai, hampir semua siswa di koridor menatapnya.. entahlah. Kesal, jijik? Dan sepertinya tak hanya itu.

Asmara melihat ke dirinya sendiri. Memeriksa barangkali ada sesuatu aneh yang menempel di tubuhnya.

"Seragamku sudah benar, rapi juga. Apa ada sesuatu yang salah?"

Tiba-tiba ada tiga orang gadis menghampiri Asmara. Menatap maid si Pangeran sekolah itu dengan sinis sebelum menubrukkan bahunya pada bahu Asmara.

"Kenapa dengan orang-orang?"

Sampai di dekat majalah dinding sekolah, banyak sekali siswa yang berkerumun. Karena penasaran, Asmara pun mencoba menembus kerumunan itu. Dan lagi, tatapan sinis dan segala macamnya di dapat Asmara dari siswa yang melihatnya.

Dan akhirnya, ia tahu penyebab dari semua tatapan yang di dapatnya sepanjang koridor sampai sekarang.

Di sana, di tengah-tengah papan Mading, tertempel dengan jelas fotonya dan Gala yang terjatuh saat latihan kemarin.

Di bawah foto itu, tertulis caption yang membuat emosinya tersulut sampai ke ubun-ubun.

'Apa ini yang disebut berlatih?

Apa dia sedang mencoba menggoda Pangeran kami? Menjauh dari Hyunjin, b*cth!!!'

Dengan kasar dan penuh emosi, Asmara melepas paksa foto itu dari papan Mading. Merematnya kuat-kuat dan berjalan menuju kelas seseorang. Bahkan ia tak menyadari Sebastian yang berniat menyapanya.

"Hei. Kenapa dengan dia?"

Sebastian memberhentikan salah satu siswi yang lewat lalu menunjuk ke arah Asmara.

"Lihat saja di mading."

Murid baru itu menurut. Meskipun ukurannya tak sebesar foto yang dirobek Asmara, ia masih bisa melihat satu foto yang isinya... yah, kita sudah tahu itu apa.

pemuda itu menghela napas pelan. Ia tak habis pikir masih ada bullying di sekolah se-elit ini. Ia pun memilih melangkah ke rooftop.

Brakk

Atensi penghuni kelas itu tertuju ke pintu kelas. Menatap Asmara yang terlihat akan mengamuk. Termasuk Gala yang tadinya tengah memainkan game di ponsel pintarnya.

"Hei, Asmara."

Asmara mendatangi bangku Gala dengan hentakan kaki yang tak main-main kerasnya. Nafasnya naik turun seolah baru selesai melakukan lari marathon.

"Apa ada sesu-"

Pukk

Asmara melempar foto yang kini sudah berubah bentuk menjadi bola kertas.

"Ini salah satu alasan kenapa aku sangat ingin menolak tawaran itu dari awal."

Gala menatap Asmara. Tak paham apa yang dibicarakan sahabatnya ini.

"Aku akan berhenti agar mereka tak perlu repot-repot mengingatkan aku untuk menjauhimu."

Setelah meluapkan amarahnya dalam satu kali tarikan nafas, Asmara melangkah keluar menuju kelasnya sendiri.

Gala masih diam di tempatnya. Ia meraih bola kertas yang Asmara lempar dan membukanya.

Genggamannya di foto itu mengeras saat melihat isinya.

"Kau tahu, kan, fans fans mu memang seganas itu."

Gala menatap Vidi yang juga tengah melihat foto itu.

"Siapa pun itu aku harus bisa membalasnya."

"Jangan! Jika kau lakukan itu, hanya akan membuat mereka semakin gencar membuli Asmara."

"Tapi, Vi-"

"Mereka akan menganggap Asmara mengadu padamu jika kau tetap membalas mereka."

Gala menghela nafas. Menyandarkan punggungnya yang menegang.

Ia yakin Asmara akan menghindarinya dan ia tak mau jika itu terjadi.

~•~

Istirahat makan siang, Gala hanya menemukan Eric yang dititipi kotak bekal untuknya dari Asmara. Sepertinya, gadis itu benar-benar menghindarinya.

Setelah menerima bekal, Hyunjin keluar. Menuju tempat yang kemungkinan didatangi oleh si manis bersurai biru gelap itu.

Dan rooftop jadi tempat tujuan Gala sekarang.

Begitu pintu terbuka isakan pelan tertangkap telinganya.

"H-hiks.. Kenapa mereka keterlaluan sekali, sih?!"

Gala mendekat. Dan kini bisa ia lihat Asmara yang menangis di pelukan Sebastian dengan tangan pemuda berbehel itu mengusap punggung Asmara.

"Kenapa harus aku?! Aku tak pernah meminta untuk ada di situasi ini. Hiks."

Sebastian masih setia mengusap punggung Asmara agar ia sedikit tenang.

"Mereka pikir aku menggoda Gala. Apa aku terlihat serendah itu?! Hiks. Ibuu.."

"Mereka yang rendahan, bukan kau!"

Sebastian menoleh begitupun Gala yang menghentikan tangisnya dan berbalik demi menatap orang yang ia yakin adalah Gala. Ia pun memberi jarak antara dirinya dengan Sebastian.

"Kenapa ke sini? Sebaiknya kau pergi. Aku harus menjauh dari mu."

Gala melirik sinis ke arah Sebastian sebelum mencoba mengusap air mata yang kini sudah membasahi pipi bertabur bintang di depannya namun di tepis oleh si pemilik.

Sebastian memilih diam. Dia paham mereka butuh bicara, tapi ia juga enggan meninggalkan sepasang sahabat itu.

"Gala, ku mohon. Mulai sekarang menjauhlah dari ku. Setidaknya fans fans mu akan tenang jika tak melihatku berada di dekatmu. Dan juga, mulai sekarang aku akan berangkat dan pulang sendiri naik bus. Dan ku mohon sekali lagi, tolong turuti keinginan ku sekali ini saja."

"Asmara, kau sudah berjanji tak akan berhenti."

"Aku tetap akan ikut festival. Tapi di luar latihan aku akan bersikap seolah tak mengenalmu."

"Jangan lakukan itu! Aku tak suka."

Asmara memandang sendu ke arah Tuan Mudanya.

"Sekali saja. Tolong pikirkan perasaanku juga. Aku juga terlibat di sini."

Si gadis mengusap air matanya lalu menarik Sebastian pergi meninggalkan Gala yang hanya diam mencerna semua ucapan Asmara barusan.

'Maafkan aku, Gaka. Tapi aku harus melakukannya.' -Asmara.

1
Awa De UwU lavita uwu
Akhirnya ketemu cerita yang bikin aku kecanduan baca!
Ava: ikutin terus ceritanya yaa. happy reading😘
total 1 replies
Texhnolyze
Ceritanya keren banget, thor. Sangat menginspirasi!
Ava: aw.. makasiii. semoga ceritaku bisa menghibur temen temen. pantengin terus yaa😆
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!