Kasus pembunuhan yang dirahasiakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kegilaan di Sekolah
Sekolah yang paling populer. Di setiap tahunnya selalu penuh dengan antrian calon siswa baru yang mendaftar.
Sekolah ini terakreditasi bombastis. Mengalahkan semua sekolah yang lain.
Masuknya yang sulit karena berdesak-desakan dalam persaingan nilai akademis. Sebanding dengan prestasi lulusannya yang ciamik.
Ada seorang guru idola yang paling disukai oleh banyak murid. Kebetulan sekali julukan atau panggilan namanya adalah Mr. Gila.
Mr. Gila tidak hanya sebagai seorang pengajar. Lebih dari itu beliau adalah figur seorang orang tua yang dibutuhkan oleh anak-anaknya.
Mr. Gila sudah lebih dari dua puluh lima tahun mengajar di sekolah ini.
Yang dulunya dari sekolah dengan predikat yang biasa-biasa saja sampai bertransformasi menjadi sekolah yang paling unggulan.
Mr. Gila berjuang bersama guru-guru yang lain untuk mewujudkan impiannya. Memupuk tunas-tunas harapan demi masa depan dunia yang lebih bercahaya.
Mr. Gila tidak hanya ikut-ikutan atau sekedar melempar ide. Tapi beliau lah petarung di garda depan.
Namun sayangnya perjalanan Mr. Gila harus berakhir dengan sekolah yang sudah lama diperjuangkan nya ini. Bukan karena Mr. Gila sudah bosan mengajar atau pun mau pensiun dini.
Tapi justru sebaliknya. Mr. Gila telah setuju untuk menerima sebuah tantangan yang baru.
Yaitu pindah mengajar ke sekolah yang selama ini susah sekali berkembang dan maju.
Sebuah sekolah yang siswanya tidak banyak. Dan jangan juga ditanya tentang seperti apa lulusannya.
Karena tidak sedikit murid di sekolah ini yang memilih tidak melanjutkan sekolah sebelum waktunya. Berhenti di tengah jalan.
Sekolah itu berada di tempat yang jauh. Dan menjadi satu-satunya sekolah yang dikenal bandel dibandingkan dengan sekolah yang lain.
Jiwa kepahlawanan tanpa tanda-tanda dan gairah mengajarkan ilmu membuat Mr. Gila terpanggil. Dan mau melakukannya for real diantara para wacana yang lain.
Mr. Gila pun bersedia pindah menjadi tenaga pendidik di sekolah yang jauh tersebut.
Tidak semua selalu berbuah sesuai dengan apa yang kita harapkan. Biarpun segala jerih payah sudah ditanamkan.
Seperti inilah keadaan Mr. Gila di sekolah tempat mengajar nya yang baru.
Sudah satu tahun menerapkan metode dan sistem andalannya yang sudah berhasil di sekolah mana-mana. Tapi di sekolah yang tempat nya jauh ini hasilnya masih belum memuaskan bagi Mr. Gila.
Entah siapa yang tidak cocok. Mr. Gila dengan sekolah ini. Atau sekolah ini dengan Mr.Gila.
Atau anak-anak ini dengan sekolah.
Mr. Gila adalah seorang guru yang sangat perfeksionis. Apalagi setelah keberhasilannya dengan sekolah yang menjadi sangat populer sebelumnya.
Mr. Gila terus memutar otak supaya apa yang dicita-citakannya berhasil. Di tempat yang murid-muridnya sedikit yang mau menurut dan tak kunjung pintar-pintar ini.
Dari semua siswa bisa dikatakan hanya segelintir saja yang bisa mengikuti arahan dan keinginan Mr. Gila.
Akhirnya Mr. Gila menemukan sebuah metode mengajar dan menilai yang dirasa ampuh supaya bisa memaksa anak-anak mau belajar dan menjadikan mereka pandai.
Pada akhir tahun kedua Mr. Gila mengajar di sekolah yang tempatnya jauh ini. Mr. Gila sudah menemukan cara yang jitu.
Murid-murid Mr. Gila sekarang semuanya pintar-pintar. Mereka sudah mau belajar dengan rajin dan sungguh-sungguh tanpa harus dipaksa.
Di tempat ini tidak ada lagi murid yang sampai tinggal kelas apalagi mau putus sekolah.
Setiap menjelang ujian para siswa belajar mati-matian demi bisa melihat masa depan mereka. Mereka sadar betapa pentingnya pendidikan.
Petapa lawas pernah bilang.
Jika kamu mengerti maka kamu masih bisa bertahan hidup.
Tapi jika kamu tidak tahu apa-apa kamu sama saja dengan orang-orang yang sudah mati.
Ujian pun dimulai. Masa depan anak-anak dipertaruhkan.
Apakah mereka akan menjadi murid yang pintar. Atau mereka akan dilabeli menjadi anak yang bodoh.
"Kalau nilai kalian jelek kalian tahu kalian akan menyesalinya",
"Waktu untuk mengerjakan ujian 60 menit dimulai dari sekarang",
Ujian itu hanya berlangsung selama beberapa hari.
Dan tibalah hasil pengumuman.
Semua siswa dikumpulkan. Di hadapan para pengajar.
Mr. Gila sendiri yang membacakan hasil akhirnya.
Yang nilainya bagus dan memenuhi syarat dianggap sudah pintar dan lolos dari jerat kebodohan.
Sementara itu yang nilainya di bawah standar dianggap gagal dan gugur. Seolah-olah masa depan hidup mereka pasti hancur.
Seakan-akan tidak ada jalan yang lain yang akan mereka temukan untuk dilakukan.
Murid-murid yang tidak lulus dikumpulkan di dalam satu barisan. Mr. Gila sendiri yang melakukannya.
Memberondong anak-anak yang dianggapnya tidak pintar dan bodoh itu dengan senapan mesin.
Sampai semuanya berjatuhan dan kehilangan harapan.
Lalu terpuruk sampai tidak bisa hidup lagi dan mati.
Semua orang yang melihatnya termasuk para pengajar dan teman-teman siswa yang lain bertepuk tangan.
"Masa depan akan menjadi lebih baik tanpa kehadiran mereka yang sudah kelihatan dari jauh-jauh hari masa depannya akan rusak",
Kata Mr. Gila.