Kania Ishaq telah mencintai suaminya Daniel Saliem selama 10 tahun sejak Ia masih Remaja.
Namun, meskipun telah menikah dengan Daniel selama 7 tahun, bahkan Mereka telah memiliki seorang putri yang cantik bernama Elisa Saliem, Tetap saja tidak membuat Daniel bisa mencintainya.
Bahkan selama 2 tahun terakhir, Daniel malah berhubungan dengan adik tirinya Serena Gunawan tanpa malu dihadapannya.
Yang lebih menyedihkan, Putrinya sendiri, Elisa lebih menyukai Serena dibandingkan dirinya.
Akhirnya, Kania menyadari bahwa Ia telah melakukan hal yang sia-sia. Ia meninggalkan karirnya yang cemerlang sebagai dokter spesialis muda genius yang begitu dibanggakan profesornya namun berakhir mengecewakannya hanya untuk mengejar cinta.
Kania mengambil keputusan. Ia lelah mencintai sendirian dan sakit sendirian. Ia memutuskan untuk bercerai dan memulai hidupnya kembali.
Ia tak mau menyia-nyiakan waktunya lagi.
Bagaimana kisah Kania dan Daniel?
Selamat membaca...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maufy Izha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 : Mutiara Tetap Akan Bersinar Cantik Meski Berbalut Cangkang Yang Jelek
"Kamu sudah puas kak?"
"Lumayan, Setidaknya Aku bisa menampar Mereka dengan fakta agar sedikit lebih tahu diri"
Mendengar itu Kania tersenyum, sebenarnya, Apa yang Alex lakukan pada Keluarga Gunawan di butik tadi belum apa-apa dengan kejahatan yang Mereka lakukan pada keluarga Ishaq. Tidak sebanding walau hanya 0,1%.
"Lalu, sekarang Kita kemana? Cari butik yang lain?
"Nggak perlu. Ini kakak lagi chat-chatan sama pemilik butik tadi"
"Oh, ya?"
"Ya kan Kak Alex bilang sama Kamu, itu butik langganan Mamaku, bukan cuma langganan, Mama sama pemilik butik itu sahabat dari SMP, namanya Tante Gracia"
"Oh begitu rupanya"
"Ya, Nah sekarang kamu pilih desainnya, ini eksklusif, nggak di pajang di butik. Udah ada detail ukurannya juga, Kita pilih-pilih sekarang"
"Ok, sambil jalan balik ke kantor aja kak"
"Mm" Alex mengangguk sembari tetap fokus memilih desain pakaian yang akan Mereka kenakan, Sementara Kania, seperti biasa, Ia yang mengemudikan mobil Alex.
Pada malam harinya...
Kania dan Alex datang sedikit terlambat karena macet dan baju mereka baru datang jam 5 lewat. Untungnya, bajunya sangat pas dengan ukuran tubuh Mereka jadi tidak ada masalah setelahnya.
Di pesta itu sudah ada wajah-wajah yang dikenali oleh Kania. Tentu saja mereka tidak lain adalah Daniel, Serena, Rosa, Dominic, Blake. Namun Kania segera mengalihkan pandangannya dari Mereka.
Lalu, Kania juga melihat Clara yang sedang berbincang dengan tamu undangan bersama seseorang disampingnya, Kania bisa mengenali wajahnya, itu adalah David Shelton, Suami Clara sekaligus Ayah Blake Shelton.
Begitu melihat tamu yang baru saja memasuki pintu, sebagai Tuan rumah, Clara tentu harus menyambutnya.
Tapi, begitu mengenali wajah cantiknya yang tidak asing, Clara langsung berseru kegirangan.
"Kaniaaa!!!" Wanita berusia 45 tahun yang masih tampak sangat muda itu berlari kecil seraya menarik tangan suaminya untuk menghampiri Kania.
Pemandangan itu tentu mencuri perhatian orang-orang disana, Mereka penasaran siapa tamu yang disambut dengan begitu antusias oleh Pasangan Shelton itu.
Begitu Mereka melihat sepasang Pria dan Wanita yang begitu rupawan dan serasi, Mereka langsung merasa kagum.
Kania mengenakan Gaun satin yang mengkilau berwarna maroon tanpa lengan dengan bagian punggungnya yang terbuka hingga ke pinggang, menampilkan lekukan tubuhnya yang indah dan menawan. Di bagian pinggangnya ada aksesoris bunga mawar yang cukup besar tapi begitu serasi dipasangkan dengan gaunnya yang polos namun berkilauan.
Sementara Alex, memakai tuxedo lengkap berwarna senada dengan Kania. Mereka benar-benar tampak seperti pasangan impian.
Meski Clara sedikit kecewa karena tidak bisa mendapatkan Kania sebagai mantu, tapi Ia tetap senang bisa tetap berhubungan baik dengan wanita pemberani, cerdas dan berbakat itu.
"Kania... Sayangku! Akhirnya Kamu datang juga, Kenalin ini Suami Tante, Papanya Blake"
"Halo, Kania, Saya David Shelton. Istri saya setiap hari cerita tentang Kamu, ternyata Clara benar. Kamu sangat sangat cantik nak"
"Terima kasih Om" Kania tersenyum sopan.
"Oh Iya, Anda pasti Pak Alex Noerdin. Saya sudah lama ingin bisa bertemu langsung dengan pemuda berbakat kebanggaan negara ini Hahaha"
"Pak David terlalu berlebihan, Saya masih perlu banyak belajar dari Anda yang sudah berbisnis puluhan tahun"
"Aahhh, bisnis Saya hanyalah bisnis keuangan biasa. Sedangkan Pak Alex menciptakan banyak terobosan baru dalam dunia teknologi. Tentu saja Pak Alex jauh lebih berbakat daripada Saya"
"Perusahaan teknologi tanpa pengaturan keuangan yang tepat juga akan hancur Pak David"
"Hahahaha, bisa saja. Ngomong-ngomong sebagai Ayah Blake Saya mengucapkan terima kasih karena Guardian Group bersedia bekerja sama dengan In-tech Corporation milik anak Saya. Terimakasih sudah memberi berandalan itu kesempatan"
Mendengar ucapan David Kania dan Alex tertawa kecil. Mereka pun terlibat perbincangan yang menarik.
Disisi lain, Blake dan yang lainnya juga memperhatikan interaksi Mereka. Diam-diam Blake merasa senang, orang tuanya begitu hangat kepada Kania dan Alex. Terutama... Kania.
Blake menarik nafas dalam-dalam. Ia merasa seperti sedang mengkhianati kawan.Saat ini, Dia tidak bisa lagi mengelak kalau Dia tertarik dengan Kania. Sementara Kania masih berstatus istri dari Sahabatnya sendiri.
Selain karena perangainya yang tenang, lembut, tidak banyak bicara serta profesionalitasnya dalam bekerja membuatnya semakin atraktif di mata Blake.
"Dasar tidak tahu malu, kalau bukan Karena Alex, mana mungkin Dia bisa menghadiri acara kalangan atas seperti ini? Tingkahnya itu, huh! Seolah-olah Dia adalah pemilik Guardian Group!"
Rosa mengejek, Dominic hanya tersenyum sinis, Dia memiliki pemikiran yang sama, Kania memang sangat cantik, tapi Dia sama sekali tidak berbakat dan berpendidikan tinggi seperti Serena. Jika bukan karena mampu membuat Alex tergila-gila padanya, Kania tidak akan mampu bergabung dengan Guardian Group semudah itu.
Sementara Serena dengan penuh kelembutan berkata, "Kenapa Kalian selalu mengolok-olok orang, berhentilah bergosip!"
Daniel tidak bereaksi, Serena bahkan bisa melihat bahwa Daniel sama sekali tidak melirik ke arah Kania. Serena diam-diam tersenyum puas. Kania memang semakin cantik, tapi, apa gunanya? Daniel tetap tidak tertarik padanya.
"Bergosip apanya! Semua orang tahu bahwa Dia bukanlah siapa-siapa, Jika bukan karena pandai merayu, Dia hanyalah Ibu rumah tangga biasa yang kerjaannya di dapur!"
Ting!!
Blake meletakkan gelasnya wishkey-nya diatas meja dengan kasar. Semua orang terkejut. Pria itu kemudian menatap Rosa dengan sinis dan dengan dingin berkata,
"Lalu, bagaimana denganmu? Apa prestasimu sampai bisa hadir kedalam pesta ulang tahun Perusahaan terbesar di negara ini??Apa kemampuanmu hingga bisa bergabung dengan sosialita kalangan atas seperti kami?"
Kami disini tentu saja adalah Daniel, Dominic dan Blake sendiri.
"Kak Blake, Aku..."
"Kamu sendiri bukan siapa-siapa, Kamu bahkan belum lulus sarjana, dengan percaya dirinya Kamu mengejek orang?"
Wajah Blake terlihat sangat marah. Daniel sampai terkejut melihatnya. Blake marah karena membela Kania?
Mereka semua membatin.
"Aku paling tidak suka dengan orang yang senang menjelekkan orang lain, padahal dirinya sendiri tidak punya kemampuan apa-apa, Dan juga Rosa, Kamu tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi bukan?"
Daniel, Serena, Rosa dan Dominic menatap Blake dengan terkejut. Tentu saja Mereka paham apa yang dimaksud oleh Blake.
Yaitu hubungan antara Daniel dan Serena. Jika bukan karena Daniel, orang juga pasti hanya mengenal Serena sebagai model bergelar doktoral dalam bidang teknologi dan algoritma.
Tidak mungkin bisa menyentuh kalangan atas Keluarga Saliem, Shelton atau keluarga Wijaya.
Keluarga Gunawan memang bukan keluarga miskin, tapi juga bukan kalangan atas. Mereka hanya keluarga kelas menengah yang tiba-tiba meroket sejak anaknya di beritakan menjadi kekasih Daniel Saliem.
Itupun, Karena tidak ada yang tahu bahwa Daniel telah menikah, jika tidak, bukankah Serena akan dicap sebagai pelakor?
Blake merasa enggan untuk melanjutkan kebersamaannya dengan dua teman masa kecilnya itu, Ia pun meninggalkan Mereka kemudian menghampiri Alex dan Kania yang tengah berbincang dengan orangtuanya.
Melihat itu, Rosa yang sudah berkaca-kaca, mulai terisak. Dia sangat menyukai Blake, dan Dia pikir selama ini, Blake juga merasakan hal yang sama karena selalu memperlakukannya dengan baik.
Dia tidak menyangka bahwa hari ini Blake akan mempermalukannya dengan cara seperti itu.
'Ini semua gara-gara perempuan sialan itu! Awas kamu!!"
Bersambung....
semangat💪💪💪💪💪
apalagi si Daniel BANCI itu, seleranya sekelas keluarga setan
hati hitam, penuh dengki dan iri, itu yg dipuja² dan dibela² 🙄, mereka memang pasangan GATAL sangat cocok.