NovelToon NovelToon
Jati Pengantin Keramat

Jati Pengantin Keramat

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Iblis / Tumbal
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Septi.sari

Gendhis Banuwati, wanita berusia 20 tahun itu tidak percaya dengan penyakit yang dialami sang Ayah saat ini. Joko Rekso, dinyatakan mengalami gangguan mental, usai menebang 2 pohon jati di ujung desanya.

Hal di luar nalar pun terjadi. Begitu jati itu di tebang, darah segar mengalir dari batangnya.

"KEMBALIKAN TUBUH KAMI KE TEMPAT SEMULA!"

Dalam mimpi itu, Pak Joko diminta untuk mengembalikan kayu yang sudah ia tebang ke tempat semula. Pihak keluarga sempat tak percaya. Mereka hanya menganggap itu layaknya bunga tidur saja.

Akan tetapi, 1 minggu semenjak kejadian itu ... Joko benar-benar mendapat balak atas ulahnya. Ia tetiba menjadi ling lung, bahkan sampai lupa dengan jati dirinya sendiri.

2 teman Pak Joko yang tak lain, Mukti dan Arman ... Mereka juga sama menjadi gila.

Semenjak itu, Gendhis berniat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan tempat yang di juluki dengan TANAH KERAMAT itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septi.sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jati Keramat 25

Setibanya di ruangan Perawat, Gendhis semakin di buat terheran sebab tidak mendapati mantan kekasihnya itu ada disana. Gendhis mengedarkan mata keselruh ruang, hingga berbalik keluar kembali. Namun tetap saja Nanda tidak ada disana.

'Mas Nanda kemana sih?' batin Gendhis penuh tanya. Setelah itu ia kembali masuk untuk menemui sang Suster. "Sus, Eyang Wuluh kembali nggak sadar!" adunya penuh kecemasan.

Dua Suster itu segera bangkir, dan langsung mengikuti Gendhis menuju ruangan Eyang Wuluh.

Didalam, posisi Eyang masih sama seperti saat tadi. Nafasnya kian terasa sesak, hingga matanya terbuka lebar namun terbalik. Kejadian ini sungguh di luar nalar, sebab Suster itu kini saling melempar tatap seolah apa yang dialami pasiennya bukan penyakit biasa.

"Mbak, apa ada keluarga pasien lainnya? Saya rasa nenek Anda sakitnya tidak wajar," kata Suster yang memakai jilbab hijau.

Gendhis seketika teringat Nandaka. "Tadi saya sudah menyuruh cucu Eyang untuk memberi tahu Anda perihal ini. Tapi, kok Mas Nanda belum kembali ya hingga kini."

Kedua Suster itu kembali mengernyit, dan saling tatap. "Sejak tadi nggak ada Mbak yang menemui kami. Apa keluarga Anda sedang keluar membeli makan, atau sekedar mencari angin saja."

Gendhis mencoba berpikir keras. Kemana perginya Nandaka saat ini?

Sementara Nanda sendiri, pria itu terus saja berjalan seakan tiada ujung. Entah bagaimana jadinya ia tiba-tiba sampai di sebuah perkampungan. Yang biasanya kampung selalu ramai dengan keakraban penduduknya, kampunh yang Nanda singgahi kini bak mati tertelan masa.

Waru Ireng.

Nanda menghentikan jalanya sejenak, saat ia berada dibawah gapura Waru Ireng. Disana banyak rumah penduduk, namun terlihat begitu senyap tanpa ada orang yang berlalu lalang.

"Bagaimana bisa aku sampai di desa Waru Ireng?" Gumam Nanda yang masih terlihat bingung.

Langkah kakinya seolah ada yang menggerakan, hingga tanpa dapat Nanda kendalikan terus saja berjalan kembali. Hingga, Nanda behenti di dekat rumah yang cukup sederhana. Nanda dapat melihat temannya dulu, yakni Garini, yang kini tengah berdiri diteras terlihat sedang menantikan seseorang datang.

"Garini? Bukanya wanita itu suda meninggal?" gumam Nanda menatap bias.

Dan tak lama, terdengarlah suara sebuah motor yang melaju semakin dekat dengan keberadaan Nanda saat ini. Hingga, ketika Nanda menoleh tiba-tiba tubuhnya menegang dengan mata terbuka lebar.

'Bapak? Bapak ngapain ke rumahnya Garini?' batin Nanda dengan mata yang masih mengikuti suara motor itu berhenti.

Dan benar saja, suara motor itu adalah milih Lurah Woyo. Nanda masih ingat betul motor itu di beli sang Ayah kala umurnya menginjak 20 tahun. Jadi, saat ini Nanda tengah mengalami pemutaran waktu kembali ke masa lampau-5 tahun yang lalu.

"Kok lama banget, Pak Lurah?" Ucap Garini dengan sikap manjanya. Bibir wanita itu mengerucut, namun begitu terlihat cantik.

"Sudah kangen Bapak, ya?" Pak Woyo segera mematikan motornya dan segera turun menghampiri wanita muda itu.

"Ya sudah, ayo kita masuk! Tadi aku sudah masak yang enak buat Pak Lurah," kata Garini kembali sambil menggandeng lengan kekar sang Lurah.

Nanda dibuat tak berkutik dengan pemandangan didepannya itu. Antara hati dan pikiranya kini menjadi tak selaras, mencoba menampik semua kenyataan didepan matanya kini. "Aku harus mencari tahu!" Nanda kini mengikuti kedua pasangan tadi hingga seketika ia sampai di dalam rumah Garini.

Dan yang Nanda tahu, kedua orang tua Garini memang sudah tiada ketika ia duduk dibangku SMP. Dan hingga kini Garini hanya ikut dan dirawat oleh sang Nenek saja.

"Pak Lurah berjanji 'kan bakal segera menikahiku?" Garini dengan sikap manjanya kini duduk disatu kaki Pak Woyo yang terbuka. Sambil membelai wajah yang sudah agak keriput itu, Garini mencoba merayu agak segera dijadikan istri kedua.

Pak Woyo yang sudah gemas, kini tiba-tiba mencuri ciuman hangat pada pipi sebelah Garini.

Cup!

"Saya pasti akan segera menikahi kamu, Garini. Kamu tenang saja! Yang terpenting, rawatlah dulu janin ini hingga berusia 3 bulan. Setelah itu, saya pasti akan segera menikahi kamu." Pak Woyo mengusah lembut kearah perut Garini yang masih rata.

"Bapak tidak bohong 'kan dengan Garini? Lalu ... Bagaimana kalau istri Bapak dan juga anak-anak Bapak tahu tentang keberadaan Garini?" tiba-tiba saja wanita muda itu tertunduk sendu.

"Hei, jangan bersedih, Sayang! Jika pun tahu, apa pedulinya saya sama mereka. Yang terpenting ... Saya masih memiliki wanita muda, cantik, dan segalanya." kata Pak Woyo dengan seribu pujian mautnya. "Oh ya ... Daripada kamu sedih, mending kita ke kamar saja yuk. Sudah dua minggu ini saya nggak bisa semangat semenjak tidak kamu beri kehangatan!" lagi-lagi Pak Woyo menciumi wajah Garini.

Tanpa menolak atau membantah, Garini hanya mengangguk malu, dan segera bangkit sambil menarik tangan Pak Woyo untuk diajaknya masuk kedalam rumah.

Nanda benar-benar tidak percaya dengan hal yang ia lihat saat ini. Jadi, selama ini Bapaknya menduakan sang Ibu dengan teman wanitanya sendiri. Bagaimana bisa Pak Woyo dapat mengenal Garini?

Nanda masih ingat betul, dulu ia pernah mengajak Garini kerumahnya sewaktu sekolah SMA dulu. Mengingat Garini termasuk salah satu murid berprestasi, jadi ia bersekolah menggunakan beasiswa dari pemerintah. Dan mungkin saja jalinan asmara itu terjadi, ketika Pak Woyo tampak begitu memandangi gadis muda itu dengan penuh ambisi.

Dan seolah waktu berjalan begitu cepat. Setelah kejadian pertemuan itu, Pak Woyo sudah beberapa bulan tidak lagi mengunjungi Garini ke rumahnya. Kehamilan Garini sudah memasuki usia 3 bulan lebih. Dan pada masanya, Garini pernah mempergoki Pak Woyo sedang berjalan dengan wanita lainnya.

Bukanya diberi pengertian, Pak Woyo secara terang-terangan mengatakan jika ia tidak mengenal siapa wanita hamil itu.

"Pergi! Saya tidak kenal dengan gadis aneh seperti kamu." Bentak Pak Woyo sambil mendorong bagu Garini. Reflek saja tubuh Garini limbung kebelakang.

Air mata Garini jatuh tanpa dapat ia tahan. Gadis itu memandang perutnya sambil terisak kuat. Suaranya tak mampu menahan tangis, hingga ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

Dan setelah pulang, ia memastikan jika Neneknya sudah kembali ke ladang lagi. Dengan tali tampar yang biasa digunakan untuk mengikat kambing, kini Gendhis sudah bersiap naik diatas kursi.

Dan tak lama itu, gadis itu mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dibelakang rumah, tepatnya di pondok kecil yang biasa sang Nenek gunakan untuk menyimpan kayu-kayu bakar.

Nanda bagaikan patung, melihat temannya itu tewas menggantung. Dan rupanya ia baru tahu, sebab Garini selalu menggentayanginya setiap hari. Itu semata-mata agar kekejaman sang Lurah dapat terkendali oleh putranya.

1
Lucas
seru banget lo ceritanya
Septi.sari: Kak terimaaksih🙏❤❤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!