Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melihat mu
Hera tersenyum licik. Tatapannya begitu tajam dan menusuk. Tak ada rasa bersalah ataupun permintaan maaf darinya.
"Dasar ibl*s keparat, tempat mu bukan di sini. kamu itu sudah mati dan kamu seharusnya kembali ke asalmu dan mengganggu manusia yang masih hidup," ucap Hera
Mulutnya mulai bergerak, mengalunkan sebuah mantera. Ayu mulai merasakan tubuhnya panas hingga telinganya berdenging.
Kulitnya perlahan melepuh hingga matanya mengalir darah.
"Oh, jadi dia berusaha mengusir ku," Ayu tersenyum muak
Amarah meluap hingga tubuhnya berubah menyeramkan. Ia bergerak cepat dan mencekik Hera. Ayu tak mempedulikan tubuhnya yang menguap dan sedikit demi sedikit menghilang.
"Kalaupun aku harus lenyap dan menghilang dari dunia ini, kamu juga harus mati Hera. Wanita jahat dan licik seperti mu tidak pantas hidup apalagi mendampingi suamiku. Aku akan melakukan berbagai cara untuk bisa mengusir mu dari sisinya," ucap Ayu
Wajah Hera merah padam. Ia tak mampu menahan rasa sesak yang mulai membuatnya lemas hingga ia jatuh lunglai tak berdaya.
Tubuhnya jatuh ke lantai membuat Ayu melepaskan cekikan nya.
Ayu yang juga merasakan tubuhnya lemas berjalan menuju ke bangsal tempat Adi di rawat.
Air matanya menetes melihat kondisi suaminya yang kritis.
Ia membelai lembut wajah suaminya yang masih belum sadarkan diri.
"Kamu harus kuat Mas, demi putri kita. Alu tidak keberatan jika kau mulai membuka hati mu untuk mencari pangganti ku, tapi tidak dengan Hera, jangan kau jatuh hati dengan ibl*s itu, aku tidak rela," ucapnya lirih
Tiba-tiba Adi perlahan membuka matanya. Ia merasakan sentuhan aneh di wajahnya.
"Ayu??" antara sadar dan tidak Adi bisa melihat sosok Ayu
"Kamu bisa liat aku sayang??" tanya Ayu
Adi hanya menganga,
"Maaf jika sudah membuat mu seperti ini, tapi percayalah aku melakukan ini agar kamu sadar. Jangan tinggalkan sholat dan jaga anak kita, jangan lupa doakan aku juga agar aku tidak jadi hantu gentayangan lagi, aku lelah Mas," ucap Ayu kemudian perlahan-lahan menghilang dari pandangan Adi.
Suara tangisan Reina membuat Adi membuka matanya. Dilihatnya Mbak Yati sedang menggendong Reina sambil menyuapinya.
"Kamu sudah sadar nak?"
Adi menoleh kearah sumber suara yang menyapanya.
"Mamah??"
"Ia nak, gimana kondisi kamu??"
"Rasanya sakit semua mah?" jawab Adi
"Ya normal lah, namanya kamu habis kecelakaan, mudah-mudahan saja kondisi ku lekas membaik dan bisa segera pulang,"
"Btw Hera gimana mah??"
"Dia masih belum sadarkan diri. Kondisinya makin ngedrop dari semalam,"
"Memang dia terluka parah mah??" tanya Adi merasa bersalah
"Sebenarnya dia tidak apa-apa, hanya saja tiba-tiba semalam dia di temukan pingsan di sini. Kata dokter ia mengalami serangan jantung!"
Adi terkejut mendengar ucapan sang ibu. Selama ini ia tidak pernah tahu jika adik iparnya itu mengidap penyakit jantung.
"Aku gak nyangka ya kalau dia ternyata punya sakit jantung, padahal masih muda loh!" ucapnya
"Doakan saja dia cepat sembuh,"
"Iya mah,"
Tiba-tiba bulu kuduz Adi berdiri saat melihat sosok Ayu berdiri di samping Mbak Yati.
"Ayu???"
Matanya tak berkedip melihat sosok wanita yang dicintainya.
"Ada apa nak??"
"Ayu mah, dia ada di sana!" sahut Adi
Meri tersenyum mendengarnya. Wanita itu mengusap lembut wajah putranya sambil melafalkan doa.
"Mulai sekarang kamu harus mengikhlaskan dia, kasian jika kamu terus memikirkannya. Dia tidak akan bisa tenang di sana?"
akhir adi sm hera jd nikah apa g ada kejadian gmn2 gtu stlh nikah
nahh apa g di coba bunuh itu cucu mu
sama anak kesanyang mu hera
wahh apa jadinya yaaa
waduhh g abis2 ini drama pelet
itu istrimu mati bukan karna takdir tp di santet adek nya sndri ohh bang
msih g sadar kah kau kena pelet dr hera
maaf kk bunga aq bru baca
kndala quota
lha ounya rahasia apa kok brani smpe brani yaaa ahahaha
mardi mah ada2 aja mau ngis pun nangis aja lahh yu