NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Syok

\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Kiran bangkit dari rebahan nya, kemudian duduk

tegak masih menatap Aryella penuh selidik.

"Kenapa.? apa kau tidak suka aku datang kesini?

Bukankah aku juga punya hak yang sama untuk

datang ke kantor ini.?"

Protes Aryella dengan nada yang sangat ketus.

Kiran menggeleng pelan melihat sikap jutek nya

Aryella.

"Ada apa datang kesini ? apa ada sesuatu yang

kamu butuhkan ?"

Tanya Kiran. Hatinya tiba-tiba saja merasa resah

melihat fokus pandangan adiknya itu tidak jua

lepas dari sosok suaminya.

"Aku ingin bicara empat mata dengan mu soal

Nathan !"

Wajah Kiran berubah tidak nyaman. Dia melirik

sekilas kearah Agra yang juga sedang melihat

kearahnya. Kiran beranjak dari duduknya lalu

menarik tangan Aryella.

"Ikut aku, kita bicara di sana.!"

"Hei.. kenapa kita harus bicara di sana, kenapa

tidak di hadapan suamimu saja, biar dia tahu

sekalian. !"

Tolak Aryella, matanya masih tetap menatap

tenang wajah Agra. Kiran terhenyak, jadi Aryella

sudah tahu siapa Agra.? hatinya semakin tidak nyaman.

"Ini urusan kita, dia tidak ada hubungannya

dengan semua ini. !"

Kiran memaksa menarik tangan Aryella di

bawa berjalan ke dekat sofa ruang tamu.

Gadis itu berdecak sebal sambil kemudian menjatuhkan bokong nya di atas sofa.

"Apa yang ingin kau bicarakan ?"

Tanya Kiran yang kini duduk di sebelah

Aryella, menatap tajam wajah cantik gadis

itu yang lagi-lagi memfokuskan perhatiannya

pada sosok Agra walau mereka berada pada

jarak yang cukup jauh.

"Aryella..apa sebenarnya yang kau lihat ?"

Kiran tidak tahan, dia meraup wajah adiknya

itu di hadapkan kearahnya. Kini kedua mata

mereka saling menatap kuat.

"Kau boleh mengambil Nathan kembali.!

sebagai gantinya berikan suamimu itu padaku.!"

"Apa ??"

Kiran membulatkan matanya, terkejut setengah

mati. Menyerahkan Agra untuk Aryella.?

"Apa otakmu sudah tidak waras.?"

Seru Kiran saking kesalnya, Agra tampak melirik

kearah nya, menatap Kiran dalam diam. Namun

dia mulai mengetatkan rahangnya. top

"Nathan sudah tidak menarik lagi bagiku. Dia

memang memiliki segalanya, tapi suamimu

itu lebih menarik di banding dengan nya.!"

Ucap Aryella dengan tidak tahu malunya.

Tatapannya kembali jatuh pada sosok Agra.

Kiran menggelengkan kepalanya, tidak

percaya akan sikap Aryella.

"Bukankah kamu sangat mencintai Nathan?

lalu kenapa sekarang tiba-tiba menginginkan

suamiku, apa kau pikir dia barang yang bisa

di gilir begitu saja ?"

"Ya..aku mungkin mencintainya, tapi dia tidak

pernah memandang ku sama sekali.! dia hanya

menginginkan tubuhku saja.!"

Kiran kembali menggeleng kalut, dia benar-

benar merasa gagal menjadi seorang kakak

karena telah membiarkan adiknya ini terjerumus

ke dalam pergaulan bebas.

"Apa kau menjual kehormatan mu pada banyak

laki-laki.? "

Aryella menatap kesal wajah Kiran, tampaknya

dia merasa sedikit tersinggung.

"Tentu saja tidak, hanya Nathan yang sudah

berhasil mendapatkan ku.!"

"Ya Tuhan Aryella.. kenapa kamu melakukan

semua ini, apa kau tidak punya sedikit saja

rasa bersalah pada ayah dan ibu..!"

Lirih Kiran seraya mengurut keningnya resah.

Aryella hanya menatapnya jengah.

"Kau saja yang terlalu kolot, kamu juga terlalu

naif, jaman sekarang kehormatan sebagai

seorang perawan sejati sudah tidak ada lagi !"

"Cukup ! kamu benar-benar sudah kelewat

batas. Apa kamu pikir semua yang kamu

inginkan akan selalu kamu dapatkan.?"

Geram Kiran dengan hati yang sudah di telan

bulat-bulat oleh emosi dan kekecewaan atas

sikap adiknya itu yang malah semakin kacau.

"Tentu saja..dari kecil apa yang aku inginkan

selalu aku dapatkan, apa yang kau miliki akan

selalu aku dapatkan.!"

"Kali ini itu tidak akan terjadi..! kau boleh

mendapatkan Nathan, tapi tidak dengannya.!"

Tegas Kiran sambil melirik kearah Agra yang

saat ini tampak sedang berdiri menelepon

seseorang di dekat jendela.

"Ohh..apa kau sudah jatuh cinta padanya.?

Secepat itukah kamu melupakan perasaanmu

pada mantan kekasih mu itu.?"

"Itu urusanku, tidak ada hubungannya dengan

mu, sekarang sebaiknya kamu pergi dari sini.!"

Usir Kiran sambil menunjuk kearah pintu.

Aryella tampak menatap tajam wajah Kiran.

"Aku juga punya hak untuk ada di tempat ini.!"

"Sekarang aku yang memimpin perusahaan ini,

jadi kau.. keluar sekarang.! dan ingat jangan

pernah bermimpi untuk mendapatkan suamiku!

Karena aku tidak akan pernah merelakannya.!"

"Hahaa..apa kau meragukan kemampuan ku

dalam menjerat pria yang aku inginkan.? kau

lupa ? Nathan adalah bukti nyata !"

"Aryella..! kesabaranku ada batasnya.!"

Seru Kiran seraya berdiri dengan tatapan yang

kini berubah garang. Aryella meraih tas nya, lalu

ikut berdiri di hadapan Kiran. Keduanya saling pandang mengadu kekuatan.

"Nathan akan datang lusa untuk menentukan

tanggal pernikahan..! jadi kau harus segera

mengurus perpisahan mu dengan nya. Setelah

itu aku akan mengambil nya darimu.!"

"Keluar kamu..! aku bilang keluar..!"

Pekik Kiran tidak tahan lagi. Aryella mendengus

kesal, tatapannya kembali menyapu sosok

gagah Agra yang masih berdiri tenang di dekat

jendela, dia masih melakukan pembicaraan.

"Kau harus segera mengurus perceraian mu

dengannya kalau tidak ingin ayah mati sia-sia !

Dan aku pastikan akan segera menaklukkannya.!"

Desis Aryella sambil melirik kearah Agra

dengan senyum narsis nya, setelah itu dia menghentakkan kakinya keluar dari dalam

ruangan. Kiran menutup wajahnya dengan

perasaan yang kini tidak menentu.

Apakah benar yang tadi di katakan Aryella

bahwa Nathan akan segera mengambil langkah

cepat, apa yang terjadi sebenarnya? dia harus

segera mencari tahu dengan mendatangi ayah

nya di rumah sakit.

Kiran tersentak ketika tiba-tiba Agra memeluk

nya dari belakang, melingkarkan lengan

kokohnya di perut datar nya.

"Kau jangan terlalu banyak berpikir.. semua

akan berjalan sesuai dengan keinginan kita.!"

Bisik Agra sambil mengecup lembut tengkuk

Kiran yang langsung berjingkat, dia melirik dan

menatap resah wajah tampan Agra yang kini

menenggelamkan kepalanya di bahu Kiran.

"Agra.. apa yang akan kita lakukan sekarang.?"

"Apa yang kau inginkan.? katakanlah..maka

itu yang akan terjadi. !"

"Apa maksudmu ? aku sama sekali tidak punya

kekuatan untuk menyelamatkan diri ! lalu apa

yang akan terjadi pada hubungan kita."

Ucap Kiran lemah, Agra melepaskan pelukan

nya, dia menarik tangan Kiran untuk duduk

kembali di sofa. Kiran menarik napas berat

seraya menundukkan kepalanya. Agra duduk

di sampingnya, kemudian mengangkat wajah

Kiran dengan tatapan yang semakin dalam.

"Apa yang kau harapkan dari hubungan kita.?"

Tanya Agra serius membuat Kiran terhenyak

dalam diam, dia menatap kedalaman mata

elang Agra mencoba menembus batas.

"Katakanlah Kiran.. yakinkan aku untuk tetap

memperjuangkan mu..! "

Imbuh Agra membuat Kiran semakin tidak kuasa untuk berkata. Harus berdiri dimanakah dia kini.?

antara perusahaan keluarganya, juga isi hatinya

yang tidak ingin melepaskan suaminya ini.

"Apa kau akan melepaskan hubungan ini.?"

"Tidak ! tentu saja tidak..!"

Debat Kiran seraya menggeleng kuat. Tatapan

Agra kini semakin tajam hingga rasanya tubuh

Kiran lemas seketika.

"Lalu apa yang kau inginkan.?"

"Aku tidak ingin berpisah dengan mu Agra..aku

sudah merasa nyaman bersamamu.!"

"Apa kau rela membiarkan ayahmu terpuruk?

Kau akan merelakan perusahaan ini jatuh ke

tangan laki-laki itu demi aku.?"

Kiran langsung memeluk erat tubuh Agra. Air

matanya mulai berjatuhan tidak tertahan kan.

"Aku tidak bisa kehilangan mu Agra..Aku akan

merelakan semuanya untuk mempertahankan

dirimu di sisiku.!"

Deg !

Jantung Agra bergelombang hebat. Tubuhnya membeku di tempat, pelukannya di tubuh Kiran

hampir saja terlepas. Apakah dia sedang

bermimpi saat ini.?

"Kalau begitu tidak ada keraguan lagi bagiku

untuk terus memperjuangkan mu.! "

Kiran melepaskan pelukannya, Agra mengusap

pelan air mata yang meleleh di pipi istrinya itu.

"Tetaplah bersamaku.. apapun yang terjadi.!"

Ucapnya lagi seraya mengecup lembut kening

Kiran. Keduanya memejamkan mata, mencoba

untuk memantapkan hati dan jiwanya.

****** ******

Kondisi kesehatan Tuan Zein tampaknya sudah semakin membaik saat ini. Hanya tinggal proses

pemulihan saja. Sam tidak pernah lepas untuk

selalu mengontrol dan mengecek kondisi ayah

nya itu setiap dia ada waktu. Dan Nyonya Amelia

tidak pernah sekalipun meninggalkan suaminya

itu. Dia selalu setia mendampingi nya.

Saat ini Sam sedang kembali mengecek kondisi

jantung Tuan Zein ketika tiba-tiba ada kegaduhan

di luar ruangan. Ada beberapa orang yang sedang

berbicara di depan pintu. Sam saling pandang

dengan Nyonya Amelia.

"Kenapa bisa ada keributan di luar Bu.?"

Tuan Zein mengeluarkan suara nya merasa

sedikit terganggu.

"Entahlah.. ibu juga tidak mengerti."

Sahut Nyonya Amelia. Di tengah kebingungan

pintu ruangan di buka dari luar. Dan satu sosok

pria tinggi tegap muncul di ambang pintu,

menatap lurus kearah Tuan Zein yang sedang bersandar di punggung ranjang .

Sosok itu yang tiada lain adalah Agra tampak

membuka topi penutup kepala nya membuat

Sam dan Tuan Zein terkejut bukan main.

"Tuan Bimantara..."

Desis Tuan Zein yang langsung terlihat pias.

Sementara Sam dan Nyonya Amelia sontak membungkuk hormat di hadapan pemilik

rumah sakit tempatnya bekerja tersebut.

"Selamat datang Tuan Bimantara.."

Sambut Sam dengan suara sedikit bergetar

karena dirinya benar-benar tidak menyangka

akan mendapat kunjungan tidak terduga ini.

Agra mengangkat tangannya sedikit seraya

mendekat kearah Tuan Zein yang berusaha

untuk menegakkan badannya di bantu oleh

Sam. Laki-laki paruh baya itu mencoba untuk

memberi sambutan baik sebisa mungkin.

"Jangan memaksakan dirimu..!"

Cegah Agra dengan suara beratnya. Tuan Zein

menundukkan kepalanya sedikit dengan senyum

samar di telan kegugupan.Pintu ruangan kembali

di tutup dari luar, para dokter dan perawat yang

tadi datang menemani Agra yang di pimpin oleh

Dokter Rey tampak berjaga di luar ruangan.

Yang ada di ruangan itu kini hanya tinggal Agra

di dampingi oleh Bara dan dua orang bawahan

nya yang biasa menangani masalah keuangan

bersama dengan ketiga orang anggota keluarga istrinya tersebut. Agra mengamati layar monitor elektrokardiogram yang menunjukan kerja

jantungTuan Zein.

"Bagaimana keadaannya.? "

Tanya nya pada Sam yang sedikit tersentak.

"Sejauh ini sudah semakin membaik Tuan.."

Sahut Sam masih tidak berani mengangkat

kepalanya. Tatapan Agra kini mengarah pada

sosok Tuan Zein yang masih terlihat lemah.

"Kau harus memantaunya terus.!"

"Tentu Tuan.."

Agra melirik kearah Bara dan yang langsung

mengangguk dan mengangkat tangannya pada

dua orang ahli tadi. Mereka maju ke hadapan

Tuan Zein, menyerahkan satu dokumen tebal

ke pangkuannya, Tuan Zein terlihat bingung.

"Apa ini Tuan, apa kami melakukan kesalahan?

saya rasa urusan perkebunan sudah selesai."

Tuan Zein memberanikan diri untuk bertanya

dengan perasan tidak enak.

"Jadi dana hasil penjualan perkebunan tidak

cukup untuk menutup semua hutang mu

pada pihak Global Company Tuan Zein.?"

Ujar Agra seraya menatap tajam wajah pias

Tuan Zein yang langsung tersentak dan

mengangkat wajahnya melihat sekilas kearah

Agra yang terlihat begitu dingin.

"Mo-mohon maaf Tuan..tapi itu adalah urusan

internal perusahaan kami yang tidak bisa di

di buka begitu saja di luar.!"

"Aku sudah menyelidiki semua kebocoran

dana yang ada di perusahan mu.! kau sudah

membiarkan kejahatan mengakar sampai

sejauh ini.!"

Tuan Zein menganga, dia tidak mengerti dari

mana Tuan pemilik Bintang Group itu tahu

semua ini.

"Da-dari mana anda mendapat akses untuk

mengetahui semua ini.?"

"Kiran..aku adalah asisten pribadi nya saat ini.!"

"Apa.??"

Ketiga anggota keluarga Mahesa berseru kaget.

Agra mendengus kesal, tatapan nya semakin

menghujam wajah Tuan Zein.

"Kenapa kau harus mengorbankan putrimu

untuk menyelamatkan perusahaan mu yang

sudah kacau balau itu.!"

Wajah Tuan Zein tampak pucat pasi. Nyonya

Amelia dan Sam tidak kalah pucatnya, kenapa

Tuan yang terhormat ini tiba-tiba membahas

masalah pribadi keluarga nya.

"Tu-Tuan..itu adalah masalah keluarga kami.

Jadi saya rasa anda tidak ada hubungan nya

dengan semua ini."

"Tentu saja itu semua menjadi urusanku.!"

Tuan Zein dan kedua keluarganya bertambah

bingung, bagaimana bisa semua ini menjadi

urusan Tuan Bimantara.? asisten pribadi Kiran,

ini pasti hanya omong kosong saja kan.?

"Mohon maaf Tuan.. tapi saya tidak mengerti

maksud anda, bagaimana bisa semua ini

menjadi urusan anda, bukankah urusan

perkebunan sudah selesai ?"

Bara maju mendekat kearah Tuan Zein, dia

menyerahkan buku nikah Agra dan Kiran ke

hadapan Tuan Zein tepat di atas dokumen tadi.

"Karena aku adalah suami putrimu..!"

Tegas Agra dengan nada penuh penekanan

setengah menahan emosi. Ketiga anggota

keluarga Mahesa tersebut terlihat bengong,

tidak mampu mengeluarkan suara sedikitpun.

Terkejut tak terkira, Tuan Bimantara suaminya

Kiran, bagaimana bisa.?

Dengan bergetar dan wajah yang pucat pasi

Tuan Zein membuka buku nikah di tangannya.

Matanya melebar mendapati fakta yang sangat

mengejutkan ini. Sam dan Nyonya Amelia

mendekat, ikut melihat semua bukti itu.

Ketiganya kini hanya bisa melongo saja.

"Ja-jadi..pengawal yang menikah dengan putri

saya di desa adalah anda..? tapi bagaimana

bisa semua ini terjadi Tuan..?"

"Aku pergi mengikuti putrimu ke perkebunan

itu. Menjadi pengawalnya di sana, karena tempat

itu bukanlah tempat yang cocok untuknya.!"

Tuan Zein semakin syok, menjadi pengawal

Kiran.? apa ini sebuah lelucon.?

"Apa kau tidak pernah benar-benar peduli pada

Kiran, hingga tidak ada keinginan sekalipun

untuk mengecek data pernikahan ku dengan

nya, kau hanya mempercayai informasi yang

di sampaikan oleh Badar..!"

Cecar Agra dengan wajah yang terlihat semakin

dingin. Tuan Zein menundukkan kepalanya

dalam, Sam mundur dengan tatapan yang

masih belum percaya semua kenyataan ini,

sementara Nyonya Amelia langsung terduduk

lemah di kursi nya.

"Maaf Tuan.. saya memang ayah yang tidak

bertanggung jawab.! saya bahkan meminta

Kiran untuk membatalkan pernikahan kalian.

Sekali lagi maafkan saya..!"

"Kiran belum tahu siapa aku sebenarnya..!

yang dia tahu aku adalah pengawalnya. Aku

minta tutup mulut kalian sampai aku sendiri

yang akan memberitahu semuanya.!"

Ketiga orang itu hanya bisa mengangguk di

tengah ketidakpercayaan atas apa yang mereka

dengar, jadi Kiran tidak tahu kalau orang yang

menjadi suaminya adalah sosok yang sangat

terhormat dan terpandang ?

"Selanjutnya kau pelajari dokumen itu, biarkan

Kiran yang mengurus semuanya. Dan ingat..

Semua ini aku lakukan semata-mata hanya

untuk nya, untuk Kiran.. istriku .!"

Dengus Agra sambil kemudian dia memutar

tubuhnya, melangkah dengan gagah keluar

dari ruangan itu. Ketiga anggota keluarga

Mahesa menatap kepergian Tuan Terhormat

itu masih dalam mode syok luar biasa.

"Apa kita sedang bermimpi Ayah.?"

Sam bertanya dengan pandangan kosong.

"Bagaimana bisa Tuan Bimantara yang sangat

terhormat itu menjadi pengawal pribadi nya

Kiran.? apa yang terjadi sebenarnya.?"

Gumam Tuan Zein. Dia berpaling pada dokumen

yang ada di tangannya, membuka nya dengan

perlahan. Dan setelah melihatnya secara

seksama tubuhnya kini terkulai lemas.

"Ada apa Yah..? apa yang terjadi..?"

Sam dan Nyonya Amelia tampak khawatir

dia segera menyandarkan tubuh Tuan Zein

dengan posisi senyaman mungkin. Lelaki

paruh baya itu tampak memejamkan mata,

mencoba mengatur ritme pernapasannya.

Sam segera meraih dokumen tadi kemudian

membukanya.Dia juga tidak kalah syok nya.

"Tuan Agra mengembalikan semua dana yang

telah di pinjamkan oleh pihak global company?

Apa ini tidak salah ? dan dia melakukan ini

semua hanya untuk Kiran kita.?"

Gumam Sam seraya menjatuhkan dirinya di

atas kursi.

"Ya Tuhan.. terimakasih karena Engkau telah

mengirimkan seorang penolong pada keluarga

kami..dan semua ini berkat Kiran.."

Lirih Nyonya Amelia sambil menitikkan air

mata haru. Ketiganya terdiam mencoba untuk

menenangkan diri dan berusaha mempercayai

bahwa semua ini bukanlah sekedar mimpi..

\*\*\*\*\*\*\*\*\*

TBC....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!