NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:192.4k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Baby Ken

"Safa, gimana keadaan kamu Nak?"

Safa tersenyum melihat Novita yang langsung menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Padahal sudah ada cucu yang dinanti-nantikan dan akan menjadi penerus keluarganya.

"Safa baik-baik saja Ma" Jawab Safa yang kini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap yang paling mewah dirumah sakit itu dan mertua juga Papanya yang pagi ini datang ke menjenguknya.

"Safa" Tirta juga menghampiri putrinya dan memeluknya sebentar.

"Papa"

"Tadi malam Lingga telepon Papa katanya kamu sudah mau melahirkan. Tapi waktu Papa mau ke sini, kata Lingga pagi ini saja karena sudah terlalu malam"

"Iya Lingga juga langsung telepon Mama, Tapi dia minta Mama ke sini pagi ini saja sama jemput Papa kamu sekalian"

"Jadi tadi Mas Lingga pergi untuk menghubungi Papa" Batin Safa sembari melihat ke arah Lingga yang sejak tadi terus memandangi putranya.

Sejak putranya itu lahir, Lingga tak menjauh sedikitpun. Dia selalu ada disamping putranya. Bahkan dia sendiri yang menggantikan popok bayi kecilnya itu dengan begitu lihai tanpa kaku sedikitpun.

Yang lebih mengherankan lagi, sejak tadi Safa terus melihat senyum Lingga terus mengembangkan ketika melihat putranya itu. Tapi mamah senyum itu hanya tertuju pada putranya, bukan yang lain.

"Iya Ma, terima kasih karena sudah jemput Papa ke sini"

"Jangan sungkan, kita sekarang adalah keluarga" Novita mengusap pundak Safa di tambah senyum lembut keibuan milik Novita.

"Kamu kasih nama siapa cucu Papa ini Ngga?" Indra yang ikut melihat cucu pertamanya itu juga terlihat begitu bahagia.

"Ken, Kendra namanya Pa" Sahut Lingga tanpa berpaling putranya.

"Kendra Kusuma Jati. Jangan tinggalkan nama itu di belakang nama anakmu Ngga. Dia penerus keluarga kita!" Indra menekankan jika bayi yang masih merah itu benar-benar penerus keluarganya.

Entah kebetulan atau apa, Safa sempat memikirkan nama itu untuk menjadi nama putranya. Tapi Safa sadar kalau dia tidak berhak. Sejak awal, bayinya itu memang hanya milik Lingga.

Tapi jika saat ini Lingga memberinya nama itu, tentu saja Safa senang. Dia sempat berangan-angan memanggil putranya dengan sebutan Baby Ken.

"Lihatlah dia Ngga. Dia tampan sekali, mikir banget sama kamu waktu kecil" Novita akhirnya menghampiri putra dan cucunya.

"Iya, kenapa dia bisa mirip sekali sama kamu" Imbuh Indra yang melihat paras tampan cucunya.

Sementara Lingga hanya diam namun senyum tipis tetap tercetak di bibirnya.

Memang, Safa pun mengakui jika bayi yang baru saja ia lahirkan begitu mirip dengan Lingga. Tak ada satupun bagian dari wajah Safa yang ada pada putranya. Dia benar-bena putra Lingga Kusuma Jati, pewaris dari keluarga konglomerat Kusuma Jati.

"Seandainya kamu terus tersenyum seperti itu, pasti tidak akan terlihat menyeramkan Mas" Tanpa sadar bibir Safa ikut tertarik membuat sebuah senyuman.

Hal itu tak luput dari perhatian Tirta. Dia melihat ke arah mata putrinya memandang. Kemudian dia kembali melihat putrinya yang tampak berbeda.

Safa terkejut saat tangannya tiba-tiba digenggam oleh Papanya.

"Kamu mulai mencintainya?" Pertanyaan Tirta mengejutkan Safa.

Dia juga langsung menoleh ke arah Lingga dan kedua orang tuanya yang sedang sibuk bersama Baby Ken. Safa takut mereka mendengar omongan Tirta.

"Kamu mungkin belum menyadarinya, tapi dari tatapan matamu, Papa bisa melihatnya. Papa juga tak menampik kalau rasa itu sudah ada di hatimu karena dia suamimu, kamu hidup bersama dalam satu atap selama hampir satu tahun, meski sikapnya dingin, tapi terkadang rasa cinta itu datang tak disangka" Ucap Tirta dengan pelan. Dia juga tak mungkin bicara sampai Lingga mendengar suaranya.

Safa terdiam, dia ingin menampik apa yang Papanya katakan. Tapi dia kembali menatap Lingga, pria tampan yang begitu dingin bagaikan balok es.

"Nggak mungkin!" Batin Safa menolaknya, tapi tanpa sengaja Lingga menatap kearahnya. Memang hanya sekilas karena tak sengaja, tapi hati Safa berdesir. Rasanya aneh, jantungnya berdetak dengan keras.

Dia ingat bagaimana saat Lingga menggendongnya kaluar dari kamar. Kemudian saat tangan Lingga akhirnya mengusap lembut perutnya. Mengingat itu saja sudah membuat hati Safa berdesir.

Dia buru-buru menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikirannya itu. Dia sejak awal memang tak ingin terjebak.

Tapi tanpa Safa sadari, dia sudah terjebak sampai Tirta saja menyadari perasan putrinya.

🌺🌺🌺🌺

Sore harinya, Safa diperbolehkan pulang. Tapi selama berada di rumah sakit, Lingga sama sekali tak beranjak dari sana. Pria itu terus menunggunya, ah lebih tepatnya menunggu putranya.

Entah belajar dari mana, Lingga begitu telaten mengurus Ken. Semua tentang Kendra bahkan hanya Lingga yang melakukannya. Safa hanya menggendong Kendra saat bayi itu menangis karena haus, selebihnya Lingga yang mengurus termasuk mengganti baju dan pokoknya.

Ketika sampai di rumah pun, Lingga tak meninggalkan putranya sama sekali. Safa di sana bagaikan penonton saat Kendra bersama Papanya. Bukannya di larang oleh Lingga untuk Safa dekat dengan Kendra, tapi Lingga memang yang meminta Safa untuk istirahat.

Tapi dari hal itu, Safa bisa tau kalau Lingga begitu mencintai putranya. Safa tentu senang dalam hal itu karena putranya tidak akan kekurangan kasih sayang dari Lingga yang bersifat dingin.

Namun sikap dingin itu justru lenyap saat Lingga bersama Kendra. Lingga bisa tersenyum saat bersama putranya.

Mereka benar-benar menggemaskan dimata Safa. Bayi sekecil Kendra yang baru saja lahir, tampak semakin kecil ketika di gendong oleh Lingga.

"Kita bicara sebentar"

Safa terkesiap karena tiba-tiba Lingga mengajaknya bicara.

"I-iya kenapa?" Safa terlihat gugup.

"Mulai besok akan ada suster yang membantumu merawat Kendra kalau aku sedang di kantor. Kalau aku ada di rumah, aku yang akan membantumu!"

"Tapi aku di rumah tidak ada kegiatan lain. Kalau cuma mengurus Ken saja aku masih bisa adalah sendiri"

Menurut Safa, rasanya tidak perlu bantuan suster kalau mengurus Kendra karena dari tadi pagi saja Safa tidak melakukan apa-apa selain menyu sui Kendra dan menggendongnya ketika Lingga mandi atau makan.

"Suster itu tidak akan mengurus Kendra sepenuhnya, dia hanya menggantikan mu untuk istirahat. Gunakan waktu itu untuk istirahat sebaik-baiknya. Lagipula, kau pasti butuh waktu untuk mengurus produk skin care mu itu kan?"

Deg...

Safa terkejut bukan main, ternyata Lingga tau tentang usaha yang sedang ia rintis bersama dengan Dila.

1
Ari Atik
wah apakah lingga dah sadar?

tpi gk seru,kalau dia nggak ngerasain di acuhkan safa...
Ari Atik
,hebat kmu safa sudah berani menghadapi lingga....
Ari Atik
sakit baget rasanya...

aduh safa kapan sih kmu capeknya makan hati terus,apa nggak stresss?
Rina rosdiana
up lagi donk kk
tambah penasaran ma alur ceritanya kk
Bunda SalVa
kalo sampe Lingga marah mendingan kamu tinggal aja Fa atao mau kita bantu nabok bareng2 😄😄

ayoo up lagi kak, makin seru nih 💪🏻💪🏻🤭🤭
Ari Atik
lanjutjan..
Ari Atik
ngikut alurnya saja...
semoga happy ending...

next...
Bunda SalVa
betul Safa tetap bentengi hatimu jangan mudah terlena dengan perhatian Lingga....biarlah Lingga yang mengejarmu jangan sebaliknya
Ari Atik
lanjut...
Yuliana Tunru
jgn takut safa kau cuma membela dirimu dari irqng2 yg jqhat entqh salah safa dimn hingga mami x syifa kyk gitu
Ari Atik
aduh......

aq berharap,dan mengharap banget titik dimana lingga menyesali semuanya,tpi disaat safa sudah mati rasa,dn capek smaa lingga...
Dian Isnawati
lanjut tambah up 1 lg kak
Ari Atik
/Sob//Sob//Sob/

sampai kapan harus seperti ini?
kuat safa,semoga berakhir dg kebahagiaan...
Ari Atik
hemmmm...
lanjut....
Ari Atik
nggak ada part yg nggak bikin aq nyesek...
Yhenny Pudji
ncene edan, mak e syifa
hmmm muncul dri otak sbelah mna pikiran sperti itu
Rina Wati.S
jgn takut safa, emang itu kenyataan. kamu harus jd wanita yg kuat.
Uthie
siapa tuhh yg terang-terangan berkata begitu 🤨😡
sryharty
kalo lingga marah berarti lingga laki2 bloon,,
Andriyani Lina
mudahan saja Lingga dengar ucapan dari mamanya siyfa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!