Seorang wanita cantik dengan rambut pirangnya yang menjadi ciri khasnya harus berakhir dengan tragis karena berkerja di dunia gelap. Namun tuhan masih berbaik hati gadis cantik yang bernama Abhaya agrata balini di berikan kesempatan kedua untuk hidup kembali di dunia namun kesempatan kedua itu harus dia lakukan di tubuh wanita yang sepantaran dengan dirinya. Terasa aneh baginya tapi nyata untuk di lewatinya, Abhaya harus menjadi dua orang sekaligus membuat dirinya kesusahan untuk berkerja kembali di dunia gelap untuk membalas dendam keluarganya kepada salah satu keluarga yang membuatnya kehilangan kehangatan keluarga nya.
Tapi balas dendam itu terhalang sebuah perasaan yang rumit di jelaskan dengan kata kata membuat kacau rencana awal abhaya lalu apakah balas dendam yang ingin di lakukan abhaya akan berhasil?? atau justru tidak sama sekali??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon karavel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MOVE 25
Ishan segera pergi menjauh dari kediaman zishya dan masuk kedalam mobil untuk pulang baju yang basah akibat air siraman zishya entah kenapa meskipun di siram dengan air dingin isha justru merasa lega dan tenang saat ini melihat zishya yang sudah mulai kembali semangat dan pulih kembali.
"dasar gadis aneh"kata ishan sambil tersenyum membayangkan wajah serius zishya saat menggambar.
Perjalanan ishan terus mencari tahu keberadaan abhaya berita bahwa kematian abhaya hanya manipulasi membuatnya semakin yakin bahwa abhaya memang masih hidup diam diam ishan meminta seseorang untuk menggali ulang kuburan abhaya dan membawanya kepadanya.
Jauh di lubuk hatinya ia tak mau melakukan hal ini namun untuk memastikan bahwa abhaya sudah meninggal atau belom hanya itu yang bisa ia pastikan. Isha kembali kediamannya terlebih dahulu untuk mengganti pakaiannya dan baru dirinya menuju kuburan abhaya.
"isa"panggil seseorang membuatnya menghentikan langkahnya dan menatap wajah johan yang terlihat pucat pasif
"napa lu"tanya ishan dengan tatapan yang datar
"putri sangga udah di bunuh dan mati"kata johan membuat isha memijit keningnya dan menghembuskan nafasnya panjang
"johan stop being stupid, lu cuman bisa bikin gw pusing tau gak lu"kata ishan dengan hembusan nafas yang berat dan tatapan yang mulai tegas
"gw cuman nyampei
"informasi yang lu dapetin itu bukan informasi penting,putri sangga itu adalah orang yang selama ini duduk di samping lu dia masih hidup dia selamat dari kecelakan itu"potong ishan dengan nada yang tinggi terlihat urat leher ishan menandakan bahwa dirinya benar benar marah dan emosi kepada pria di hadapannya
"lu itu gak ada gunanya di keluarga ini johan,hidup lu di sini cuman nyusahin dan selalu gagal karena kebodohan lu sekarang pergi dari hadapan gw dan jangan pulang kalo lu belom ada informasi apapun itu"sambung ishan dengan penuh emosi dan meninggalkan johan.
Diam mematung tak berguna?? Selalu gagal?? Memang dirinya sebodoh itu selalu kalah dan selalu gagal tapi untuk kali ini johan tak mau gagal demi sang adik yang selalu dirinya sayang meskipun tidak sebaliknya johan berjalan keluar mencari angin sejuk dan merebahkan tubuhnya di bangku taman tak jauh dari komplek rumahnya menatap langit di atas
"aya kangen kakak gak? Pasti cuman kangen abang ya, maaf kakak gak bisa bantuin kamu kakak tau ayah tidak bersalah tapi semua bukti mengarah kepada ayah maaf atas semuanya aya"kata johan sambil memejamkan matanya dan berharap jika suatu hari ia bertemu sang ayah dirinya akan membawanya terlebih dahulu kepada gaura.
Berbeda halnya dengan gaura gaura hanya terdiam menatap langit malam dari jendela kamarnya menatap ke arah langit yang selalu membuat dirinya menjadi tenang dulu dirinya selalu menatap langit dengan kakak dan sang ayah di iringi tawa dan canda bersama membuat kehangatan bersama namun kehangatan itu di hancurkan begitu saja membuat gaura segera mengepalkan tangannya dan menatap untuk membunuh siapapun orang di dalang kehancuran keluarganya.
Gaura berusaha untuk tenang agar rasa sakit di kepalanya tidak begitu sakit gaura menghembuskan nafasnya dan berusaha untuk tenang.
"gaura gaura"panggil seseorang samar samar membuat gaura menunduk ke bawah dan melihat sosok pria yang duduk di atas motor besarnya dan melambai lambaikan tangan ke arahnya
"calandra? Ngapain dia kesini?"batin gaura dan berjalan keluar kamar untuk menemuinya
Di ruang tamu antares yang masih duduk di ruang tamu sembari mengerjakan perkerjaan kantornya mendengar suara langkah kaki dari arah anak tangga matanya terus menatap hingga gaura menatap ke arahnya dengan wajah yang masih banyak luka luka.
"mau kemana?"tanya antares membuat gaura berjalan ke arahnya dengan infus di tanganya
"ke luar sebentar mau nemuin temen di depan"kata gaura sambil tersenyum membuat antares mengerutkan keningnya dan menatap ke arah jendela melihat siapa yang ada di luar
"kenapa gak di suruh masuk ajah badanmu belum begitu pulih"kata antares membuat gaura membalikan arah badannya dan berjalan keluar tanpa menunggu persetujuan apapun dari antares
"gaura stop di luar itu abis ujan gak usah keluar keluar"ucap antares yang berjalan menuju gaura
"stop ngatur ngatur hidup gw lu bukan siapa siapa di hidup gw lu cuman temen kakak gw bukan berarti lu ikut campur urusan gw"kata gaura dengan nada sinis dan membuat antares mematung apa yang di katakan oleh gaura memang benar tapi apa salah jika seorang pria yang memiliki tanggung jawab untuk melindungi adik temannya tapi selalu gagal entah pulang babak belur atau pulang dengan keadaan lemas antares benar benar di buat pusing oleh gaura.
Perlahan antares mengikuti langkah kaki gaura melihat dari kejauhan siapa yang ingin di temui gaura hingga dirinya rela keluar saat tubuhnya masih belum pulih.
"wajahmu kenapa?"tanya calandra yang khawatir akan wajah gaura yang penuh dengan luka
"biasalah anak muda kaya gak tau ajah"kata gaur membuat calandra menggelengkan kepalanya dan mengelus rambut gaura
Entah perasaan apa tapi dekat dengan calandra gaura merasa jantungnya berdetak kencang dan merasa ada sesuatu perasaan yang sudah lama tersimpan dan rasa nyaman di dekat calandra seperti orang yang sudah pernah ia temui. Begitupula dengan calandra rasanya melihat tingkah laku gaura membuatnya bahagia dan merasa kehadiran kekasihnya dulu hidup kembali di tubuh gaura.
Calandra turun dari motornya dan menaiki gaura duduk di atas motornya ia paham bahwa gaura cukup lelah berdiri menatap ke arahnya yang duduk di motor gaura yang mendapatkan perilaku hangat dari calandra membuat wajahnya memerah dan tersenyum kecil.
"terimakasih pak cala"kata gaura membuat calandra tersenyum dan menoel hidung gaura.
"sama sama bu gaura"jawab calandra membuat gaura tertawa.
Baru pertama kali ini calandra mendengar suara tawa gaura dan senyum manis dari wajah gaura yang ia dengar langsung biasanya hanya kecemasan, ketakutan,dan sorot mata yang dingin yang di berikan oleh gaura. Begitupun dengan antares baru pertama kali dirinya mendengar suara tertawa gaura yang lepas dan bahagia dengan pria di hadapannya entah harus senang atau apa ada rasa tak suka jika gaura tertawa bersama pria itu namun ada rasa bahagia tersendiri.
"ini aneh kenapa gaura bisa berteman dengan calandra? Apa daivan mengetahui jika gaura berteman dengan calandra?"batin antares menerka nerka semua sendiri
"setahu ku keluarga om pandita pernah ada kasus dengan calandra dan keluarga Maheswara setahu ku itu bermusuhan tapi kenapa gaura bisa berteman dengan salah satu anak buah Maheswara?"
"sepertinya aku harus cari tahu"batin antares sambil berjalan ke arah gaura dan calandra
"ekhm"
Gaura dan calandra menatap ke arah sumber suara dan membuat Antares menatap datar ke arah calandra seakan akan meminta penjelasan akan semuanya begitupula dengan calandra yang menatap Antares dengan tatapan kepuasan dan tawa kecil mengejek ke arah antares.
Bersambung